Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 563 Sejak Kecil Sudah Bisa Mengejar Wanita

Lucy Lu berniat untuk menemani kedua anak kecil tersebut untuk bermain sebentar lagi, tapi ibu Lu menyaksikan di samping dengan ketakutan, dia takut bahwa dia akan bertemu dengan sesuatu lagi, singkatnya dia meminta Dean Shao untuk datang, dan memanggilnya ke samping.

Di kedua tangan kecil yang montok Danielle mengenggam 2 buah bola berwarna merah muda, saat hendak memanggil “Mommy”, dia melihat Mommy sudah berjalan menuju ke arah Daddy, lalu dia mengerutkan alis, dan bertanya kepada ibu Lu yang jongkok barusan, “Nenek, kenapa Mommy tidak menemani Danielle bermain lagi?”

Suara anak kecil itu terdengar kekanak-kanakan, dan menujukkan sedikit keluhan.

Ibu Lu berada di sebuah halaman kecil, lalu dia duduk di sampingnya, “Di dalam perut Mommy audah ada seorang adik, jika tidak berhati-hati dan terluka, maka adik kecil juga akan terluka, tunggu setelah Mommy sudah melahirkan adikmu, baru bermain lagi denganmu lagi, ok?”

Danielle menundukkan kepala, lalu memasukkan 2 buah bola tersebut ke tangan ibu Lu, lalu berbalik untuk mengambil bola baru, pada saat itu, dia tampak tidak terlalu paham dengan kata-kata orang dewasa, lalu dia bertanya: “Kalau begitu, apakah adik kecil akan bermain denganku?”

“Ya.” Ibu Lu tersenyum, lalu mengelus kuncir rambut anak kecil tersebut dengan lembut, “Jadi sekarang kamu sudah berniat untuk melindungi Mommy dan adik bersama dengan abang, apakah kamu bisa melakukannya?”

“Bisa.”

Anak kecil tersebut berdiri, lalu mengangkat roknya, dan mengambil 3 hingga 5 bola berwarna merah muda kembali, kemudian terjauh ke dalam pelukan ibu Lu, “Mommy mengatakan bahwa dia menyukai warna merah muda, Danielle akan memberikannya ini.”

Lucy Lu yang sudah melangkah balik ke samping pintu tifak mendengar percakapan orang dewasa dan anak kecil barusan, tapi saat memalingkan kepala kebetulan dia melihat Danielle yang berjalan sempoyongan menuju ke sisi ibu Lu, lalu menunang keluar bola yang ada di dalam kantongan.

Dia memiringkan kepala, setelah menarik kembali pandangannya, dia melihat ke dalam pintu, setelah memastikan tidak ada orang, dia mengangkat alis sambil bertanya: “Apa yang dikatakan bibi padamu tadi?”

Pada saat ini Dean Shao berdiri di atas anak tangga yang lebih tinggi daripada Lucy Lu, dengan kedua tangan di masukkan ke dalam celana, menatap wanita di hadapannya yang tidak mencapai dadanya, lalu tiba-tiba dia membungkuk, dan berbisik di sisi telinganya.

Sepatah kata, membuat wajah Lucy Lu terlihat sedikit memerah setelah menggapinya, dia tercengang sambil menatap kancing berwarna biru muda yang berada di bagian dada ptia di hadapannya, lalu dia mengulagi perkataannya: “Apakah kita tidur terpisah ?”

“Ya.” Dean Shao mengangkat bahunya, dan menganggukkan kepala dengan berat, “Nenek berkata, takut jika aku melukaimu.”

Sebenarnya nenek takut bahwa kedua pasangan muda ini akan dipenuhi oleh gairah yang membara satu sama lain, ketika tiba pada saatnya mereka tidak bisa menahan, dan melukai cucu kesayangannya, maka sejak awal dia sudah mempersiapkan kamar yang sebelumnya pernah dia tinggal untuk Dean Shao, kelihatannya untuk sementara waktu nenek tidak berniat untuk membiarkan mereka suami istri untuk tidur bersama.

Tapi, sebagian besar waktu Dean Shao sekarang dihabiskan di kota Jin, dan sulit untuk kembali lagi, juga harus tidur terpisah.

Tidak ada ekspresi apapun di wajah Lucy Lu, tapi ketika melihat bagian dada pihak lawan, dia merasa sedikit terganggu.

“Apakah kamu tidak bersedia?” Pada saat ini, di sisi telinganya berhembus sebuah nafas panas, dan suara berat pria yang bergema, secara bersamaan masuk ke dalam telinganya.

Dean Shao membungkuk, lalu bertanya sambil tersenyum.

Dalam senyumannya terlintas sedikit maksud jahat.

Setelah Lucy Lu melihat sikapnya, wajahnya menghitam, lalu berjalan masuk ke dalam kamar dengan panik, saat melewati pria tersebut, dia menjawab dengan marah: “Aku bersedia, kenapa tidak?”

Tanpa di duga, langkah kaki pria tersebut dengan sangat cepat menyusulnya, dan dalam sekejap menarik pinggangnya, kemudian telapak tangan yang besar secara lembut menutupi perutnya, “Kamu bersedia, tapi aku tidak.”

Dagunya menyentuh bagian lehernya, nafas yang panas berhembus di wajahnya, dan tersapu dengan sentuhan yang lembut.

Seluruh tubuh Lucy Lu gemetaran, lalu menyingkirkan kedua tangannya dengan tergesa-gesa, dan memberi jarak kepada pria di hadapannya ini, “Aku rasa sudah cukup, aku merasa yang di katakan bibi masuk akal.”

Setelah mendengar perkataan tersebut, Dean Shao mengerutkan alis, “Tidak bisa.”

Dan dia berkata dengan nada suara yang sedikit dipaksa: “Jangan kunci pintu untukku di malam hari.”

“Aku akan menguncinya.”

Lucy Lu melarikan diri, ke arah ruang tamu, tetapi bisa dikejar oleh pria tersebut, pada akhirnya dia jatuh di sofa, ketika hendak mengatakan sesuatu, di atas tangga yang tidak jauh tiba-tiba terdengar suara langkah kaki, perkataannya ditelan kembali ke tenggorokannya, kemudian didorong oleh wanita yang berada di bagian bawah tubuhnya ke samping.

Lucy Lu berpura-pura merapikan rambutnya yang berantakan dengan tenang, lalu mengambil sebuah buku di atas meja teh untuk membacanya, dan Dean Shao duduk di samping, dengan 1 tangan memegang dagu, memandang bagian samping wajahnya.

Ibu Shao yang mengenakan masker wajah, berjalan ke arah ruang makan lalu berteriak dari kejauhan: “Jangan dibaca lagi, siapkan makanan.”

Lucy Lu menggunakan buku untuk menutupi wajahnya, dan hanya menunjukkan 2 mata dan saling bertatapan dengan pria di sampingnya.

Ketika memikirkan makan, dia sedikit merasa mual, “Suamiku, aku ingin memakan sedikit sesuatu yang asam.”

“Aku meminta bibi untuk membuatkannya untukmu.”

Setelah mendengar perkataan tersebut, Dean Shao tidak merasa ragu, lalu berdiri dari sofa, dan hendak pergi ke dapur, Lucy Lu yang bereaksi menariknya kembali dengan 1 tangan.

“Suamiku, setelah selesai makan, kita pergi ke supermarket untuk membeli sedikit makanan ringan saja.”

Dean Shao memalingkan kepala, menurunkan mata melihat wanita yang ada di bagian bawah tubuhnya, menatap wajahnya yang berkedip dengan polos, lalu menyetujuinya, “Jika kamu tidak ingin makan maka minum saja sup, setelah selesai meminumnya aku akan membawamu pergi ke supermarket.”

Dalam 2 hari terakhir di rumah sakit, terjadi reaksi secara perlahan di dalam perut Lucy Lu, tapi tidak bisa makan, dia juga memaksa untuk makan sedikit, dan menghabiskan semangkuk besar sup ayam hitam dari ibu Shao.

Setelah selesai makan, Dean Shao menarik tangan Lucy Lu dan hendak keluar, lalu orang tua mengejar di belakang mereka sambil bertanya, melihat pihak lawan yang tidak berniat untuk menjawab, dia juga menganggukkan kepala dan tidak mempedulikannya lagi.

Saat berkendara ke sebuah supermarket besar di dekat mereka, Dean Shao mendorong pintu troli, pada dasarnya mereka membeli semua barang yang ditandai dengan tanda rasa asam di daerah makan ringan, “Aku tidak tahu apa yang kamu suka, dan kedepannya aku sudah akan mengetahuinya.”

Dalam menghadapi tatapan mata dari karyawan pemandu perbelanjaan di samping yang terkejut, dia memalingkan kepala dengan ringan dan menjelaskan kepada Lucy Lu yang juga terkejut.

Lucy Lu melihat troli yang sudah dipenuhi, tiba-tiba dia teringat dengan Danson, dia menarik Dean Shao sambil sedikit berlari ke samping, lalu berhenti di depan setumpuk mainan, dan menunjuk ke arah boneka barbie yang berada di bagian paling atas, “Ini saja.”

“Ini?” Walaupun Dean Shao merasa ragu, tapi dia tetap mengulurkan tangan dan mengambil mainan yang sudah dibungkus dengan baik itu, “Apakah kamu ingin membelinya untuk Camilla? Barang di sini terlalu murah, aku akan meminta Glen Lin untuk melihat apakah ada yang lebih baik atau tidak.”

Setelah selesai berbicara, dia hendak meletakkannya kembali.

Lucy Lu yang melihatnya, langsung mengulurkan tangan untuk menghentikannya, lalu mengambil mainan tersebut dan melemparnya ke dalam troli, “Kamu masih berpura-pura terhadapku, Danson ingin membeli mainan untuk diberikan kepada adik yang baru dikenalnya, kenapa kamu tidak membiarkannya?”

Pada saat itu Danielle menutup sisi telinganya, lalu berbisik :“Daddy tidak membiarkan abang untuk membeli maianan untuk dibwrikan kepada adik di sebelah, abang sudah marah……”

Perkataannya yang besar sedikit sulit untuk dikatakan, maka anak kecil tersebut terdiam, setelah merenung sambil mengerutkan alis, dia menambahkan, “Daddy mengatakan bahwa dia hanya membelikan makanan untuk Mommy dan Danielle.”

Dia mengungkapkan pengakuan Danielle Xi kepada pria di hadapannya, dia sama sekali tidak merasa takut, walaupun dia tidak meletakkan mainan itu kembali, tapi dia masih mengkritik: “Kebiasaan menghibur anak berumur 2 tahun agar senang, kebiasaan ini tidak boleh dibiarkan.”

Dengan mata yang dingin, Lucy Lu memalingkan kepala melihat sikapnuabyang benar-benar serius, dan tidak bisa menahan cibiran, “Maka apakah kamu berharap dia sama denganmu, ketika kamu dewasa, apakah cara kamu dalam menghibur anak kecil masih harus belajar dari teman?”

Ketika dipikir-pikir, cara yang dia pelajari dari Grey Gu tidak bijaksana.

Perkataannya membuat Dean Shao tidak bisa mengatakan apa-apa, pria tersebut bersikeras untuk mendorong troli, lalu lanjut berjalan ke arah area makanan ringan, pada saat yang sama dagunya mengarah ke depan, “Istriku, di sana masih ada, ayo pergi ke sana untuk melihat-lihat.”

Lucy Lu tersenyum, tanpa sadar dia meletakkan 1 tangan di lengannya, saat kedua orang berbaris di barisan paling belakang area makanan ringan, sebuah berita tengah hari di sisrkam di sebuah tepevisi yang tergantung di langit-langit supermarket.

Awalnya hanya menyesuaikan suara berisik kerumunan yang berdatangan, kedua orang tidak memiliki niat untuk mendongak dan melihat, tapi secara tidak sengaja setelah mendengar isi yang ada di dalam berita, mereka berhenti, dan saling memandang.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu