Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 195 Panggil Mama (2)

“Untungnya, Kamu datang dengan tepat waktu.”

Bos tampak terlihat lega, “Itu Bagus, Gadis nakal itu, aku nanti akan memberinya pelajaran . “

Pada Saat ini, Aisha kebetulan baru saja kembali dengan ditangannya penuh dengan obat-obatan, saat itu bos mengangguk sopan kepada kami, membawa Aisha pergi

“Darimana wanita ini, sungguh benar-benar gila.”

Sesudah Aisha pergi, Lan ke masih terengah-engah.

“Melihat papanya yang masih normal, mengapa bisa melahirkan anak perempuan yang sangat menjengkelkan dan tidak masuk akal. Lin Xiao, Kamu harus memberikan kompensasi kepadaku karena kehilangan semangat dan reputasiku. "

Lan Ke tiba-tiba membalikkan tubuhnya, dan menghadap aku untuk mengulurkan tangan yang bersih dan besar itu.

Tiba-tiba aku memiliki keinginan mencari pisau untuk memotong tangannya yang besar itu, “Seharusnya yang diberi kompensasi itu adalah aku? Jika bukan kamu yang membawa aku ketempat ini, apakah aku bisa dimarahi oleh dia?”

Lan Ke mengangkat alisnya, “Baiklah, kita tidak saling menghutang.”

“ Ha….”

aku tidak bisa berkata apa-apa kepada pria muda ini

Pada saat meninggalkan Pusat Medis China, aku ingin langsung kembali ke kediaman militerku, Baru saja naik mobil, Lan Ke yang tampan dan mengenakan kacamata hitam melihat dari arah keluar jendela, “Hei, Tidak tahu malu, kamu dengan pria muda itu belum menikah dan ada seseorang yang melihatmu seperti itu, Kamu katakan jika kamu dengan dia sudah menikah, dia masih mempunyai penggemar yang gila seperti anak tadi, mungkin kamu akan dmamanuh oleh Aisha.”

Aku: …..

Memandang tajam kepada anak muda idiot ini, aku tidak berkata apa-apa, langsung saja membawa mobil pergi

Lan Ke mengeluarkan suara Hei,Hei, jarak sedikit saja sudah terserempet mobilku, dan tetapi aku tidak melihat kebelakang dan terus melaju.

Qiang Qiang masih berada di kelas perwalian TK, aku sudah menjemput Qiang Qiang, Mama dan anak keluar dari taman kanak-kanak, Qiang Qiang yang sambil berjalan sambil dengan aku mengatakan hari ini di TK terjadi kejadian yang sangat menarik

Saat ini, didepan mata ada sebuah mobil hitam berhenti, pintu terbuka dan dua orang turun. Itu adalah Mo Ziqian dan Lin Xueman.

Mo Ziqian yang kaya dan tampan, dengan senyum tipis di wajahnya, berjalan kearah Qiang Qiang, Lin Xueman juga memiliki senyum lembut di wajahnya, ditangannya membawa kotak mainan besar .

“Qiang Qiang?”

Mo Ziqian dengan lembut berkata, orang itu sudah datang kehadapan kami.

Dia berjongkok dengan bentuk tubuh yang tinggi, dengan Jari-jari ramping yang memegang tangan Qiang Qiang dengan ringan, “Bagaimana kalau malam ini kita makan bersama bersama papa dan Bibi Lin.”

Qiang Qiang menatap Mo Ziqian, Matanya terlihat aneh, berpikir lalu menggelengkan kepalanya.

Lin Xueman tersenyum dan juga berjalan kemari. Tangannya membawa mainan lalu memberi, “Qiang Qiang, ini adalah Bibi Lin yang sengaja menyuruh orang bawa kembali dari Amerika Serikat , ini adalah Buzz light -year yang terbaru, bisa bersuara , ini kuberikan kepadamu?”

Qiang Qiang Bersikeras menggelengkan kepalanya, dan matanya juga sangat yakin.

aku terhadap Lin Xueman berkata,: “Terima kasih Nona Lin atas kebaikan kamu, tetapi Qiang Qiang tidak memerlukannya, aku berharap kemudian hari tidak perlu repot-repot.”

Lin Xueman menghela nafas dengan lembut, dengan kecewanya mengatakan : “Baiklah. aku hanya berharap anak-anak tidak menolak aku. Lagipula, aku kedepannya juga pasti menjadi mamanya.”

Mendengar perkataan Lin Xueman, aku tiba-tiba mengerutkan alis, “perkataan Nona Lin ini apa maksudnya? Qiang Qiang itu adalah anak laki-lakiku, Nona Lin ingin merebut dia dan menyuruhnya memanggil kamu mama?”

Lin Xueman melihat Mo Ziqian, dengan sedihnya mengatakan: “Ziqian pernah mengatakan, cepat atau lambat harus mengambil kembali dan merawat Qiang Qiang, bagaimana pun pada akhirnya aku juga akan menjadi mamanya, Jadi sekarang aku berusaha Qiang Qiang untuk menerima aku.”

aku sangat marah sehingga aku mencibir, “Ternyata Nona Lin suka menyukai merawat anak orang lain, Baiklah kalau begitu, Mo Ziqian pandai memiliki keluarga di luar keluarganya dan memiliki anak di luar pernikahannya, Nona Lin boleh mengizinkan dia bersama orang lain untuk melahirkan berapa anak, lalu bawa pulang untuk merawatnya.”

Lin Xueman menatap Mo Ziqian lagi, suara itu telah menjadi keluhan, “Bagaimana mungkin Nona Lin Xueman bisa mengatakan itu? Ziqian itu bagaimana orangnya, kamu masih belum melihat dengan jelas? Dia tidak hanya punya satu anak saja, masih ada satu anak perempuan”

Mo Ziqian mengulurkan tangannya dan mengambil Lin Xueman ke dalam pelukannya, “Xueman, Kamu pergi dulu naik mobil dan tunggu aku sebentar, aku ingin mengatakan sesuatu kepada mereka.

“Baiklah.”

Lin Xueman berbalik badan dan naik ke mobil.

Baru saat itulah Mo Ziqian memalingkan mataku ke arahku, “Cepat atau lambat, aku akan mengambil kembali hak untuk merawat Qiang Qiang, Xueman mengatakan juga tidak salah, dia cepat atau lambat juga menjadi mamanya Qiang Qiang, Sekarang biarkan yang Qiang Qiang beradaptasi dengannya.

Qiang Qiang segera berteriak, "Aku tidak ingin dia menjadi mamaku, aku punya mama!"

Pria kecil itu sangat marah sehingga wajah kecilnya merah, dan kepalan tangan kecil itu menjadi erat.

Mo Ziqian menggelengkan kepalanya tanpa daya, membungkukkan badannya yang panjang dan memegang bahunya yang kuat dengan ringan, mengatakan dengan serius : “Qiang Qiang, Kamu adalah anak Papa, kamu tahu?”

Qiang Qiang mengencangkan wajahnya, Matanya penuh permusuhan dan dia menatap Mo Ziqian, tidak mengangguk atau menggelengkan kepala.

Mo Ziqian menghela nafas, Tapi dia berkata lagi: “Sebenarnya, mamamu yang tidak menginginkan papa lagi, lalu papa baru bisa bersama Bibi Lin.”

Mo Ziqian menegakkan tubuh dan menatapku dengan mata dalam, “Lin Xiao, meskipun kita sudah bercerai, tetapi aku masih papanya Qiang Qiang, aku punya hak untuk mengunjungi, dan juga mempunyai hak untuk membawanya ke sisiku, Jadi aku harap Kamu tidak mengindoktrinasi anakmu dengan gagasan bahwa papanya tidak menginginkannya, aku berharap lain kali aku datang, Qiang Qiang pergi bersama aku dengan bahagia.”