Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
Komidi putar berhenti berputar, Qiang-Qiang bergegas ke arahku, “Mama.”
Aku tersenyum, “Masih ingin main yang mana?”
Jari tangan Qiang-Qiang menunjuk kereta api di seberang. Pada saat ini, Mo Cheng berjalan mendekatiku, “Xiaoxiao, kamu sudah datang.”
“Paman.”
Aku menyapa Mo Cheng dengan hormat.
Mo Cheng berkata: “Hari ini, Ziqian mengadakan rapat dewan direksi, dan Chen Liyan ikut, tetapi kamu jangan khawatir, Ziqian tahu siapa yang telah membantu dirinya.”
Aku hanya menjawab “Ya” dengan polos.
Aku dan Mo Cheng menemani Qiang-Qiang bermain di taman bermain selama satu jam lebih. Pada siang hari, kami bertiga makan siang bersama. Ketika sedang makan, Wen Yiru menelepon dan bertanya tentang situasi Qiang-Qiang. Aku mengatakan dengan sejujurnya, aku melihat Mo Cheng duduk di hadapanku, dia menurunkan alisnya dan menahan napas. Terlihat jelas dia sedang dengan teliti mendengar suara Wen Yiru. Faktanya, dia tidak bisa mendengar apapun dengan jelas.
Ada sejenis cinta terkunci di dalam hati, meskipun keduanya sudah tidak masuk usia muda, tetapi keterikatannya masih tersembunyi di hati.
Qiang-Qiang mengobrol lama dengan Wen Yiru, dia mengatakan bahwa dia sangat senang karena ditemani papanya, dan bertanya pada Wen Yiru kapan dia kembali, Wen Yiru mengatakan masih lumayan lama.
Qiang-Qiang berkata, “Nenek, aku merindukanmu, menunggu mama libur kerja, kami akan pergi ke Kanada untuk bertemu denganmu.”
Wen Yiru tersenyum, “Ini benar-benar cucu nenek yang baik.”
Mungkin karena tawaannya yang ceria terdengar oleh Mo Cheng yang duduk di seberang, sudut mulutnya juga menunjukkan sebuah senyuman.
Setelah makan, Mo Cheng kembali ke sekolah, aku membawa Qiang-Qiang kembali ke apartemen Wen Yiru. Sekarang di sini adalah rumah aku dan Qiang-Qiang.
Rumah sewaan Jiayu telah berhenti disewa, dan dia sudah tinggal bersama Chen Hui.
Ketika aku menemani Qiang-Qiang untuk berlatih piano di lantai atas, terdengar suara langkah kaki dari luar, lalu suara bibi Wang berkata, “Nona Lin dan Qiang-Qiang ada di ruang piano.”
Aku melihat ke arah luar dan terlihat sosok Mo Ziqian yang sudah sampai di pintu, wajahnya yang tampan tersenyum mempesona, jalan memasuki kamar.
Qiang-Qiang sedang konsen berlatih piano, tidak terdengar langkah kaki Mo Ziqian, Mo Ziqian berdiri di belakang Qiang-Qiang, menundukkan pandangannya, dengan penuh kasih sayang menatap si kecil.
Qiang-Qiang selesai memainkan sebuah lagu, Mo Ziqian bertepuk tangan. Qiang-Qiang barulah kembali sadar, dia memutarkan kepalanya dan melihat papanya berdiri di belakangnya, langsung turun dari bangku dan memeluk paha Mo Ziqian, “Papa, kamu sudah datang!”
Mo Ziqian menggendong Qiang-Qiang dan mencium dahinya, “Anakku memang hebat.”
Qiang Qiang juga mencium di wajah Mo Ziqian, dan berteriak keras, “Papa juga hebat.”
Mo Ziqian tertawa, dan suara tawaannya sangat hangat dan menyenangkan.
Lalu, dia menurunkan Qiang-Qiang ke lantai, “Makan malam sudah disiapkan, ayo turun dan makan.”
Sepasang mata Qiang-Qiang yang bersinar terang, “Apakah papa memiliki sesuatu yang ingin diberitahu mama? Aku tidak akan menjadi mulut ember.”
Si kecil membuat wajah nakal dan kemudian berlari ke bawah.
Mo Ziqian tersenyum, “Bocah kecil ini.”
Lalu berteriak lagi, “Pelan-pelan, jangan jatuh!”
Dia memutar kepala menatapku, wajahnya tampan dan lembut, dia melangkah maju dan tiba-tiba menggulurkan lengannya memelukku.
“Wanwan, apakah kita benar-benar bersama sekarang? Semua ini, terasa tidak nyata.”
Dia meletakkan dagunya di pundakku dan berbisik di telingaku.
Aku menghela nafas dan mendorongnya menjauh, “Kamu memiliki Chen Liyan, dia adalah orang terpenting bagimu. Aku tidak meminta banyak darimu, cukup sering datang untuk melihat Qiang-Qiang.”
Mo Ziqian mengerutkan alisnya, “Apakah masih marah dengan masalah di pagi hari? Aku mengetahui jelas tentang sifat Chen Liyan, dia tidak mungkin membantuku. Ketika dalam bahaya, mentransfer semua asetku lebih sesuai dengan karakternya. Apalagi aku termasuk sebagai musuhnya. Aku tahu bahwa kamu yang memohon pada Tuan Kelima, dan Tuan Kelima juga hanya denganmu akan menurut. Kamu jangan khawatir, aku dan dia tidak akan memiliki hubungan apa pun selain sertifikat perceraian.”
Aku memandangnya dengan sedikit bingung, padahal dia tahu, namun mengapa dia tidak membantah kata-kata Chen Liyan saat itu juga? Apa yang dia pikirkan?
Mo Ziqian sudah turun ke bawah.
Aku berdiri sendirian di depan jendela senja, dan hatiku bingung seperti langit senja.
“Mama turun dan makan.”
Qiang-Qiang memanggil di lantai bawah, aku menjawab dan langsung turun ke bawah.
Ini adalah pertama kali Mo Ziqian memasuki apartemen ini secara terang-terangan. Jika Wen Yiru ada di sana, dia seharusnya tidak akan datang.
Pada saat ini, dia sedang menemani Qiang-Qiang makan, aku duduk di hadapan pasangan ayah dan putra ini, tak tertahan aku menggunakan ponsel dan diam-diam merekam adegan hangat ini, dan kemudian diam-diam mengirim ke Wen Yiru.
Aku tahu meskipun Wen Yiru tidak pernah memiliki hubungan positif dengan Mo Ziqian, tetapi sebenarnya, dia sangat ingin melihat anak kandungnya sendiri. Wen Yiru tidak memberiku respon apa pun untuk video ini, tetapi aku tahu dia pasti dengan mata berkaca-kaca menatap pasangan ayah dan anak ini di layar, dan memutar video ini berulang kali.
Setelah selesai makan malam, Mo Ziqian menemani Qiang-Qiang bermain sesaat, dan pergi. Sebelum pergi, dia sekali lagi memelukku ke dalam pelukan dan mengelus rambutku dengan lembut. “Wanwan, ubah kembali namamu.”
Aku tidak membantah dan juga tidak merespon.
Mo Ziqian telah pergi, Qiang-Qiang sangat senang dan memelukku seperti beruang koala kecil, dan wajah kecilnya menempel di dadaku, “Ma, betapa senangnya kalau papa bisa tidur di sini.”
Menghadapi rasa kehilangan dan kekecewaan si kecil, aku hanya bisa menepuk punggungnya dengan lembut.
Aku menemani Qiang-Qiang di rumah selama dua hari. Pada hari Senin, setelah aku mengantarnya ke taman kanak-kanak, aku pergi ke perusahaan untuk melapor dan langsung keluar untuk menangani urusan, di depan gedung perusahaan, aku melihat mobil Tuan Kelima melaju datang. Pintu mobil terbuka, dan Chen Liyan keluar dari dalam, dia berjalan langsung ke arah gedung. Dan aku, berdiri kaku tidak jauh dari mobil Tuan Kelima, menatap mobil pria itu dengan tatapan api membara.
Tuan Kelima menyadari tatapanku, dia turun dari mobil, wajah tampan tersenyum licik, “Kenapa, marah?”
“Tidak, aku hanya tidak mengerti, kapan kamu satu celana dengan Chen Liyan?” Kata-kataku penuh ironis dan hatiku terasa suatu kesakitan yang tak terungkapkan.
Aku sudah mengenal lama dengan Tuan Kelima, aku selalu berpikir bahwa meskipun dia moody, pemarah, tetapi hatinya penuh kelembutan dan seorang pria yang membenci kejahatan. Tetapi aku tidak duga, dia akan bergaul dengan Chen Liyan.
Tuan Kelima mengangkat bibirnya, “Meskipun Chen Liyan adalah wanita yang penuh pikiran buruk, tetapi setidaknya dia tidak murahan seperti kamu.”
Aku membuka mulut dan saat itu aku hampir kehabisan kata-kata.
Tuan Kelima perlahan-lahan melangkah dengan kedua kakinya, berjalan ke arahku, sedikit membungkukkan tubuhnya, berbisik dengan nada memainkan di gendang telingaku, “Atau, kamu katakan pada orang lain, bagaimana kamu memohon padaku, maka aku akan mengatakan yang sebenarnya.”
Lalu, adegan-adegan pada hari itu muncul di pikiranku, di bawah pandangan teman-teman Tuan Kelima yang penuh minat, aku hampir melepaskan semua pakaianku dan ditekan di bawah tubuh Tuan Kelima, meskipun dia tidak benar-benar melakukan apapun. Tetapi memikirkannya kembali benar-benar sangat memalukan, kalau mengatakannya keluar, itu hanya akan memalukan diri sendiri.
Aku mengangkat tangan dan memberi Tuan Kelima sebuah tamparan.
Novel Terkait
The Sixth Sense
AlexanderWaiting For Love
SnowMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLove and Trouble
Mimi XuWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiAdieu
Shi QiIstri Yang Sombong
JessicaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)