Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 15 Peran Yang Memalukan

Aku tersenyum terlihat tatapan Tuan Kelima yang terpusat padaku, aku membalikkan kepala melihat akar telinganya yang menghadap arahku sepertinya memerah.

Aku tidak banyak berpikir, apa yang tuan muda ini pikirkan. Aku segera pergi meninggalkan tempat, hanya ingin mencari suatu tempat yang tenang untuk menelepon Jiayu, memberitahunya bahwa aku akan kembali lebih malam, tidak perlu menungguku. Baru saja sampai ditangga, dari belakang terasa ada hembusan angin, tanganku yang memegang ponsel ditarik oleh seseorang.

Ketika aku membalikkan kepala, langsung bertatapan dengan mata badai Mo Ziqian.

"Mo Ziqian, apa yang kamu lakukan?"

Aku sangat marah.

Tangan Mo Ziqian yang besar mati-matian menarikku. Tenaganya yang kuat hampir mematahkan lima jariku.

"Cepat pergi meninggalkan tempat ini kalau tidak ingin mandapatkan masalah!"

Ekspresi dan suara Mo Ziqian sangat serius, aku tidak pernah melihat ekspresinya yang dingin seperti ini, setidaknya sejak kami kenal belum pernah.

"Kamu gila!" Aku berteriak marah, tanganku ditahan olehnya tidak bisa bergerak, jadi aku mengangkat kaki menendang lututnya.

Ponselku jatuh disaat pertengkaran.

Aku meninggalkan beberapa bekas jejak kaki pada celana Mo Ziqian yang tidak tahu betapa mahalnya, tetapi dia bahkan tidak melihatnya. Tetapi dengan kuat membalikkan badanku dan mendorongku ke dinding.

Berbicara dengan nada memaksa, "Dengarkan, bahkan jika kamu ingin membalas dendam padaku, jangan gunakan cara seperti ini. Ini akan membuat dirimu kehilangan nyawa.

Aku memandang pada wajah yang tampan ini, urat hijau yang timbul karena kemarahan, tiba-tiba aku tidak dapat mengatakan apapun. Apakah dia sedang mempedulikanku? Mengkhawatirkanku akan mendapatkan masalah? Tetapi Mo Ziqian, siapa yang menginginkan kepura-puraan mu!

Disaat aku ingin mengangkat tanganku dan memberinya sebuah tamparan, terdengar ada suara seseorang yang berketakutan, "Kak Qian."

Mo Ziqian telah melepaskan tangannya yang menekanku, Sepasang matanya menyembunyikan berbagai perasaan yang tidak dapat diungkapkan, kasihan, penyesalan, dan berbagai jenis perasaan lainnya yang tidak dapat diungkapkan.

Gao Le, sahabatnya, sekarang sedang berwajah terkejut melihat Mo Ziqian, dan melihatku. Mungkin dia tidak menyangka Kak Qian-nya akan bersama aku.

Aku tidak melihat pada Mo Ziqian lagi, membalik badan dan melangkah menuju arah aula.

"Kamu pergi kemana?" Baru tiba di aula, langsung menemui Tuan Kelima yang mengerutkan alis, dengan berwajah tidak senang menungguku.

"Pergi menelepon."

Pada saat aku melihat Tuan Kelima, Aku segera menyimpan kebencian di wajahku, sudut mata dan mulut terangkat simpul.

Hingga saat ini, aku masih belum menyadari bahwa ponselku jatuh di tangga.

Tuan Kelima menarik tanganku, senyuman di matanya terlihat jelas, kemudian mengobrol dengan beberapa tamu, para tamu semuanya menatapku dengan tatapan aneh bagai sedang melihat raksasa. Dan aku hingga saat ini masih belum menyadari, apa akibat yang akan aku dapatkan dengan kehadiranku.

Seorang wanita paruh baya yang berpenampilan rapi dan indah bergegas mendekati, wanita ini sedikit mengerutkan kening, tidak tergolong wanita cantik, tetapi membawa suatu keseriusan, ada rasa tidak senang terlihat dari wajahnya.

"Tuan Kelima, mengapa baru datang sekarang, Lili sudah lama menunggumu."

Tiba-tiba dia melihat di sebelah Tuan Kelima, ada aku yang sedang merangkul lengannya, dia mengeluarkan ekspresi terkejut, dengan kesal dia bertanya pada Tuan Kelima, "Kamu kesini dengan membawa seorang wanita?"

Mata Tuan Kelima yang mempesona berkedip, kemudian memelukku, "Iya, bu."

Panggilan "ibu" dari Tuan Kelima membuat wanita yang berias elegan tiba-tiba menjadi pucat.

"Nanti bertemu dengan Lili, kamu berpikirlah bagaimana kamu jelaskan!"

Wanita paruh baya itu sangat marah dan pergi, aku melihat wanita yang mengenakan cheongsam yang elegan itu dan menatap ke Tuan Kelima dengan tatapan curiga, saat ini aku masih belum menyadari, kehadiranku akan menimbulkan akibat apa.

"Apakah aku tidak seharusnya mengikutimu datang?"

Aku bertanya, ada rasa kegelisahan di hatiku, wanita paruh baya ini adalah ibu tirinya Tuan Kelima, jadi Ayahnya Tuan Kelima, akankah pejabat militer dan politik yang legendaris akan hadir juga? Dan Lili, siapa dia? Apakah dia adalah tunangan Tuan Kelima?

Sepasang mata Tuan Kelima yang indah menatapku, sepertinya melihat keraguanku, "kamu tidak ingin membalas dendam?"

Ok, aku diam.

Tuan Kelima dengan cepat dikelilingi oleh beberapa orang kenalan, mereka berbicara dengan senang.

"Lihatkah, wanita itulah yang menjerat Tuan Kelima."

Lalu ada suara wanita yang tajam terdengar dari belakang.

Aku berbalik badan, segelas minuman yang dingin tersiram di wajahku, aku tidak terduga, muka rambut dan bagian dada seluruhnya basah. Cairan berwarna oranye menetes dari rambut dan wajah terus kebawah.

Dalam pandangan kabur, seorang gadis muda mengenakan gaun tube putih, terlihat sombong, gadis muda yang mengenakan berlian di lehernya, muncul di depan mata. Yang berdiri di samping gadis muda adalah Chen Liyan, senyuman sombongnya terlihat jelas. Di belakang gadis muda, ada beberapa wanita yang sedang menertawakan kejadian ini.

Siapa gadis muda ini?

Aku merasa canggung di hatiku, tetapi tidak mengangkat tangan untuk membersihkan cairan di wajahku.

Anak gadis berjalan satu langkah, berhadapan denganku, "kamu adalah wanita yang dibawa Kakak Kelima? Aku kira siapa, rupanya seekor ayam."

Perkataan gadis itu membuatku mengerutkan alis, aku terdengar Chen Liyan mengatakan dengan pelan, "Lili, Ayam ini tidak sederhana, dia sangat pandai menggoda pria.

Rupanya gadis ini adalah Lili.

Mata Lili yang indah muncul kebencian, mengangkat tangan langsung ingin menamparku, tetapi aku memegang pergelangan tangannya, "Nona, kamu berkata tidak sopan, menyiramku jus buah aku tidak peduli denganmu, tetapi kalau ingin memukul orang, jangan salahkan aku kalau tidak sopan denganmu."

Aku tau bahwa aku memainkan peran yang memalukan hari ini, tetapi itu tidak berarti bahwa aku harus membiarkan orang lain memarahi dan memukuliku.

Wajah Lili langsung memerah, mungkin selama ini, masih belum ada siapapun yang berani berbicara seperti ini padanya.

Lili menatapku sambil menggertakan giginya, sepertinya hendak menghancurkanku.

Aku melepaskan tangan Lili, menatapnya tanpa rasa takut. Pada saat ini, Tuan Kelima mengetahui kejadian disini, mengambil langkah berjalan mendekati, wajah yang mempesona, ditutupi dengan kedinginan.

"Kakak Kelima, dia menghina aku."

Lili menangis dengan sedih dan memeluk Tuan Kelima. Disebelahnya, Chen Liyan dengan wajah senang bagai sedang menyaksikan suatu pertunjukkan, senyumannya semakin mempesona.

Wajah Tuan Kelima yang tetap dingin bagai salju, dia hanya menundukkan kepalanya melihat ke gadis yang belum berhenti menangis, dan berkata dengan nada dingin: "Aku hanya melihatmu merundungnya."

Lili tiba-tiba berhenti, mengangkat matanya yang penuh dengan air mata, dengan wajah tidak berani percaya memandang ke pria moody yang didepan mata ini, "kamu....... kamu membantunya?"

"Dia, aku yang bawa, aku tidak membantunya, jadi harus membantumu?”

Perkataan Tuan Kelima yang kejam, senyuman dingin di matanya, Lili menjadi bingung cukup lama dan kemudian berkata: "Kakak Kelima....... kamu......."

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu