Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 128 Salahku

Pria itu mengandeng lengannya dengan kencang, dengan lembut berkata: "Diakan temanmu, aku bisa mewakilimu mentraktirnya, tapi tidak bisa mewakilimu menemaninya."

Janice Zhou, "..."

Pria itu berbicara tanpa basa-basi.

Lucy Lu mengangkat matanya, memandang Dean Shao dengan dingin, "Kalau begitu kau mentraktir makan atau memberikan makanan gratis?"

"Terserah apa katamu, aku sudah memesan tempat, sekarang kita bisa kesana langsung." Dean Shao mengandeng tangannya, mukanya yang tampan perlahan-lahan menjadi lembut.

Lucy Lu melihat kearah tangannya yang di gandeng, wajahnya tib-tiba tertawa dengan tenang . “Kau memaksa? Aku masih tidak punya hak menolak?”

Dimukanya tidak ada maksud untuk tertawa, matanya memancarkan kedinginan.

Lucy Lu sekarang merasakan bahwa Dean Shao lebih berani lagi, saking beraninya sampai tidak menghormatinya, seolah-olah segala sesuatu tentang Lucy Lu dia yang menentukan, meskipun ia marah sampai berkobar-kobar, Dean Shao tetap tidak mengubah sikapnya, dia mau bagaimana ya bagaimana.

Jika istilah baiknya adalah itu sifat aslinya, tapi jika istilah lainnya Dean Shao sampai matipun tidak akan berubah.

Lucy Lu melihat Dean Shao dengan kesal, masalah ia tidak bisa ia kontrol sendiri, hatinya bergetar, marah sama dia, sama dengan marah sama diri sendiri.

Dean Shao sepertinya sudah menebak Lucy Lu bakal bersikap apa, bahkan alisnya tidak bergerak, masih dengan mengandeng tangganya, tersenyum, “Aku tidak memaksa, hanya pagi ini pergi ke rumahmu, () menyuruhku memperhatikanmu.”

Lucy Lu, “….”

Ekspresi setiap wanita seperti terpaku padanya, mengelap dan tenang.

Setelah beberapa saat, bibirnya Lucy Lu membentuk garis lurus, “sudah ada Janice Zhou disini, jadi tuan Shao tidak perlu khawatir.”

Pria itu terlihat berwibawa. Ketampanan di wajahnya menunjukkan ekspresi datar, matanya yang tenang menatap sebentar kepada Janice Zhou, “siang ini seharusnya nona Zhou ada urusan bukan, selalu merepotkan dia juga bukan hal yang baik.”

Lucy Lu mengkerutkan alisnya dan melihat kearah Janice Zhou.

Yang di lihat tertegun sebentar, bola matanya berputa-putar, sepertinya tiba-tiba baru ingat, dengan tergesa-gesa mengangguk kepalanya, “betul, betil, betul, aku baru ingat siang ini aku mau menemani ibuku belanja, hehe….Lucy , sepertinya aku tidak bisa menemanimu lagi.”

“…….”

Mata Lucy Lu yang melihat kearah Janice Zhou berubah dengan penuh selidiki.

Gadis ini sebenarnya dipihak siapa sih?

Seluruh tubuh Janice Zhou terlihat dipenuhi oleh keringat dingin, dengan hati-hati melihat kepejuru arah , dan mengangkat tangannya untuk melihat jam tangan, kemudian tiba-tiba berteriak “bagaimana bisa sudah setelat ini? Lucy, sepertinya aku tidak bisa menemanimu makan siang, jika aku membiarkan mamaku menungguku terlalu lama, aku bisa-bisa di makan olehnya, kalau begitu Dean Shao ku serahkan Lucy kepadamu, aku pergi dulu ya.”

“Hei, Janice….”

Setelah Janice Zhou menyelesaikan kalimatnya, ia langsung pergi sambil melambaikan tanggannya.

Ekspresi marah di wajah cantik Lucy Lu segera berubah, sungguh menarik.

Bisakah ia berperan lebih bagus lagi? Bagaimana bisa Janice Zhou meninggalkannya kemudian kabur?

“Urusan sendiri yang tidak bisa di tanggani dengan baik, kenapa harus menyusahkan orang lain?” suara datar pria itu terdengar lagi.

Ekspresi Lucy Lu menjadi dingin, membalikan wajahnya menghadap Dean Shao, kemudian dengan penuh kemarahan menepis tangan pria itu yang berada di bahunya, dengan marah berkata: “Bertemu dengan kau yang tidak tahu malu ini, polisi saja tidak bisa mengurusmu, sana pergi, jangan mengikutiku lagi.”

Dean Shao melangkah kedepan satu langkah, tangannya yang bergantung di udara langsung melingkar ke bahu Lucy Lu dengan sedikit kekuatan di lengannya, membuat setengah badan Lucy Lu bersandar di dadanya, suaranya melembut dan berkata, “Makan dulu, habis itu ku antar kau pulang, oke?”

Seluruh badan Lucy Lu menjadi kaku, badannya menempel di dadanya Dean Shao, dapat tercium aroma badannya, tiba-tiba teringat percakapnya dengan Janice Zhou tadi pagi, seketika hatinya kacau, dengan alis berkerut mendorong Dean Shao sekuat tenaga, dengan suara rendah seperti memohon berkata, “Dean Shao, bisa tidak kau tidak seperti itu?”

Pria itu seperti ini mengaduk-aduk dia, tahu tidak bahwa hatinya sedang berperang?

Apakah pria itu tahu bahwa kelembutannya saat ini dapat membuat perasaan cinta Lucy Lu bangkit kembali? Benar-benar dapat membuat Lucy Lu menyesal karena menceraikannya.

Lehernya menjadi sesak, bibirnya tiba-tiba bergetar dengan hebat, perasaan yang menyesakan memenuhi hatinya, bola matanya yang hitam seketika berkaca-kaca.

Dean Shao melihat ke bawah, menundukkan tubuhnya

Apakah wanitu itu menangis?

“Lu, Lucy?”

Matanya sudah terlihat merah, seperti sedang menerima aniaya, ada ekspresi kasihan dan lemah.

Dean Shao seketika merasa panik, kedua tanganya memeluk bahu Lucy Lu, menatap wanita itu dengan lekat, kemudian dengan suara serak dan nafas rendah mengatakan, “Salahku, sudah jangan menangis lagi, kau tidak ingin melihatku, aku akan segera pergi.”

Lucy Lu merasa mungkin Dean Shao sudah merasa lelah.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu