Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 528 Suami Peserta Berlayar.

Pernikahan Tuan Huo dan Carol Zhou telah tertunda hampir selama hampir satu tahun karena berbagai macam alasan.

Jadi selama persiapan pernikahan ini, Tuan Huo telah bekerja keras dan menahan amarah, dengan sepenuh hati mematuhi dan memenuhi semua persyaratan dan permintaan calon istrinya.

Dan Carol Zhou juga tahu bahwa dia sedang menembus semua kesalahan yang dulu ia buat sebelumnya, jadi dia seperti Lucy Lu, dia menerima segalanya yang ada di diri suaminya.

Ketika Lucy Lu mendarat dari pesawat dan tiba di tempat upacara pernikahan, dia melihat pasir putih yang mempesona dan lautan luas saat matahari terbenam, dia langsung terhanyut.

Angin lembut bertiup di wajahnya, rok biru muda nya bergerak di pergelangan kakinya, rambutnya juga terayun mengikuti angin laut, dia berdiri di sana, tertegun oleh pemandangan matahari terbenam dalam waktu yang lama.

Di belakang terdapat dekorasi upacara pernikahan yang sudah diatur dengan baik, dengan warna putih sebagai warna utama dan dihiasi dengan warna biru-hijau, ini hal yang lebih diteliti dan diperhatikan dengan hati-hati oleh Carol Zhou, juga merupakan desain yang paling sesuai dengan keinginannya.

Bagi Lucy Lu, itu juga sebuah kejutan yang langka.

Kakinya menginjak pasir lembut itu, menyadari langkah kaki pria di samping semakin mendekat, kemudian bahunya ditutupi dengan tekanan yang pas, dia menoleh, menatap mata pria itu yang melihatnya dengan dalam, keduanya saling menatap dalam diam, hati mereka tenang, tapi ada bahagia tanpa batas.

Ini jelas bukan acara pernikahannya.

Seketika ia tersadar, kemudian ia tersenyum dengan linglung.

Dean Shao memandangi senyumnya yang lembut dan tidak tahan untuk tidak mengerutkan keningnya dan bertanya, "Apa yang kamu tertawa?"

Dia dengan santai memindahkan serpihan rambut di wajahnya, pandangan matanya kembali menghadap ke laut, kemudian ia menempelkan satu tangannya ke pinggang pria itu, mengambil napas dalam-dalam dan berkata, "Dean, sudah berapa lama kita bersama?"

Setelah menghitungnya dengan teliti, ternyata hampir lima tahun.

"Sudah lima tahun, dan sepertinya ini adalah pertama kalinya kita datang ke tempat seperti itu, kita tidak di kelilingi dengan kesibukan pekerjaan dan urusan kehidupan kita, hanya ada angin, matahari terbenam dan suara ombak."

Setelah mendengar pria itu berbicara, jari-jari tangannya sedikit menekan bahu wanita itu, Lucy Lu mengikuti kekuatan ini, menyandarkan kepalanya ke dadanya, tersenyum dengan lebih lembut.

Tidak lama kemudian, terdengar Dean Shao berjanji dengan suara rendahnya, "Kedepannya aku akan menemanimu pergi jalan-jalan setiap tahun, tidak peduli kita memiliki berapa banyak anak, kita akan hanya jalan-jalan berdua."

Wanita di pelukannya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejek kata-kata itu, ia tidak menganggapnya serius, tetapi dia masih merasakan kehangatan di hatinya, "Kamu berencana memiliki anak berapa banyak?"

"Selama kamu bahagia, aku terserah padamu ingin melahirkan berapa banyak."

Dean Shao saat ini merupakan sosok suami teladan, semuanya ia berikan untuk membahagiakan istri, tentu saja hal ini membuat orang tidak dapat melihat kesalahannya.

Hotel dekat dengan tempat upacara pernikahan, pelayan hotel telah membawa barang bawaan mereka ke kamar mereka, kedua orang itu berpegangan tangan dan berjalan di sepanjang garis pantai, sambil mengobrol santai sambil berjalan mengiringi pantai.

Tuan Huo yang akan keluar, bertemu dengan Carol Zhou yang baru saja kembali dari tempat upacara pernikahan, menghentikannya dan bertanya, "Apakah kamu melihat bahwa Tuan Shao dan Lucy Lu di sana, ini sudah hampir waktunya untuk makan malam."

"Eh." Alis Carol Zhou bertekuk, dia mengulurkan tangan dan menunjuk ke pantai, perlahan dalam garis pandang yang sedikit redup, dapat terlihat dua sosok kecil disana.

Dia menepuk pundak suaminya lagi dan mengangkat kakinya berjalan menuju pintu hotel, "Biarkan mereka pergi, malam nanti suruh pihak hotel mengantarkan makanan untuknya nanti."

Tuan Huo berpikir sebentar, menoleh dan berjalan menuju pintu di belakang istrinya dan menyambut kerabat dan teman-temannya untuk makan, membiarkan kedua orang itu menikmati waktu mereka berdua sendirian.

Lucy Lu melepas sepatunya dan menendang pasir di bawah kakinya sambil bermain-main, kemudian menendangnya hingga keluar, Dean Shao di samping mengambil sendalnya, sedikit tidak berdaya berjalan mengikuti wanita itu di belakang, merasa tidak mengerti kenapa dia melakukan hal yang biasa dilakukan oleh anak berumur 5 tahun.

Meskipun dia tidak bisa memahaminya, tapi saat dia mendengar wanita itu tertawa bahagia, dia juga ikut tertawa, langkah kakinya mengikuti orang itu dengan sangat cermat.

Sampai berjalan ke batu karang, Lucy Lu berhenti, dia mengangkat pandangan matanya, melihat sebuah mercusuar yang menyala dengan lampu terang di kejauhan, dia menyipitkan di matanya, sepasang tangannya memegang pinggangnya, memperhatikan dengan cermat dalam waktu yang cukup lama.

Lalu ia menunjuk ke arah itu dengan sedikit ragu-ragu, kemudian berbalik, bertanya kepada pria di belakangnya, "Dean, kenapa aku merasa tempat itu sangat familiar?"

Setelah sedetik kemudian, dia mengeluarkan suara "Oh" yang panjang, "Aku ingat, foto di rumah..."

Berbicara sampai sini, dia tidak jadi mengatakannya lagi, dia hanya menatap Dean Shao, menunggu jawabannya.

Pada saat ini pria itu melepas jas di tubuhnya, membawa sendalnya di satu tangan lainnya dan memegang mantelnya di tangan lainnya, setelah mendengar pertanyaa Lucy Lu, dia memindahkan pandangan matanya ke tempat itu, akhirnya mengangguk ringan, "Benar, tempat ini."

Itu adalah peristiwa yang sudah bertahun-tahun yang lalu.

"Ketika kuliah, kami membentuk tim pelayaran dan berpartisipasi dalam lomba pelayaran Volvo seluruh dunia, itu adalah pertandingan persahabatan dan garis keberangkatan berada di sana."

Pria itu berkata, mengangkat tangan memegang jasnya dan menunjuk ke laut yang tidak dikenal di belakang mercusuar.

Mata Lucy Lu melihat ke arah itu, hanya untuk melihat langit yang gelap, terdapat lautan yang gelap di belakang mercusuar, dia mengerutkan kening dan berkata, "Di sana?"

Dean Shao tersenyum lembut, pandangan matanya kembali menatap Lucy Lu. "Ada pelabuhan di belakang itu."

Topik ini mendapatkan perhatian dari Lucy Lu, dia hanya berbalik dan terduduk di batu karang, kemudian mengangkat kepalanya untuk bertanya kepada pria di sebelahnya, "Lalu, apakah kamu menang?"

"Tidak."

Pria itu menunduk, menggelengkan kepalanya dengan pelan, kemudian mengambil dua langkah ke depan untuk terduduk di sampingnya.

Mengingat masa lalu, mata lelaki itu menjadi redup dan dalam, dia menatap ke arah lampu redup di hotel yang berada di kejauhan, kemudian sedikit menghembuskan napas. "Pada hari pertama, kapal layar kami tidak jalan dan melanggar peraturan lomba, sehingga kamu di keluarkan."

"Pruf..." Lucy Lu tidak bisa menahan tawa, dia memikirkan ternyata ada yang tidak dapat di lakukan oleh Dian Shao, ia jadi merasa lebih penasaran, "Ada apa?"

Tawanya membuat pria itu menatapnya, menatap wajah putih yang bersih itu, tidak tahan dan menciumnya terlebih dahulu.

Ketika pihak lawan masih tertegun, dia menyangkal penilaian terhadap dirinya: "Itu bukan karena suamimu yang payah, tapi karena ada seseorang di kapal pesiar yang keluar dari rute laut hari itu, kemudian seseorang jatuh ke air, aku pergi menyelamatkan orang itu."

Tidak lagi menunggu ia bertanya lagi, dia berkedip dan bertanya lebih dulu, "Apakah kamu tahu siapa yang aku selamatkan?"

Lucy Lu mengernyitkan alisnya, untuk sesaat tidak tahu apa yang dia masuk dari kalimatnya, lalu menggelengkan kepalanya, "Siapa?"

"Kamu kenal orang itu."

Mendapat petunjuk dari Dean Shao membuat pikiran Lucy Lu segera berpikir tentang petunjuk itu, seketika matanya sedikit melebar dan terkejut oleh pemikiran yang tidak bisa dijelaskan itu.

Kemudian tampaknya ingin berbicara dan mengucapkan dua kata: "Rainie Song?"

Dia memandang pria di sebelahnya dengan tidak percaya dan melihatnya pria itu menatap dirinya dengan tersenyum. Lucy Lu mengedipkan matanya sebanyak dua kali, segera menyadari bahwa tebakannya benar.

Malam itu, ketika Nona Song bersama mereka, foto itu menghilang, setelah di pikir-pikir ini bukan kebetulan.

Berpikir bahwa keduanya memiliki pertemuan yang ajaib bertahun-tahun yang lalu, hati Lucy Lu merasakan perasaan aneh, dia sengaja bertanya dengan nada yang agak aneh: "Apakah Nona Song cantik pada saat itu?"

Dean Shao menatapnya dan menjawab, "Aku tidak ingat."

Lucy Lu berpikir, pasti pria ini sedang berusaha menyelamatkan diri sendiri sehingga, maka ia sengaja melebarkan matanya, wajahnya menempel padanya, menyelidiki apakah ada perasaan panik di diri pria itu.

Tetapi pria itu menanggapi tatapannya dengan sangat tenang, mengulangi kalimatnya: "Aku benar-benar tidak ingat."

Pagi itu, Rainie Song mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu untuk dibicarakan padanya, setelah memasuki pintu, wanita itu mengeluarkan foto dari tas dan bertanya kepadanya: "Sembilan tahun yang lalu saat musim panas, apakah kamu berpartisipasi dalam kompetisi berlayar di Maldives dan menyelamatkan seorang wanita yang jatuh ke air?"

Pria itu menatap foto itu dan pada awalnya ia ingin bertanya dengan nada bercanda: "Bagaimana mungkin kamu adalah orang yang jatuh ke dalam air?"

Tapi wajah pihak lawan terlihat sedikit dingin, dia tidak menyangkalnya, dia hanya bertanya dengan memegang foto itu di tangannya: "Apakah kamu keberatan jika aku mengambilnya?"

Dean Shao tidak menolak, samar-samar merasa bahwa ada sesuatu yang perlu ditelusuri.

Kemudian, ia mengingat kembali kejadian saat itu, setelah dia sampai ke daratan, dia bersama teman-teman satu timnya hanya mengirim orang itu ke ambulan dan tidak mencari tahu identitas orang yang jatuh ke air saat itu.

Dan Rainie Song dapat mengenalinya, apakah setelah melihat foto itu, ia mengenali logo di bagian dada baju berlayarnya itu.

Awalnya ingatan ini merupakan ingatan yang terpendam yang tidak pernah di ungkit lagi, dia sudah beberapa kali berusaha mengingat, hanya teringat gambaran saat dia masuk ke dalam laut, kemudian saat ia berusaha mengingat dengan detail bagaimana ia di selamatkan, ia malah tidak mendapatkan apa-apa.

Hingga sampai dia melihat foto itu, semua ingatan itu semua muncul didalam pikirannya.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu