Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 103 Menjaganya

"Selain sibuk kerja, aku sibuk mencari tahu tentang masalah kalian. Tidak menyangka kamu bisa balikkan dengan Chen Liyan. Hari ini menyuruh kamu datang, aku mau melihat apakah Mo Ziqian yang pintar dan lembut itu masih berada di dunia ini?"

Jian Ping adalah teman kuliah dan teman terbaik Mo Ziqian yang berlawanan jenis dengannya. Mereka adalah tetangga sejak kecil. Jian Ping hanya lebih tua dari Mo Ziqian beberapa bulan. Dia selalu berada di sisi Mo Ziqian sebagai kakaknya. Pada saat dia bicara dengan Mo Ziqian, nada suaranya juga seperti seorang kakak yang sedang memarahi adiknya.

Aku tidak menyangka Jian Ping akan membahas hal ini dengan Mo Ziqian. Mo Ziqian menyalakan sebatang rokok, "Orang yang aku cintai adalah Liyan. Tentu saja aku harus balikkan kepadanya. Kak Jian Ping, apakah masalah pribadiku pun kamu mau ikut campur?"

Jian Ping marah, "Kalau kamu bukan Mo Ziqian, kalau wanita itu bukan Chen Liyan, aku tidak akan mau mengurus masalah pribadi kalian! Siapa yang merasa sakit hati sampai tiap hari mabuk mabukkan kemarin? Siapa yang tidak peduli dengan permintaan kamu dan mengugurkan kandungan yang sebesar 5 bulan kemarin? Apakah kamu melupakan semua itu?!"

Mo Ziqian tidak aktif di sosial media. Jian Ping adalah tipe wanita yang fokus pada karir. Selain sibuk kerja, kegiatan sehari-harinya adalah kerja. Dia tidak pernah membaca berita gosip di internet. Pada saat telepon dengan Mo Ziqian, Mo Ziqian juga tidak akan membahas masalah tentang dia bercerai dan balikkan dengan mantan. Karena itu, Jian Ping mengetahui masalah aku dan mo Ziqian setelah beberapa tahun.

Aku juga baru tahu setelah Chen Liyan menggugurkan anaknya, Mo Ziqian sakit hati sampai mabuk mabukan setiap hari. Dia pasti merasa sangat sakit hati pada waktu itu. Tetapi pada akhirnya, pada saat Chen Liyan melambaikan tangannya, Mo Ziqian juga tetap memilih untuk memanjat ke tempat tidurnya.

"Itu sudah masalah bebrapa tahun lalu. Anakku bersama Liyan sudah hampir tujuh tahun! Kalau kamu menyuruh aku datang hanya untuk menanyakan masalah seperti ini, aku tidak memiliki waktu!"

Mo Ziqian langsung pergi.

Jian Ping marah sampai wajahnya menjadi hijau, "Aku benar-benar cari masalah untuk sendiri!"

Aku ikut bangun dan mengejar keluar.

"Mo Ziqian"

Pria itu sudah berjalan jauh dari ruangan kita. Aku melihat dia menoleh ke aku dengan dingin.

Tatapannya tidak memilik kehangatan, jarinya mengambil rokok yang berada di mulutnya, "Ada apa? Nona Lin?"

"Aku hanya mau tahu. Kejadian di Vancouver, apakah itu kamu?"

Aku terus memandangnya. Aku ingat dia berkata semua kelakuan dan ucapannya adalah untuk di lihat dan di dengarkan oleh orang lain. Sebenarnya dia tidak berpikir seperti itu.

Seharusnya dia menyayangi Qiang Qiang. Jadi juga tidak tertutup kemungkinan bahwa dia pergi ke Vancouver dan memasak untuk Qiang Qiang.

Mo Ziqian tertawa seperti mendengar lelucon yang lucu, "Vancouver? Masalah kapan? Apakah kamu sedang mimpi? Kalau belum sadar, silahkan pulang dan tidur lagi."

Setelah berkata Mo Ziqian tersenyum dan pergi.

Pikiranku terus berpikir tentang kalimat 'apakah kamu sedang mimpi?'

Aku pasti sedang mimpi. Orang itu bukan Mo Ziqian, dia tidak mungkin pergi ke Vancouver hanya memasak untuk Qiang Qiang. Kalau dia ada waktu, dia pasti akan menemani anak putri yang dia sayangi.

Hatiku terasa seperti ditusuk oleh beribu ribu panah. Aku merasa sedih, sedih dan sedih.

"Xiao Xiao?"

Aku kembali ke ruangan dengan wajah kecewa. Jian Ping kaget dan datang memegang aku, "Apakah kamu baik baik saja? Xiao Xiao, semua ini salahku. Aku hanya tidak mau meliat dia bersama wanita lain. Maaf, Xiao Xiao aku menyakiti hatimu"

Jin Ping sangat merasa bersalah, sambil berkata dia membantu aku duduk di atas kursi.

Dia menyeka keringat di dahiku dengan sapu tangan, aku sibuk mengambil sapu tangannya dan menyeka keringatku sendiri.

"Aku tidak akan menghubungi dia lagi"

Jian Ping sangat marah, seperti seorang ibu yang memarahi anaknya, "Perubahan Mo Ziqian membuat aku hampir tidak mengenalnya lagi"

"Kakak Jian Ping, jangan membahas tentang dia lagi. Aku tidak mau mendengar namanya,

Jian Ping mengangguk.

Pada saat pulang, aku menolak Jian Ping yang ingin mengantar aku. Aku ingin sendirian.

Orang itu bukan Mo Ziqian.

Aku mengingat pria yang memakai kostum ayam. Dia sangat ramah memegang tangan Qiang Qiang bahkan menggendongnya.

Ketika pemilik restoran memberi tahu aku tentang orang itu, otakku langsung terpikir Mo Ziqian. Aku mengira dia pasti sayang bersama Qiang Qiang juga, makanya dia bisa memasak untuknya dan memakai kostum ayam untuk berinteraksi dengan Qiang Qiang. Kemudian menghilang setelah itu.

Aku mengira dia tidak mau diketahui oleh orang lain, makanya dia memalsukan dirinya sebagai orang samping dan datang melihat Qiang Qiang. Tetapi ternyata itu bukan dia, dia sama sekali tidak pergi ke Vancouver.

Semua itu hanya sebuah kebetulan.

Aku makin berpikir makin merasa sedih. Kepalaku juga merasa sangat sakit. Ketika Chen Hui menelponku, aku sedang menyandar di bangku taksi sambil memegang dahiku.

"Aku dengar kamu pergi ke Vancouver, apakah kamu sudah pulang? Apa kabar Qiang Qiang?"

Suara Chen Hui diisi dengan kehangatan dan perhatian.

"Sudah. Qiang Qiang sangat baik"

Chen Hui, "Bagus kalau begitu. Aku takut Qiang Qiang tidak terbiasa di sana. Bagaimana kabarmu sekarang? Apakah Hu Yeming dan Chen Liyan masih mencari masalah dengan kamu?"

"Tidak"

Aku tidak memiliki tenaga sekarang, seolah-olah setengah sadar.

"Apakah kamu sakit?"

Chen Hui akhirnya menyadari keanehanku juga.

"Tidak. Aku sangat sehat, hanya saja aku ngantuk sekarang"

Aku tidak ingin Chen Hui bermasalah lagi dengan Mo Ziqian. Setiap berjumpa dengan Mo Ziqian, Chen Hui selalu berkelahi dengannya. Hal ini akan membawa dampak tidak baik untuk identitas Chen Hui.

Sementara itu, Aku dan Chen Hui juga tidak sedekat itu.

Chen Hui berkata dengan dingin, "Baik. Kamu istirahat saja"

Setelah Chen Hui mematikan telpon, aku merasa agak lega.

Jiayu sudah pulang dari luar negeri. Dia terlihat sangat senang seolah olah sedang jatuh cinta. Jiayu menyambut aku dengan senyuman pada saat aku pulang, "Bagaimana dengan reuni malam ini?"

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata dengan nada tidak bertenaga, "tidak ada apa-apa"

Aku benar-benar tidak memiliki tenaga sekarang dan lansung duduk di atas sofa.

Jiayu bertanya dengan perhatian, "Kenapa? Siapa membuat kamu tidak senang?"

Aku menggelengkan kepalaku. Aku benar-benar tidak ingin membahas tentang masalah malam ini.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya butuh tidur saja"

Jiayu memanggilku ketika aku mau berjalan, "Xiao Xiao?"

"Iya?"

Aku menoleh ke belakang. Sepertinya Jiayu ingin berkat sesuatu kepadaku.

Jiayu menatap mataku dan wajahnya memerah, "Aku pacaran dengan Chen Hui"

Aku merasa sangat kaget.

Jiayu menjelaskan, "Pada saat kamu di Kanada, aku pulang agak malam suatu hari dan bertemu dengan pencopet. Chen Hui menolongku"

Tatapan Jiayu berisi kagum dan hormat, "Chen Hui memukul dua penjambret itu dan mereka pun lari. Dia bahkan sukses mengambil kembali tasku. Xiao Xiao, kamu tidak melihat, dia seperti seorang pahlawan yang jatuh dari langit dan aku langsung jatuh cinta kepadanya"

Jiayu sudah mengenal Chen Hui lumayan lama. Dulu dia bahkan memperkenalkan Chen Hui ke aku. Tidak menyangka dia sekarang baru jatuh cinta kepada Chen Hui.

Untungnya Chen Hui menolong dia.

Jiayu berkata dengan wajah bersalah, "Xiao Xiao, kamu tidak marah kan?"

"Marah apa?"

Aku tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Jiayu berkata, "Aku pernah mencomblangkan kalian berdua"

Aku tertawa dan menepuk bahu Jiayu, "Kami bahkan tidak pernah mulai pacaran. Buat apa kamu merasa bersalah? Sebenarnya Chen Hui adalah orang yang baik. Kamu bersama dia adalah suatu hal yang bagus"

Aku menunjukkan ibu jari kepada Jiayu yang wajahnya semakin memerah.

Besok paginya, ada yang mengetuk pintu. Aku membuka pintu dan melihat Chen Hui berdiri di luar. Dia memberikan aku sebuah senyuman yang malu, "Xiao Xiao, apakah kamu mau pergi kerja?"

"Iya"

Hari ini adalah hari libur Jiayu, bisa jadi mereka memiliki urusan. Pasangan yang sedang jatuh cinta selalu mencari alasan untuk bersama.

Aku berpura-pura buru-buru mau pergi kerja dan mengambil tasku.

Jiayu bersuara, "Xiao Xiao, mengapa kamu pergi begitu awal?"

"Oh, aku mau sarapan di luar. Aku tidak menganggu kalian, kalian sibuk saja"

Aku membantu mereka menutup pintu. Aku merasa bahagia untuk Jiayu, selain itu aku juga merasa bebanku sudah terlepas. Chen Hui sudah memiliki orang yang mencintainya, dia tidak akan terus ikut campur masalahku lagi.

Pada siang hari, Jiayu menelponku dan berkata Chen Hui mau traktir kami makan malam. Setelah pulang kerja, aku melihat mobil Chen Hui parkir di depan kantor Kaiwelz dengan Jiayu duduk di sampingnya.

Jiayu seperti seorang wanita kecil, dia sangat malu saat bersama Chen Hui. Aku tidak pernah melihat pandangan Jiayu seperti ini ketika dia bersama Wu Zhihai. Chen Hui menjaga Jiayu seperti seorang kakak. Dia memanjakan pacarnya seolah-olah Jiayu adalah adiknya. Dulu, Jiayu selalu menjaga Wu Zhihai, sekarang akhirnya ada yang menjaga Jiayu.

Aku melihat mereka berdua dengan iri, Jiayu kali ini benar-benar mendapat pria yang benar.

Ponsel Chen Hui berdering dan dia pun mengangkatnya, "Apa? Kalian cepat menghalanginya! Aku akan pergi sekarang!"

Tidak tahu apa yang dikatakan orang itu, ekspresi Chen Hui berubah dan alisnya mengerut.

Chen Hui berkata, "Maaf, ayah angkatku disana ada masalah. Aku harus pergi sekarang, apakah kalian bisa naik taksi pulang sendiri?"

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu