Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 235 Dimana Dia?

Menggerak gerakan kepalanya sekuat tenaga agar tidak sembarangan memikirkannya, Hanya perlu menunggu orang menyelamatkannya, tangannya tidak secara sadar menyentuh perut, di situasi yang tenang seperti ini paling dapat merasakan keberadaan kedua anaknya benar benar nyata, mengukur seberapa besar, terkejut dalam sebentar ternyata tumbuh begitu banyak, tidak tahan untuk mengerucutkan mulutnya, masih ada tiga bulan lebih bisa bertemu dengan anak anak.

Awalnya berpikir akan segera bertemu orang yang menculiknya, sudah tertidur dan terbangun di kamar masih sangat gelap, sama sekali tidak tahu sekarang jam berapa, perut sudah mulai memanggil.

Dari tempat tidur turun, lalu dengan langkah kecil selangkah demi selangkah melangkah, tangan meraba-raba di dinding, ingin mencari saklar.

Setelah beberapa saat melangkah, merasa kamar ini terlalu besar, akhirnya menemukan posisi pintu.

Dengan cepat menyentuh saklar, terdengar suara “Plak”.

Tidak ada listrik.

Lucy Lu tidak bisa untuk tidak memaki orang, tempat hantu apa ini! Tidak bisa menahan untuk menendang pintu, apakah ingin membuat dirinya kelaparan?

Kembali berbaring di tempat tidur, mengatakan pada diri sendiri untuk mengalihkankan perhatiannya .....

Dean Shao seharusnya sekarang sedang mencari dirinya, kalau tahu tidak akan makan makanan penutup apa itu, dan juga Davin Yan .....

Lucy Lu tiba-tiba bereaksi, Dean Shao selalu membiarkan Davin Yan mengikutinya, itu demi melindungi sendiri ... Dia sudah tahu dari awal dia akan berada dalam bahaya ...

Itu adalah Zayn Shang!

Hari itu dia berkata bahwa Zayn Shang demi masalah Rainie Song mencari dirinya untuk melampiaskan kemarahannya!

Lucy Lu tidak lagi panik, dengan lembut membelai perutnya, dengan lembut berbisik: “Segera akan ada orang super yang akan menyelamatkan kita, tidak takut tidak takut.”

......

Dean Shao memandangi kamera CCTV, tidak bisa menahan cibiran.

Mengapa begitu kebetulan siang hari itu pergi ke toko makanan penutup, dan juga kebetulan ada orang yang mengalami serangan jantung, menurut kepribadian Lucy Lu tidak mungkin untuk tidak menyelamatkan orang, dengan begitu Davin Yan diminta pergi .....

Davin Yan hampir berlutut mengaku salah di depannya, ini adalah hal memalukan terbesar dalam karirnya.

Dean Shao meliriknya dengan dingin, hanya melewatinya secara langsung.

“CEO Shao!” Dia mengangkat kakinya umtuk mengikutinya, tetapi ditarik oleh Glen Lin.

“Sebelum menemukan Lucy Lu kamu tidak perlu banyak berbicara, kalau tidak, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu!” Selesai berkata berlari kecil mengikuti dia.

Dean Shao langsung pergi ke rumah sakit untuk mencari Zayn Shang.

Sejak insiden Rainie Song dia belum pernah meninggalkannya.

......

Sinar matahari kebetulan bagus, kamar rawat inap mewah tenang, Rainie Song Song berbaring di tempat tidur dengan wajahnya pucat, matanya terpejam.

Zayn Shang duduk sambil mengupas apel, dan juga dengan sabar memotongnya menjadi potongan-potongan kecil, menggunakan garpu menusuknya dan memberikannya ke hadapannya, tetapi orang di atas tempat tidur tidak menanggapi.

“Buka matamu dan makanlah.” Ini adalah perintah tanpa perasaan.

Rainie Song merasa bahwa dia akan gila, apa yang ingin dipikirkan pria ini!

Tidak tahu berapa lama piring di sodorkan kedia, sebelum Zayn Shang kehilangan kesabaran, sekretaris masuk dan berbicara, berbisik kepadanya.

Pria itu segera keluar.

Di lorong, tangan Zayn Shang dimasukkan ke dalam saku celana dan tersenyum tenang, tampan dan gagah.

Wajah Dean Shao juga sama seperti wajah yang terpahat, tetapi lebih memancarkan aura arogan.

Zayn Shang mengerjapkan matanya, mulutnya naik, bibirnya yang tipis terbuka kecil: “CEO Shao begitu sibuk dan masih punya waktu untuk mengunjungi istriku?”

Raut wajah Zayn Shao tegang, seperti es seribu tahun.

“Di mana dia?”

“Hehehe!” ZaynShang tertawa, auranya semakin kuat, “CEO Shao bertanya seperti ini, sepertinya dia kehilangan kesayangan yang penting.”

Pria yang dihadapannya sekali tarikan menarik kerahnya, Raut wajahnya terlihat kejam, menggertak gigi berkata: “Lucy Lu Jika kamu yang membawanya segera serahkan ke aku, percaya atau tidak aku akan meratakan perusahaanmu! Jika orang lain memberikan dia padamu, orang itu berpikir untuk membiarkan kita bertarung, dan kemudian dia mengambil keuntungan!”

Zayn Shang terdiam, tetapi di detik berikutnya mendorong Dean Shao mencibir: “Dia benar-benar mengenal aku, bertarung denganmu selalu menjadi salah satu kesenangan saya.”

Setelah mendengarnya Dean Shao kembali tenang, menatapnya sebentar, Tiba-tiba dia menyeringai, ekspresinya berubah: “Aku dengar kamu telah tinggal di rumah sakit selama beberapa hari, tidak tahu apakah Nona Song memaafkan kamu, bagaimana jika aku memberitahunya, kamu demi melampiaskan emosi, menangkap Lucy Lu?”

Zayn Shang menyimpan senyumannya: “Kamu bisa mencobanya.”

“Aku akan membiarkanmu melihatnya dengan mata kepalamu sendiri.” Dean Shao melangkah lebih jauh, lebih dekat dengannya, benar benar mengancamnya.

Permusuhan keduanya, siapapun tidak mau mengalah.

Bahkan Dean Shao tidak memperhatikan, Glen Lin tidak tahu kapan tidak kelihatan.

Ketika muncul kembali, diikuti oleh Rainie Song.

Mata Zayn Shang jelas melotot, dengan langkah besar menghampirin dia, suara rendah menghardiknya:” Apa yang kamu lakukan di sini ?!”

Ekspresi wajah Rainie Song melembut, berkata dengan pelan: “Tuan Lin bilang CEO Shao ingin mengatakan sesuatu denganku.”

Dean Shao mengangkat alisnya,melirik Glen Lin, tidak menyangka bahwa dia hari ini cerdas.

Dalam hati Glen Lin tidak bisa untuk tidak bangga akan hal itu, promosi dan kenaikan gaji ada harapan!”

“Berbicara dengan aku sudah cukup, kamu kembali lah terlebih dahulu.” Zayn Shang menahan pinggangnya yang ingin pergi.

“Nona Song ...” Dean Shao dengan datar membuka mulut.

Zayn Shang segera berbalik, matanya yang panjang dan sipit terbakar amarah, seolah-olah ingin membakarnya.

Dean Shao dengan tenang melangkah mendekatinya.

“Villa Taman Tangshan No. 2.”

Dengan menggertakkan gigi menyebutkan alamat, kemudian memeluk Rainie Song berjalan pergi.”

Setengah jam kemudian, sebuah vila di lereng gunung Taman Tangshan terbuka lebar.

Lucy Lu melompat dari tempat tidur dengan syok, hampir memiringkan pinggangnya, telinganya berdiri tegak, mendengarkan dengan seksama gerakan di luar.

Ketika pintu dibuka, sesaat silau akan cahaya yang masuk.

Dean Shao melihatnya ketakutan di sudut tempat tidur, kepalanya tenggelam di dalam lututnya, masih gemetaran.

Jantung seperti ditarik dengan kuat, sakit sampai lemas.

“Lucy Lu.”

Lucy Lu dengan sekuat tenaga mengedipkan matanya, perlahan baru beradaptasi dengan cahaya, Dean Shao berdiri disamping pintu memunggungi cahaya, tidak bisa melihat wajahnya sama sekali, Tapi pemandangan yang sederhana ini juga bisa membuatnya terharu tidak bisa berkata apapun.

“Kamu ... kamu akhirnya sudah datang ...” air mata seperti mutiara langsung jatuh lurus ke bawah, terperangkap di sini selama lebih dari sepuluh jam, tidak terhitung berapa kali mengatakan pada diri sendiri jangan takut, tapi bagaimana mungkin tidak takut!

Dean Shao menggendongnya dalam pelukan dan membujuknya untuk waktu yang lama, menunggunya tenang baruberdiri membawanya ke mobil.

Kali ini tidak malu di depan begitu banyak orang, sepasang tangannya memegang erat lehernya, wajahnya terbenam di leher, sekuat tenaga menghirup aroma di tubuhnya.

Pria yang memeluknya dalam suatu tempat dihatinya merasa sedih, melembut, ini kucing kecil dalam pelukannya baru bisa menghasilkan reaksi kimia.

Setelah Lucy Lu melewati ketegangan yang panjang, dan juga menangis begitu lama, orang itu dengan lemas membungkuk padanya.

Tidak bisa menahan untuk mencium dahinya, lalu ke telinganya, dan akhirnya menemukan bibir yang lembut, menyerangnya, lembut dan tanpa tulang mengikuti dia, bahkan mengimbanginya, sering suara "peringatan", membuat pria Itu gemetar dan tidak bisa menahannya lagi.

Tapi masih bisa memikirkan tubuhnya, tidak terlalu keterlaluan.

Tidak berani mengantarnya langsung ke orang tuanya, kalau tidak kedua orang tua itu melihatnya akan terkejut, alasan lainnya adalah dia ingin membuat dia di sampingnya, dan tidak ingin kehilangan dirinya selama lebih dari sepuluh jam lagi.

Karena dia sudah lama tidak makan, Dean Shao membuatkannya bubur polos, dia minum dua mangkuk sekaligus, ingin tambah lagi tapi ditolak oleh lelaki itu: “Kamu tidak bisa makan terlalu banyak sekaligus, besok buat lagi.”

Lucy Lu merasa kesal, menarik selimut sampai ke wajahnya, hanya memperlihatkan sepasang mata besar.

Dean Shao mendekat, dengan niat licik menarik bibirnya: :Kasih ke kamu makanan lain.”

Lucy Lu mengedipkan matanya, penuh dengan keraguan bertanya: “Makan apa?”

“Makan aku.”

Ciuman panjang yang dalam membuat kedua orang lebih bernapas.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu