Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 271 Harus Hadir

Stephanie Fu memberikan secangkir kopi kepada Ibu Shao.

“Bagaimanapun juga saat datang ke Kota Pu seharusnya dia mengunjungi anda, sekarang malah terbalik, bahkan saat anda meneleponnya, dia dengan tidak senang mengangkatnya.” Matanya di penuhi dengan makna meremehkan.

Ibu Shao meliriknya, seketika mehilangkannya ekspresi itu.

Duduk di bawah pohon yang berada di taman rumah keluarga Shao, aura Ibu tidak berkurang, dengan datar memutar-mutarkan cincin yang berada di jarinya.

“Datang kesini tidak bisa diatur, malam ini aku ingin membuat dia menyadari kenyataan, tidak mudah menjadi menantu keluarga Shao, tidak layak jika di lihat dari derajatnya sekarang.”

Mata Stephanie Fu bersinar, di memang tidak layak, dimatanya wanita yang berada disisi Dean Shao, selain dirinya siapa lagi yang layak?

“Tante, apakah perlu bantuanku?” Stephanie bertanya dengan patuh, tapi matanya yang bersinar penuh dengan semangat tidak dapat di tutupi.

Ibu Shao tidak berbicara, melihat orang di sampingnya, mendesah, dengan lembut berkata: “Stephanie, tante tahu kau adalah anak yang baik, sudah begitu lama, aku juga sudah banyak membantumu, tapi aku juga harus mempunyai daya juang, Dean Shao anak itu sama sekali tidak melirikmu.”

Muka Stephanie Fu menjadi pucat, menahan bibirnya untuk tersenyum, seketika ia merasakan kebencian yang sangat dalam kepada Lucy Lu.

“Ini semua karena Lucy Lu, tidak berhenti merepotkan aku, terakhir kali dia masih berani memukulku….”

Ekspresi Ibu Shao membeku, ia dengan segera menutup mulutnya.

“Jangan kamu pikir aku tidak tahu, semua yang kamu dan ayahmu perbuat, aku bisa menutup sebelah mata, tapi Dean Shao tidak bisa, sekarang bisnis di rumah semua ditangan Dean Shao, aku juga tidak akan turun tangan, jadi lebih baik biarkan aku yang menanganinya.”

Stephanie Fu mengigit bibirnya, tidak berani keluar suara.

Dulu Ibu Shao tidak akan membicarakan ini, tapi sekarang sepertinya sikapnya terhadap dia sudah berubah.

Jika bukan demi Dean Shao, siapa yang rela seharian menemani wanita tua ini.

Sabar, tidak berbicara apa-pun.

“Malam ini kamu tidak perlu datang.” Ibu Shao memerintah dengan datar.

Stephanie Fu tertegun, jika dia tidak pergi bagaimana ia bertemu Dean Shao, apakah mau membuat Lucy Lu menjadi peran utama?

“Aku….”

Ibu Shao tidak menunggu ia berbicara sampai selesai malah langsung berdiri: “Aku sudah lelah, kamu pulanglah.”

Melepas topeng dimukanya, menunjukkan ekspresi penuh dengan kebencian, tidak membiarkannya pergi, ia tetap akan pergi, lihat saja kalian ingin melakukan taktik apa.

………

Disisi jendela terduduk membaca buku, seluruh badannya disinari oleh sinar matahari, kemudian bukunya di tutup kemukanya dan tertidur.

Saat Dean Shao pulang dan melihat pemandangan tersebut.

Sinar matahari di siang hari sangat nyentrik, seluruh badannya terjemur, melihatnya saja sudah gerah.

Lucy Lu sama sekali tidak menunjukkan sisi lemahnya kepada orang lain, bekerja beberapa tahun, meksipun sudah melewati banyak kesusahan, ia semakin dewasa, ia tidak suka karena masalah sepele maka merepotkan orang lain, tapi ada saat-saat tertentu dia butuh di perhatikan.

Mengambil buku yang menutupi mukanya, benar saja, pipinya dan dahinya di penuhi dengan keringat.

Sinar matahari menyinari, matanya merasakan sinar tersebut, perlahan-lahan terbuka.

Dean Shao takut jika ia tidak bisa langsung menerima sinar matahari yang begitu kuat, dengan segera mengunakan buku itu menghalangi sinar tersebut.

Bergerak sedikit baru menyadari bahwa seluruh badannya di penuhi keringat, sangat lengket, mengkertukan alisnya.

Pria itu berjalan ke jendela untuk menarik tirai jendela, membalikan badannya dan berkata: “Mandilah dahulu, setelah itu kita turun kebawah untuk makan.”

Baru bangun terlihat lebih segar, menghilangkan kemalasannya tadi pagi, menjawabnya dan berdiri, melihat ponselnya seketika teringat sesuatu.

“Tadi pagi Mamamu menelepon, ia bilang malam ini di hotel ada pesta, dan aku harus ikut.” Ekspresinya datar, tapi juga terlihat sedikit tidak sabar.

Pria itu sepertinya sudah tahu, dua langkah sudah sampai didepannya, mengelap keringatnya yang berada di rambutnya, mengangguk kepala: “Masih belum sempat memberi tahumu, pesta ini atas usul Jessy Qi, yang di undang adalah orang-orang yang memiliki kedudukan dari Kota Nan dan Kota Pu, reporter juga akan datang, saat itu mungkin juga akan mengumumkan keadaan Glorious Corp yang sesungguhnya, kamu cukup akrab dengan Mamaku, sudah seharusnya ia mengundangmu.”

Hati Lucy Lu menjadi berat, dengan lemah berkata: “Apakah aku harus hadir? Sepertinya aku tidak harus hadir.”

Pria itu terdiam, melihat bola matanya semakin lama semakin dalam, setelah beberapa saat baru berkata: “Kenapa tidak ingin hadir?”

Ekspresinya terlihat tidak senang: “Aku adalah mantan istrimu, jika aku pergi sama saja dengan menambah gossip, apalagi aku rasa Mamamu bukan benar-benar ingin bertemu denganku.”

Mulut tipis pria itu tertutup, matanya terlihat sedikit bersinar, Lucy Lu tidak mengerti apa yang di pikirkannya, badannya tidak nyaman, hatinya juga gelisah, mengayun-ayunkan tangannya dan berkata: “Aku mandi dulu.”

“Tidak ada yang tahu bahwa kau adalah mantan istriku, lain kali jangan mengunakan itu sebagai alasan, malam ini pergi denganku ke pesta.” Pria itu di belakangnya berkata dengan suara lembut.

Langkah kaki Lucy Lu berhenti, tidak berbicara apa-apa lagi, langsung berjalan ke kamar mandi.

Saat hampir malam hari Ibu Shao menelepon mengulangi kalimat tadi siang, menutup telepon dan merasa heran, padahal ini pesta bisnis, kenapa Ibu Shao ingin ia menghadirinya?

Tidak berapa lama, Glen Lin memberikannya sebuah gaun pesta.

“CEO Shao sengaja mengirimkan ini untuk anda, memilih dari beberapa butik, dan pergi ke tailor untuk mengecilkan ukurannya.” Memberikannya dengan senyuman, berkata dengan berpura-pura sedikit khawatir.

Lucy Lu melihat gaunnya, bibirnya membentuk setengah lingkaran.

Warna utamanya adalah pink, di bagian pinggangnya berwarna hitam, roknya juga tidak terlalu besar, lebar kedua lengannya sangat pas, ada gelombang di bagian lengannya sehingga membuat pundaknya yang kecil terlihat tegak.

dilihat dari model bajunya, melihat ke kaca, perut kecilnya tidak dengan sengaja di tutupi, bahannya menempel dengan sangat pas, tidak merasa terlalu ketat, dan dapat terlihat lekukan tubuhnya.

“CEO Shao juga berpesan, agar anda makan sedikit terlebih dahulu sebelum pergi, di pesta mungkin makanannya tidak cocok dengan selera anda.” Glen Lin tersenyum penuh dengan pujian.

Lucy Lu yang melihatnya memuji seperti itu merasa senang, tidak tahan tertawa dan berkata: “Apakah CEO Shao suka pujianmu?”

Siapa pun tahu dia tidak hanya senang, malahan tertawa dengan senang dan berkata: “Semua orang tidak menyadarinya, aku dan Davin Yan dapat melihatnya, anda adalah prioritas bagi CEO Shao, menjaga anda baik-baik, dapat membuat CEO Shao senang.”

Lucy Lu dibuatnya terkejut.

Prioritas……

…….

Saat hampir jam 8 Dean Shao naik ke atas menjemputnya, membuka pintu langsung melihatnya di samping lemari buku, menjinjitkan kakinya mau meletakkan buku di rak atas.

Tubuhnya di balut oleh dress, bagian perutnya tidak menutupi lekukan tubuhnya yang indah.

Dengan langkah cepat menghampirinya, mengambil buku yang ada di tangannya, dengan gampang meletakkannya di rak paling atas.

“Jika tidak sampai ya sudah, tunggu aku pulang baru diletakkan.”

Disekitarnya di liputi oleh aroma Dean Shao. Hatinya berdetak dengan kencang.

Bajunya yang melekat di tubuhnya juga seperti sedang berdetak, warna abu sangat cocok dengannya, keindahan meliputi setiap bagian tubuhnya, dengan aura yang luar biasa.

Pria itu tiba-tiba berbicara di samping telinganya: “Hari ini kau sangat cantik.”

Telinga Lucy Lu menjadi merah, menundukkan kepalanya.

Jarang melihat Lucy Lu terdiam karena di goda olehnya, sisi wajahnya menjadi merah karena malu, Dean tidak tahan untuk mengangkat dagunya, dan menciumnya.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu