Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 169 Seberapa Besar Kebaikan Hatiku Yang Kamu Harapkan

Setelah memesan, menu sayur dikembalikan ke pelayan. Lelaki itu menuangkan segelas air panas untuknya, lalu bertanya dengan tidak peduli, “Dua hari lalu saat aku dinas, aku membuat janji dengan seorang teman ahli autis untuk anak. Kamu boleh menyuruh Tuan Xiang membawa anaknya pergi.”

Lucy Lu tercengang. Sangat tidak disangka dia bisa peduli dengan masalah Fanny, “Terima kasih. Aku akan mengatakan pada senior nanti.”

Lelaki itu menundukkan kepala melihat gambar di meja makan, tatapan matanya tidak terlihat emosi apa pun dan membasahi bibirnya, “Nanti aku bisa memberikan padamu informasi lengkap tentang temanku itu. Kalau tidak, bisa-bisa seniormu tidak akan percaya. Lagipula tahun ini dia sudah menemui banyak ahli, dan sekarang mulai berharap padamu.”

Lelaki itu berbicara dengan pelan. Suaranya juga rendah. Ada kesan lembut.

Lucy Lu yang berada di depannya merasa berterima kasih setelah mendengarnya. Tapi dia tiba-tiba merasa ada yang tidak benar.

Dia merasa dia mencari ahli bukan demi Fanny, tapi seperti tidak ingin Fanny mengikutinya.

Dia memijat alisnya, dan menjelaskan: “Biarkan Fanny tinggal denganku sementara waktu. Ini cara yang aku pikirkan. Pada awalnya senior tidak mengiyakannya. Aku yang bersikeras. Kalau tidak bisa akur dengan anak kecil, apa kamu terlalu perhitungan?”

“Seberapa besar kebaikan hatiku yang kamu harapkan di depan Tuan Xiang?” Lelaki itu tidak membantah perkataannya. Sifatnya sangat tenang dan lapang dada. Dia menatapnya dengan tatapan yang bersinar.

Lucy Lu terkejut. Dengan panik dia menghindari tatapan itu dan berkata dengan tidak peduli: “Senior tidak perhitungan sepertimu”

“Itu karena dia tidak menempatkanmu di hatinya. Lagipula, kalau berada di sisimu anak itu hanya menghabiskan waktunya. Lebih bagus mencoba pergi ke dokter ahli.”

Lucy Lu mengedip-kedipkan matanya dan melihat lelaki itu.

Dia tidak peduli sang senior menempatkannya di hati atau tidak. Tapi yang dia katakan masuk akal juga. Sebelumnya, dia hanya memikirkan cara itu. Sebenarnya hanya ingin mencoba juga. Memang menghabiskan waktu. Kalau ada kesempatan tentu saja harus berobat ke dokter.

“Nanti berikan aku kontak temanmu itu.”

Bibir Dean Shao tersenyum, “Kalau Tuan Xiang memang niat, dia boleh langsung menghubungiku. Bisa jadi peluang berhasil untuk membuat janji lebih besar.”

Lucy Lu, “……”

Dasar laki-laki berengsek. Apa harus memaksa mereka seperti ini padanya?

Kalau sampai tidak ada hasilnya, dia pasti harus menertawainya.

Makanan sudah datang.

Lucy Lu menundukkan kepala melihat makanannya, koktail udang, telur, sup iga……

Kenapa semuanya makanan ibu hamil?

Dia mengerutkan alisnya tajam, lalu melihat ke arahnya dengan mencurigakan, “Aku yang traktir, bisakah kamu membantuku menghemat?”

Dean Shao menarik bibir tipisnya. Dia mengambilkannya semangkuk sop, lalu berbicara dengan lembut: “Kata ibumu kamu tidak selera makan akhir-akhir ini.”

Lucy Lu melihat setiap gerakannya dengan tatapan dingin, lalu mengigit bibir dan berkata: “Kata ibuku? Ada apa kamu mencari ibuku? Dean Shao, kamu harus tahu batas.”

Lelaki itu tersenyum ringan, “Aku bahkan tidak sampai satu inci, bagaimana harus ada batas? Hanya saja saat pagi ini pergi kerumah bersamamu, aku sekalian bertanya pada tante. Dia bilang kamu teralu sibuk. Sore hari tidak pulang, tidak bisa membantu mengatur makan minummu.”

Sampai disitu, mungkin kira-kira mengenai hati Lucy Lu dan ada perubahan ekspresi perlahan-lahan pada wajahnya.

Dean Shao memperlambat gerakannya dan melihat ke arahnya dengan tatapan pedui, “Kenapa?”

Lucy Lu tersadarkan. Dia berpikir dalam lalu menundukkan kepala dan makan, “Tidak apa-apa.”

Setelah waktu yang lama, dia bertanya: “Apa masalah semalam sudah diselidiki?”

Dia mengambil sayur dengan santai. Lelaki itu memberi penjelasan singkat seperti tidak ada gangguan: “En, Tyson Han yang melakukannya. Dia sama sekali tidak membantahnya. Saat aku bertanya, dia langsung mengakuinya.”

Lucy Lu termenung. Ekspresi wajahnya berubah, “Langsung mengakuinya? Dia tidak membantahnya? Jelas-jelas kamu juga hanya mencurigai, tidak mendapatkan bukti apa pun. Kenapa bisa dia mengaku secepat ini? Reputasinya selama ini menjadi hancur dan masih harus di penjara. Apa dia tidak takut?”

Lelaki itu memisahkan daging dan tulang ikan. Dia menundukkan kepala, berbicara dengan tidak peduli: “En, aku juga ragu. Karena itu aku menyuruh orang untuk tetap memeriksa kejanggalan di dalamnya.”

“Jadi sekarang kamu apakan dia?”

Tersangka ini seperti santai, tapi membuat Lucy Lu merasa ada kejanggalan yang dalam.

“Sudah kukirim pengikut.” Lelaki itu dengan santai mengatakan 3 kata itu.

Lucy Lu terkejut. Matanya menatap ke dia, “Kamu benar-benar mengirimi dia orang? Kalau sampai masalah ini dibuka oleh awak media, bukankah Glorious Corp. bisa terkena imbasnya?”

Lagipula dia adalah seorang direktur di sebuah perusahaan besar. Dia tidak keberatan jika dipublikasikan sebagai korban. Tapi, perusahaan bisa mendapat pengaruhnya juga, yang berarti bisa menyebabkan perusahaan kehilangan uang dengan jumlah yang besar.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu