Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - ​Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri

Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri

Aku meninggalkan kamar pasien, segera memasuki tangga listrik turun ke lantai bawah, baru saja melangkah keluar dari tangga listrik, langsung dikagetin oleh suatu tatapan yang dingin. Aku mengangkat kepalaku, langsung terlihat Wu Juan ibunya Mo Ziqian dan ayahnya Mo Cheng berdiri diluar tangga listrik.

Wu Juan melihatku, segera berteriak marah padaku, "kamu lagi Mo Wanwan, phuiii.... kamu tidak cocok nama ini! Kamu yang merekam video kan? Apakah kamu ingin membunuh Ziqian dan Liyan? Dasar, mengapa kamu tidak mati dalam penjara saja??

Wu Juan mencaci maki, kalau bukan ditarik oleh Mo Cheng, aku percaya, dia bisa-bisa datang mencekik leherku.

Mo Cheng berteriak nada rendah, "Kamu sudah cukup!"

Ada mati api muncul di dalam mata Wu Juan, ingin sekali dia mencincangku, tetapi ditarik oleh Mo Cheng jadi dia tidak dapat mendekatiku, Mo Cheng dengan segan meminta maaf padaku, "Wanwan, maafkan dia."

Kadang-kadang aku merasa sangat aneh, orang yang lembut dan cerdas seperti Mo Ziqian, mengapa bisa memiliki ibu seperti Wu Juan yang selalu berkata kasar dan tidak tahu malu, dan Mo Cheng, dia mengapa bisa memiliki istri seperti Wu Juan?

Yang harus diketahui, Mo Cheng adalah dosen hukum paling terkenal di universitas A,

memiliki pngetahuan yang dalam dan temperamennya yang mempesona. Meskipun sudah masuk usia paruh baya, tetapi jenis orang bijak yang anggun tersebar dari dalam tulang tidak berkurang.

Aku memilih belajar hukum juga karena mengaguminya.

Kalau mengatakan bahwa sifat dan temperamen dua orang ini yang berbeda adalah atas dasar cinta romantis, dibunuh pun aku tidak percaya.

Mo Cheng memanggilku nama yang diberi Mo Ziqian, dia masih belum tahu aku telah mengubah nama. Sekarang bernama Lin Xiao, aku tidak memberitahukannya, bagaimanapun Mo Cheng tetap adalah orang yang harus aku hormati, dia adalah idolaku saat masa kuliah, dan telah mempengaruhiku pandangan dalam kehidupan.

Dalam pernikahan aku dengan Mo Ziqian, dia juga sebagai seorang ayah yang baik, tidak hanya memberiku banyak nasehat tentang pengetahuan profesional, dan juga sangat bertoleransi pada menantu seperti aku yang tidak mahir membuat apapun.

Mo Cheng menarik Wu Juan masuk kedalam lift, sambil menegurnya dan bertanya padanya, mata sebelah mana yang melihatku merekam video, dan juga mengatakan meskipun benar direkam olehku, itupun karena Liyan benar-benar berkorupsi, tidak dapat menyalahkan orang lain.

Tiba-tiba aku merasakan perasaan rumit dihatiku, ternyata tidak semua orang memiliki pikiran yang kotor.

Kembali kerumah sudah malam, setelah mandi aku langsung tidur di tempat tidur, bangun pagi segera berangkat ke rumah sakit.

Didalam kamar pasien Jiayu sedang mau mengambil gelas, dan Wu Zhihai sedang tidur di kasur lipat sampingnya.

Pada saat itu, aku sedikit tidak senang, melangkah besar mendekati, dan mengambilkan gelas untuk Jiayu, disaat aku ingin membanguni Wu Zhihai, Jiayu menghalangiku.

"Biarkan dia tidur, dia sudah capek sepanjang malam."

"Sudah bersarapan?" Aku bertanya pada Jiayu, percuma menanyakan, pasti belum makan. Jiayu menggelengkan kepalanya, "Masih belum lapar."

"Kamu tunggu, aku pergi belikan."

Aku membalikkan badan dan pergi lagi, ketika aku membelikan sarapan kesukaan Jiayu, aku bertemu dengan Chen Liyan di dalam lift.

Chen Liyan masih mengenakan pakaian pasien, wajahnya yang pucat, terlihat bukan pura-pura sakit. Sisi yang paling kotor dan jelek terpapar di depan umum, orang yang sombong seperti dia, tidak bisa menerima semua ini adalah hal normal.

Chen Liyan sambil menelepon sambil memasuki lift, Wajahnya yang pucat mengerutkan alis, penuh dengan kemarahan,"Sudahlah, jangan meneleponku lagi, aku sudah cukup kesal!"

Aku tidak tahu siapa yang meneleponnya, nada bicara Chen Liyan sangat tidak baik.

Ketika menutup telepon, dia melihatku. Dengan tatapannya yang penuh kebencian, "Kamu yang melakukan semua ini kan? Lin Xiao, berhati-hatilah kamu!"

Aku bersenyum padanya, "kamu menerima apa yang telah kamu lakukan, aku hanya membiarkan kejelekan hatimu terbongkar di depan umum."

Pintu lift terbuka, aku tersenyum ironis, berjalan melangkah keluar.

Tetapi yang tidak aku pikirkan adalah Chen Liyan merentangkan kakinya saat ini. Pada saat ini, waktu masih dini, selain kami berdua tidak ada orang lain di dalam tangga listrik, aku yakin bahwa ini adalah Chen Liyan yang merentangkan kakinya. Aku tidak bersedia, dan jatuh keluar.

Kebetulan disaat ini ada sesosok tubuh kecil berlari kesini, dia sambil berlari sambil memanggil ibu, ketika tubuhku jatuh, anak kecil itu kebetulan mendekat, dan aku begitu menabrak pada anak kecil itu.

Siku tanganku langsung memukul ke kepala anak kecil itu, dan anak kecil itu langsung jatuh terlentang, suara tangisan yang kuat seperti akan menghancurkan bumi.

Aku juga jatuh dengan parah, kakinya yang direntangkan secara mendadak, aku tidak mengetahuinya, sehingga langsung memukul ke lantai marmer yang keras.

Aku tidak perlu melihat pun bisa membayangkan wajah Chen Liyan yang betapa senang.

"Sisi!"

Teriakan seorang pria yang memecahkan gendang telinga, aku mengangkat kepala melihat sosok tinggi berlari menuju anak kecil yang terbaring di lantai, aku tiba-tiba merasa dunia begitu sempit sehingga kemana-mana pun bisa menemukan dua orang ini. Orang yang aku tabrak adalah Sisi anaknya Mo Ziqian dan Chen Liyan, pria yang sedang berlari mendekati adalah Mo Ziqian.

"Ayah, dia memukulku!"

Sisi sambil menangis berduduk di lantai sambil mengeluh.

Mo Ziqian langsung memelototiku dengan tatapannya yang kejam, aku mengenalnya begitu lama, hanya pernah melihat dia menatap dengan tatapan kejam ini sebanyak tiga kali, pertama kali di rumah pacarnya Tuan kelima, kedua kali di peternakan kuda hari itu dan ketiga kali adalah sekarang. Dan sekarang tatapannya lebih ganas dan mengerikan.

"Apa yang kamu lakukan?" Dia hanya menatapku, seperti macan yang ganas. Begitu aku mengakui aku memukul anak ini, aku percaya dia akan langsung menamparku.

Dan aku belum berbicara, Chen Liyan langsung menjawab.

"Ziqian, dia memukul Sisi!"

Pada saat ini, Chen Liyan sepertinya baru bereaksi kembali, keluar dari lift, menunjuk kearahku dengan penuh kemarahan. Mungkin dia tidak terpikir, ingin menjatuhkanku, tetapi membahayakan putrinya sendiri, saat ini Chen Liyan sangat marah bagai ada api di dalam matanya, dia ingin sekali mencincangku.

Pada saat itu, aku sudah berdiri, meskipun seluruh tubuhku terlihat buruk tetapi aku tetap tersenyum dingin, "Kamu yang merentangkan kakimu ingin membuatku jatuh, tetapi membahayakan putrimu sendiri, lalu sekarang kamu menyalahkanku, apakah sekarang dunia tidak memiliki hukum lagi??

Mo Ziqian menatapku dengan ragu, dan melihat Chen Liyan, tetapi meninggalkan tatapan kejam pada wajahku, "Lin Xiao, aku tidak peduli apa yang kamu lakukan, kalau kamu berani membahayakan Sisi, aku tidak akan melepaskanmu!"

Mo Ziqian selesai berkata, menggendong Sisi yang sedang menangis, membalikkan badan pergi ke arah ruang perawat, dahi Sisi membengkak, diperkirakan pergi mencari obat.

Chen Liyan menatapku penuh kebencian, "Lin Xiao, kamu tunggu, aku tidak akan melepaskanmu."

Bagaimanapun dia juga mengkhawatirkan putrinya, Chen Liyan tidak menjeratku lagi, dengan langkah besar dia mengejar Mo Ziqian.

Aku memijat di bagian lenganku yang sakit, baru terlihat siku di tanganku dan lutut berdarah. Dan sarapan yang aku beli untuk Jiayu semuanya tertumpah di lantai, sangat berantakan.

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu