Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 365 Sudah membuat mu menunggu lama

Akhir pekan, sebelum Lucy keluar tanpa sengaja ia menerima telepon dari CEO Yuan, setelah mendengar dia pelan-pelan membicarakan tentang alasannya ia pun tertawa dengan hangat, “Tidak apa-apa CEO Yuan, anda pergi mengurus kerjaan anda saja, masalah disini kamu utus saja seorang bawahan yang bisa dipercaya untuk berkomunikasi dengan aku sudah bisa.”

Berhenti sesaat, dengan sabar mendengar masalah disana, ia berkata: “Juga tidak masalah, sebenarnya aku ingin tanggapan mu tentang masalah pendataan, masalah ini sebenarnya juga departemen informasi sana, tetapi CEO Yuan bagaimana pun juga kamu adalah klien penting aku—”

Setelah selesai berbicara ia pun menutup telepon, bibirnya terdapat sebuah radian yang tidak begitu jelas, ia membalikkan kepala ke arah dapur melihat, “Bu, Aku pergi ke pasar membeli sayur, kamu siang ingin makan apa?”

Ibu Lu mendengarkan perkataan ini sedikit terkejut, belum berkata apa-apa, ia pun melihat bibi keluar dengan tergesa-gesa, “ Nona Lu, bukankah anda berkata ingin bertemu klien? Biar aku saja yang beli sayur.”

Lucy tersenyum, sudah selesai memakai sepatu bersiap-siap untuk keluar, membuka pintu dan memutar kepalanya menunjuk kearah kantong belanja, “ Sempat, kamu berikan kantong belanja itu untukku.”

Akhirnya ia pun mengambil kantong belanja dari bibi yang sedang berekspresi bimbang itu, baru saja keluar, kira-kira 1 jam kemudian ia membawa 1 kantong penuh dengan sayur segar didalamnya, lalu ia pulang kembali menata riasnya dan keluar lagi.

Setelah tiba di Restoran Jepang yang dijanjikan waktu sudah pukul 10 pagi, Lucy mengangkat tirai yang sedikit berantakan dan masuk kedalam, garis penglihatan matanya meredup pada saat itu, seorang pelayan berpakaian kimono pun menghampirinya, Lucy sedikit mengangkat tangan, “ Aku sebelumnya sudah pesan ruang VIP, marga Lu.”

Nona yang bertugas di meja depan mengecek di komputernya, lalu dengan wajah yang tersenyum memerintahkan pelayan yang disamping Lucy : “ Nomor 4, bawalah Nona Lu kesana.”

Pelayan mengenakan bakiak, langkah kaki nya kecil dan cepat, Lucy mengikutinya di belakang, setelah berbelok mereka memasuki sebuah koridor yang sempit dan panjang, 2 sisi nya terdapat ruang VIP yang terbuat dari kayu, disana dipenuhi dengan aroma dupa yang ringan, lampu di atas kepala sepanjang jalan sengaja diatur redup, penuh dengan rasa yang santai dan tenang.

Pada akhirnya langkah kaki berhenti di depan salah satu ruangan VIP, Lucy tersenyum menunggu pelayan itu pergi, saat itu barulah ia mengganti sepatunya di depan pintu.

Pandangannya tenang dan santai, ketika memasuki ruangan sembari tangannya menarik pintu yang dibelakangnya, saat ia mengangkat kepala matanya penuh kehangatan, berbanding kontras dengan seorang wanita di depan yang duduk dengan kaki bersilang.

“Maaf, jalanan macet, membuat mu menunggu lama.” Lucy tersenyum, duduk di seberang dia, matanya melihat ke arah meja yang diletakkan segelas air putih diatasnya, tanpa ia sadari senyumannya semakin mendalam, ” Nona Qi pasti sudah lapar, aku sudah pesan sayur, sebentar lagi akan dihidangkan.”

Mata Jessy Qi dipenuhi rasa terkejut, ia mengkepal sepasang tangannya yang awalnya lurus didepannya, wajahnya memucat, seakan ia mengigit gigi dan mengeluarkan beberapa kata, “Lucy, kenapa kamu?”

Lucy membuka cangkir teh yang terbuat dari keramik hijau di depannya, lalu menuangkan air putih untuk dirinya sendiri, dengan biasa ia meneguk sedikit, kemudian pelan-pelan mengarahkan padangannya keJessy ” CEO Yuan yang mengutus mu datang untuk berkomunikasi dengan ku, kamu sendiri tidak membuat persiapan, juga seharusnya terkejut.”

Saat ini Jessy sudah memaksakan diri untuk tenang, setidaknya ia menjaga agar ekspresi nya tetap tenag, mempunyai aura yang sama dengan Lucy, dengan wajah mencemooh berkata, “ Jadi kamu sengaja mengulur waktu, membuat ku menunggu mu 1 pagi ini?”

“Benar” Lucy sama sekali tidak menutupinya, ketenangannya membuat Jessy, alisnya pun mengerut.

Amarah yang singkat sangat cepat ia tenangkan kembali, ujung bibir Jessy semakin menunjukkan sikap cemooh, dengan perasaan yang menghina, “ Nona Lu, aku sama sekali tidak masalah menunggu sebentar, lagipula ini adalah tugasku, tapi kamu menggunakan cara yang kekanak-kanakan dan kejam untuk membalas dendam, bukankah terlalu berlebihan? ”

Setelah berbicara sampai disini, ekspresi wajah nya tampak sudah lebih santai, wajahnya kembali ke wajah dingin dan arogan yang semula, “Dengan kualitas mu seperti ini, takutnya tidak perlu aku berbuat apa-apa, cepat atau lambat kamu juga akan dipermainkan oleh Dean, ini seperti nya benar-benar menyia-nyiakan perhatian aku.”

“Kekanak-kanakan dan kejam? Berlebihan?” Lucy tidak tahan untuk tertawa, kedua tangannya diletakkan di meja kayu berwarna merah di depannya, badannya sedikit mengarah kedepan, dengan serius menatap Jessy , “ Nona Qi dalam bekerja memang dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab, setelah dihitung-hitung, kamu datang ke keluarga Yuan sudah berapa lama? Kira-kira hampir 3 bulan kan?”

Mata Lucy yang begitu suram mencerminkan rasa dingin yang tidak putus, pupil matanya gemetar, dengan sangat teliti ia menganalisis setiap ekspresi yang tetpampang di wajah Jessy , seperti takut melewatkan sesuatu.

Badan Jessy tanpa ia sadari menyadar ke belakang, pandangannya berubah menjadi sangat hati-hati, “Lucy, apa selama ini kamu terus mengikutiku?”

Wanita itu mendengar perkataan itu dan tertawa, badannya mundur , kembali duduk dengan tegak, baru saja mau berbicara pintu dibelakangnya dibuka, pelayan membuka tirai pintu dan masuk, menghidangkan sayur satu per satu.

Lucy menggunakan kesempatan ini dengan sengaja mengontrol emosinya, ia melihat mata Jessy yang penuh dengan amarah pelan-pelan berubah menjadi risau yang begitu jelas, baru berkata: “ Aku tidak mempunyai waktu untuk mengikutimu, tapi kamu sepertinya tidak tahu, hubungan aku dengan CEO Yuan itu cukup baik.”

Setelah ia selesai berbicara, ia menjulurkan tangan menggeser posisi sayur ke tempat yang ia suka, dan mengangkat arak disamping dan menggoyangnya, “Mereka mempunyai sake yang tradisional, mau mencobanya sedikit?”

Jessy melihat Lucy tidak menunggunya merespon, langsung memberinya gelas arak dan menuangkan sake penuh kedalamnya, aroma sake menyebar, ia tanpa sadar menatap ke dalam gelombang air yang meriak didalam gelas arak itu “Lucy, aku sama sekali tidak peduli lagi dengan urusanmu.”

Suara tuangan arak pelan-pelan berhenti, Lucy menurunkan suaranya, matanya melihat ke gelas arak yang sudah terisi penuh, saat itu baru ia meletakkan kembali araknya, ia mendengarkan perkataan itu namun juga mengangkat kepalanya, hanya saja senyumannya semakin mendalam.

“Kamu tidak peduli dengan urusan ku, karena kamu telah mencapai tujuan mu, tapi kepedulian ku dengan mu baru saja dimulai, mohon Nona Qi menunggu dengan sabar.”

Rasa mengancam dan mengingatkan dalam perkataan itu sudah semakin kental, pupil Jessy menyusut, mengangkat kepala dan menatap Lucy yang dari awal sampai akhir bersikap santai, “Lucy, apa maksudmu?”

“Tidak bermaksud apa-apa.” Dia tersenyum, mengangkat gelas arak dan mencium aromanya, setelah memancarkan ekspresi puas lalu pelan-pelan meneguknya,“Aku dengar ibu mu sakit, uang operasi nya pasti bukan nominal yang kecil kan?”

Mendengar hal iniJessy tiba-tiba memukul meja, dan berdiri “Lucy, ternyata benar kamu memeriksa ku!”

Lucy tidak berkata apapun dengan serius, juga tidak memperjelas topik pembicaraan, mata nya terbuka melihatJessy tidak berhenti menebak dan cemas menghancurkan semua kesabaran.

Dia tidak mengelak apapun, juga tidak melanjutkan topik, hanya mengembalikan topiknya, “ Hampir saja lupa, kita hari ini datang untuk membahas urusan bisnis, jika Nona Qi merasa berbincang dengan ku itu membuang tenaga, bagaimana jika kita duluan mengatasi urusan bisinis dulu.”

Jessy mendengarkan perkataan itu, meskipun tidak rela ia hanya bisa bersabar dan duduk kembali, lagipula pekerjaan ini sangat penting untuknya, dia tidak boleh melepaskannya dengan gampang.

“Nona Lu, bahaslah.” Dia sedikit merapikan rambut keriting nya yang terjuntai ke belakang, dengan terpaksa ia mengembalikan moodnya, “ CEO Yuan berkata ada beberapa masalah di data yang perlu dikomunikasikan, mohon kamu beritahu aku data yang berkaitan, aku akan menyampaikannya.”

Lucy mendengar hal itu dan membuka tas di belakangnya, lalu memberikan 1 dokumen yang terekat ke tangan Jessy, pandangannya dalam sekejap menjadi sedikit dalam, “ Nona Qi lihatlah dulu baru berbicara.”

Perkataan yang sedikit dalam ini membuat tangan Jessy bergetar, ia menerima dokumen itu dengan membukanya dengan buru-buru, baru ia membuka 2 halaman wajah nya berubah, badannya lemas dan bersandar ke sandaran di belakangnya, beberapa dokumen tersebar di samping kakinya.

Lucy berpura-pura tidak tahu, “ Nona Qi kenapa?”

Jessy merespon, sambil mengutip satu per satu dokumen itu, kembali memasukkan nya ke dalam tas dokumen, “ Aku akan melaporkan hal ini ke CEO Yuan.”

Lucy menatap, sedikit mengangguk, tidak lama kemudian ia mengerutkan alisnya “Ini masalah penting, saya sendiri juga akan menelepon dan memberitahu nya, sambil bertanya, apakah puas dengan asisten yang ia rekomendasi ke aku.”

“Apa kata mu?” Nada bicara Jessy meninggi tanpa ia sadari.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu