Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 446 Rambut Panjang Yang Tidak Dapat Diatur.

Menjelang akhir musim dingin, jalanan terasa dingin dan berangin.

Miyagi Gong menggenggam mantelnya dengan erat, mengikuti kerumunan masuk ke gedung mall, kemudian langsung naik ke atas dengan langkah besar menuju ke sebuah restauran barat. Gadis pelayan yang berdiri di depan pintu menyambutnya, membungkuk untuk memberi salam, "Bos."

Miyagi Gong mengerutkan kening dan mengangkat tangannya, "Jangan memanggil aku bos, dimana kakakku?"

Orang itu berbalik dan mencibir bibirnya kearah bar, "Di sana, sedang melihat pacuan kuda dengan teman baiknya."

Melihat ke arah yang ditunjukkan oleh pelayan, ia melihat kakaknya dengan Titanio Zhang saling berhadapan, tidak tahu apa mereka bisikan. Dengan mencibir, dia mengambil langkah besar menuju ke sana dan memukul permukaan kaca meja bar, membuat kedua orang itu terkejut dengan takut.

Dia mengalihkan pandangannya dan membuka telapak tangannya dan membengkokkan jarinya ke arah dua pria itu, "Apa yang kamu lakukan?"

Yusna Gong meletakkan tangannya di punggungnya dan berkata sambil tersenyum: "Tidak ada, tidak ada."

Melihat ekspresi wajah adiknya yang seketika menjadi dingin, aura di tempat tersebut hampir saja membekukan orang, Yusna Gong di belakang diam-diam meletakkan ponsel pada tangan Titanio Zhang.

Mata wanita itu jernih, seketika dia dapat mengerti drama didepannya ini, jarinya langsung berpaling pada lelaki lainnya, "Kakak Titanio..."

Dia menaikkan suaranya, dengan tidak peduli mendengus, Titanio Zhang malah menghadap pada pria lainnya dan tertawa, kemudian menyerahkan ponselnya dengan sangat patuh, "Lupakan saja, kamu tidak akan bisa melawannya."

Setelah mengkhianati saudaranya, dia masih menepuk pundak suadaranya dengan perasaan simpati, “Jika sudah bertemu adikmu seperti ini, sebaiknya kamu menyerah saja."

Miyagi Gong mengangkat alisnya dan memutarkan ponsel di telapak tangannya, setelah menyalakan layar, dia melihat pesan pada layar tersebut, tiba-tiba dia kehilangan kesabaraan, satu tamparan mendarat lagi di atas meja, kemudian rambut panjang yang bergelombang bergetar di belakangnya.

"Yusna Gong, kamu masih memainkan permainan ini, kamu masih belum cukup kehilangannya, apakah ingin memberikan seluruh toko padaku?" Miyagi Gong merasa sangat marah hingga tidak berdaya dan melotot padanya, suaranya meninggi, meskipun tempat tertutup, tapi suaranya bisa sampai ke daerah restauran.

Yusna Gong dengan tidak sabar meletakkan jarinya di bibirnya untuk mengisyaratkan dia agar mengecilkan suaranya, "Nenek, aku hanya ingin membalikkan uangmu dengan secepatnya."

Miyagi Gong tidak ingin mendengarkannya begitu banyak omong kosong, tanpa mengatakan apa-apa ia langsung mengambil ponselnya dan menghapus aplikasi yang tidak berguna, dan memperingatkannya: "Aku akhir-akhir ini sangat kekurangan uang, jangan berharap aku akan berinvestasi satu sen pun ke toko rusak ini lagi, sebaiknya kamu sendiri yang melakukannya."

Berkata seperti itu dengan sambil mengepal tangannya dan berkata kepada Titanio Zhang dengan penuh peringatan, “Kamu juga tidak boleh membantunya.”

Sepasang tangannya terbuka di samping telinga, dengan patuh menganggukkan kepalanya.

Miyagi Gong yang melihat kondisi ini, setelah menenangkan pikirannya, dia meletakkan tangannya di belakang lehernya dan mengunakan tenaga mengibaskan rambutnya yang bergelombang besar, kemudian bertanya: "Ka Lucy tidak bisa datang bekerja untuk sementara waktu, bagaimana kondisi ayahnya?"

Topik pembicaraan tiba-tiba berubah, Titanio Zhang sedikit terkejut, matanya meredup, "Tidak terlalu senang."

Dengan tidak semangat memainkan korek api di tangannya, terlihat jelas kondisi hatinya menjadi sedih.

Miyagi Gong mengerutkan bibirnya, mengambilkan pandangannya, berbalik untuk meninggalkan tempat itu sambil menepuk pundaknya, "Kapan kamu akan pergi ke rumah sakit, katakan padaku, mari kita pergi bersama menjenguknya."

Yusna Gong melihat orang itu ingin pergi, dia bergegas mengitari bar untuk menghentikan orang itu yang berada di pintu keluar, "Meneleponmu untuk kencan buta. Kemana dirimu?"

Memikirkan hal ini, Miyagi Gong menjadi tidak marah padanya, dia sedikit melorotkan matanya dan menyilangkan tangan di depan dadanya. "Mohon maaf merepotkan kamu untuk membuka matamu lebar-lebar dan perhatikan dengan baik, adikmu in yang cantik dan berbakat di bidang pekerjaannya, apakah perlu kencan buta?"

Setelah berbicara ia melirik jam tangannya, "Urusan di perusahaan masih banyak, ku memperingatkan padamu untuk kedepannya jangan membuat aku khawatir."

Karena dia adalah satu-satunya anak perempuan dalam keluarga yang diwariskan dari generasi ke generasi, Miyagi Gong sejak kecil telah menjadi orang yang di manjakan di rumah, di tambah dengan kemampuannya yang baik, ia menjadi memiliki sifat yang sombong dan tidak mengambil menghormati kakak dia yang lebih tua ini beberapa tahun darinya.

Dia hanya memerintah sebentar, menatap mata kecil Yusna Gong yang menyedihkan, lalu tanpa sadar bibirnya tersenyum, "Aku pergi dulu."

Dia mengangkat kakinya dan berjalan keluar, ketika dia berbalik, rambutnya yang panjang berkibar ke belakang, kemudian dia mendengar sedikit gumaman wanita di telinganya, sedikit terkejut dan menoleh pada orang tersebut, melihat seorang wanita yang lebih pedek sedikit daripada dia, sedang menutupi pipinya, ekspresinya tampak sedang kesakitan.

"Nona ini..." terdengar suara dingin dan kasar di atas kepalanya, "Rambut panjangmu jika kamu tidak bisa mengendalikannya, sebaiknya kamu mencukurnya."

Miyagi Gong melihat ke bawah ke arah wanita itu yang sedang berusaha menutup keinginannya untuk menangis, tidak dapat di pungkiri ia terkejut, berbalik badan dan melihat orang-orang disana yang melihat untuk meminta kepastian, tapi ia hanya melihat Yusna Gong menyipitkan matanya dan mengerutkan keningnya, "Aku sudah bilang padamu untuk tidak membiarkan rambutmu menjadi panjang."

Mendorongnya pergi dengan satu tangan, hampir dalam seketika dia mengubah keadaannya dan berbicara dengan tegas dan serius, "Maafkan nona ini, tadi adikku hanya ceroboh, atau aku akan menyuruh orang untuk membawamu ke rumah sakit. Dan jika tidak keberatan, hari ini makanan kalian di restauran aku yang akan membayarnya"

Miyagi Gong yang didorong pergi dengan satu tangan, dia merapikan poninya dan melihat dengan jelas sumber suara yang terdengar kasar tadi, tidak heran dia merasa sedikit akrab, jika dia berpikir dengan teliti, ini bukankah pria yang menghancurkan malam Halloween-nya.

“Sudahlah, aku baik-baik saja.” Wanita manis itu melepaskan tangan yang berada di wajahnya, tidak ada bekas yang terlihat jelas di wajahnya, tetapi dia masih mengambil kesempatan untuk bersandar pada pria itu dan mengangkat tangannya dengan gaya menenangkan mendarat di dadanya.

Gray Gu tidak memperhatikan wanita di bawahnya, pada saat ini, aura sekitar badannya terasa dingin, sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya di Shenzhen dan Hongkong dengan kondisinya yang mabuk.

Hanya melihat matanya yang terkunci dengan kuat pada Miyagi Gong, mata kedua orang tersebut saling berhadapan, masing-masing membawa sedikit kemarahan.

"Kalau begitu, makanan kalian berdua hari ini gratis saja, bagaimana?” Yusna Gong seperti menyadari sesuatu, secara tidak sengaja dengan pelan-pelan bergeser ke samping, menghalangi adiknya di belakang badannya, ekspresi menjadi menghangat.

Grey Gu sedikit menaikkan bibirnya, "Hari ini aku punya kencan penting dengan nona Miao, meskipun orangnya baik-baik saja, tapi suasana hatinya jadi hancur. Aku tidak kekurangan uang, sebaiknya suruh nona ini untuk menggunting rambutnya, maka aku tidak akan mempermasalahkan hal ini."

Miyagi Gong menatap pria itu dengan dingin, dia tahu bahwa pria ini masih mengingat dendamnya saat keluar dari kantor polisi, dia dan Naomi lagi-lagi sudah dua kali memiliki masalah yang tidak ada sebabnya.

Dia meremas kepalan tangannya, tidak berbicara, dia melihat bahwa aura di sekitar kakaknya yang menjadi dingin. "Permintaan tuan sedikit berlebihan, jika permintaan lain maka masih bisa di bicarakan, jika kamu menyentuh adikku ini, maka hal itu tidak di berikan."

Melihat situasi menjadi tegang, wanita dalam pelukan Grey Gu tampaknya sangat ketakutan, kedua tangannya melingkar erat di pinggangnya, suaranya terdengar ketakutan, "Sudahlah, kakak Gray Gu, jangan marah karena hal kecil ini, tidak sepantasnya."

Miyagi Gong menurunkan bola matanya dan menatap wanita menawan di dada pria itu, dia tidak bisa menahan diri untuk menaikkan bibirnya dan tertawa dengan mengejek.

Awalnya mereka yang saling menatap dengan pandagan dingin yang seakan-akan tidak dapat di ganggu itu, tapi karena suara yang mempesona tiba-tiba terdengar sehingga sesi saling memandang itu buyar, mata Grey Gu bergetar, menahan rasa tidak senang di hatinya.

Langkah kakinya mundur ke belakang, menarik orang itu menjauh dengan tenang, kemudian berkata dengan perlahan: "Karena pasanganku tidak mau mempermasalahkan masalah ini, maka aku lupakan."

Suasana yang sedikit tegang ini karena Grey Gu yang akhirnya bisa berkompromi maka suasana menjadu sedikit lebih melunak, pria itu tersenyum dan berjalan ke samping, kemudian seolah-olah teringat sesuatu, membalikkan badannya kembali dan memberi isyarat sedikit ke arah Yusna Gong.

"Bos tampaknya sangat menyayangi adiknya, kalau begitu dia pasti juga baik pada keponakannya." Dia berhenti sesaat, berpikir sambil mengerutkan kening, "Siapa namanya, Nami?"

Wajah Miyagi Gong menjadi suram, sepasang tangannya sedang di remas hingga menimbulkan suara dan Yusna Gong yang belum sadar akan situasi ini ia mengkedipkan matanya dua kali, seolah-olah dia telah terkena serangan yang cukup besar.

"Keponakan ...," Dia diam-diam ingin membantah, namun tiba-tiba menyadari sesuatu, tidak tahan langsung berteriak dan berkata, "Miyagi Gong, apa yang terjadi, bajingan mana yang melakukannya?"

Telinga Miyagi Gong seperti mendengar suara petir terasa sangat sakit, dia mengkorek-korek telinganya dan mengangkat bahu dengan tidak peduli, "Untuk apa berteriak? Setelah dua hari akan ku bawa ke rumah dan ku tunjukkan pada kalian."

Tanpa menjelaskan apa pun, dia mengangkat kakinya dengan sombong dan pergi.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu