Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
Mo Ziqian telah pergi, aku mengangkat tangan menutup di dahi, ketika naik ke atas, aku terasa sakit di bagian leher.
Operasi bayi terlantar Xiao Ai dijadwalkan pada jam sembilan pagi tiga hari kemudian, aku pergi lebih awal, meskipun aku bukan ibu dari anak ini, tetapi anak ini benar-benar sangat kasihan. Aku berharap dapat melindungi keselamatan Xiao Ai di luar ruang operasi. Tapi tulang punggungku benar-benar sakit, aku tidak tahan jadi duduk bersandar di bangku dan memejamkan mataku untuk beristirahat.
Lan Ke datang, berkata dengan nada menjijikkan dan menghina: “Ibunya anak haram, tulang punggung sakit lagi? Sudah kukatakan hanya dengan dua ratus juta rupiah aku jamin kamu sembuh total.”
Aku membuka mata dan melihat pria tampan di depanku ini, dan memarahi, “Dasar hati hitam, mengapa kamu tidak langsung menikah dengan uang saja!”
Lan Ke tidak marah, “Baru saja teringat, sini, bayar uang enam ratus juta rupiah!”
Lan Ke mengulurkan tangannya yang putih bersih padaku.
Aku memelototinya dan tersenyum, “Bukankah ini anak hubungan luar nikahmu? Sekarang, bahkan kakakmu pun tahu, untuk apa lagi kamu meminta uang padaku!”
Dan pada saat ini, terdengar suara:
“Bayi itu benar-benar anak haram dari Dokter Lan! Mengerikan sekali, Dokter Lan terlihat sangat sempurna, bagaimana bisa pergi meninggalkan dan membuang ibu dan anak itu.”
“Bagaimana mungkin!”
“Mengapa tidak, apakah kamu tidak melihatnya? Dokter Lan sangat peduli pada anak ini, mencarikan ahli, dan dia sendiri menunggu di luar saat operasi. Kalau dia bukan ayah dari anak itu, mungkinkah dia melakukan ini?”
Dua perawat yang lewat berbicara sambil berjalan, dan wajah Lan Ke menjadi gelap, aku tidak menahan diri dan tertawa.
Ketika Xiao Ai didorong keluar dari ruang operasi, Lan Ke telah dipanggil oleh perawat. Operasi itu sangat sukses. Dokter mengatakan bahwa Xiao Ai akan segera pulih, dan akan menjadi seperti anak normal, aku sangat senang, meskipun anak ini ditinggalkan oleh orang tua kandungnya, tetapi Tuhan masih peduli padanya.
Chen Hui menelepon dan bertanya di mana aku berada. Aku mengatakan di rumah sakit, Chen Hui tahu tentang Xiao Ai, “Apakah operasi Xiao Ai berhasil?” Dia bertanya.
“Berhasil, dokter mengatakan bahwa Xiao Ai akan seperti anak sehat di masa depan." Aku menjawab.
Chen Hui berkata, “Bagus kalau begitu.” Terdiam sejenak dan berkata, “Xiaoxiao, kapan kamu bisa keluar, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.”
“Aku akan keluar sekarang," Aku berjalan keluar sambil berkata.
Dengan cepat, mobil Chen Hui berhenti di luar rumah sakit, aku memasuki mobil. Chen Hui mengendarai mobil sambil berkata: “Apakah kamu pergi kerumah adik Kelima setiap hari?”
“Ya.” Aku menyangka kata-kata Chen Hui selanjutnya adalah: "Jangan bersamanya, kalian tidak cocok”, “perhatikan dampaknya.” Atau sejenisnya.
Keduanya tidak dalam pertimbanganku, aku tidak berpikir ingin bersama Tuan kelima, aku juga tidak takut dampaknya. Aku hanya ingin segera menyelesaikan masalah kontrak, dan kemudian pergi ke Kanada berkumpul dengan Qiang-Qiang.
Tetapi Chen Hui berkata, “Aku bisa melihat bahwa dia menyukaimu, aku belum pernah melihatnya bersama gadis manapun begitu lama. Sifatnya itu, kalau semakin dia suka, dia akan semakin menunjukkan rasa jijik, kecuali pada Ayah angkat dan aku.”
Aku menatap Chen Hui dengan kaget, dia mengendarai mobil dengan sangat serius, tetapi alisnya yang agak kasar berkerut kekhawatiran yang samar.
“Kamu pasti salah melihat, bagaimana dia bisa menyukaiku.”
Aku merasa lucu dengan kata-kata Chen Hui.
Kalau menyukai seseorang bagaimana mungkin bisa begitu mempersulitkannya, dan selalu menyuruhnya pergi. Aku tidak pernah berpikir bahwa cara memperlakukan orang seperti ini adalah menyukainya, kalau benar menyukai seseorang, maka akan takut kalau dia diperlakukan buruk dan berusaha melakukan yang terbaik untuknya, inilah sikap menyukai yang aku pikirkan.
Dengan cepat tiba di bawah apartemen, aku turun dari mobil. Chen Hui menenteng sebuah kantong besar dan turun dari mobil: “Ini adalah makanan khas Hunan yang dibawa kembali ketika perjalanan bisnis, kamu simpan dan makan perlahan.”
Chen Hui menyerahkan barang-barang itu padaku, dan pas akan masuk ke mobil, tiba-tiba berteriak: “Hati-hati!”
Ketika terdengar suara mobil bersiul, otakku menjadi bingung, Chen Hui mengulurkan tangannya dan menarikku ke arahnya, Ketika aku menabrak ke pelukannya, mobil itu hampir menempel tubuhku dan melaju pergi.
Aku terkejut dan mengeluarkan keringat dingin, Chen Hui sangat marah dan berkata: “Mobil-mobil serampangan ini benar-benar harus membiarkan departemen transportasi menindaknya!” Dan berkata padaku: “Apakah kamu baik-baik saja?”
“Baik-baik saja.” Aku menggelengkan kepala.
Chen Hui menyerahkan barang-barang padaku dan naik ke mobil. Aku membalikkan badan dan naik ke atas, tetapi hatiku terasa gelisah, aku selalu berpikir bahwa mobil itu sepertinya sengaja menabrak ke arahku.
Tuan kelima meneleponku, aku menjawab, terdengar suara Tuan kelima yang rendah dan malas: “Ingin pergi ke Kanada begitu saja? Percaya atau tidak, aku akan membuat Kaiwelz menghilang dari sini besok!”
“Hei, apa yang kamu lakukan?” Aku cemas.
Tuan Kelima telah menutup telepon.
Apa yang ingin dilakukan Tuan muda ini, aku segera menelepon orang yang menangani masalah ini di kantor hukum. Ketika orang itu mendengar suaraku, dia langsung berkata dengan kesal:
“CEO dari perusahaan investasi itu benar-benar sesuatu, kita ingin membayar uang padanya, dia pun tidak mau menerima. Dan berkata, kalau kamu tidak pergi mencarinya, dia akan membuat Kaiwelz menghilang dari sini besok. Kakak Lin, aku belum sempat memberitahu direktur Wen tentang masalah ini, atau maukah kamu pergi menemui pria bernama Chen lagi, aku mendengar bahwa ia memiliki latar belakang yang kuat, kalau dia benar-benar ingin mengacaukan Kaiwelz maka masalah akan menjadi rumit.”
“Aku tahu.”
Setelah menutup telepon, aku meletakkan barang-barang yang diberikan Chen Hui di pintu apartemen dan membiarkan bibi Wang membawa masuk, dan kemudian bergegas pergi mencari Tuan kelima.
“Tuan Muda, di mana kamu!” Aku menelepon pria itu.
Tuan kelima: “May Club!”
Plakk, telepon diputuskan.
Aku bergegas pergi ke May Club. Tuan kelima masih berada di ruang VIP, hanya saja jumlah orang di dalam agak banyak. Kumpulan pria dan wanita, ada yang pernah bertemu dan ada yang tidak, aku tidak memiliki waktu untuk melihat siapa itu. Langsung menuju ke Tuan kelima, orang itu sedang minum alkohol.
Aku mendengar seseorang berkata, “Tuan kelima, wanitamu datang mencarimu.”
Tuan kelima mengangkat mata melirikku, “Ada apa?”
“Aku ingin berbicara denganmu secara pribadi.” Aku membawa tekad untuk membiarkan Tuan kelima setuju, aku menatap lurus ke matanya.
Tuan kelima berkata dengan nada malas: “Katakan saja di sini tentang apa yang ingin kamu katakan, aku tidak memiliki waktu untuk keluar denganmu.”
Aku: “Aku mohon padamu lepaskan Kaiwelz!”
Tuan kelima mengangkat matanya melirikku: “Sudah tidak sabar menunggu? Tidak masalah kalau kamu tidak bisa menunggu, habiskan sebotol alkohol ini!”
Ketika dia berbicara, dia meletakkan sebotol alkohol yang penuh dengan tulisan bahasa Perancis di depanku.
“Tuan kelima minta kamu minum, ayo segera minum! Tuan kelima sedang menghormatimu!” Seseorang di sebelahnya ikut bersorak.
Aku mengambil botol alkohol itu dan meminumnya. Tidak tahu setelah minum berapa teguk, tiba-tiba terdengar suara marah: “Cukup!”
Dari tempat duduk di seberang tiba-tiba muncul sosok seseorang, dia berjalan mendekati. Dia merebut botol alkohol di tanganku dan membantingnya di atas meja. Dia bertanya dengan sakit hati: “Itu hanya cabang dari Kaiwelz, apakah layak kamu melakukan ini?”
Mo Ziqian memegang tanganku dan ingin menarikku pergi, aku sampai sekarang baru tahu bahwa Mo Ziqian juga ada di sini.
Novel Terkait
Lelaki Greget
Rudy GoldBack To You
CC LennyMy Cute Wife
DessyStep by Step
LeksRahasia Istriku
MahardikaAnak Sultan Super
Tristan XuBaby, You are so cute
Callie WangCutie Mom
AlexiaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)