Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Chapter 24 Pada Akhirnya Kamu Membiarkan Dia Pergi Sendirian

“Betul.” Lucy Lu sambil menyendokkan makanan kemulutnya sendiri, dan membalas perkataannya, “Jadi ingin makan yang asam-asam.”

“...”

Setelah memastikan bahwa Lucy Lu tidak sedang bercanda, Harry Xiang memberikan masukan: “Awalnya kamu hanya menyuruhku agar pura-pura akting bersamamu, tapi kamu tidak bilang kalau kamu sedang hamil, Dean Shao tahu tidak ?”

“Tahu, barusan aku bertemu dengannya dikolam renang! Tapi aku tidak memberitahunya sudah berapa bulan mengandung.” setelah mengatakan ini semua, dia tertenun, merasa bersalah, “Maap, aku takut dia mengira.....milik mu.”

Lagipula ini semua tanpa persetujuan dia, dan kita hanya teman biasa, Lucy Lu merasa tidak enak hati dengannya.

Tidak sempat terpikirkan kalau Harry Xiang akan jadi kebingungan seperti ini, mendadak terdiam, memandangi Lucy Lu dengan amat serius, “ Lucy Lu, kalau kamu tidak keberatan, bagaimana .... jika kita mencobanya.”

“fuffff...”

Lucy Lu sangat terkejut, mukanya hampir saja masuk kedalam mangkok soup yang ada didepannya.

“Senior... kamu jangan salah paham dulu, maksudku bukan seperti itu.” Lucy Lu tersedak, sambil mengeluarkan tissue mengelap mulutnya, berkata: “Aku hanya ingin melahirkan anak ini, waktu itu kondisinya sangat tidak memastikan, aku tidak punya cara lain selain memanfaatkanmu, kamu jangan, jangan salah paham.”

Wajah Harry Xiang terlukis senyuman seperti sedang bercanda, seketika berubah menjadi serius, “Saya sungguh serius, tidak mudah membesarkan anak ini sendirian, semua ini biar aku yang bertanggung jawab, dan aku sangat menghargai pendapatmu, tidak memaksa, membiarkan kamu memikirkannya dengan baik-baik, lalu menjawabku.”

Fanny (anak perempuan Harry Xiang) mulai mengerti perkataan papanya, menggunakan kepalanya menyenggol Lucy Lu dengan mata yang berbinar, membuat Lucy Lu langsung menyetujui permintaan papanya.

Lucy Lu hanya mengigit bibirnya, tidak berbicara sama sekali.

Jujur saja, Lucy Lu setelah bercerai dengan Dean Shao, tidak pernah berpikir untuk mencari pendamping hidup lagi, merasa pernikahan sangat melelahkannya, tapi apa yang dikatakan Harry Xiang ada benarnya, membesarkan seorang anak tidaklah mudah, dan Lucy Lu sendiri masih ada orang tua yang lengkap yang harus dirawatnya, masa depannya, dia belum bisa menebak seberapa jauh dia sanggup menjalaninya.

Mengelus perutnya, Lucy Lu dapat merasakan detak jantung sang bayi, bersamaan dengan detak jantungnya.

Setelah sekian lama, setelah memastikan semuanya, Lucy Lu mengangguk menyetujui Harry Xiang.

“Baiklah....saya akan memikirkannya.”

Harry Xiang tersenyum bahagia, melihat kearah Fanny, menghela nafas sekali.

Dalam dua hari ini, di kapal pesiar ini, Lucy Lu tidak bertemu lagi dengan Dean Shao, mungkin karena kapal pesiar ini besar, setiap sore hari Lucy Lu membawa Fanny mengelilingi kapal pesiar, jadi kalau tidak bertemu adalah hal yang wajar juga.

Pada hari ketiga, ketika kapal pesiar ini berhenti di Osaka, berakhir juga perjalanan tour ini.

Lucy Lu dan Harry Xiang mengantri turun dari kapal pesiar, dari depan terlihat sesosok seperti Dean Shao menuruni kapal pesiar, masuk kedalam sebuah mobil, menghilang dengan begitu saja.

Mobil Hotel yang dipesan untuk menjemput Lucy Lu dan Harry Xiang akhirnya datang, Lucy Lu duduk didekat jendela mobil sambil meandangi pemandangan diluar jendela mobil, melihat gedung-gedung disekitar sana sangat tinggi, jalanan yang amat bersih, membuat perasaan sangat nyaman.

Sampai disini sudah berapa lama, hanya tinggal di shanghai , belum pernah keluar kemana-mana.

Mobil sampai di pusat ibukota, Lucy Lu berteriak untuk memberhentikan mobilnya.

“Senior, kamu dengan Fanny duluan ke hotel, saya ingin disini berkeliling.” Lucy Lu membereskan barang bawaannya dan langsung keluar dari mobil, sambil tertawa: “sudah sampai disini, tidak berfoto sangat disayangkan.”

“tidak boleh, kamu sedang hamil sekarang, ingin keluar jalan-jalan, saya temani kamu.” kata Harry Xiang.

Lucy Lu menolaknya, dengan tersenyum, “baru dua bulan lebih, bukan tidak bisa berjalan lagi, saya sendiri akan berhati-hati, lagipula bukannya ada telepon, kalau ada apa-apa saya langsung meneleponmu.”

“baiklah, kalau begitu kamu hati-hati ya, ada apa-apa segera telepon saya.” melihat Lucy Lu tidak suka kalau dia menemaninya, Harry Xiang hanya bisa menuruti maunya.

“Baik, bye-bye.”

Sambil melambaikan tangan, Lucy Lu berjalan pelan mengelilingi jalan ibukota, menikmati udara dan pemandangannya, melihat beberapa hal yang bagus, tidak sempat terlewatkan untuk memotonya.

Hari ini mataharinya tidak begitu terik, membuat tubuh hangat, dan suasana hati Lucy Lu perlahan-lahan mulai membaik.

Sebenarnya tidak mengerti bahasa Jepang, tapi melihat ibu kota yang sangat ramai, pasti bisa dengan tidak sengaja bertemu dengan orang yang bisa bahasa inggris, bertanya tentang rumah makan terenak di jepang, Lucy Lu dengan semangatnya sambil mengelilingi jalan tersebut.

Sudah kenyang, Lucy Lu keluar dari restoran ramen, langit sudah gelap saja, lampu jalanan sudah nyala, pinggiran jalan sudah banyak pedagang jalanan, banyak orang yang berlalu-lalang, sangat ramai.

“sudah berjalan selama ini.” Lucy Lu melihat jam tangan memastikan sekarang sudah jam berapa, mengerutkan dahinya.

Takut senior mengkhawatirkannya, dia bergegas mengeluarkan telepon dari dalam tasnya, menelepon Harry Xiang.

Tapi teleponnya tidak ada baterai lagi, mengecek tasnya, dan menyadari hanya tersisa 5000 yen.

Lucy Lu berdiri disisi jalan memikirkan bagaimana.

Menghela nafas, berkeliling sekitar, siapa tau ada mini market.

Harry Xiang menunggu nya seharian sampai jam 7 malam lebih, melihat Lucy Lu belum kembali, meneleponnya berkali-kali, tapi tidak tersambung, mulai mengkhawatirkannya.

Menyuruh Fanny menunggu di kamar, Harry Xiang mengambil jaketnya dan keluar mencari Lucy Lu.

Ketika melewati Lobby hotel, Harry Xiang menitipkan pesan kepada receptionis, “Di kamar 2207, ada anak kecil berusia 5 tahun, aku ada urusan penting dan harus keluar sebentar,saya khawatir, tolong kalian bantu saya menjaganya.”

“Baiklah, tuan.”

Lalu, Harry Xiang mengingat suatu hal, mengeluarkan handphonenya dan membuka aplikasi photo, berkata: “ini adalah temen saya, namanya Lucy Lu, ini fotonya, kalau nanti dia sudah datang, tolong bilang kepadanya telepon balik ke saya ....”

“........”

Waktu bersamaan, pintu hotel terbuka, seseorang dengan badan tegap masuk ke hotel dengan kerumuan orang lain, awalnya yang mau memasuki lift hotel, tetapi terhenti karena mendengar pembicaraan Harry Xiang dengan recepsionis, dan menghampirinya.

“Dia kenapa ?”

Harry Xiang membalikkan badan, melihat dia adalah Dean Shao, mengerutkan dahi, tidak mau menyembunyikannya, berkata: “dia pergi keluar sendiri berjalan-jalan, tapi sampai sekarang belum kembali, meneleponnya juga tidak tersambung.”

Walaupun Dean Shao adalah mantan suami Lucy Lu, tapi dia tetap mengkhawtirkannya, nambah satu orang untuk mencarinya bukannya lebih cepat untuk menemukannya.

Dengan nada marah, “Ini adalah Jepang, dia juga tidak bisa berbicara bahasa jepang, dan dia juga lagi hamil. Kamu membiarkannya keluar sendirian?”

Dulu walaupun Dean Shao jarang pulang, tapi suatu hari dia pergi dengan Lucy Lu ke supermarket, menyadari bahwa Lucy Lu buta arah, utara barat selatan timur saja tidak bisa membedakannya, apalagi diluar negeri seperti ini.

Semakin dipikirkan semakin membuat Dean Shao khawatir dengan Lucy Lu.

Memberikan kopernya kepada pelayan yang dibelakangnya, membisikkan sesuatu, pelayan tersebut menganggukkan kepala, segera membawa yang lain kembali ke lift.

Dean Shao mengeluarkan handphone, melihat kearah Harry Xiang, “Dia turun didaerah mana, tepatnya dimana beritahu saya.”

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu