Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 158 Pindah Tempat (2)
Ternyata dalam hati Wen Yiru, aku seperti ini. Hatiku tiba-tiba mati rasa.
Awalnya, aku selalu sangat menghormati Wen Yiru, dia sangat dekat dengan Qiang-Qiang, sangat peduli padaku, dan memberiku banyak bantuan dalam pekerjaan dan kehidupan. Aku menganggapnya sebagai seorang guru dan seorang ibu, sangat menghormatinya, dan memiliki cinta seorang anak pada ibunya, tetapi ternyata aku telah mengganggapnya sebagai seorang ibu, ia tidak benar-benar memperlakukanku sebagai seorang putri, dia baik padaku, hanya karena aku bersangkutan dengan putranya.
“Apa yang kamu katakan benar, ini salahku. Sisi adalah anak yang baik, semuanya adalah salahku.”
Menghadapi Wen Yiru yang seperti ini, aku tidak ingin mengatakan apapun lagi. Aku naik ke atas, mengurung diriku di kamar, bersandar ke panel pintu, dan mengambil napas dalam-dalam.
“Sudah diajari kan! Siapa suruh kamu mengkhianati Papa dan pergi berkencan dengan pria liar.” Kursi roda bergerak di depan mataku, Sisi berada di depan mataku.
Aku terkejut: “Bagaimana kamu bisa berada di kamarku!”
Sisi: “Siapa yang mengatakan ini kamarmu, rumah ini milik nenek, kamar ini secara alami milik nenek, barang nenek semuanya milik papa, barang Papa semuanya adalah barangku, jadi kamu sekarang tinggal di rumahku.”
Kata-kata Sisi begitu tegas, membuatku sangat tertegun, kepercayaan diri anak ini benar-benar tingkat dewa.
Mata Sisi yang mirip Chen Liyan melengkung, tersenyum seperti seekor kalajengking yang beracun: “Jangan mengira aku tidak tahu apa yang kamu lakukan setiap hari, Pria liar tinggal di rumah yang di seberang, kalian diam-diam berkencan setiap malam. Kamu mengkhianati Papa, jadi Nenek membencimu. Cepat atau lambat kamu pasti akan keluar dari sini.”
Kata-kata ular kecil berbisa itu membuatku gemetar, namun aku tahu bahwa semakin aku marah, semakin angkuh pula ular berbisa itu. Aku harus berusaha menahan emosiku, wajahku seperti embun beku menunjuk ke pintu: “Apakah sudah cukup? Keluar!”
Sisi tertawa dan mendorong kursi roda dengan sangat bangga dan berjalan melewatiku.
Aku yang berada di dalam cermin, wajah pucat, akhirnya aku tetap kalah pada seekor ular kecil.
Di luar pintu, Qiang-Qiang dengan aneh, melihat Sisi pergi mendorong kursi rodanya, dia menghampiriku dan bertanya, “Mama, apa maksud dari kata kakak Sisi? Apakah kita tidak boleh tinggal di sini lagi?”
Aku mengangguk pada wajah kecil yang lembut ini dan bertanya dengan lembut, “Apakah Qiang-Qiang rela pindah keluar bersama Mama?”
Qiang-Qiang mengangguk, tetapi bertanya lagi dengan cemas: “Tetapi bagaimana kalau aku kangen dengan nenek? Nenek juga akan kangen padaku.”
Aku: “Mama akan membawamu kembali untuk mengunjungi Nenek.”
Qiang-Qiang mendengus.
Pada malam hari, aku mengemasi barang-barang milikku dan Qiang-Qiang, pada pagi hari, aku menggandeng tangan Qiang-Qiang dan turun membawa koper.
Wen Yiru duduk di sofa ruang tamu, sedang menikmati secangkir teh, dia selalu memiliki kebiasaan meminum teh.
“Bibi Wen, hatiku sudah tidak bisa menerima kesedihan lagi. Aku tidak menyangka untuk bergegas datang ke Bibi Wen dan pergi dengan cara ini.”
Wen Yiru menatapku dengan tatapan polos, dan terus mencicipi teh di cangkir. “Apakah ini persiapan untuk pergi? kamu harus tahu, kalau kamu pergi dengan cara ini, kita akan menjadi orang asing di masa depan, kamu jangan lagi memanggilku Bibi Wen, dan ketika bertemu di kantor hukum nanti, aku juga hanya sebagai bos kamu.”
“Aku mengerti.” Aku sudah mengambil keputusan, tidak akan peduli apa yang dikatakan Wen Yiru.
Wen Yiru: “Apakah Qiang-Qiang akan pergi bersama ibumu? Kamu adalah cucu Nenek!”
Qiang-Qiang: “Nenek, aku harus pergi bersama Mama.”
Wen Yiru: “Tetapi nenek begitu menyayangimu, apakah kamu rela meninggalkan nenek seperti ini?”
Qiang-Qiang menundukkan bulu matanya yang panjang, berkata dengan sangat sedih: “Qiang-Qiang tidak ingin meninggalkan Nenek, tetapi kalau tetap di sini, Mama tidak bahagia, Qiang-Qiang tidak ingin membiarkan Mama tidak bahagia.”
Wen Yiru: “Kalau begitu, kamu tidak takut Nenek tidak bahagia?”
Bulu mata Qiang-Qiang bergetar, dua tetes air mata kristal jatuh, “Huhu…, apa yang bisa dilakukan Qiang-Qiang, Qiang-Qiang tidak ingin Mama sedih, juga tidak ingin nenek sedih.”
Wen Yiru menghela nafas: “Lin Xiao, aku tidak akan menolak kamu pergi, tetapi aku berharap kamu bisa meninggalkan Qiang-Qiang tetap tinggal di sini, dia masih begitu kecil, kamu seharusnya tidak ingin dia tinggal tak menetap, dengan kemampuanmu, kamu tidak bisa memberinya hidup yang stabil, membawanya pergi, kamu akan membahayakannya.”
Aku menunduk kepala melihat pada Qiang-Qiang, mata Qiang-Qiang yang hitam berlinang air mata juga menatap padaku, tatapannya dipenuhi ketergantungan dan enggan yang mendalam.
Aku menarik napas dalam-dalam, “Tidak peduli apa yang terjadi di masa depan, aku merasa Qiang-Qiang tidak akan menyesal.”
“Qiang-Qiang, apakah begitu?” Pandangan Wen Yiru yang redup dan tajam menatap pada Qiang-Qiang.
“Nenek, aku ingin mengikuti Mama, aku tidak takut lelah dan menderita, aku juga tidak akan menyesal.” Suara Qiang-Qiang yang tegas.
Wen Yiru berkata: “Oke, tetapi Lin Xiao, kamu harus ingat, jangan datang memohon padaku jika kamu memiliki kesulitan.”
“Aku akan ingat.” Aku menggandeng tangan kecil Qiang-Qiang, dan membawa koper kami yang jumlahnya tidak banyak, berjalan melewati Wen Yiru.
Mulai sejak itu, aku membawa Qiang-Qiang memulai kehidupan kami menyewa rumah.
“Qiang-Qiang, cepat bangun.” Di pagi hari, aku membangunkan putraku yang masih tertidur, membantunya berpakaian dengan kecepatan tercepat, lalu membawanya berangkat dari rumah dan mengendarai mobil bekas yang kubeli seharga 60 juta rupiah kurang lebih, menuju ke taman kanak-kanak.
Tetapi sebelum tiba di taman kanak-kanak, mobil itu rusak di persimpangan. Bagaimanapun aku tidak bisa menyalakannya, jadi aku turun dan memeriksanya. Bagi diriku yang sama sekali tidak tahu apa-apa tentang perbaikan mobil, tentu saja tidak dapat menemukan masalahnya. Jadi, aku segera menghubungi pasangan suami istri Kanada yang menjual mobil itu padaku untuk meminta pertolongan, mereka pernah menjamin bahwa mobil selain agak tua, tidak ada masalah lainnya.
Pasangan suami istri itu sangat baik, segera datang mengendarai mobil baru mereka. Pria itu membuka kap mobil dan memeriksanya. Akhirnya, dia memberitahuku bahwa sepertinya aki mobil rusak. Mereka membiarkanku untuk mengendarai mobil baru mereka terlebih dahulu, mereka akan bertanggung jawab untuk memperbaiki mobil lama.
Aku sangat berterima kasih pada pasangan suami istri yang baik hati ini. Kalau aku bertemu dengan penjual yang kejam, maka aku tidak hanya akan menanggung biaya penggantian aki, dan juga menunda pekerjaanku.
Mengantar Qiang-Qiang ke taman kanak-kanak, aku tergesa-gesa tiba di Kaiwelz. Siap-siap pergi ke ruangan kantor, terlihat Wen Yiru dan asistennya datang.
“Xiao Zhao, jam berapa sekarang.” Wen Yiru berkata dengan wajah serius.
Asisten Xiao Zhao mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam tangannya: “Jam delapan lewat lima menit.”
Wen Yiru menghadapku, dan wajahnya seperti salju dingin: “Terlambat lima menit, kurangi bonus satu bulan.”
Wen Yiru pergi dengan asistennya, aku menarik napas dalam-dalam dan hatiku mengerti bahwa hidupku di Kaiwelz akan semakin susah.
Pasangan suami istri yang menjual mobil datang mengendarai mobil yang telah mengganti aki dan membawa pergi mobil baru mereka. Sebelum mereka pergi, mereka tak berhenti meminta maaf padaku, mereka mengatakan bahwa karena kelalaian mereka telah merepotkan diriku. Ini membuatku merasa sedikit kehangatan, masih banyak juga orang baik di dunia.
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyPerjalanan Selingkuh
LindaMy Cold Wedding
MevitaI'm Rich Man
HartantoCinta Yang Berpaling
NajokurataMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)