Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 187 Apakah Dia Begitu Tidak Bisa Diandalkan?

Lucy tidak sempat mencegatnya, dia hanya bisa terpaku disana.

Ketika pintu dibuka, kedua orang diluar sana tidak merasa apa-apa ketika melihat Dean, dan menyapa, “CEO Shao.”

Lucy menggerakkan bibirnya, meskipun tidak terliaht apa-apa, tapi rasa dalam hati itu membuatnya tidak enak, baik dijelaskan ataupun tidak semuanya tidaklah cocok.

“Masuklah.” Lelaki itu membiarkan mereka berdua masuk.

Christopher dan Theo memasuki ruangan, dan tidak merasa tertekan, mereka mencari tempat dan duduk.

Christopher memulai berkata, “Kak Lucy, nanti kita langsung ke Bright Corp bukan? Apakah perlu memberitahu mereka terlebih dahulu?”

Lucy kembali tenang, sambil makan bubur, dia berkata, “Nanti saja, lagipula juga sudah disini, langsung pergi lihat kantornya dulu saja.”

Jika disana benar-benar sibuk, mereka pelanggan dari kantor kecil pergi mengunjungi mereka tidak akan dipedulikan, lebih baik mereka pergi secara diam-diam.

“Baik.”

Theo tidak banyak berkata, dia sangatlah diam, membuat orang tidak tahu apa yang dipikirkannya, tapi Dean terkadang akan meliriknya, tidak ada emosi didalam tatapannya.

Setelah makan mereka berangkat bersama.

Lucy melihat ternyata ada dua mobil yang berhenti didepan pintu, dia melihat lelaki itu dengan bingung.

Hanya ada 4 orang, kalaupun ingin menyuruhnya antar, apakah perlu menggunakan 2 mobil?

“CEO Shao, Nona Lu.”

Lucy masih ingat, ini adalah asistennya, Glen Lin.

Theo melirik sejenak, lalu menyentuh Christopher menggunakan sikunya, dan tersenyum, “Christopher, kita berdua naik mobil ini saja.”

Christopher terhenti sejenak, lalu menganggukkan kepalanya, “Oh, Baik.”

Mereka berdua langsung masuk kedalam mobil dibelakang sana, membuat Lucy marah, mereka berdua ini sangatlah pintar berkhianat.

Dean membuka pintu belakang mobil depan, “Masuklah.”

Lucy tidak berdaya, dia tidak ingin berdebat dengannya didepan banyak orang seperti ini, setelah ragu sejenak, dia naik keatas mobil, hanya saja ketika naik, pinggangnya menabrak pintu mobil, membuatnya merasa sakit.

Sebenarnya juga bukan tabrak, hanya saja menyenggol saja, hanya saja dirinya saat ini sakit dimana-mana, bernafas aja juga terasa punggungnya sakit.

Ekspresi lelaki ini berubah, dan berdiri didepan pintu mobil lalu memegangnya, “Ada apa?”

“Tidak apa-apa.” Lucy mengelengkan kepalanya, dia menahannya, dan terus duduk didalam mobil.

Theo dan Christopher yang sudah masuk kedalam mobil dibelakang sana bisa melihatnya melewati kaca mobil.

Christopher becandakan managernya sendiri, “CEO Shao, baik sekali terhadap Kak Lucy, meskipun sedikit aneh kapan hubungan mereka sedekat ini, tapi aku merasa CEO Shao tulus hati, berbeda dengan hidung belang yang lainnya didunia bisnis, hanya saja sepertinya Kak Lucy sedikit kurang terhadap CEO Shao.”

Theo juga melihat kedepan, dia sedikit melamun, tapi dia menyamar dengan baik, “Belum tentu, mereka saling mengenal lebih awal daripada yang kita bayangkan, tapi Kak Lucy sepertinya juga tidak sangat menolak CEO Shao.”

“Hmm? Kamu bisa melihatnya?” Christopher melihatnya dengan pandangan kaget, lalu berkata dengan senang, “Jika benar seperti itu, maka Kak Lucy akan dihadapkan dengan hal baik lagi.”

Jika dia bisa keluar dari kejadian bercerai, mereka pasti akan gembira untuknya, jika bisa menikahi CEO Shao, maka tidak perlu memikirkan apa-apa lagi.

Theo hanya melihat kedepan dan tersenyum namun tidak berkata apa-apa.

Didalam mobil, Dean menatapi Lucy dengan khawatir, “Apakah sangat sakit?”

Dia juga menyadari bahwa dirinya telah menyiksanya dengan parah, tapi nafsu susah untuk dikontrol, karena dia sudah hamil, Dean juga berusaha mengontrolnya, melukainya membuat Dean merasa bersalah.

Lucy ingin memarahinya, namun dia melirik Glen yang menyetir didepan, lalu dia tidak berkata apa-apa, hanya berkata, “Aku tidak apa-apa.”

Lelaki ini sama sekali tidak mempedulikan apa-apa, dia mengulurkan tangannya dan merangkulnya, “Baring sebentar, setelah sampai nanti aku akan memanggilmu.”

Muka Lucy merah, dia bergegas bangkit, dia terus melirik Glen.

Apakah dia tidak tahu ada orang disana?

“Lepaskan, lepaskan aku!” kata Lucy berbisik.

Dean tidak melepaskannya, dia merapikan rambutnya yang berantakan, dan menyipitkan matanya lalu berkata, “Istirahat sebentar atau aku menemanimu ke Bright Corp?”

Diam-diam dia mencubit pinggang Dean, mukanya terlihat marah, dan berbisik, “Bisakah kamu tidak begitu tidak tahu malu? Kamu tidak merasa malu tapi aku merasakannya.”

Nanti jika dia dikatakan adalah wanita simpanannya, maka dirinya tidak akan bisa menjelaskannya.

Dean tidak berdebat dengannya, nada bicaranya tetaplah penuh dengan rasa memanjakan, dia menepuk kepala Lucy, dan berkata, “Tenang, kamu bisa menganggapnya tidak ada, tidurlah.”

Glen Lin, “......”

Baiklah, dia berusaha untuk tidak teranggap.

Bibir Lucy bergerak, tapi dia tidak lanjut berdebat dengannya, setelah menguap lalu mendekatkan mukanya ke dalam pelukan lelaki ini, dan menutup matanya.

Mobil berjalan dengan nyaman selama beberapa menit, Dean menundukkan kepalanya secara perlahan, dan melihat muka kecil itu, cantik dan putih, diantara alisnya terlihat keletihan, membuat hatinya terasa sedikit sakit.

Wanita hamil mudah tidur, sekarang dia masih tetap bekerja bergitu lama sehari, bagaimana dia bisa melakukannya? Seberapa lelahpun dia tidak mau mengatakannya dengannya, baik dulu maupun sekarang, apakah dia begitu tidak bisa diandalkan?

Lelaki menatapinya sangat lama, pandangannya semakin dalam, jarinya tidak tahan dan mengelus mukanya.

Setelah mobil tiba di kantor Bright Corp, Glen Lin menghentikan mobilnya, lalu melirik Dean, “CEO Shao.”

Lelaki menganggukkan kepalanya, lalu menatap kearah wanita dalam pelukannya. Tangan yang merangkulnya menepuk pelan bahunya, “Lucy.”

Glen berusaha berakting biasa saja, dalam hatinya dia merasa dirinya buta, sebelum Stephanie pergi, dia sudah bekerja untuknya, dia tidak pernah melihat bos nya begitu lemah lembut kepada orang lain.

“Hmm......” Lucy tidak tertidur lelap, setelah mendengar panggilan, matanya perlahan dibuka, dia bangun dan menguap, “Sudah sampai?”

“Iya, sudah sampai, jika kamu masih mengantuk bisa......”

“Tidak perlu, pekerjaan ini bukan kamu yang mengaturku, aku yang harus bertanggung jawab.” Lucy memotong perkataannya, dia merapikan pakaian dan rambutnya lalu turun dari mobil.

Theo dan Christopher yang berada dibelakang juga ikut turun.

“Lucy.” Jendela mobil diturunkan, lelaki menatapinya dengan tenang, “Hati-hati.”

“Aku tahu, kamu pergi saja.” Lucy melambaikan tangannya.

Tatapan Dean berubah mengarah kearah Theo dan Christopher, “Mohon bantuannya.”

Hanya saja tatapannya berhenti beberapa detik ketika melihat Theo.

Theo tersenyum, “Tenang saja CEO Shao, ada kami disini, kak Lucy tidak akan kenapa-kenapa.”

Lucy berkata tidak sabaran, “Sudah jangan basa basi lagi, cepat jalan.”

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu