Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 238: Pergi Piknik Bagaimana?

Lucy Lu meliriknya sekilas, tidak tahu dari mana pria ini memiliki bara apa yang begitu besar, terlalu malas untuk bertengkar, berjalan pergi ke komplrks di seberangnya tanpa berkata apapun.

Pria itu meraihnya, wajahnya yang tampan hampir berubah bentuk, menggertakkan giginya berkata: “Kamu begitu enggan?”

Lucy Lu tidak tahan, pergelangan tangannya sakit karena genggaman tangannya, menghela nafas : “Apa yang terjadi padamu hari ini? Mereka hanya datang untuk makan kenapa kamu sangat emosi? Bagaimanapun dia adalah seniorku, apakah kamu ingin aku pura pura tidak melihatnya?”

Pria itu mencibir, suaranya dingin: “Itu yang paling bagus.”

Lucy Lu tidak mengerti bagaimana membuka mulutnya, kata kata sudah mencapai mulutnya dia menelannya lagi, dengan sabar berkata: “Dean Shao, berulah juga harus ada batasannya.”

Genggaman di tangan semakin lama semakin kuat, menariknya lebih dekat, sinar matanya menggelap: “Dia menguji aku, aku tidak bisa menoleransi dia, kamu pikir anak itu terluka karena kecelakaan? Hah.....”

Lucy Lu merasa bahwa pria di depannya sedikit asing, maksudnya Harry Xiang sengaja membuat Fanny terluka kemudian membuat masalah seperti ini? Dia adalah ayah anak itu!

“Dean Shao! Apakah kamu pikir orang lain sama kejamnya denganmu ?!” Lucy Lu tidak dapat menahannya, tiba tiba melepaskan kurungan dia, segera pergi dari sini.

Sosok pria itu menjadi semakin ramping di bawah latar belakang lampu jalan, dia berdiri sendiri untuk waktu yang lama, dengan penampilan yang kacau, ditemanin kedinginan malam.

Sebuah bangunan perumahan di lantai atas area perumahan itu gelap, Harry Xiang menghadap ke luar jendela melalui tirai, bibir tipis itu tersenyum, keramahan yang terpancar langsung hilang, hanya memancarkan kedinginan.

......

Lucy Lu kembali ke rumah orang tuanya.

Kedua orang tua itu sedang menunggu di ruang tamu, sungguh aneh melihatnya ketika dia kembali sendiri.

“Bagaimana dengan Fanny? Dimana Dean Shao? Parkir mobilkah?”

Lucy Lu berdiri di teras berganti sepatu, berkata dengan kesal: “Sudah dikasih obat, akan lebih baik setelah dua hari.”

Ibu Lu merasa lega, bangkit dan berkata: “Aku panaskan makanan, kamu dan dia belum makan beberapa suap.”

Lucy Lu berjalan ke kamar: “Tidak perlu, dia kembali ke sana, aku tidak lapar, pergi tidur dulu.”

Ayah dan ibu Lu melihatnya ‘Bang’ dan menutup pintu, saling memandang, menebak mereka berdua pasti ribut lagi, tidak berdaya untuk tidak menghela nafas.

Lucy Lu keesokan harinya jam 10 baru bangun.

Sebenarnya saat jam delapan sudah mendengar suara Dean Shao, tetapi tidak ingin melihatnya hari ini, pura pura tidur.

Ibu Shao diam diam melihat raut wajahnya, meletakkan sarapan di depannya, memikirkannya sebentar dan tersenyum: “Pagi tadi Dean Shao datang, bilang akan membawamu ke pusat pendidikan pranatal sore nanti, dengar dengar ada banyak pelajaran menyenangkan di sana. ”

Lucy Lu mencibir, minum setengah susunya baru berkata: “Aku tidak ingin pergi hari ini, aku ingin menemui Fanny, anda bisa membantuku membuat makanan yang encer yang akan aku bawakan, dia tidak bisa makan yang lain selama dua hari ini. ”

Ibu Lu meliriknya sekilas ayah Lu, melihatnya buru-buru membungkuk membaca koran, dan juga tidak tahu bagaimana cara membantunya, hanya melihatnya sekilas.

Lucy Lu mungkin karena akan segera menjadi ibu, sekarang dia merasa kasihan dengan Fanny, ingin membantunya keluar dari dunianya sendiri, nanti masih ada kehidupan yang panjang dan dunia yang indah menantinya.

Tapi Dean Shao tidak bisa mengerti dirinya sendiri, bulu mata panjangnya, tidak bisa menyembunyikan kehilangannya.

Lucy Lu menanyakan lokasi spesifiknya, membawal kotak makan siang kesana.

Membuka pintu melihat mata hangat nya Harry Xiang, menatap matanya yang lembut, seolah-olah melihat dasar terdalam hatiku.

Lucy Lu terbatuk sebentar, matanya melihat sekeliling ruang tamu.

“Fanny mana?”

Harry Xiang menggeser badannya, berkata dengan lembut: “Tadi mulutnya masih sakit, baru saja tenang, memainkan lego yang kamu belikan.”

Fanny mendengar suara, dengan mata berair memandang ke sini, Lucy Lu mengangkat tangannya, berkata dengan lembut: “Fanny, bibi membawa sup yang lezat untukmu, nenek sendiri yang membuatkannya.”

Matanya berbinar, sedikit takut.

Harry Xiang mengambil termos makan Lucy Lu, menjelaskan: “Begitu makan langsung menangis, sekarang tidak mau membuka mulut.”

Lucy Lu menepuk nepuk pundaknya, agar dia tidak menyalahkan dirinya sendiri, menggendong Fanny dan duduk, bermain dengannya.

Harry Xiang pergi ke dapur untuk meletakkan barang, mendengar suara lembut wanita ruang tamu, sudut bibir tersenyum.

Menghidangkan sepiring buah, menghidangkan kedepannya dan duduk berlutut: “CEO Shao sedang sibuk di perusahaan?”

Lucy Lu tangan yang menumpuk Lego terhenti, sudut bibirnya turun, bulu matanya yang panjang bergetar, berkata dengan kesal: “Dia sibuk setiap hari.”

Pria itu terdiam, mengangkat matanya berkata: “Apakah kalian berselisih paham?”

Lucy Lu berkerut tapi cantik, terlintas kejadian semalam, sedikit kesal berkata: “Jangan menyebut-nyebutnya.”

Raut wajahnya berubah, tersenyum penuh makna, berkata dengan suara rendah: “Fanny tidak bisa makan apa-apa, juga tidak senang di rumah, berencana mengajaknya keluar untuk bermain hari ini, jika kamu tidak sibuk ayo pergi bersama.”

Fanny mendengarnya dan mengangkat kepalanya yang kecil, mata hitamnya yang jernih berkedip.

Lucy Lu tidak tega menolaknya, mengecewakan anak itu, berpikir sebentar dan bertanya: “Mau kemana?”

“Taman danau angsa, piknik.” Harry Xiang menunjuk peralatan piknik yang ada di sudut.

Lucy Lu memikirkannya sebentar, mengangguk dan tersenyum: “Boleh, aku di sini hari ini untuk menemani Fanny.”

Tiga orang mengatakan bahwa mereka akan pergi dan pergi, ketika mereka tiba di tempat itu sudah tengah hari, Harry Xiang bertanggung jawab membuka payung memasak, Lucy Lu memandang Fanny, anak-anak jarang jarang keluar, dengan gembira berlari larian.

“Kamu tidak usah memperdulikan dia, datang duduk sini.” Harry Xiang menunjuk ke kursi di bawah payung.

Pandangan Lucy Lu mengikuti Fanny,tersenyum cerah: “Nanti anak ku jika manis seperti ini akan sangat bagus.”

“Ada kamu ibu yang begitu baik, mereka akan menjadi anak-anak paling bahagia di dunia.”

Lucy Lu hendak mengatakan sesuatu, telepon berdering.

Terpampang nama Dean Shao di layar handphone, dengan nada deing silent, suhu di seluruh kabin tiba-tiba turun.

“Di mana kamu?” Pertanyaan dingin itu membuat orang membeku.

Begitu Lucy Lu mendengarnya, langsung naik pitan, suaranya dingin.

“Apa hubungannya denganmu?”

“Bersama dengan Harry Xiang?” tertawa dingin, seluruh mata tertutup kabut.

Sore hari menolak rapat menjemput dia, tidak hanya tidak melihat dia tetapi juga mendengar dia pergi kerumah Harry Xiang!

Lucy Lu tidak berbicara, telpon tiba tiba terputus, dia menatap telepon dengan linglung.

"Apa yang salah? Apa yang terjadi?” terdengar suara simpati di telinga,duduk dihadapan Harry Xiang, kedua lutut saling berhadapan.

Lucy Lu mengerjapkan mata, menstabilkan emosinya, mengangkat tangannya dan meletakkan rambutnya di belakang telinganya, berkata: “Tidak apa apa, panggil fanny kemari makan.”

Harry Xiang menerima telepon, ketika kembali raut wajahnya susah dilihat.

“Lucy Lu, kita mungkin harus kembali lebih awal, aku punya jamuan penting untuk dihadiri di malam ini.”

Lucy Lu memandangi anak itu, bertanya: “Bukankah tidak ada yang menjaga Fanny?”

Dia mengerutkan kening, menyentuh rambut anak itu, dengan rasa bersalah berkata:”Apakah kamu keberatan jika kamu ikut denganku?” Melihat wajah Lucy Lu yang terkejut, dia dengan cepat menjelaskan, “Kamu hanya perlu membawa Fanny makan sesuatu, dia mendengarkan kata katamu, akan sangat patuh, setelah aku selesai membicarakn masalah langsung pergi.”

Lucy Lu hatinya lembut, berpikir bahwa tidak ada yang penting untuk dilakukan, dapat membantu ayah dan anak adalah hal yang baik, dan setuju.”

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu