Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 340 Tuan memperlakukan nyonya dengan sangat baik

Sebulan kemudian.

Lucy Lu baru saja keluar dari ruang bayi, Dean Shao tiba-tiba ada di belakangnya, sepasang telapak tangan besar yang hangat menempel di pinggangnya, dagunya menempel di lehernya, kehangatan napas membuat seluruh tubuhnya mati rasa.

Dia berteriak karena gerakan yang tiba-tiba ini, berbalik dan melihat mata pria itu yang tidak bisa menyembunyikan senyuman, tiba-tiba marah, menonjok dadanya, dan melihat ke arah kamar bayi lagi,"Kamu membangunkan bayi itu, aku belum selesai denganmu."

Berbicara sambil menonjoknya dengan kencang, dan meliriknya dengan mengancam.

Suasana di sekitar Dean Shao melunak, dan dia melihat senyum di mulutnya, dan dia tidak bisa menahan untuk mencium tangannya.

Lucy Lu terkejut sampai tidak bisa berkata-kata oleh pemandangan di depannya. Pria itu langsung menggendongnya, pergi ke arah restoran, "Istriku, apakah kamu kurusan?"

Setelah Lucy Lu bereaksi, ekspresinya ringan dan dangkal, "Iya", “Bentuk tubuh sudah hampir pulih, dan daging di perut sudah menghilang."

Langkah kaki pria itu terhenti, senyuman jahat terdapat di mulutnya, "Kalau begitu aku harus memeriksanya ..."

Wajah tampan itu tiba-tiba membesar di depan mata wanita itu, membawa keinginan untuk menciumnya dengan dalam. Mereka berdua berciuman, dan udara menjadi panas.

"Tuan, nyonya ..."

Langkah kaki Bibi tiba-tiba berhenti, setelah keluar dari restoran dan diperlihatkan pemandangan seperti itu, dia terkejut dan seluruh tubuhnya bergetar, hampir tidak bisa menahan sendok yang ada di tangannya.

Lucy Lu mendengar suara dan keluar dari pelukan Dean Shao, wajahnya sedikit memerah, dan dia bergegas menuju restoran.

Dean Shao mengikuti, meletakkan mangkuk nasi di depannya, dan menambahkan sayuran ke mangkuk itu lagi dan lagi, "Ini, makan lebih banyak."

Lucy Lu mengerutkan kening, memandangi bukit kecil yang perlahan menumpuk di depannya, ekspresinya perlahan menjadi cuek, "Dean Shao, aku sedang diet."

Dean Shao pura-pura tidak mendengarnya, dia menoleh ke bibi, "Ikan mas dalam sup ikan ini kurang besar, lain kali beli yang lebih besar sedikit."

Bibi baru saja menyajikan sup dari dapur, mendengar Dean Shao berkata seperti itu, dia merasa sedikit tergesa-gesa dan menyeka tangannya, dan berkata, "Baik, tuan."

Lucy Lu memandangnya dengan cara yang tidak biasa, dan mendorong mangkuk di depannya. Lalu, dia mengambil mangkuk kosong di depan Dean Shao dan menyerahkannya kepada bibi, "Beri aku setengah mangkuk nasi."

Bibi sedikit ragu-ragu, setelah melihat Dean Shao seperti menunjukkan ekspresi setuju, baru mengulurkan tangan dan mengambil setengah mangkuk nasi dengan setengah mangkuk sup ikan. Lucy Lu makan dengan sangat lezat.

Mangkuk nasi itu tidak lama sudah kosong lagi, mengunyah, dan pandangannya beralih ke Dean Shao. Melihat pria itu menatapnya dengan tatapan licik, dan mulutnya masih dipenuhi dengan senyum yang tidak jelas.

Sambil menggigit sumpit, pandangannya jatuh lurus ke atas meja, dan setengah mangkuk nasi yang baru saja diberikan kesana tidak bergerak, dan dia mengerutkan keningnya, "Kamu tidak makan?"

Pria itu dapat melihat pikirannya dan tersenyum dan dengan sengaja mendorong mangkuk itu kedepannya, "Nanti malam bertemu dengan Grey Gu, jadi kamu tidak makan ya."

“Itu, itu juga tidak boleh disia-siakan, bukan?” Mata Lucy Lu memandangnya, setengah mangkuk nasi itu baru saja dimakannya, tidak hanya tidak merasa kenyang, tetapi juga merasakan nafsu makan yang lebih baik.

Sambil berbicara sambil mendorongkan mangkuk nasi kedepannya, makan sedikit-sedikit, jeda sebentar seperti memikirkan sesuatu, dan alisnya sedikit terangkat, "Sekolah Bisnis kota Nan baru-baru ini membuka kursus pelatihan khusus untuk pemasaran, dan pelatihan fokus selama sekitar setengah tahun. Awalnya untuk para siswa di sekolah, aku meminta Jesslyn untuk membantu mendapatkan kuota, dan besok pergi lapor. "

Dean Shao bersandar di kursi makan dan mengangkat satu tangannya, senyumnya perlahan-lahan semakin dalam dan dia tidak terkejut. Dia hanya berbisik, "Itu bagus."

Lucy Lu ditatap seperti itu sampai separuh tubuhnya mati rasa, dan menatap balik dengan waspada. Pada saat ini, notifikasi menerima pesan di ponselnya berbunyi, npria itu mengalihkan pandangannya, dan melihat ponselnya di meja makan.

Lucy Lu dapat menebaknya, "Cepatlah pergi, sepertinya sudah menunggu lama."

Dean Shao berdiri, dan Bibi melihatnya dan langsung mengambil mantel dari ruang kerja dan menyerahkannya kepadanya.

Pada saat yang sama mengenakan mantel dan berjalan keluar, Lucy Lu mengantarnya keluar dari restoran, dan menghela napas lega. Dengan tenang memakan satu potongan daging babi rebus, tetapi ia tidak menyangka langkah kaki itu terdengar kembali.

Pria itu bersandar di pintu restoran dan menekuk tangannya di depan dadanya, menatapnya sambil tersenyum.

Lucy Lu yang sedang makan itu terhenti, wajahnya terlihat sangat canggung, dan pelan-pelan meletakkan sumpitnya,"Untuk apa kamu kembali lagi ... Hei."

Belum menanggapinya, pria itu tiba-tiba melangkah maju, satu tangannya memegang dagunya dengan kuat, telapak tangannya mengangkat dagu itu, dan kemudian ciuman yang hangat dan akrab jatuh di detik berikutnya.

Waktu seolah tak bergerak.

Sampai bibi itu tertegun, tanpa sadar meletakkan sendok yang ada di tangannya ke mangkuk sup dan sendok yang diletakkan itu mengeluarkan suara.

Melihat ke belakang, Lucy Lu melepaskan diri dan memandangi senyuman jahat di wajah lelaki itu, tiba-tiba, "Kamu akhir-akhir ini bukannya ..."

Pria itu tidak menunggu pertanyaannya selesai, langsung membalikkan badan dan pergi, mengatakan dengan cuek "Tunggu aku kembali.".

Lucy Lu tercengang, mengelap bibirnya dengan telapak tangan, menyadari telapak tangannya penuh kilap dan penuh minyak.

Bibi dengan cepat mengambil tissue basah untuk mengelapnya, menapat Lucy Lu. Wanita itu mengelap mulutnya, dan tak tahan untuk bertanya: "Bibi Zhang, apa yang kamu tertawakan?"

Wajah Bibi sedikit memerah, dan sedikit iri, "Tuan sangat baik memperlakukan nyonya. Aku sudah menjadi bibi selama bertahun-tahun. Aku belum pernah melihat pasangan seperti kalian."

Setelah Lucy Lu mendengarkan, gerakan mengelapnya perlahan melambat, dan ekspresi wajahnya berangsur-angsur menegang. Sepertinya memikirkan sesuatu. Setelah sekian lama, dia hanya tersenyum.

Senyuman itu terkontaminasi oleh beberapa kepahitan.

Mendongak dan berusaha tersenyum, lalu berdiri dan berjalan menuju kamar tidur, "Aku sudah kenyang, tolong bersihkan semua ini ya bi. "

Bibi seperti tercengang untuk sementara waktu, melihat langkah kaki orang itu keluar dari restoran, dan sedikit menaikkan alisnya menunjukkan ekspresi yang tidak mengerti, mengingat apakah ada yang dia katakan salah, mengganggu mood nyonya untuk makan.

——

Grey Gu suka menemui orang di bar. Kali ini, susah payah menemukan sebuah restoran, dan ada rooftop, yang cocok untuk mengadakan pesta seperti itu.

Begitu Dean Shao naik ke atas, sepasang tangan besar memegang pundaknya dan membawanya ke posisi di dekat tepi, melewati kerumunan, dan akhirnya berhenti di sebuah meja.

“Saudaraku, bukankah itu terlalu menarik?” Grey Gu kemudian duduk dan memberikan segelas anggur ke tangannya, “Sekarang semakin dikit mendengar informasi tentangmu, sudah janjian denganmu selama satu bulan tapi tidak bisa bertemu denganmu.”

Dean Shao memegang gelasnya, dan mata yang sipit itu melihat ke arah kerahnya, "Apakah kamu ditahan di rumah belakangan ini?"

Wajah Grey Gu tidak menyenangkan, dan dia berdiri dan meraih cangkir di tangannya dan menuangkannya di kursinya. Dia duduk kembali di kursi,"Kamu benar-benar membosankan ..."

Dean Shao menggerakkan bibirnya dan duduk di sebelahnya. Pada saat ini, gadis yang di seberang tiba-tiba berdiri, kepalanya mendekat, matanya menyipit dan menatap wajah Dean Shao.

Seperti tidak pernah melihat hal yang sama sebelumnya.

Grey Gu bertemunya dan wajahnya menjadi lebih suram, rambutnya berdiri, dan dia menyerahkannya segelas anggur ke bibirnya, "Si kecil gila, kesalahan idiot macam apa yang kamu buat?"

Gina Qi menjilat bibirnya, menunjuk wajah Dean Shao dan tertawa bahagia, "Kak Dean, apakah kamu takut datang kesini dan Kak Grey tidak mentraktir kamu makan malam, makan makanan yang enak apa kamu sebelum datang kesini?"

Dean Shao tertegun dan segera bereaksi, mengelap mulut berminyaknya karena Lucy Lu.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu