Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api

Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api

Qiang-Qiang mengalami mimpi buruk, anak ini di usia sekecil ini bertahan hidup setelah begitu banyak bahaya, beberapa malam ini, selalu terbangun menangis karena mimpi buruk.

Aku lari masuk ke kamar tidur dan memeluknya, dengan panik membujuknya, “Qiang-Qiang anak yang baik, ibu di sini, ibu di sini.”

Qiang-Qiang membuka mata melihatku, dan memanggil: “Ibu tante.” Lalu menutup kembali matanya, dan tertidur.

Jiayu menelepon, dia melihat berita yang disebarkan oleh wartawan, bertanya padaku, bagaimana kalau kepala komandan itu tidak menerimaku?

Jiayu sangat mengkhawatirkan situasiku. Dan sekarang, aku bagai menaiki harimau dan sulit untuk turun, aku sendiri yang memilih dan berjalan selangkah demi selangkah, seberapa pahit dan sulit, bahkan jalannya dipenuhi duri pun, aku harus menahan rasa sakit dan terus berjalan.

Gao Le menelepon lagi, “Besok sore jam tiga, pemakaman Qin Sumin.”

Gao Le sepertinya sangat malas berbicara denganku, selesai berkata langsung menutup telepon.

Pemakaman Qin Sumin aku pasti akan datang, dan tidak hanya itu, aku juga akan membawa Qiang-Qiang, Qin Sumin adalah ibu angkat Qiang-Qiang, dan juga orang menyelamatkan Qiang-Qiang, aku akan selalu berterima kasih padanya dalam hidup ini.

Waktu berlalu dengan cepat, sudah tiba di besok siang, dan dalam waktu ini, Tuan Kelima selalu tidak pulang ke rumah, tidak tahu dia sedang berada di rumah wanita cantik yang mana, aku tidak mencintainya, jadi juga tidak akan cemburu.

Aku meneleponnya, dan seorang wanita yang mengangkat.

Aku mendengar suara itu, sepertinya Yiyi.

“Tolong panggilkan Tuan Kelima.”

Yiyi mendengar suaraku, “Oh kamu, dia baru saja keluar, ada telepon penting, sepertinya masa depan Tuan Kelima akan menderita. Tuan Kelima, telepon dari wanitamu!”

“Ada apa?”

Terdengar suara Tuan Kelima, dengan membawa sedikit kesal.

Aku: “Aku nanti akan menghadiri pemakaman ibu angkat Qiang-Qiang, aku membutuhkan perlindunganmu.”

Tuan Kelima berkata dengan nada santai, “Tunggu.”

Aku tahu, Tuan Kelima membuat aku menunggu maka dia pasti akan datang, kemudian, aku mengganti pakaian Qiang-Qiang, kami duduk di sofa ruang tamu, menunggu Tuan Kelima pulang.

Belasan menit kemudian, Tuan Kelima meneleponku, “Ayo keluar.”

Kemudian, aku menggandeng tangan Qiang-Qiang, kami pasangan ibu dan anak turun kebawah bersama.

Tuan Kelima mengendarai sebuah mobil hitam, nomor platnya merupakan sebaris angka delapan yang sangat keren. Aku membawa Qiang-Qiang memasuki mobil Tuan Kelima, dan Tuan Kelima mengendarai mobil menuju ke kuburan.

Mo Ziqian dan asistennya, Gao Le, dan anggota staf perusahaan pemakaman, mereka sudah tiba, peti jenazah Qin Sumin terlihat sangat mahal, peti jenazahnya perlahan-lahan turun, ketika hampir masuk ke dalam lubang kuburan, Qiang-Qiang berteriak nangis.

Anak kecil ini sepertinya menyadari, ibu yang selalu melindunginya, dan mencintainya sudah tiada. Dia menangis histeris.

Mo Ziqian mengenakan kacamata hitam menatap kesini, tatapannya yang tajam dan sakit hati. Tuan Kelima berdiri di sampingku, menyeka mata Qiang-Qiang dengan sapu tangan, “Putraku yang baik, jangan menangis.”

Tuhanpun tahu, kata “Putraku”, bisa seberapa sakit menusuk hati Mo Ziqian. Dia segera memutarkan kepalanya, pandangannya bergerak dengan cepat.

Pemakaman selesai, aku menggendong Qiang-Qiang mengikuti Tuan Kelima berjalan menuju keluar kuburan, dan di belakangku adalah Mo Ziqian dan Gao Le serta asisten Mo Ziqian, tiba-tiba ada seorang wanita membawa sekelompok orang bergegas dengan marah, “itu mereka, mereka bertanggung jawab atas kompensasi Sumin, kita minta uang dengan mereka!” Wanita itu memimpin dan berteriak.

Aku terkejut.

Aku langsung mengenali wanita itu, dia adalah wanita yang pernah menampar Qiang-Qiang di tepi jalan. Sepertinya, dia adalah saudarinya Qin Sumin.

Setelah Qin Sumin mengalami kecelakaan, mereka tidak ada satu pun yang muncul, sekarang malah meminta uang kompensasi. Tetapi dari mana kompensasi? Qin Sumin dari pertolongan hingga pemakaman, semua biaya dikeluarkan oleh Mo Ziqian, termasuk tanah kuburan yang seharga Rp 400 juta lebih.

Tuan Kelima menggerutkan alisnya, “Siapa orang-orang ini?”

Aku berkata: “sepertinya saudara Qin Sumin.”

“Dia adalah tante dari ibuku.”

Anak kecil di pelukanku mengatakannya. Ketika dia melihat orang-orang ini, tangan kecilnya langsung merangkul leherku, mengerutkan alisnya, dia merasa takut dan jijik, “Dia selalu memukulku ketika ibu pergi.”

Perkataan anak kecil ini membuat kemarahan didalam hatiku segera bangkit. Aku memelototi mereka dengan marah, menunggu wanita itu mendekati, aku akan langsung menamparnya.

“Mana uang, beri kami uang kompensasi Sumin, kalau tidak hari ini siapapun jangan berpikir ingin pergi dari sini!” Para lelaki dan wanita yang dipimpin oleh wanita itu mengelilingi kami.

Terdengar suara Mo Ziqian dari belakang, nada suaranya yang rendah dan serius, “Lapor polisi, katakan saja mereka mencari masalah, percobaan pembunuhan!”

“Baik.” Asisten Mo Ziqian segera menghubungi polisi.

Tante Qin Sumin dan sekelompok orang semuanya terkejut mendengar kata lapor polisi.

“Jangan menakuti kami, polisi datang kalian juga harus mengeluarkan uang!”

Orang-orang ini sebenarnya sangat takut dalam hatinya, tetapi masih saja berpikir ingin mendapatkan sedikit uang.

Mo Ziqian sekali lagi memerintah, “Panggil orang untuk menutup lingkungan pemakaman. Jangan biarkan orang-orang ini pergi dan berikan mereka pada polisi!”

“Baik!”

Sekelompok orang ini yang ingin merampok di tengah kebakaran, semuanya panik, pada saat ini, terdengar suara sirene datang dari luar, polisi datang dengan cepat, orang-orang ini langsung menjatuhkan tongkat di tangan mereka dan berlari keluar, tetapi sudah terlambat, mobil polisi sudah masuk.

Melihat orang-orang ini, termasuk tante dari Qin Sumin dibawa masuk ke mobil polisi, hatiku terasa senang.

“Mo Wanwan, kamu dengarkan, kalau Qiang-Qiang terjadi apa-apa karena kamu, aku pasti tidak akan melepaskanmu!”

Mata jernih Mo Ziqian yang sangat ganas, memelototiku dengan kejam, dan tidak lagi mempedulikan kami, pergi membawa asistennya dan Gao Le.

Tuan Kelima memeluk dadanya dan menggelengkan kepala, berkata: “Mo Ziqian benar-benar sangat menyayangi anak ini. Setelah mendengar putranya sering dipukul, dia segera lapor polisi, membuat polisi menangkap orang-orang ini, dan menghukum mereka.”

“Mungkin saja.”

Aku tidak ingin bicara tentang Mo Ziqian, “Terima kasih sudah menemaniku kesini.”

Tuan Kelima berkata: “Tidak perlu merasa segan, aku akan memerlukan bantuanmu suatu hari, kita adalah keluarga bukan?”

Tuan Kelima tersenyum dengan penuh makna, dan berkata: “Ayo, matahari mulai terbenam, membawa anak di tempat ini tidak terlalu bagus.”

Tuan Kelima selesai berkata, melangkah maju dengan cepat.

Mobil melaju di sepanjang jalan, dengan cepat tiba di apartemen Tuan Kelima, Tuan Kelima duduk di dalam mobil tidak turun, “Aku tidak naik, daripada tidak tahan, membersihkan pistol keluar api, lalu dihancurkan oleh bocah ini, aku masih ingin hidup beberapa tahun lagi.”

“Bibi, apa maksud membersihkan pistol keluar api?”

Qiang-Qiang tiba-tiba bertanya.

Tuan Kelima menaikkan bola matanya ke atas, jendela langsung ditutup, dan mobil itu membawa Tuan Kelima yang kesal melaju pergi.

*****(membersihkan pistol keluar api artinya adalah hal kecil yang menimbulkan masalah besar, berkaitan dengan kali terakhir Lin Xiao dan Tuan Kelima diganggu tangisan Qiang-Qiang)*****

Aku menggendong Qiang-Qiang naik keatas, mengisi air mandi untuknya, membungkus tubuhnya dengan handuk besar, dan meletakkannya di sofa, anak kecil ini sambil minum susu sambil bertanya: “Tante, mengapa kita tidak tinggal di tempat paman itu, mengapa kita tinggal di rumah paman ini.”

Anak kecil ini meskipun dia masih kecil, tetapi tiap kata dan tiap kalimat dia mengatakannya dengan jelas.

“Karena tante akan hidup bersama paman ini.”

“Apa maksudnya hidup bersama? Itu seperti putri salju hidup bersama pangeran?”

Anak kecil ini masih ingat cerita putri salju yang aku ceritakan untuknya.

Aku mengangkat kepala mengelus kepala anak kecil ini, “Iya.”

Kalau menjelaskan hubunganku dan Tuan Kelima, anak kecil ini juga tidak akan mengerti, jadi jawaban yang aku berikan samar dan tidak jelas.

Untungnya anak kecil ini tidak bertanya lagi.

Qin Sumin sudah dikebumikan, Qiang-Qiang sekarang juga termasuk aman, aku percaya, anggota Hu Yeming tidak akan berani menyentuh Qiang-Qiang, dan orang yang menabrak Qiang-Qiang dan Qin Sumin, mungkin juga adalah anggota Hu Yeming.

Pada malam hari, Tuan Kelima meneleponku, dia mengatakan bahwa dia telah membantu Qiang-Qiang menghubungi taman kanak-kanak, besok sudah boleh membawanya pergi, dan tidak perlu berterima kasih padanya.

Kata “terima kasih” dari ku tersangkut di tenggorokan.

Taman kanak-kanak yang dicari Tuan Kelima adalah taman kanak-kanak yang terbaik. Biaya mengasuh anak di sini sangat tinggi dan keamanannya juga sangat baik. Lingkungan internal TK tidak tertandingi oleh taman kanak-kanak biasa lainnya. Anak-anak di sini lebih kaya dan berharga daripada yang lain.

Berdiri di luar taman kanak-kanak, aku tahu betapa mahalnya biaya taman kanak-kanak itu. Aku menggandeng tangan Qiang-Qiang dan merasa ragu.

Tubuh Tuan Kelima yang tinggi besar melangkah dengan santai mendekati, “Mengapa kamu tidak masuk? Tidak suka di sini?”

“Bukan, biaya di sini terlalu mahal, tidak cocok untuk Qiang-Qiang.”

Aku mana sanggup membayar biaya asuh yang begitu mahal. Bahkan kerja sampai matipun aku merasa tidak dapat mengumpulkan uang untuk biaya disini sebulan.

Tuan Kelima tersenyum, “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang biayanya, siapa suruh anak ini.......” Tuan Kelima mengangkat tangannya mengelus kepala Qiang-Qiang, “adalah anak angkatku?”

“Ayo, panggil ayah angkat, ayah angkat menggendongmu masuk.”

Tuan Kelima menggendong Qiang-Qiang.

“Ayah angkat.”

Qiang-Qiang memanggil dengn suara yang jelas dan manis.

Dia sudah lama hidup, selalu dikunci di dalam rumah oleh Qin Sumin, atau membuat tante Qin Sumin yang jahat membantu menjaganya, dia tidak pernah tahu bagaimana penampilan taman kanak-kanak, dan sekarang melihat begitu banyak anak-anak sedang bermain di dalam, langsung menjadi sangat senang.

Tuan Kelima melihat situasi ini, senyuman di wajahnya semakin kuat, dia menggendong Qiang-Qiang dan masuk ke dalam.

Hubunganku dan Tuan Kelima “tidak biasa”, itu semua bukan hubungan asli, aku tidak boleh berhutang begitu banyak uang padanya. Aku mengejarnya, “Tuan Kelima, batalkan saja”

Tetapi Tuan Kelima sama sekali tidak mempedulikanku, dia menggendong Qiang-Qiang masuk ke kantor kepala sekolah.

Kepala sekolah menyambut Tuan Kelima dengan semangat, dan mengumumkan akan menggratiskan biaya pengasuhan Qiang-Qiang selama setahun.

Tuan Kelima bahkan tidak berterima kasih padanya, dan juga tidak menolak.

Ketika keluar dari kantor kepala sekolah, aku menarik ujung baju Tuan Kelima, “Setahun 200 juta rupiah loh, biaya 200 juta memangnya tidak perlu dibayar?”

“Ya, datang kesini, itu untuk mengangkat levelnya. 200 juta untuk anak angkatku sekolah di taman kanak-kanak ini, itu adalah suatu berkah baginya.”

Kesombongan dan arogansi Tuan Kelima muncul lagi.

Setelah serangkaian pemeriksaan fisik, Qiang Qiang diatur dalam sebuah kelas kecil di taman kanak-kanak. Pada saat ini anak kecil ini merasa penasaran pada apapun, begitu banyak mainan, begitu banyak anak, ini adalah hal yang tidak pernah dia alami selama dua tahun.

Pada pagi hari, aku mengantar Qiang-Qiang ke taman kanak-kanak, langsung berangkat kerja, Wen Yiru pulang dari Kanada, ketika dia melihatku, dia menggelengkan kepalanya, dan wajahnya berekspresi tidak dapat mengatakan apapun. Dan kemudian, berjalan masuk ke kantornya.

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu