Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 315 Pergi Jalan-Jalan

Pria itu kaget, lalu mulai tersenyum: “Kamu boleh membantuku berteriak dua kali, aku mendengarnya langsung tidak sakit lagi.”

Mata Lucy Lu membesar, dia tidak mengerti logika pria ini.

“Sudah terluka seperti ini masih bercanda!” Lucy Lu menatapnya dengan samar dan tanpa sengaja.

Butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Semua badan dia diselimuti perban, pria itu merasa tidak nyaman. Alisnya terlihat terluka lebih parah dari sebelumnya.

Baju itu tidak bisa dipakai lagi. Dokter dengan baik hati memberikan bajunya sendiri yang bersih untuknya, tetapi kagetnya dia tidak menerima baju itu.

Lucy Lu menggunakan kaki menendangnya untuk memberitahu kalau dia tidak sopan.

Lucy Lu tersenyum: “Mungkin sekarang dia merasa tidak nyaman. Anda berikan baju itu padaku, aku nanti yang akan memakaikannya.”

Dokter tidak berbicara banyak daln langsung pergi mengurusi pasien lain.

Dean Shao melihat kaos putih bergaris biru yang dibawanya, kepalanya diputar ke satu arah, membuatnya merasa tidak nyaman: “Davin Yan sudah mau sampai.”

Lucy Lu mengangkat kepalanya dan memakaikan bajunya dengan satu tangan, tidak peduli apa katanya, baju ini adalah pemberian yang baik dari dokter.

Sepuluh menit kemudian, baju dan jasnya sudah terpakai, tetapi beberapa perban di dalam masih bisa terlihat, ada beberapa terlihat tidak natural.

Lucy Lu didorong kembali ke kamar pasien. Setelah masuk dia bertanya: “Vas bunga itu aku yang menggunakannya. Kenapa kamu bilang kamu yang melakukannya? Apakah luka Stephanie Fu sangat serius?”

Vas bunga itu juga benar-benar dicek pasti ketahuan kalau dia yang mengambilnya, dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Pria itu menuangkan air, menggunakan tangan kiri untuk memberikan air itu kepadanya.

“Jika kamu mengakuinya, itu bukanlah sepenuhnya demi melindungi diri sendiri. Ini akan memberimu banyak masalah. Sekarang kamu tidak ada waktu untuk berurusan dengan hal seperti ini.”

Penjelasan seperti ini tidak ada masalah, tetapi dia tidak ada penjelasan untuk menjawab masalah Stephanie Fu.

“Mamamu dan Stephanie Fu ada informasi tidak?” Barusan dia menerima telepon, tetapi tidak menerimanya langsung di depan mukanya.

“Tidak apa-apa. Stephanie Fu hanya luka ringan, tidak perlu khawatir.” Pria itu melihat dia meminum setengah gelas, setelah menerima gelas itu dia merapikan kasurnya dan lanjut berkata, “Kamu tidur sebentar, aku ke sana melihat.”

Lucy Lu merasa sedikit lega melihat dirinya tidak ada keanehan apa-apa. Setelah mengalami begitu banyak kejadian, begitu rileks sebentar dan menutup mata, dia langsung tertidur.

Dean Shao menunggu sampai nafasnya normal baru keluar, lalu menutup pintu pelan-pelan.

Glen Lin sedang berdiri di depan pintu menunggu dia, di mukanya terlihat sedikit panik.

Tanpa suara, dia berjalan-jalan di koridor lalu berhenti sejenak.

Dean Shao bertanya: “Bagaimana kondisinya?”

“Ibu sudah bangun, Stephanie Fu masih dalam koma. Dokter tidak tahu kapan dia bisa sadar, lebih tepatnya..... tidak bisa mengetahui bisa sadar atau tidak.” Otot muka Glen Lin dengan cepat mengerut menjadi bola.

“Bagaimana dengan kantor polisi sana?” Pria itu tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, lalu lanjut bertanya.

“Davin Yan sudah ke sana, seharusnya tidak ada masalah, tetapi,” Glen Lin ragu sebentar, dengan hati-hati melihat ke arah pria itu, “membawa semua masalah ini ke diri anda, anda pasti akan kewalahan. Sampai waktunya para media dan orang-orang pasti tidak akan berhenti mengganggumu, terhadap Glorious Corp. ..... tidak tahu seberapa besar pengaruhnya.”

Presiden Glorious Corp. sekarang koma sampai tidak sadar, bahkan jika beruntung ataupun tidak begitu terluka parah, tidak peduli seberapa polosnya masalah ini, pasti akan menjadi titik serang terbesar untuk perusahaan.

Pria itu terlihat lelah, setelah berpikir sejenak dia berbalik kepala ke arahnya bertanya: “Kamu ada cara yang lebih baik?”

Glen Lin terkejut.

Dia tidak berani bilang untuk membiarkan Lucy Lu bertanggungjawab, Kalau tidak sebelum Glorious Corp. ada masalah, dia akan tidak beruntung.

“Tidak..... tidak ada.”

Dean Shao membalikkan kembali kepalanya, berdiri diam sebentar, lalu melihat ke arah kamar pasien sebelum akhirnya pergi.

Setelah naik mobil dia memerintah Glen Lin: “Pergi ke rumah kediaman Keluarga Qi.”

Glen Lin melihat dari kaca samping, momentum kuat pria itu sedikit terungkap, hanya saat Lucy Lu tidak berada di sampingnya baru terasa aura dinginnya, takutnya Keluarga Qi yang akan menderita.

Setengah jam kemudian Dean Shao bertemu dengan Ibu Qi.

“Shao! Aku barusan dengar kalau kamu di rumah sakit ada masalah. Kamu langsung saja pergi ke sana! Kamu belum bertemu dengannya? Kamu tidak apa-apa?” Ibu Qi di depan pintu menyambutnya.

Dean Shao tidak berekspresi, lalu mundur perlahan.

“Dia pergi ke mana aku tidak tertarik. Ibuku baru saja datang sudah kembali ke rumah sakit, saat kembali bukan untuk bertemu Lucy Lu.”

Ibu Shao tersenyum.

“Shao, apa maksud dari perkataanmu......”

“Kamu sudah mengalami banyak hal, aku berkata apa kamu pasti sudah tahu maksudnya. Lucy Lu adalah istriku. Sekarang dan seterusnya. Kamu jangan memberikan ibuku hal-hal yang tidak penting. Pada akhirnya, dia tidak akan berterima kasih kepadamu. Aku juga semakin tidak ragu kepadamu.”

Muka Ibu Qi semakin sulit dipandang.

“Aku berkata ini demi kebaikan dia, dan juga kebaikanmu.”

Dean Shao tanpa sadar tersenyum dingin: “Dari kecil aku menghargaimu sebagai orangtuaku, karena itu aku secara khusus datang ke sini mengatakan hal ini. Jika kamu tidak mendengarkannya berikutnya aku tidak akan datang lagi, “Dia berbalik, “Jaga kesehatan, tanyakan baik-baik ke Nenek Qi.”

Ibu Qi hanya bisa memandang dari jauh dirinya menyetir menjauh, dadanya terlihat bernafas panjang dan matanya berapi-api.

Tidak tahu kapan Nenek Qi sampai di dalam taman, dengan tongkat berjalan pelan mendatanginya.

“Orang harus memiliki hati baik, tidak ada seorangpun yang bodoh, apalagi pria muda yang begitu berprestasi.” Ibu Qi mendengar suara seorang tua yang seperti mengetahui segalanya.

Ibu Qi sadar kembali, melihat sosok nenek dari belakang, terlihat sekilas cahaya melewatinya.

Stephanie Fu selama dua hari tidak sadar dari koma, keluarga Fu semuanya sudah datang. Sangat tidak mungkin untuk menghindari perdebatan besar. Dean Shao sudah mempersiapkan semuanya. Belum berapa lama berdebat, dia sudah membawa mereka pergi.

“Kamu sedang melihat apa?” Dean Shao baru masuk dari luar, melihat Lucy Lu sedang melihat pemandangan di luar.

Melihat dia memakai baju santai, sepertinya tidak pergi ke kantor.

“Bagaimana solusi masalah Stephanie Fu?” Lucy Lu segera bertanya.

Dean Shao membawa dari rumah barangnya dan dikeluarkan satu per satu, dari bantal sampai pakaian dalam.

Sambil beres-beres sambil menjawab: “Pembajakan orang terluka, perlu keputusan. Keluarga Fu masih berusaha negosiasi, menunggu keputusan akhir.”

“Bagaimana dengan lukanya?” Lucy Lu bertanya.

“Sudah jelas perlindungan diri, tidak bisa dihukum karena terluka.” Dia berkata sambil melangkah ke arahnya dengan kaki panjangnya. “Tidak perlu memikirkan hal ini, bagaimana keadaanmu dua hari ini? Ada yang tidak nyaman.”

Lucy Lu pun tidak tahan melihat perut bagian bawah. Tangan dan kakinya merasa tidak enak, apalagi sedang mengandung. Seharian sampai malam duduk tentu saja tidak nyaman sampai tidak tahan.

Dean Shao mengangkat alis, lalu melihat isi hatinya: “Mau kebawa pergi jalan-jalan?”

Lucy Lu melihat ke atas: “Dokter pasti tidak mengizinkan, sudah pasti.”

Walaupun begitu, keinginan di matanya tidak dapat ditutupi.

Dean Shao tersenyum kecil dan bersandar di dekatnya untuk mengangkatnya perlahan. Lalu mencium bibirnya: “Kalau mendengar kata dokter kamu harus selesai melahirkan anak baru bisa keluar dari pintu ini.”

Lucy Lu juga ikut tersenyum.

Dia membawanya pergi ke samping laut melalui jalan gunung. Sore itu, dengan angin tenang dari arah pantai dan matahari terbenam. Sudah pasti tidak ada skenario yang lebih romantis ini.

Setengah jam kemudian, mereka sampai di atas gunung dan pemandangannya begitu indah dan mempesona.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu