Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 12 Cinta Satu-Satunya

Bab 12 Cinta Satu-Satunya

Disaat aku berpikir, dalam waktu yang singkat aku akan menyaksikan sesuatu yang tidak senonoh, Ponsel Tuan kelima tiba-tiba berdering, Tuan kelima mengangkatnya dengan sedikit tidak sabar, aku melihat wajahnya yang tidak senang, melepaskan tangan wanita yang sedang menyentuhnya, berdiri merapikan pakaiannya, kemudian bertelepon sambil melangkah keluar.

Tuan kelima pergi dan tidak kembali lagi, Yiyi merasa bosan berduduk dengan menyilangkan kakinya memainkan kuku cantiknya di paha yang putih. Tanpa mengangkat kepalanya dia bertanya: "Hey, Kamu darimana?"
Aku mengabaikan pertanyaannya, dari jendela aku melihat mobil Tuan kelima telah pergi, kemudian aku membuka pintu dan pergi.

Ketika aku tiba di apartemen Jiayu, sudah malam. Ada Mercedes hitam yang sedang memarkir di lantai bawah, dengan nomor plat yang tidak asing, Aku melihat mobil itu dari kejauhan, pintu pengemudi tiba-tiba terbuka, Mo Ziqian keluar dari dalam.

Pada saat ini, dia telah melepaskan setelan santai yang tadi, dan mengenakan kemeja putih bertekstur halus, celana panjang hitam, rupanya tidak banyak berubah, hanya ada sedikit rasa keterasingan dari tatapannya. Berdiri disana dibandingkan tiga lalu, semakin banyak pesona pria dewasa.

Aku melihatnya, langsung mengerutkan alisku, tanpa berkata apapun berbalik badan dan pergi. Tetapi ada suara pria terdengar dari belakang, "Tunggu sebentar."
Langkah kakiku terhenti tanpa sadar, Aku harus mengakui, setelah bertahun-tahun terlewat, bahkan setelah Mo Ziqian menghancurkanku, aku masih belum kebal terhadap suaranya.

"Aku tidak tahu kamu dan Tuan kelima memiliki hubungan apa, dan bagaimana kamu bisa menaiki kapal besar ini, tetapi aku harus mengingatkanmu, Tuan kelima bukan orang biasa, kalau kamu menuruti niatnya ya baik, tapi kalau melanggarnya, mungkin kamu akan kehilangan nyawa."

Aku melihatnya, pandanganku bagai panah yang hendak menembaki pria ini yang sedang menggerakkan bibirnya. Tatapan Ziqian yang tenang dan menyambutku dengan tanpa rasa takut, kedua tangannya didalam saku celana, terlihat begitu santai.

"Dan telepon itu, aku yang meneleponnya."
Selesai berkata, dia tidak melihatku lagi, berbalik badan membuka pintu mobil.

"Mo Ziqian, Apa maksudmu?" Aku segera bertanya.
Dia mengatakan bahwa dia yang meneleponnya, apa maksudnya? Aku teringat, telepon yang membuat Tuan kelima dengan tergesa-gesa meninggalkan Klub, berdering pada saat Tuan kelima bersiap-siap ingin melayani dua wanita sekaligus, itu dia yang meneleponnya?

Untuk apa Mo Ziqian melakukan ini?
Tangan Mo Ziqian yang sedang memegang pintu mobil tiba-tiba berhenti, punggung yang ramping juga menjadi kaku, dia kembali melihatku, wajahnya yang jernih bagai batu giok, dengan serius bagai tidak berbohong, "Wanwan, kamu adalah satu-satunya orang yang aku cintai dalam hidup ini, aku tidak rela melihatmu menjalani jalan yang salah."

Selesai berbicara dia kembali masuk ke dalam mobil tanpa mengatakan sepatah katapun, pintu mobil ditutup, dan dia pergi membawa mobilnya.

Aku berdiri tegak di tempat tadi, bahkan tidak mengingat pada kata "Wanwan", nama yang telah aku buang sejak lama.
Perkataannya terus terpikir di otakku, Mo Ziqian mengatakan bahwa aku adalah satu-satunya orang yang dia cintai, apa maksudnya?
Orang sampah ini mengatakan dia masih mencintaiku, tetapi tidak mencintai Chen Liyan?

Hehe, ini sangat ironis.
Seseorang yang mengkhianati pernikahan, mengkhianati janji, dengan kejam membiarkan istrinya keluar tanpa memiliki apapun, pria yang menyuruh istrinya menggugurkan kandungan, dia malah berkata, aku adalah orang yang dia cintai sekarang. Mo Ziqian, apa yang dia pikirkan?

Apakah dia sedang mempermainkanku?
Sudut mulutku terangkat dengan mengekspresikan rasa benciku, tiba-tiba aku menjadi semakin meremehkan Mo Ziqian, aku berbalik dan memasuki apartemen.

Satu jam kemudian, Jiayu kembali pulang.
Disaat ini, aku sudah menyiapkan makan malam yang sederhana, dalam pernikahan dengan Mo Ziqian, aku tidak pernah memasak, kami lebih suka makan malam di luar dengan penerangan lilin. Biasanya kebanyakan Mo Ziqian yang masak. Meskipun masakannya tidak terlalu enak, tetapi dua orang yang memiliki cinta, walaupun makan makanan yang telah berubah rasanya, itu juga hal yang menyenangkan.

"Selesai makan, aku membawamu pergi melihat rumah baru kami, sudah selesai renovasi." Jiayu sambil makan roti kukus goreng ikan sambil mengatakannya.
Aku sangat senang untuknya, bagaimanapun, bagi seorang anak yatim, dapat hidup di kota ini dan memiliki rumah sendiri itu bukan hal mudah.

"Baik."
Aku juga ikut senang, aku benar-benar melupakan ketidakbahagiaan yang terjadi pada hari ini.
Setelah makan malam, aku dan Jiayu pergi ke rumah barunya di ChengDong, bangunan baru, masuk ke lorong penuh dengan bau semen dan berbagai bahan renovasi lainnya.

Setengah tahun lagi, Jiayu akan menikah dengan kekasihnya Wu Zhihai disini.
Kami tiba di luar rumah baru Jiayu, pintu keamanan terbuka kecil, dari dalam terdengar suara tawa seorang wanita paruh baya, "Bagaimana? Baguskah rumah ini?"
"Anakku Zhihai memang hebat, membeli rumah baru tanpa meminta uang dengan orang rumah, disini adalah jalan Huaxi, harga tanah tiga ratus ribu permeter, membeli rumah ini total menghabiskan tiga ratus juta enam ratus lima puluh ribu, semuanya Zhihai yang bayar, dan renovasi juga Zhihai yang mengeluarin uang."

Aku mengerutkan kening menatap Jiayu. Orang lain tidak tahu, tapi aku sangat jelas.  Rumah ini, tiga ratus juta enam ratus lima puluh ribu, mungkin hanya pecahan lima puluh ribu itulah yang didapatkan oleh Wu Zhihai sendiri.

Jiayu setelah lulus kuliah, bekerja sebagai sales di sebuah perusahaan yang lumayan besar, langkah demi langkah akhirnya menjadi seorang manager penjualan. Wu Zhihai adalah teman kuliahnya, tetapi setelah Wu Zhihai lulus dan mencari kerja selalu diremehkan orang. Jadi, akhirnya dia membuka perusahaan desain interior.

Tetapi karyawan didalam perusahaan ini hanya dia seorang. Wu Zhihai, dia adalah tipe orang yang memiliki tujuan tinggi tetapi kemampuan rendah. Selain menggunakan gambar dekorasi dari internet, dia sendiri tidak pernah memiliki ide yang baru. Tentu tidak bisa menarik mata pelanggan, Uang yang dia dapatkan sepanjang tahun hanya cukup untuk hidupnya.

Uang muka pembelian rumah ini hampir seratus juta, semuanya dibayar oleh Jiayu, kredit bulanan juga dihitung di kepala Jiayu. Karena Wu Zhihai dia tidak pernah membayar dana perumahan dan tidak memiliki jaminan pinjaman, Aku tidak tahu darimana ibu Wu Zhihai mendapatkan keberanian untuk mengatakan bahwa semua uang pembelian rumah didapatkan oleh Wu Zhihai sendiri.

"Jiayu?"
Wu Zhihai yang berdiri disebelah ibunya  melihat Jiayu dan aku, wajahnya agak canggung, dia tersenyum dan datang menarik tangan Jiayu, "Mengapa kamu datang malam gini? Sibuk seharian, kamu seharusnya beristirahat lebih awal."

Wu Zhihai masih memiliki sedikit hati nurani, dan juga tahu malu.
Jiayu tersenyum, "Tidak apa-apa, Aku membawa Xiaoxiao datang melihat rumah kita."
Wu Zhihai menggandeng tangan Jiayu, dan berkata pada ibu Wu: "Ibu, Jiayu dan temannya datang."

Wajah Ibunya Wu Zhihai yang penuh dengan rasa dendam melototi Jiayu dan aku, dan berkata, "Hanya tahu berkeliaran di luar sepanjang hari, mendekorasi adalah hal yang begitu besar, semuanya dilakukan oleh Zhihai sendiri, menantu seperti ini, aku benar-benar tidak tahu bagaimana kehidupan kalian setelah menikah."

Aku mengerutkan kening, melihat ke Jiayu, wajah jiayu terlihat tidak terlalu bagus, tetapi dia memiliki sifat yang baik, tidak membantah pada ibu Wu, hanya dengan lemah mengatakan; "Aku agak sibuk sementara ini, setelah menikah aku akan berusaha lebih banyak merawat rumah tangga."

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu