Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 381 Aku Mengakui Takdirku

Saat Dean Shao menyetir pulang ke Kota Jin, hari sudah mendekati larut malam, mobil baru saja berhenti di bawah komplek dia lalu menerima telepon dari Glen Lin.

“Ada apa?” dia berbicara dengan berat, dia mengerti kalau bukan hal yang penting, Glen Lin tidak mungkin selarut ini mengganggunya, maka dari itu ekspresinya menjadi dingin. Sambil turun dari mobil sambil mengangkat telepon, langkah kakinya berjalan menuju tempat masuk gedung.

Benar saja, orang di telepon terdiam sesaat baru berbicara:”CEO Shao, Davin Yan mengatakan orang Anderson Xun telah pergi ke kota Nan, seharusnya menyelidiki kejadian yang terjadi di Kyoto dua hari yang lalu. Orangnya tidak langsung datang ke kota Jin, aku khawatir mereka sudah mencurigai nona Lu.”

Langkah kaki Dean Shao sedikit terhenti, dia berdiri di depan lift melihat angka lantai yang terus berganti, sampai akhirnya dengan tidak begitu jelas menjawab: “Aku sudah mengerti.”

Setelah memutuskan telepon pintu lift kebetulan terbuka, dia tidak berhenti sejenak dan terus melangkah masuk, akan tetapi keningnya sudah mengkerut.

Baru saja memasuki pintu rumah, saat memasuki pintu ada sebuah bayangan yang cantik dan elegan menerobos masuk ke matanya. Florencia Tao berdiri dari atas sofa, ia berjalan terus sampai hanya memiliki jarak kurang dari satu cm dengan Dean Shao, wajahnya membawa senyuman yang hangat berkata, “Abang Dean, kamu sudah pulang?”

Selesai mengatakannya dia mengulurkan tangannya yang putih dan panjang hendak mengambil tas kerja dari tangan Dean Shao.

Dean Shao dengan dingin meletakkan tasnya di atas meja dekat pintu masuk setelah masuk dan mengganti sepatunya , tidak berniat menghiraukannya.

Saat ini ibu Shao yang sedang duduk di sofa dengan posisi bersandar sudah tidak tahan melihatnya, dengan dingin mengkritiknya berkata: ”Florencia paling tidak adalah tamu, setelah datang dia sudah memasak makanan satu meja dan menunggumu lagi disini, sikapmu malah seperti ini, ingin memperlihatkan kepada siapa?”

Dean Shao seperti tidak mendengar, membungkukkan badannya dan masuk ke ruang makan menuang segelas air. Florencia merasa terpukul, walaupun wajahnya sedikit kecewa, akan tetapi masih saja dengan cepat kembali seperti sedia kala. Dia melihat kearah ibu shao yang sedang marah dan memberikan sebuah isyarat mata, lalu ia ikut masuk ke ruang makan.

“Kamu sudah laparkan? Aku siapkan cemilan tengah malam untukmu.” Florencia Tao melihat Dean Shao sekilas, wajahnya seketika berubah menjadi merah, berbalik hendak berjalan menuju arah dapur, tidak disangka tangannya sudah dicengkram oleh pria di belakangnya.

Awalnya dia terkejut, selanjutnya dia menolehkan kepalanya melihat ekspresi wajah pria yang dingin dan datar, hatinya semakin panik.

Pandangannya dalam, matanya melihat lurus ke wajahnya, matanya perlahan menyatukan rasa depresi yang mendalam seperti ingin melihat jelas isi hati Florencia Tao.

Tidak bisa membedakan perasaan Dean Shao saat ini baik atau buruk, tetapi mengikuti kebanyakkan pengalaman , sikap Dean Shao terhadapnya kebanyakkan tidak akan baik, maka dari itu tubuhnya seketika meringkuk, dia menghindari matanya dan pada saat yang sama tubuhnya juga bergerak mundur,”….sakit.”

Florencia Tao sekuat tenaga menarik kembali tangannya, tetapi malah dicengkram lebih kuat oleh Dean Shao, sakitnya membuat keringat dingin di punggungnya keluar.

Setelah saling menatap begitu lama, Dean Shao baru pelan-pelan melepaskan tenaga tangannya. Bibirnya yang tipis sedikit naik ke atas, seperti sedikit menertawakan berkata,”Ibuku benar-benar telah menguras hatinya, dapat mencari dirimu.”

Florencia Tao merasakan Dean Shao telah melepaskan tangan lalu mengambil kesempatan itu melepaskan tangannya. Dia mengosok pergelangannya yang sudah memerah, sesaat merasa dirugikan berkata,”Abang Dean aku tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan……”

Dean Shao sedikit menarik pandangannya, tubuhnya berdiri tegak, memaksa Florencia Tao mendekati sudut yang dekat dengan kulkas, “Kamu pernah menemui Lucy Lu kan, tahu mantan istriku dan masih ada dua orang anak.”

Florencia Tao sedikit mengigit bibirnya, matanya berkaca-kaca melihat kearah Dean Shao sampai akhirnya menganggukkan kepalanya, “Pernah bertemu, bayinya juga pernah dan sangat lucu.”

Pria mendengar perkataan itu kedinginan di matanya menjadi lebih pekat, “Kalau begitu kamu seharusnya mengerti aku tidak tertarik dengan perempuan lain, ayahmu adalah seorang dokter, ibumu adalah professor di universitas, keluarga yang sangat terbuka, tidak ada keharusan menghabiskan masa mudamu dengan orang seperti diriku.”

Dia menjabarkannya dengan jelas dan mengena hati Florencia Tao, nada bicaranya sangat dingin, ia berhenti sejenak lalu meliriknya dan kembali bertanya, “Atau kamu punya niat yang lain, apa itu, uangkah?”

Florencia Tao sejak kecil termasuk anak yang dimanja, belum pernah sekalipun merasakan penghinaan seperti ini. Setelah mendengar perkataan ini matanya seketika langsung memerah, tangannya menggenggam menjadi satu, berkata: “Aku punya pekerjaanku sendiri dan tidak kekurangan uang, aku hanya menyukai dirimu.”

Dean Shao sedikit terkejut.

Saat ini dia ekspresi wajahnya yang keras kepala dan tidak mau kalah sangat mirip dengan seseorang.

Saat terkejut terlihat dia sedikit menundukkan kepalanya, menghindari pandangannya sendiri, saat berbicara nada bicaranya sedikit membawa ketidakterimaan, “Aku tidak merasa apa baiknya nona Lu ini, satu-satunya kekalahanku padanya adalah urutan kemunculan dalam kehidupanmu, dia telah berada di depanku.”

Bicara sampai disini, dia menghapus air mata yang sudah mengalir sampai ke dagu, “ Tetapi karna sudah berjumpa, aku masih ingin mencoba, tidak mencoba bagaimana tahu kamu akan jatuh cinta padaku atau tidak?”

Dean Shao mendengarnya selesai bicara, tubuhnya sedikit berbalik ke belakang, sampai akhirnya kedua tangannya masuk ke dalam kantong celananya, suaranya dingin dengan pelan berkata:”Baik, minggu ini aku mau pergi ke Kyoto sebentar, kamu ikut denganku.”

Florencia Tao merasa dirinya sepertinya sudah gila bisa mendengar Dean Shao berkata seperti itu, matanya tidak terasa membesar seperti dua buah lonceng, suaranya juga mulai gemetaran berkata, “Kamu, apa yang kamu katakan?”

“Aku mau menjumpai rekan kerja yang sangat penting, di sampingku kekurangan seorang asisten, tentunya jika kamu punya rencana lain, aku juga tidak akan memaksa.”

“Tidak terpaksa, tidak terpaksa.” Florencia Tao berangsur-angsur melepaskan tangannya, air matanya belum dihapus kering, senyuman sudah keluar di wajahnya.

Dean Shao melihatnya lalu memutarkan tubuhnya kearah pintu, “Kamu pulang terlebih dahulu, sudah sangat larut.”

Setelah suara orang menjawab itu berangsur-angsur keluar dari ruang makan, juga terdengar suara pintu yang dibuka kemudian ditutup kembali, Dean Shao baru kembali ke samping meja makan, meneguk seteguk air hangat yang sudah dituang.

Tidak begitu lama Ibu Shao masuk dari ruang tamu, tubuhnya memakai sebuah selendang berwarna biru keunguan, tangannya tersembunyi di dalam selendang, bersandar di pintu lalu tidak tahan mengkritiknya,”Florencia seorang anak gadis, sudah larut malan seorang diri pulang kamu juga tidak mengantarkannya?”

“Juga bukan aku yang menyuruhnya untuk datang, juga bukan aku yang memintanya untuk menunggu, benar ingin mengantarnya seharusnya adalah kamu.” Dean Shao sambil mengeluarkan kursi meja makan, lalu duduk, suaranya tidak keras dan tidak lembut memperlihatkan kelelahannya.

Ibu Shao dibuat marah oleh perkataan itu, tapi memikirkan kembali percakapan yang dia dengar tadi saat dirinya sembunyi di luar pintu rumah makan, amarahnya juga ikut mereda sedikit, lalu ikut duduk di samping Dean Shao, menasehatinya berkata : “Banyak berhubungan dengan Florencia , kamu akan merasakan kebaikan orang, pasti tidak akan jauh banyak dari Lucy Lu.”

Mengungkit Lucy Lu, dia lalu terbayang kedua anaknya, raut wajahnya seketika menjadi redup, matanya melotot bertanya meminta penjelasan : “Kapan kamu akan membiarkan diriku membawa pulang cucumu?”

Dean Shao pada saat itu tidak memiliki banyak pikiran untuk menyelesaikan masalah ini dengan ibunya, ibu Shao melihat sikapnya yang menghindar lalu kembali membuat keributan, “Itu adalah cucu keluarga Shao, kalau dirimu tidak menyelesaikan masalah ini, atau segera menikah dengan Florencia dan lahirkan satu lagi, atau jangan salahkan aku pergi mencari masalah dengan Lucy Lu.”

Pria menggosok keningnya,saat dia mengangkat kepalanya dan pandangannya benar-benar dingin, bertatapan mata dengan ibu Shao, “ Apa yang membuat dirimu tidak menyukai Lucy Lu? Membuat dirimu lebih baik mencari sosok bahkan sifat yang yang memiliki kemiripan dengan Lucy Lu sebagai pengganti, juga tidak mau menerimanya? Kamu sepenuh hati hanya memikirkan nama baik dan bisnis keluarga Shao, tetapi kamu telah mengabaikan hati anakmu yang sesungguhnya.”

Selesai bicara dia lalu berdiri, kursi yang didorong bergesek dengan papan lantai mengeluarkan suara bunyi yang tajam.

Ibu Shao tidak dapat menahan amarah, lalu dengan keras memukul meja, “Lucy Lu, Lucy Lu! Hanya karena perempuan ini, kapan kamu tidak pernah melawan aku, masih bertanya kenapa aku tidak bisa menerimanya? Kalau kamu sudah dapat melihat kemiripan Florencia dengan Lucy Lu, lalu kenapa tidak bisa mengikuti kemauan ibumu untuk bersamanya? Kalaupun keluarga mereka merupakan keluarga sederhana, ibu juga menerimanya, akan lebih baik dari Lucy Lu itu!”

Satu perkataan yang diucapkan begitu merobek hati, tetapi Dean Shao tidak terpengaruh sama sekali. Mata yang dingin menurun kebawah, seketika teringat perkataan Florencia Tao, lalu dengan datar berkata : “Maaf, aku tidak dapat melakukannya. Urutan pertemuan dalam kehidupan sangatlah penting, karena aku bertemu dengannya terlebih dahulu, maka aku hanya akan menerima takdir.”

Selesai berbicara dia mengangkatkan kakinya dan pergi, meninggalkan ibu Shao yang begitu lama tidak dapat menenangkan emosinya duduk sendiri di ruang makan.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu