Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 319 Kesal Dengan Terimakasihmu.

Lucy Lu mendengarnya kata mereka berdua, langsung melihat ayah Lu. “Pa, kamu kenapa bisa ke sini? Kamu sepertinya belum pernah ke sini.”

Tatapan ayah Lu seperti sedikit kebingungan, tapi dia sudah menyadari dia membawakan masalah besar kepada anaknya, hanya bisa menundukkan kepala tidak mengatakan apapun.

Lucy Lu bertanya dia, dia mengangkat kepalanya, mengedip-kedipkan mata, berusaha mengingat-ingat lagi, pelan-pelan alisnya mengerut.

“Sudahlah jika tidak ingat, tidak apa.” Lucy Lu melihat dia kesusahan, jadi berkata seperti itu.

Theo Mu menggunakan tatapan yang datar melihat ayah Lu, bibirnya tersenyum. “Saat aku melihatnya, sedang percaya dirinya berbicara sendirian teman lamanya.”

“Ehm, sebutkan Namanya, anda masih ingatkah?” memalingkan kepalanya bertanya ayah Lu.

Ayah Lu membuka mulutnya, seperti tersempal sesuatu, melihat mata Lucy Lu, bibirnya bergetar, menggelengkan kepala. “Tidak ingat lagi, mungkin kamu memanggil mamamu, pastinya tidak penting, kita lebih baik cepat pulang, beri kabar ke mamamu.”

Theo Mu sempat menunduk, lalu mengangkat kepala lagi. “Lain kali kalian harus lebih berhati-hati, paling baik cari perawat yang bisa menemani paman Lu 24 jam.”

Lucy Lu menganggukkan kepalanya. “Sudah dicari, lain kali aku juga berusaha untuk sering menemani dia.”

Ayah Lu langsung tidak senang, mukanya langsung kesal, suara menjadi kaku. “Tidak perlu, aku masih tidak sampai yang kebingungan, walaupun sampai tahap seperti itu juga tidak perlu, aku sendiri mencari tempat menyelesaikan ya sudah! Kalian juga tidak perlu memperlakukan aku seperti orang kriminal!”

Lucy Lu sangat terkejut, tidak mengira ayah Lu akan meresepon seperti ini, wajahnya membeku.

Dean Shao sangat langsung mencoba menghibur. “Pa, Anda tidak ingin ada perawat, maka kita tidak akan undang perawat, aku dan Lucy Lu yang menemani anda.”

Lucy Lu juga menganggukkan kepalanya, takut ayah Lu merasa tersakiti, juga berkata, “Anda tidak perlu takut apapun, lain kali tidak akan masalah seperti ini lagi.”

Theo Mu mengeluarkan tangannya dari kantong melihat jam tangannya, melihat kea rah Lucy Lu berkata, “Waktu sudah malam, karena sudah tidak masalah lagi, aku kembali kerja dulu, jika ada waktu lagi aku akan kembali menjenguk paman.”

Lucy Lu segera mengangguk kepala. “Kamu cepat kembali, nanti aku baru berterimakasih lagi ke kamu.”

Ujung kaki Theo Mu sedikit bergerak, tiba-tiba bergerak lagi, kembali membalikkan kepala melihatnya sekilas. “Anak juga harus berhati-hati, selalu terluka itu sangat membahayakan.”

“Terimakasih atas perhatiannya, tuan Mu juga bekerja dengan baik, lain kali jangan biarkan masalah lain menganggu konsentrasi pekerjaan anda.” Tatapan Dean Shao sangat dalam, suaranya tidak besar, justru membawa yang sangat jauh.

Bibirnya Theo Mu lebih tersenyum, tidak mengatakan apapun, hanya sedikit menganggukkan kepala, lalu mengangkat kakinya pelan-pelan jalan pergi.

Lucy Lu melihat bayangan dia, selalu merasa berubah banyak dari pertama kali kenal, walaupun masih tetap sama dandannya, tapi rasanya yang begitu ceriah seperti terhalang oleh awan, semakin dilihat semakin tidak jelas sosoknya.

“Apakah pekerjaan dapat membuat seseorang menjadi dewasa?” Lucy Lu tidak dapat tahan ingin bertanya.

Pria yang disampingnya tertawa sangat dingin, bulu matanya dengan pelan berkedip. “Saat ada keberedaanmu, tidak membiarkan dia merasakan kepahitan pekerjaan?” Pandangan menjadi dalam. “Bagian itu belum tentu adanya.”

Lucy Lu mata tatapannya menjadi berat, selalu Theo Mu memberi dia rasanya yang tidak nyaman.

Ayah Lu kembali ke rumah sakit, sekali melakukan pemeriksaan, sama sekali tanpa ragu, kondisi penyakit sangat jelas, termasuk cepat kondisinya memburuk.

Di depan ayah dan ibu Lu terus mengatakan tidak apa-apa, supaya mereka sedikit ceria, tapi sekali berhadapan satu persatu, langsung tidak dapat menahan rasa yang tidak bertenaga tidak ada bantuan, pelan-pelan melihat orang yang sangat dicintai mulai lupa ingatan, kehilangan pikiran, bahkan kehilangan kemampuan berpikir, sampai pada akhirnya kembali ke pemikiran anak berumur 3 tahun.

Dia makan malam sangat sedikit makannya, saat ada Dean Shao masih mengatakan beberapa patah kata, jika tidak ada, waktu melamun lebih banyak.

Setengah tahun berlalu perawat yang melihatnya juga merasa kasihan, berpikir bagaimana caranya untuk menghibur dirinya, begini terus akan mudah mendapatkan penyakit depresi akut.

“Kamu mempunyai suami yang beigtu baik, adalah pahala yang kamu bina dikehidupan sebelumnya, walaupun ada beberapa hal yang tidak begitu baik, tapi kehidupan memang seperti itu, tidak ada yang semua hal yang sangat baik.”

Lucy Lu menyipitkan matanya, sambil menutup matanya berkata, “Ehm, yang kamu katakana ada benarnya.”

“Kalau begitu kamu makan lebih banyak lagi. Jika suami anda bertanya kepada kami, jadi kami bisa menjawabnya, badan anda juga sungguh membutuhkan gizi yang banyak, anak tidak bisa mendapatkan rasa tidak adil.”

Lucy Lu menggelengkan kepalanya, sambil membawa rasa sangat Lelah berkata, “Hari ini aku tidak selera makan, besok baru makan lagi, kamu bisa istirahat, aku tidur sebentar.”

Perawat mendengar perkatanya tidak berani mengatakan banyak hal lagi, membereskan makanan, lalu menutup pintu keluar.

Saat jam 8 lebih Deans Shao datang, perawat lalu memberitahukan apa yang terjadi, menunggu ajaran dari pria ini, tapi dia juga hanya bisa merasa perasaan yang mengerut, tidak mengatakan apapun.

"Aku tahu, kamu balik dulu lah.”

Dean Shao berdiri di depan pintu beberapa lama, baru masuk ke dalam.

Lucy Lu pintu kamar yang terbuka, langsung membuka matanya, melihat dia, tidak ada merasa apapun.

“Papa sudah tidur, ada orang yang menjaga di depan pintu.”

Lucy Lu menganggukkan kepalanya, bibirnya sedikit tersenyum, alis matanya juga lebih tenang. “Terimakasih.”

Dean Shao melihatnya sangat dalam, lalu mematikan televisi yang sedang menyala, duduk.

“Suasana hati orang tua tidak seimbang itu hal yang wajar, lain aku akan mengutus orang untuk memperhatikan dia secara diam-diam, tidak akan membiarkan dia menyadarinya, juga baik sekalian menlindunginya.”

Lucy Lu tiba-tiba menundukkan kepalanya.

Napas pria ini, tiba-tiba langsung memeluknya, lengan yang panjangnya merangkulnya, bibir tipisnya menciumnya ubun-ubunnya.

Lucy Lu tiba-tiba tidak menahan matanya sedikit memerah.

Dean Shao dia selama ini begitu kuat, juga tidak banyak bicara, hanya menggunakkan tangan pelan-pelan mengelus menepuknya.

Lewat beberapa menit, suasananya hatinya dapat dikontrol, dengan pelan mendorong Dean Shao, matanya masih sedikit merah. “Terimakasih.”

Terimakasih kepadanya telah memberikan dia banyak bantuan, terimakasih saat seperti ini memberikan dia bahu untuk dia bersandar.

Dean Shao mengerutkan alisnya, berkata sambil merasa sedikit tidak puas, “Kamu sudah terimakasih 2 kali, yang aku butuhkan bukan ini,”

Lucy Lu mengangkat kepalanya, matanya yang merah melihat matanya dengan dalam, rasa ragu, seperti tidak tahu apan-apa.

Tapi di dalam pandangan Dean Shao, saat ini dia hanya seperti seekor kelinci yang tidak dapat melakukan apapun, yang terlihat dari luar wajahnya, dalam hatinya justru sudah kehilangan rasa pelindungan.

“Ini semua adalah yang harusnya dilakukan oleh seorang suami, aku tidak suka kamu mengatakan terimakasih.” Alisnya yang mengerut seperti yang diukir. “Harusnya dibilang sangat benci.”

Lucy Lu memingkemkan mulutnya. “Aku tahu.”

Beberapa detik berubah menjadi sangat diam, pria ini sedikit membawa rasa tidak sabar berkata, “Udah gak ada lagi?”

“Masih ada apa lagi?”

Tak berapa tangan kedua Dean Shao memegang kedua sisinya, tatapannya membawa rasa yang membahayakanya, matanya mengedik-kedip, membawa rasa seperti suara magnet pelan-pelan berkata, “Aku tidak ada, kalau begitu kamu yang mulai.”

Lucy Lu baru saja ingin mengatakan sesuata, bibirnya langsung tertahan, sama sekali tanpa prediksi langsung menciumnya.

Walaupun pria ini tidak bisa merasakan badannya, walaupun tahu tidak dapat melakukannya, tapi…

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu