Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 148 Hampir Terjadi Kecelakaan Mobil

Dia sudah berjalan begitu namun tidak sadar bahwa ada sosok hitam yang mengikuti dia di balik pohon. Figurnya lurus dan kurus, memakai topi yang menutupi wajahnya dan menatap ke arah dia berjalan. Tangannya mengerat menjadi satu kepalan tangan.

Lokasi pemakaman itu lumayan terpencil. Lucy Lu berjalan di sepanjang jalanan luar namun tidak menemukan taksi. Dia terus berjalan dan berhenti sambil melihat sekitar. Kemudian lanjut berjalan lagi.

Jalan yang begitu luas namun tidak banyak mobil yang lewat. Sosok yang mengikuti pelan-pelan berjalan ke samping jalan. Pohon di sekitarnya semakin tipis.

Begitu sampai di perempatan, dia berdiri sebentar dan melihat lampunya berubah menjadi hijau. Dia dengan pelan berjalan ke arah depan.

Tiba-tiba, tidak tahu dari mana, datang satu mobil. Mobil itu berpindah jalur dan menambah kecepatan ke arah dirinya.

Lucy Lu dapat merasakannya lalu memutarkan kepalanya untuk melihat. Matanya tertuju pada mobil abu-abu yang cepat itu. Otaknya kosong dan badannya terasa kaku.

Saat dia berusaha sembunyi, tiba-tiba dari sebelahnya muncul satu mobil hitam dengan laju yang cepat. Dengan secepat kilat mobil itu berhenti di depannya, memblokir mobil abu-abu itu.

“Boom!”

Suara tabrakan terdengar, Lucy Lu sekejap sadar. Mukanya pucat setelah melihat kejadian di depannya, badannya merasa tak berdaya.

Orang di dalam mobil hitam itu membuka pintu mobil dan turun. Dengan cepat dia berjalan ke arahnya, dengan panik berkata, “Nona Lu, kamu tidak apa-apa kan.“

Lucy Lu mendengar suaranya, lalu menengok. Matanya pun membesar begitu melihat dirinya, “Davin, Davin Yan?”

Saat itu, suara mesin mobil terdengar semakin keras. Kedua orang itu kaget dan dengan cepat melihat ke arah suara itu. Mobil abu-abu itu ternyata sudah pergi jauh, tidak ada waktu untuk menghentikannya!

Lucy Lu tanpa disadari mengedipkan mata, “Dia......pergi begitu saja?”

Siang hari begini mencari masalah lalu kabur. Orang ini kenapa begitu berani?

Davin Yan melihat ke arah mobil itu kabur. Ekspresinya terlihat serius. Matanya mengecil, dengan nada datar bertanya, “Nona Lu, anda barusan melihat orang di dalam mobil itu?”

Lucy Lu mengerutkan kening, “Tidak begitu jelas.......dia sepertinya menggunakan baju hitam dan memakai topi. Semuanya tidak kelihatan.”

Lagipula saat itu mobil itu melaju dengan cepat, dan dia merasa panik. Bagaimanpun tidak bisa fokus.

Begitu dia sadar, dia mengecek kondisinya dan dengan khawatir bertanya, “Kamu barusan tidak apa-apa kan? Apa kamu tertabrak?”

“Aku tidak apa-apa.” Davin Yan menggelengkan kepala lalu berbalik untuk memeriksa mobil.

Lucy Lu mengikutinya, melewati depan mobil dan baru menyadari bahwa sisi lain mobil tersebut seperti ditabrak satu batu beton besar. Mukanya pun memucat, “Parah sekali.”

Di saat yang sama, hatinya pun merasa takut. Jika tabrakan barusan benar-benar menabrak dirinya, apakah hari ini dia masih bisa hidup ?

Dia melihat ke dalam mobil. Airbag di dalam mobil itu pun terbuka. Secara tidak sadar dia langsung khawatir dan melihat Davin Yan, “Kamu benar tidak apa-apa?”

Davin Yan sedikit demi sedikit mengerutkan keningnya. Tidak tahu apa yang dipikirkan olehnya, dan ia tidak mendengar pertanyaannya.

Mata Lucy Lu sekilas memeriksa dirinya. Tangannya melambai di depan matanya, dengan suara lantang berkata, “Ada apa? Apa ada masalah?”

Davin Yan mengedipkan matanya, melihat dirinya sambil menggeleng, “Tidak apa-apa. Aku barusan menelepon polisi untuk mengurus masalah ini. Nona Lu, mungkin aku akan mengganggu sedikit waktumu.”

“Masalah ini disebabkan olehku. Tidak menganggu sedikit pun. Kamu telepon dulu saja.” Lucy Lu membalas dengan tenang dan senyum datar.

Davin Yan menganggukkan kepala, lalu berjalan beberapa langkah untuk menelepon polisi. Kemudian kembali untuk mencoba menyalakan mobil.

Lucy Lu melihat sekilas mobil yang tertabrak itu, sambil merapikan rambutnya ke belakang telinga dan meminta maaf berkata, “Mobil ini pasti milik perusahaan. Terima kasih kamu sudah menyelamatkanku. Setelah kembali, aku akan bertanggungjawab untuk kerugian dan kompensasinya.”

Meskipun dia sekarang kekurangan uang, tetapi dia sudah menyelamatkan nyawanya, tidak, nyawa tiga orang. Dia tidak ingin mengatakan apapun yang dapat menambah bebannya.”

Davin Yan tidak segera menolak, dia mengecek mobil itu sambil menjelaskan, “Mobil perusahaan ini sudah ada asuransi. Perlu banyak proses sebelum aku tahu berapa biaya yang dibutuhkan. Tunggu aku kembali mengurusnya, lalu aku akan mengabarimu.”

Lucy Lu dengan setuju menjawab, “Baik, tetapi aku sangat berterima kasih kepadamu.”

Kalau tidak hari ini dia pasti kena masalah.

“Tuan Shao mengutusku untuk melindungi Nona Lu. Keamananmu sudah jelas adalah prioritas utamaku. Tidak perlu berterima kasih kepadaku.” Davin Yan tersenyum datar.

Ketika mendengar nama Dean Shao, senyum Lucy Lu perlahan menghilang, “Kamu sadar bahwa aku sudah keluar dari kantor, jadi kamu mengikutiku?”

Davin Yan berdiri lalu menepuk debu di tangannya. Ekspresinya tidak terpengaruh sedikit pun, “Adalah Tuan Shao yang tidak tenang Nona Lu keluar jauh sendirian.”

Lucy Lu melihat orang muda yang ada di depan matanya, mukanya sangat tenang, lalu tersenyum kecil, “Jika kamu begitu mendengarkan dirinya, kalau barusan mobil itu melaju sedikit lebih cepat, kamu akan sekarat dan terbaring di rumah sakit. Apakah kamu bisa merasa menyesal?”

Davin Yan terkejut namun menjawab dengan nada datar, “Aku tidak seperti Nona Lu yang mempunyai edukasi yang baik. Ini adalah pekerjaanku. Tuan Shao memberiku gaji yang cukup sampai aku berani menerima resiko ini. Bahkan jika aku terluka, aku yakin dia tidak akan memperlakukanku dengan buruk.”

“Kamu tidak terpikirkan pacarmu?” Lucy Lu memberikan ekspresi yang mencela.

Davin Yan melihatnya dengan rasa aneh, lalu mengeluarkan beberapa kata, “Dia akan mengerti.”

“.…..”

Lucy Lu melihat dirinya tanpa mengerti dirinya sedikitpun.

Jika dia benar-benar mencintai pacarmu, apakah dia tega membuatnya khawatir? Rela menanggung resiko ini sendiri? Bagaimana bisa dimengerti? Apakah dia tidak ingin menjalani sisa hidupnya?

Dia bukan seorang prajurit, rela mati demi negara.

Lucy Lu benar-benar ingin memarahinya, tetapi lagi-lagi teringat kalau urusan pribadi orang lain tidak ada hubungan apapun dengannya. Sudut pandang setiap orang berbeda-beda, siapa dia sambil berani mempertanyakannya.

Davin Yan mungkin tidak terpikir bahwa kata-kata yang dikeluarkannya secara langsung mengubah citranya di dalam hati Lucy Lu.

Setelah itu, Lucy Lu tidak berbicara lagi dengannya, hanya diam saja di tempat kejadian. Dia melihat sekitar dan di dalam pikirannya terpikir kejadian tersebut, tetapi semakin dipikirkan semakin terasa tidak benar.

Lokasinya begitu terpencil, jalan begitu besar, mobil yang lalu lalang juga tidak banyak, apalagi orang yang jalan di sana. Setengah hari dia tidak melihat satu orang pun. Barusan supir itu antara buta atau matanya begitu jelas, hanya memandang dirinya dan ingin menabraknya.

Saat dia berpikir, Davin Yan segera melihat dirinya, mengerutkan keningnya sambil bertanya, “Nona Lu apa menyadari hal aneh yang terjadi di sekitarmu belakangan ini?”

“Hal aneh?”

Lucy Lu berpikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya.

“Contohnya seperti diburu oleh orang?” Mata Davin Yang berubah menjadi tajam.

Ekspresi Lucy Lu berubah, “Kamu juga barusan melihat bahwa kejadian tersebut ada yang aneh?”

Ternyata benar, dia tidak salah tebak.

Jangan-jangan itu adalah musuh ayahnya? Sampai bisa mengikutinya sambil Kota Lin.

Lucy Lu merasakan dingin di hatinya dan di seluruh punggungnya. Kemudian dia merasa khawatir. Dia menundukkan kepala dan mengambil telepon untuk menelepon ibunya.

Dengan perasaan khawatir dia menunggu selama beberapa detik. Begitu diangkat dia langsung memanggil, “Ma?”

“Lucy, Kamu kenapa tiba-tiba menelepon?”

Lucy Lu sedikit lega dalam hati dan bertanya, “Kamu di rumah tidak?”

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu