Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 173 Menjadi Ibu Tiri Untuk Kedua Anakku?

“Dean, kamu juga makan.” Seperti merasa lengan sendiri tidak cukup panjang, dia sengaja menabrak Stephanie Fu, “Jangan hanya makan sendiri, ambilkan untuk Dean sayur yang dia suka.”

“Tidak perlu. Aku sudah makan. Kalian makan saja sendiri. Aku menemani Paman Fu dan mereka minum anggur saja.” Dean Shao tidak menggerakkan sumpitnya. Hanya saja dia menuangkan setengah gelas anggur untuk dirinya sendiri.

“Makan……” Stephanie Fu terkejut.

Ibu Shao juga melihatnya dengan tatapan bertanya dan menyipitkan matanya sedikit, “Kamu sudah makan? Kenapa malam ini cepat sekali sudah makan?”

Saat dia menelepon, kurang lebih saat jam pulang kerja, kenapa sudah makan secepat itu?

Atau?

“Em, tadi menemani teman makan sedikit.” Dean Shao tidak ingin berkata banyak. Dia bersulang dengan abang sepupu dari keluarga Fu dengan ekspresi yang datar.

“Teman CEO Dean yang mana? Lain kali kenalkan pada kami berdua.” Abang sepupu keluarga Fu berkata dengan menyipitkan mata.

Biasanya lingkar pertemanan mereka hanyalah orang-orang yang senang bermain-main dan kasar. Walaupun mereka kaya, tapi mereka berbeda dari orang yang benar-benar kaya. Kalau ingin masuk ke lingkar pertemanan yang elit adalah sesuatu yang tidak mungkin. Kalau mereka bisa masuk ke keluarga Shao, maka bukankah kesempatan mereka bertemu orang-orang kaya nantinya sangat besar?

Stephanie Fu melihat kedua abangnya dengan tatapan menjijikkan, dia kehabisan kata-kata dan melihat ke arah Dean Shao. Dia mengira dia akan menolaknya. Tidak disangka, lelaki itu malah tersenyum terlihat setuju.

“Boleh, aku ada teman yang suka mencari teman baru. Dia beragama dan berpendidikan, dan juga bekerja di bidang perumahan. Kalian bisa akur, hanya saja dia lebih suka bermain-bain. Nanti aku kenalkan pada kalian.

Stephanie Fu tercengang, ekespresinya berubah. Kata-katanya ini lebih memalukan daripada menolak secara langsung.

Teman yang dia katakan sangat jelas adalah Tuan Muda keluarga Gu, Grey Gu. Dia adalah tipe-tipe orang tua klasik. Dan juga dia lebih parah kalau dibandingkan dengan dua kakak pecundangnya ini. Benar-benar keluarga yang kaya. Sekali mengeluarkan uang bisa sampai ratusan ribu. Orang seperti apa pun ada dalam lingkar pertemanannya.

Kedua abang keluarga Fu ini tidak tahu apa-apa. Mereka dengan senang berdiri dan menuangkan anggur kepadanya, “Haha…… CEO Dean terlalu sungkan. Menurutku Stephanie Fu kita juga tidak perlu mencari pacar. Bukankah Anda juga tidak memiliki pacar? Bagaimana kalau kalian berdua coba dulu?”

Tiba-tiba meja makan tersebut menjadi hening.

Dalam sekejap suasananya berubah menjadi klimaks.

Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda dan ekspresi yang berbeda. Tentu saja yang paling tegang adalah Stephanie Fu. Hatinya terasa seperti tidak tenang. Dia tidak mengalihkan pandangan dan hanya melihat ekspresi lelaki itu.

Ibu Shao membuat suara batuk dan tertawa, lalu berkata: “Aku juga berpikir seperti itu. Aku sangat menyukai Stephanie Fu. Dean, kebetulan paman dan tantemu juga ada disini. Coba katakan rencanamu.

Ayah Fu juga menggunakan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan, “Benar. Dean Shao, kamu sudah mengenal Stephanie Fu selama puluhan tahun. Lagipula kalian sama-sama ingin mencari pasangan. Daripada mencari orang asing, bukankah lebih bagus yang ada di sisimu.”

Gelas yang masih di tangan Dean Shao diletakkan dengan pelan di atas meja. Tatapan matanya menggelap. Ekspresinya juga masih sama dan melihat orang sekitar. Dia tertawa ringan. Nada bicaranya terdengar ringan dan lembut namun masih bersikap sopan, “Paman Fu, Tante Fu, kalau kalian benar-benar mencintai anak perempuan kalian, bagaimana bisa kalian mendorongnya untuk bersama dengan seorang duda? Atau dengan kata lain, dia sangat luar biasa dan juga muda, cantik, sama sekali tidak perlu mencari orang seperti aku yang duda ini. Kalau adik perempuanku, kalau aku tidak memarahinya, maka aku ingin memarahi lelaki itu.”

Ekspresi orang-orang berubah.

Kedua orang tua keluarga Fu sangat marah. Mereka melihatnya tanpa sepatah kata pun.

Stephanie Fu tidak bisa bersabar lagi. Dia menggigit bibir bawahnya dan berteriak: “Aku tidak memasalahkan tentangmu, Kak Dean. Tidak peduli kamu sudah menikah dua kali atau tiga kali, selama kamu bersedia, kita bisa segera menikah.”

Dean Shao mendengar pengakuan cintanya yang sungguh-sungguh dengan acuh tak acuh. Dia hanya menangkat alisnya, “Kamu tidak ingin bertanya lagi pada ayah ibumu?”

“Mereka menghargai keputusanku.” Dia menjawab dengan ekspresi yang panik.

Kedua orang tua keluarga Fu membuka mulut, dan pada akhirnya tidak mengatakan apa pun.

Tidak peduli pernikahan kedua atau pun pernikahan ketiga, cukup dengan menikahinya, kalau pun nantinya bercerai, hartanya cukup untuk kehidupannya nanti. Mereka tidak perlu mencemasi yang lainnya.

Dean Shao terdiam sejenak, menoleh melihat ke arah Ibu Shao, “Kamu juga menghargai keputusanku?”

Ibu Shao tidak bisa menjawab seketika. Dia mengusap bibirnya dan memalingkan wajah. Lalu menjawab dengan sifat yang keras, “Sekarang ini aku hanya menyukai Stephanie Fu. Yang lain masih belum.”

Dean Shao melihat kebawah dan diam sejenak, lalu tertawa singkat. Tawa datarnya seperti mengandung makna mengejek, “Nona Fu sudah yakin menikah denganku dan juga ingin menjadi ibu tiri dari kedua anakku?”

“Tunggu, tunggu!” Ekspresi Ibu Shao berubah, lalu melihat ke arahnya. Dengan terkejut dia bertanya, “Dua, dua anak?”

Tatapan matanya semakin dalam.

Wanita itu hamil anak kembar dua?

Kembar dua ……

Dengan tidak sadar dia membuat angka dua dengan jarinya. Dalam hatinya dia sangat senang.

Tidak peduli benar atau tidak itu anaknya. Kalau dua ini anak keluarga mereka, bukankah beberapa bulan lagi dia bisa menggendong cucu?

Stephanie Fu melihat Ibu Shao. Hatinya tiba-tiba merasa tidak enak, lalu mengerutkan alis dan berkata: “Kak Dean, kamu yakin sekali dua bayi itu anakmu?”

“A, anak?” ekspresi keluarga Fu tercengang.

Bukankah baru saja bercerai? Lalu anak dari mana?

Lelaki itu seperti tersenyum namun tidak tersenyum, “Benar atau tidak itu anakku, tidak perlu ada orang lain yang memberitahuku.”

Dia dengan formal memberikan pernyataan terus terang di depan mereka. Anak Lucy Lu juga anak dia.

Ibu Shao dengan cepat untuk tenang, “Aku akan mengidentifikasi anak siapa itu. Tapi, hal ini dan pernikahanmu adalah dua hal yang berbeda. Aku hanya menyukai Stephanie Fu. Jangan berharap untuk wanita lain.”

“En, aku juga tidak mengatakan ini hal yang sama. Hanya saja sebelum anak ini lahir, aku tidak berniat memikirkan masalah lain. Ma, menurut Anda?”

“Kamu!” Ibu Shao kembali terhenti.

Walaupun dalam hatinya dia sangat senang, tapi dia mengerti anaknya. Dia sudah menunjukkan sifatnya. Kalau masih diteruskan, hanya bisa membuat kedua belah pihak malu.

Dia berkata sesabar itu karena hanya untuk menjaga harga dirinya.

Menghirup nafas, ekspresinya datar dan berbicara dengan dingin: “Baik. Kalau begitu aku berikan kamu waktu. Setelah itu, kamu harus memberikan aku dan Stephanie Fu sebuah penjelasan.”

“Tante……” Mata Stephanie Fu yang panik mulai memerah, tapi hatinya merasa sangat benci.

Bagaimana bisa dia tidak mengerti maksud dari ucapan Ibu Shao. Kalau dibilang-bilang, dia sengaja memberikan waktu karena anaknya, dan menjaga harga diri kedua keluarga.

Ibu Shao membelai dahinya dengan kasih sayang dan menenangkannya, “Tidak masalah. Ada tante yang akan mengambil keputusan untukmu.”

……

Saat Lucy Lu dan Janice Zhou telah selesai makan, Davin Yan sampai. Awalnya mereka berdua ingin pergi jalan-jalan sebentar ke mall terdekat. Tapi pada akhirnya mereka tidak pergi.

Lucy Lu langsung menaiki mobil Davin Yan dan pulang.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu