Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 321 Dia Tidak Mencintai Dia?

Lucy Lu melihat dia yang tidak panik atau cekatan, diam-diam meminum air, tidak mengatakan apapun.

Sampai saat ini sangat tidak mengerti mengenai dia, apakah demi supaya tidak khawatir jadi sengaja bertindak seolah santai, atau sudah mempunyai rencana lain?

Petang hari, keluarga Lu bertiga ke taman rumah sakit berjalan santai, ibu Lu tiba-tiba membahas bibi Cai.

“Dia pulang istirahat beberapa hari, kira-kira sudah membaik, aku sudah bertanya Dean, sudah memberikan biaya obat dan kerugian mental dan lainnya, aku kemarin menelepon dia, baru diangkat, aku masih belum mengatakan apapun, dia langsung mengatakan sudah menemukan majikan yang baru, tidak datang ketempat kita lagi, dia sungguh sangat trauma!” Ibu Lu sungguh sangat mirip orang tua berbicara cerewetnya, Lucy Lu justru tiba-tiba membalikkan kepalanya kearahnya. “Kapan dia keluar dari rumah sakitnya?”

Ibu Lu berpikir sejenak. “Hari kedua setelah kecelakaan, setelah sadar tidak begitu lama langsung pergi, gegar otak ringan, setelah lewat satu dua hari sudah membaik.”

Ayah Lu tiba-tiba bertanya, “Kemarin masih belum berani tanya kamu, kenapa bisa terjadi kecelakaan, waktu itu apa yang terjadi?”

Dean Shao dari hari petama bertanya kepada dia proses terjadi kecelakaan, setelah tidak pernah membahasnya lagi, saat itu jika diingat lagi sungguh sangat mengerikan, satu sisi juga sama sekali tidak ingin bicara dengan dia, lewat beberapa hari ini, memang dari awal ingatan sudah sangat tidak jelas, semakin menjadi berantakan.

“Saat itu aku menyetir mobil tidak cepat, tapi dari kaca spion belakang tiba-tiba terlihat ada sebuah mobil sangat cepat dari samping datang, aku langsung sadar untuk menghindar, bibi Cai disampingku juga berteriak, setelah tidak mengingat apapun…” Lucy Lu mengerutkan alisnya, dia tidak begitu merasanya ada tabrakan seketika itu, hanya merasakan belakang kepala sangat sakit, kejadian belakang sudah tidak ingat begitu jelas, beberapa hari ini dia terus curiga apakah waktu kejadian itu terlalu mengejutkan, jadi secara otomatis menutup kejadian yang menakutkan itu.

“Kalian sudah bertanya bibi Cai?” Lucy Lu bertanya.

Ibu Lu menggelengkan kepala. “Saat dia pergi kita sama sekali tidak tahu, hanya Dean yang tahu, sekarang dipikirkan lagi memang merasa aneh, harusnya bagaimanapun tetap beritahu aku dulu.”

Lucy Lu diam-diam merasa Dean Shao sudah mengetahui sesuatu tapi tidak memberitahu dia, masalah ini tidak begitu mudah.

Malam hari saat Glen Lin mengantar makan malam, langsung dipanggil oleh Lucy Lu.

“CEO Shao?” Lucy Lu bertanya.

Glen Lin tertegun, dia sangat jarang bertanya mengenai kegiatan Dean Shao.

“Masih di perusahaan, anda mencari dia ada urusankah?” Tanpa menunggu respon Lucy Lu langsung dengan perhatian menjelaskan, “Harusnya sudah mau pulang, aku segera ke perusahaan jemput.”

“Tidak perlu buru-buru.” Kata Lucy Lu. “Aku hanya bertanya saja.”

Glen Lin berdiri, menggaruk-garuk kepala, tidak tahu harus pergi atau tinggal.

“Oh Iya, masalah bibi Cai kamu sudah mengurusinya?” Berpikir lagi lalu menambahkan, “Masalah dia pulang.”

Glen Lin sangat cepat menganggukkan kepala. “Iya, biaya pengobatan dan pembayaran atas kerugian adalah aku yang mengurusnya.”

Lucy Lu menanggukkan kepala, bertanya lagi, “Kenapa menyuruh dia pergi?”

Glen Lin terkejut, wajahnya menunjukkan kebingungan. “CEO Shao, berkata sudah membicarakan dengan dia, dia sendiri yang ingin pergi, mungkin merasa… sedikit bahaya.”

“Aku sudah tahu, kamu keluarlah.” Lucy Lu mengangkat satu tangan mengangkat sendok, siap makan, saat Glen Lin menutup pintu tiba-tiba berkata lagi. “Oh iya, aku sangat cepat sembuhnya, 2 hari ini sudah bisa mengurus proses keluar dari rumah sakit, aku istirahat di rumah.”

Glen Lin raut wajahnya kesusahan. “Ini… anda lebih baik langsung bicarakan dengan CEO Shao, aku tidak berani secara sendiri melakukan prosesnya.”

Lucy Lu mencucukan mulutnya, diam-diam memarahi dirinya sendiri bodoh, dia tidak mengatakan apapun, Glen Lin bagaimana mungkin membantunya.

Setelah Glen Lin pergi, baru selesai makan, tamu yang tidak diundang datang.

Jessy Qi masih tetap seperti dulu dandannya seperti berintelek dan elegan, kecantikkannya tidak perlu dikatakan lagi, pembagiannya, emosional yang baik dan kepintarannya, dia sendiri yang mengakuinya takut seumur hidup ini tidak dapat dipelajari.

Menaruh keranjang buah, berdiri di samping kasur, sangat natural bertanya, “Bagaimana lukanya?”

Mau bagaiamanapun Lucy Lu tidak bisa seperti dia berpura-pura seolah tidak pernah terjadi apapun.

Tapi juga akal sehat dan mental saling melawan, dengan respon yang sangat datar berkata, “Mendingan. Jadikan merepotkan sengaja kamu datang ke sini,”

Jessy Qi hari ini tidak menggunakan lipstick, warna yang pucat bibirnya tersenyum tipis, “Sudah seharusnya, kamu terluka, aku juga harus menanggung beberapa tanggung jawab.” Momen terhenti seketika, suasana sedikit terasa terhenti tidak berputar.

Lucy Lu tertawa tapi tidak mengatakan apapun, suasana berubah semakin kikuk.

Dalam hati Lucy Lu menebak apa sebenarnya tujuan dia datang, Dean Shao tidak ada, seharusnya dia tahu.

Seketika baru tahu. “Aku segera meninggalkan Glorious corp, masalah sebelumnya telah aku timbulkan, sekarang aku minta maaf.”

Hati Lucy Lu sedikit terkejut, tapi ekspresinya tidak berubah, pastinya tidak akan menangis sampai tersedu-sedu terimakasih atas pengertiannya.

“Aku tidak tertarik terhadap nona Qi, karena anda telah merendah berbicara denganku, kalau begitu semoga pekerjaanmu mulai dengan awalan yang baik.” Lucy Lu tersenyum tipis datar terhadap dia, selesai bicara masih mengedip-kedipkan mata.

Jessy Qi cuek dengan sikapnya, tiba-tiba menundukkan kepala tertawa, lalu mengangkat kepalnya lagi, mata hitam yang indah menatap mendalam, ujung bibirnya yang tersenyum Lucy Lu dapat melihat dengan jelas, ternyata masih membawa rasa sedikit kasihan.

“Kamu tahu tidak? Aku kadang merasa iri dengan keberuntunganmu, tapi kebanyakan lebih kasihan… bahkan kesal kamu tidak mengerti untuk menghargai, aku berusaha setengah mati untuk mendapatkan hal yang sangat mudah kamu dapatkan ketanganmu, dalam waktu bersamaan,  justru masih mengeluh kesal ini itu.” Senyumanya pelan mengecil hampir menghilang, kebanyakan membawa rasa dingin. “Jika kamu tidak mencintainya, maka langsung sampai habis tidak mencintainya, aku pergi bukan berarti aku menyerah, jangan lupa dia sekarang single, aku mempunyai alasan dan hak terus mendekati dia.”

Raut wajah Lucy Lu sudah menggelap, tanpa ekspresi berkata, “Tentu, aku dari awal sampai akhir tidak pernah secara pribadi menghalangi kamukan? Dan satu lagi, aku peringati kamu satu hal, perasaan orang lain kamu tidak punya untuk ditebak.”

“Tapi kamu sedang memaksa dia,.” Tatapan matanya Jessy Qi menjadi dingin dan emosi.

Lucy Lu tertawa dingin, menatap tajam. “Itu dia sendiri yang mau.”

“Hehe...” Jessy Qi tersenyum berat sejenak. “Kamu lebih baik tetap menjaga rasa percaya seperti ini, jika tidak, kamu tidak akan tersenyum lagi.”

Selesai bicara, dengan elegan balik badan pergi.

Sampai di kamar terdengar bunyi pintu dibanting, Lucy Lu baru mengedip-kedipkan matanya. Menggertakkan gigi merasa kesal, tapi emosi masih ditahan di dalam hati, emosi yang dimatanya semakin membara, mengambil bantal dilempar ke arah pintu.

Dean Shao saat masuk ke dalam kamar rumah sakit, langsung melihat 2 bantal yang berada di lantai, Lucy Lu dalam baring menyamping mempunggungi dia.

Hanya berdasar perasaan, tahu dia masih belum tidur.

Kearahnya, pelan-pelan membalikkan kembali badannya. “Kenapa?”

Lucy Lu melihat dia saat itu, emosi itu seketika langsung lenyap, secara alami langsung tidak alasan melemparkan emosi kepada dia, kepergian Jessy Qi dia juga pasti tahu.

Mengedip-kedipkan matanya, suara sedikit serak, “Makan malam tidak enak, aku ingin pulang istirahat merawat diri luka.”

Selesai bicara, Dean Shao tidak tahan lalu ketawa.

Terlihat seolah telah mendapatkan rasa tidak adil yang besar, malah yang dikatakan justu cara yang dipikirkan hal yang sepele.

Dia tidak tahu, sosok dia seperti yang imut sekali.

“Hanya ini saja?” Dean Shao sedikit membawa rasa tawa.

“Apa maksudmu?” Lucy Lu mengerutkan alis, ditempat di mana orang apapun bisa muncul, dia sungguh tidak tenang tinggalnya.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu