Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 266 Tiba-tiba Krisis.

Lucy Lu bosan seharian di rumah, saat tengah malam ditarik oleh Ibu Lu untuk pergi membeli sayuran.

Saat sudah di lantai bawah, terlihat mobil baru Dean Shao, saat supir melihatnya keluar ia segera turun dari mobil.

"Presiden Shao ada urusan selama dua hari ini, sementara tidak bisa datang kesini, sehingga aku yang datang menjemput kalian." Supirnya terlihat professional, tapi Lucy Lu merasa curiga.

“Davin Yan dan Glen Lin juga tidak ada waktu?”

Sang supir mendadak terdiam, lalu menatapnya dengan tenang berkata: "Mereka ikut perjalanan bisnis bersama Presidir Shao."

Lucy Lu merasa ada yang tidak benar, ia tidak naik ke mobil, dengan ibu Lu berjalan ke supermarket, pria selalu mengikutinya di belakang.

Ibu Lu menoleh ke belakang melihatnya, mata sedikit bergerak: "Dean Shao meskipun biasanya sangat berhati-hati, tapi tidak perlu sampai menyuruh orang mengikutimu seperti ini, apakah ada masalah yang terjadi? Kau coba teleponlah dia untuk bertanya.”

Lucy Lu merasa ragu, tetapi ia juga tidak mau menurunkan gengsinya untuk menghubungi Dean Shao terlebih dahulu.

Ibu Lu paling tahu watak putrinya, dari tasnya mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Dean Shao menempelkannya di telinga Lucy Lu.

Lucy Lu yang melihat ini, hanya bisa mengulurkan tangan untuk memegang ponselnya, memikirkan setelah telepon diangkat dia harus membicarakan apa.

Nomor yang dihubungi telah dimatikan, silakan hubungi nanti.

Lucy Lu tertegun.

Selama ini, tidak peduli ada masalah apa, ponsel Dean Shao selalu menyala.

Mempertahankan ekspresi muka tetap tenang, dan menelepon Glen Lin dan Davin Yan, semuanya di matikan.

Pagi ini jelas-jelas masih terlihat baik-baik saja.

"Kenapa? Tidak dapat dihubungi?” Ibu Lu bertanya dengan panik.

Lucy Lu berusaha tidak terlihat peduli, takut Ibu khawatir, malah tersenyum berkata: “Mungkin masih di dalam pesawat, tunggu sebentar baru ku telepon lagi, sekarang kita beli sayur dulu.”

Lucy Lu memeluk bahu Ibu Lu, terus berjalan-jalan di supermarket, matanya terus berputar, seperti sedang berpikir.

Saat sampai restauran, masih belum bisa menelepon orang.

Melihat Ibu Lu membereskan dapur, Lucy Lu membawa tasnya dan berteriak: “Aku makan terlalu banyak, ingin pergi keluar jalan-jalan, tunggu sebentar baru pulang.”

Ibu Lu mengeluarkan kepalanya dari dapur dan berteriak: “Jangan lupa untuk menelepon Dean Shao lagi, dia biasanya sibuk, kau harus lebih memperhatikannya.”

Lucy Lu saat ini sedikit kacau, dengan datar meresponnya kemudian menutup pintu.

Sampai di bawah, ia langsung menyuruh supir barunya membawa dia ke Glorious Corp.

Langit sudah gelap, tapi Glorious Corp dan Benefit Corp masih tergolong tinggi, ada beberapa orang berjalan pulang dan kerja keluar dari gedung.

Berdiri di depan pintu, ragu sebentar.

Perusahaan sebesar ini bisa di pegang Dean Shao, bagaimana bisa tidak ada kemampuan untuk melindungi diri sendiri, bagaimanapun semakin lama semakin bimbang, tidak tahu apakah karena hamil.

Setelah beberapa saat, ia mendengar seseorang memanggil namanya, berbalik menlihat wajah Theo Mu di penuhi senyuman menyapanya.

Supir baru melihat ada orang menyapa Lucy Lu, ia sedikit tegang, langsung menghalangi Theo Mu.

“Dia adalah temanku, kau tidak perlu begitu.”

Supir baru tersebut memandang Theo Mu penuh dengan peringatan, terdiam, berdiri ke samping, tapi masih berdiri didekat mereka.

Theo Mu masih memakai baju santai, terlihat segar, “Kak Lu, malam sekali, kau berdiri disini sedang apa? Datang mencari Dean Shao?”

Dari Lucy Lu terlihat jelas sedang berpikir dan menyembunyikan sesuatu.

Wajahnya tidak berubah dan menunduk kepada sambil tertawa: “Betul, di telepon tidak di angkat, aku pikir dia lembur, makanya kesini melihatnya.”

Wajah Theo Mu terlihat terkejut, kemudian dengan cepat melihat perut kecil Lucy Lu, kemudian mengerti.

Lucy Lu melihat Theo Mu tidak ada niat untuk pergi, “Apakah ada hal yang ingin kau katakan kepadaku?”

“Tidak…..tidak ada, Presiden Shao mungkin sedang sibuk, dengar-dengar Glorious Corp memiliki perencanaan baru…..” Theo Mu sedikit membuat alasan, bola matanya memancarkan makna tersembunyi.

“Kalau kau tidak apa-apa, maka bersamaku saja.” Lucy Lu tidak menunggu Theo Mu berkata, melihatnya dengan teliti, memutarkan badan memasuki Glorious Corp.

Theo Mu membuka mulutnya, tapi hanya bisa terdiam, matanya menunjukkan senyuman tanpa makna melihat pinggungnya yang menjauh, kemudian mengikutinya.

Menunggu Lucy Lu memasuki perusahaan, menyadari bahwa semua pegawai sedang lembur, kemudian keraguan hatinya menjadi meninggkat.

Wanita yang berada di depan resepsionis tersenyum padanya dan berkata: “Nyonya, apakah anda mencari Presidir Shao?”

“Presidir Shao siang ini pergi dinas.” Wanita itu tersenyum dengan cerah, sepertinya sejak awal sudah mempersiapkan kata-kata ini.

Mulut Lucy Lu tertutup, “Pergi dinas tapi kenapa teleponnya tidak dapat dihubungi? Apakah perusahaan sedang ada masalah?”

Wanita resepsionis melihat Nyonya seperti ini, wajahnya sedikit tertekan, melihat Lucy Lu, dan melihat Theo Mu, tidak tahu harus mengatakan apa.

Mata Theo Mu berkilat, dengan ragu berkata. “Siang tadi salah satu modal Glorious Corp menurun, aku juga mendengar orang dalam baru mengetahuinya, pada awalnya semua berjalan dengan normal, posisinya juga bagus, banyak orang menanam saham, tapi sekali menurun, perputaran financial semua terguncang, beberapa orang tersebut ada yang menganti rugi sebesar miliaran sampai puluhan miliaran, semuanya berdemo di Glorious Corp pusat dan ngotot tidak mau pergi, aku rasa Dean Shao pergi mengurus itu.”

Bulu mata Lucy Lu bergerak, tidak berbicara, memutar badan naik ke lift sampai ke ruang manajemen.

Sampai ke ruang Presiden, mendorong pintu terbuka, Lucy Lu tertegun.

Grey Gu berada di sofa sedang beristirahat, tapi ia terlihat di kejutkan oleh Lucy Lu, terdiam sebentar baru berdiri.

Melihat Lucy Lu sebentar, tersenyum dengan salah tingkah dan berkata: “Kenapa Kakak Ipar datang kesini, melihat aku yang tidak bermalas-malasan ini,” “Cih” bersuara, “Ternyata lebih baik Davin Yan yang sangat tegas itu tidak memikirkan perasaan orang.”

Theo Mu berdiri di tempatnya semula, matanya menghindari dari tatapan Grey Gu.

“Bantu aku menghubungi Dean Shao, aku meneleponnya tapi ponselnya mati.” Mata Lucy Lu tiba-tiba menyipit, dengan datar berkata.

“Karena di matikan pasti dia sedang sibuk, anda disini juga tidak bisa membantu apa-apa, lebih baik aku antar Kakak Ipar pulang terlebih dahulu.” Grey Gu yang tidak memperhatikan, tapi ujung matanya tidak meninggalkan sosok Lucy Lu.

Lucy Lu tertawa dengan rendah, mukanya terlihat dingin, “Kalau begitu aku akan menunggunya disini.”

Grey Gu tertegun, seketika alisnya berkerut, berpikir kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

“Suruh Dean Shao angkat telepon, mantan istrinya ingin berbicara dengannya.”

Yang mengangkat telepon di ujung sana memberikannya kepada Dean Shao.

Dia yang berada di sana, dapat diketahui bahwa dia sedang sibuk dan nafasnya terdengar berat.

“Lucy.” Terdengar suara serak, terdengar sangat lelah.

Hati Lucy Lu seketika sedikit khawatir, membuka mulut: “Ini aku, bagaimana keadaanmu di sana?”

“Sedikit repot, tapi aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir.” Setelah berbicara seperti itu, sepertinya mengerti bahwa Lucy Lu tidak akan suka mendengar kalimat ini, berhenti sementar kemudian, dengan tersenyum berkata “Tadi pagi baru bertemu, sekarang sudah kangen?”

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu