Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
“Apa yang sedang terjadi ?” Aku menatap foto-foto dengan ekspresi kaget."
Tokoh utama dari setiap foto adalah aku dan Chen Hui, dan gerakan di setiap foto aku dan Chen Hui terlihat sangat mesra. Adegan ketika sudut pakaianku dijepit oleh pintu mobilnya, Chen Hui membantuku menarik rok itu. Dan juga di lantai bawah apartemen Wen Yiru, aku hampir tertabrak mobil yang tidak ada nomornya, Chen Hui menarikku dan karena terlalu kuat tenaganya, aku tertabrak ke pelukannya, itu semua terlihat dalam foto.
Meskipun Chen Hui dan aku tidak bersalah, tetapi foto-foto itu tepat pada waktunya, kalau orang yang tidak mengerti melihat, pasti akan berpikir bahwa aku memiliki hubungan gelap dengan Chen Hui, mengucapkan sepatah kata yang tidak enak didengar, aku dan Chen Hui sepertinya menjadi orang yang diframing berselingkuh.
Aku mendadak seperti api membara, “Siapa yang begitu jahat! Jiayu, ini bukan yang sebenarnya, dengarkan aku jelaskan padamu.....”
Aku memberitahu bahwa hari itu ketika di garasi rok aku terjepit di dalam mobil, Chen Hui membantuku menariknya, tetapi kami difoto diam-diam, Chen Hui mengejarnya namun tidak menemukan orangnya. Pada hari yang sama, ketika Chen Hui mengantarku pulang, aku hampir tertabrak mobil, dan Chen Hui menyelamatkanku, mata Jiayu yang lembut menunjukkan kejutan: “Ada hal seperti itu? Siapa yang akan melakukan itu?”
Aku mengambil tangan Jiayu dan memegangnya dengan lembut: “Jiayu, kamu harus percaya bahwa aku dan kakak Hui tidak bersalah. Mungkin saja orang yang mencuri foto itu berpikiran buruk, mungkin dia ingin menggunakan foto-foto ini untuk merusak hubungan pernikahan kalian, kamu jangan sampai tertipu.”
Tatapan Jiayu penuh kesedihan, tetapi diam-diam dia mengangguk.
“Aku tahu bahwa kamu dan kakak Hui bukan orang seperti itu, tetapi ketika aku melihat foto-foto ini, hatiku tetap akan merasa tidak nyaman, Xiaoxiao, apakah kamu akan menyalahkanku?” Tatapan Jiayu sangat tulus, dan ada air mata berlinang di dalam matanya.
Kapan Jiayu menjadi begitu rapuh, dia adalah gadis yang sangat kuat. Aku dengan belas kasihan memeluknya: “Tidak apa-apa, jangan sembarangan berpikir, tenanglah.”
Keluar dari tempat Jiayu, aku menelepon Chen Hui. Sepertinya ada kemacetan di sana, terdengar suara klakson mobil dari dalam telepon dan teriakan pengemudi.
“Xiaoxiao?” Chen Hui menutup jendela dan mengisolasi semua kebisingan.
“Kakak Hui, apakah kamu merasa bahwa situasi suasana hati Jiayu agak beda baru-baru ini?” Aku memberitahu Chen Hui tentang foto-foto itu.
Tiba-tiba Chen Hui terkejut, “Bagaimana mungkin ada hal seperti itu.” Dia agak tidak sabar dan kecepatan pembicaraannya juga menjadi cepat, “Tidak heran akhir-akhir ini Jiayu agak beda, Xiaoxiao, aku menutup telepon dulu.”
Suasana hati Chen Hui terlihat jelas menjadi kesal, siapa yang akan melakukan hal seperti itu? Sangat jelas ingin merusak hubungan pernikahan mereka. Untungnya, Jiayu mempercayai aku dan mempercayai Chen Hui. Jika tidak, konsekuensinya tidak akan terbayangkan.
Setelah aku tiba di rumah, Chen Hui menelepon dan mengatakan bahwa dia telah melihat foto-foto itu, tetapi, dia tidak memberitahu Jiayu bahwa dia ingin menemukan orang yang mencuri foto itu, dan membuatnya meminta maaf pada Jiayu.
“Apakah kamu memiliki petunjuk?” Aku bertanya.
Chen Hui: “Tidak, tetapi aku merasa seseorang sangat mencurigakan.”
“Siapa?”
“Wu Zhihai.”
Chen Hui: “Pada hari berikutnya setelah kita difoto diam-diam malam itu, aku pergi ke manajemen properti dan CCTV. Pada saat yang sama, ada orang yang mirip seperti Wu Zhihai keluar, aku masih bingung pada saat itu, tetapi tidak banyak memikirkannya. Sekarang berpikir-pikir bahwa orang yang ingin merusak hubungan aku dan Jiayu seharusnya hanyalah dia.”
“Ayo kita pergi mencari dia, aku tahu di mana dia tinggal.” Aku langsung tidak sabar, aku harus pergi menangkap Wu Zhihai keluar dan mempertanyakan mengapa dia melakukan hal yang begitu memalukan.
Dengan cepat, mobil Chen Hui berhenti di lantai bawah, aku membawanya mencari rumah Wu Zhihai, sebuah blok bangunan 80-an di utara kota.
Aku dan Chen Hui memasuki gedung bangunan itu, dan beberapa orang berjalan keluar. Kedua pria itu berjalan sambil berkata: “Apakah kamu melihatnya, itu bocah keluarga Wu, betapa bagus pasangan sebelumnya, tidak hanya membantunya menarik pelanggan, tetapi juga berinisiatif mengeluarkan uang untuk membeli rumah. Tetapi bocah itu tidak hanya tidak menghargainya, malah berselingkuh dengan karyawannya, kemudian pasangannya tahu, jadi dia mengambil kembali rumah dan mobil, dan bahkan pelanggan pun tidak ditinggalkan untuknya.”
“Bocah itu kehilangan perusahaan, dan karyawan selingkuhan juga melarikan diri dengan pria kaya lainnya, itu mulai lagi pertengkaran sambil mabuk, kamu dengar!”
Aku melirik Chen Hui, dan ekspresi Chen Hui tenang, kelihatannya seolah-olah dia tidak menaruh kata-kata dari kedua orang itu ke dalam hatinya.
Kami datang ke lantai rumah Wu Zhihai di lantai tiga. Aku melihat Wu Zhihai memegang botol dan minum sambil berteriak pada ibunya:
“Jangan menyentuhku, semuanya karena kamu selalu mengomel di depanku sepanjang hari, mengatakan bahwa Jiayu tidak baik, tidak pandai melakukan pekerjaan rumah, tidak pandai menghibur orang, dan mengatakan bahwa dia terlihat tidak memiliki penghasilan, minta aku untuk cepat berpisah dengannya, sekarang baiklah, aku kehilangan wanita, dan kehilangan perusahaan, berubah kembali menjadi miskin, puaskah kamu sekarang?”
Ibu Wu: “Itu seharusnya menyalahkan dirimu sendiri. Tidak pandai bersembunyi setelah berselingkuh di luar!”
Wu Zhihai: “Kamu brengsek, bukankah kamu mengatakan bahwa Jiayu tidak sebagus Wei Xiuxiu? Mengatakan bahwa Wei Xiuxiu lebih cantik dari Jiayu, lebih pandai daripada dia, bukankah kamu selalu berkata padaku, gunakan uang Jiayu untuk hidup senang bersama Wei Xiuxiu?”
Aku mendengarkan percakapan Wu Zhihai dengan ibunya, perutku terasa tidak nyaman, pasangan ibu dan anak ini benar-benar bukan yang paling menjijikkan, hanya akan semakin menjijikkan.
Tepat ketika aku tidak bisa menahan ingin muntah, tiba-tiba aku merasakan aura penindasan, dan tekanan di sekeliling sepertinya menurun, aku melihat wajah Chen Hui bagai awan gelap menutup langit, sangat keberatan, dan pandangan di antara alisnya seperti badai.
Kepalan tangannya yang besar terasa kencang, dan aku terdengat bunyi kepalan jari itu.
Ternyata Jiayu di dalam hati pasangan ibu dan anak ini begitu memalukan, mereka bahkan berpikir untuk menggunakan uang yang dihasilkan Jiayu dan hidup bersama Wei Xiuxiu, ibunya Wu Zhihai lebih menjijikkan, dia ingin menggunakan uang yang dihasilkan Jiayu dan membiarkan putranya hidup senang bersama wanita lain, menikmati penghasilan dari orang lain.
“Wu Zhihai!” Chen Hui mendengus dan tidak bisa mengendalikannya lagi. Tiba-tiba dia menggerakkan kakinya bergegas menuju Wu Zhihai. Dia menarik kerah Wu Zhihai dan mengguncang tinjunya saat dia tertegun. Dengan suara ‘bang’, wajah Wu Zhihai yang menjijikkan itu menjadi roti yang berdarah.
Wu Zhihai jatuh ke lantai saat itu, ibu Wu takut dan berteriak di samping, Chen Hui ingin meninju lagi, tetapi ditarik olehku. Orang seperti Wu Zhihai, membunuhnya terlalu ringan baginya, tetapi dengan status Chen Hui kalau memukul orang dan terjadi sesuatu, bukan hal baik. Lagipula dengan tinjuan Chen Hui yang merupakan mantan prajurit khusus diperkirakan telah mematahkan tulang hidung Wu Zhihai.
“Jangan hentikan aku, biarkan aku membunuh bocah ini!” Otak Chen Hui bagai api membara, matanya merah, wajahnya ganas, dan satu tangannya melepaskan pegangan dariku, melangkah maju dan pergi ke depan Wu Zhihai, dia menarik Wu Zhihai dari lantai, “Kamu dasar bajingan, Jiayu pernah bersamamu, itu benar-benar menyakitinya!”
Chen Hui meninju lagi sebuah pukulan, Wu Zhihai jatuh lagi ke lantai. Kali ini, kedua mata berubah menjadi mata panda. Aku melihatnya mengangkat kepalanya, sepertinya ingin berdiri, tapi jatuh lagi.
“Tolong! Ada pembunuhan!” Pada saat ini, ibu Wu berteriak seperti babi yang akan dibunuh.
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoKing Of Red Sea
Hideo TakashiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensAwesome Husband
EdisonMy Perfect Lady
AliciaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)