Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - BB 35 Perasaan Tidak Bisa Dipaksa

Lucy masih belum menjawab, tetapi pria itu menatapnya dan tertawa "Tapi dia sangat menyukaimu sekarang ini."

Ketika dia melihatnya, dia tiba-tiba merasa tidak wajar. Dia memalingkan wajahnya melihat Fanny. Berpura-pura tidak mengerti maksud dari perkataan tersebut. "Aku juga sangat menyukainya. Aku berharap dia bisa seperti anak normal lainnya. Jika bantuanku efektif untuknya,aku juga bersedia untuk menghabiskan waktu bersamanya. "

“Lucy terima kasih.” Pria itu menatapnya dalam.

Lucy tersenyum kaku, "Senior jangan berterima kasih padaku, bukankah kita telah mengatakannya? Kamu telah membantuku begitu banyak, aku juga seharusnya merawat Fanny,lagian aku benar-benar berharap dia bisa segara sembuh."

Anak lebih penting daripada masalah apa pun, terlepas dari hubungan antara keduanya, dia tidak mungkin mengabaikan anak itu.

Harry melihatinya dan menghentikan pembicaraannya tetapi pada akhirnya dia masih tersenyum dan tidak mengatakan apapun.

Keduanya mengobrol sebentar, merasa bahwa waktu sudah larut, lelaki tersebut bangkit, "Aku dan Fanny kembali dahulu, kamu harus istirahat lebih awal."

Lucy berdiri dan berkata, "Baiklah, aku akan mengirim kalian."

Lelaki itu tersenyum dan memandangi gadis kecil di lantai, "Fanny mari kita pulang."

Gadis tersebut menatap album itu dengan serius, Harry telah memanggilnya beberapa kali dia barusan mengangkat wajah dan menatapnya. Setelah beberapa detik, dia menggelengkan kepalanya dengan mata besar.

Harry sedikit gelisah "Geleng kepala? Apakah kamu tidak mau pulang?"

Fanny menatapnya, lalu berbalik untuk melihat Lucy, kemudian mengangguk kepalanya.

Pria tersebut tertawa dan berjalan mendekat untuk menggendongnya, "Tapi hari sudah larut, kita harus pulang, biarkan bibi beristirahat, kita datang lagi keesokan harinya, ya?"

Fanny menggelengkan kepala di pelukannya,wajah kecil itu mulai berduka, kemudian tangannya menarik lengan baju Lucy dan bibirnya cemberutan.

"Jangan menangis ..." Lelaki itu tak berdaya,mengusap kepala kecilnya dan perlahan lahan menghiburnya, "Jika kamu ingin melihat albumnya, kita ambil album tersebut pulang, ok?"

Lucy tersenyum dan mencubit wajah kecilnya, "Bibi memberikan album ini kepadamu, oke?"

Harry mengangguk padanya "Kami pergi dahulu, kamu jangan sibuk lagi, istirahat lebih awal."

Lucy mengirim keduanya sampai ke depan pintu, memandangi wajah kecil di bahu pria itu, baru saja akan melambaikan tangannya, siapa yang tahu bahwa wajah gadis kecil itu berubah, tiba-tiba menangis, air matanya bergulir tanpa hentian.

Dia terkejut, "Senior"

Wajah pria itu baru saja melihatnya, dan mengerutkan keningnya, "Fanny ada masalah apa?"

Dia tidak berbicara juga tidak tahu apa yang membuatnya tidak nyaman.

Lucy memandangi gadis kecil yang menangis itu sepertinya sedang mendesah amarah dan tidak berani untuk berbicara, tidak tahan melihatnya dan segera berjalan ke arah Harry dan mengambilnya kembali dari pelukannya. Dia berkata, "Biarkan dia tinggal di rumahku hari ini, aku akan merawatnya."

"Bagaimana bisa? Kamu sedang hamil masih harus pergi bekerja besok, jangan membiarkannya mengganggumu. Aku membawanya kembali dan menghiburnya."

Lucy dengan lembut menepuk punggung gadis itu dan tersenyum padanya, "Tidak masalah,jika aku tidak bisa aku masih ada ibuku, dia pasti lebih berpengalaman untuk menghibur anak."

Harry mengangkat alisnya sementara dan berkata, "Anak ini ..."

Lucy mengangkat alisnya dan bercanda, "Kamu tidak mungkin cemburu padaku kan? Biarkan dia tinggal di sini satu malam dan mengembalikannya padamu besok pagi."

Sepanjang hari menjaganya, tiba-tiba suatu hari dia tidak berada di sisinya pasti tidak akan rela.

Pria itu sedikit tercengang oleh kata-katanya, "Jika kamu menyukainya, kamu bisa membantuku merawatinya setiap hari."

"Baiklah, maaf merepotkanmu malam ini. Aku akan menjemputnya ketika aku pergi bekerja besok pagi."

Lucy mengangguk, "Iya."

"Jika dia terus menangis, telepon aku."

"Baik."

Setelah eduanya berbicara sebentar di depan pintu, Harry lalu pulang ke rumahnya sendirian.

Anak tersebut tinggal, ibu Lu sangat senang, ada seorang anak bisa menghidupkan suasana rumah, dia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ekspresi secara keseluruhannya telah dipahami Lucy.

Ketika dia selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, gadis kecil itu telah tertidur di pelukan ibunya.

"Kamu lihat gadis kecil ini sangat imut,tetapi sangat menyedihkan tidak bisa berbicara."

Lucy mengenakan piyama, berdiri di samping sofa dan melihat ke arah bawah, tidak tahu sedang memikirkan apa dan berbisik, "Dia masih kecil,dia pasti akan bisa kembali seperti semula."

Ibu Lu mendongak dan memandangnya dengan sedikit serius berkata"Kamu bisa mempertimbangkan Harry dan anak ini, aku rasa dia lumayan. Dia adalah pria yang hidup, lembut dan penuh perhatian, keluarga serta kariernya pasti sangat bagus. "

Lucy terdiam sesaat,melipat lengannya dan duduk, bersandar di pundaknya dengan lembut berkata: "Ibu, aku sedang memikirkannya, tetapi perasaan merupakan sesuatu yang tidak bisa dipaksa, aku harap kamu jangan campur tangan lagi."

Penampilan ibu Lu kaku, dan kemudian dengan cemberut berkata "Aku mana ada campur tangan, bukankah hanya membiarkan mereka datang untuk makan? Dia telah membantu kami berkali-kali, jika hanya mengucapkan terima kasih mana cukup membalas budinya,lagian perasaan dapat dipupuk, kamu juga tidak membencinya dan dia kelihatannya sangat menyukaimu. "

Ibu Lu merasa bahwa Harry adalah kandidat yang paling cocok untuk Lucy, dia takut setelah melewati kesempatan ini dia akan menyesalinya.

Lucy menatapnya dan ekspresi kosong. "Aku belum mendapatkan hasil setelah menikah dengan Dean selama tiga tahun. Dia tidak membenciku. Aku juga menyukainya, bukankah aku sekarang telah mencapai titik ini? Jika bercerai lagi, anakmu akan menjadi seorang wanita yang telah melewati tiga pernikahan. "

Ibu Lu terkejut dan tidak bisa berbicara lagi.

Takut bahwa dia asal berpikir sendirian di rumah, Lucy tidak berani mengatakan lebih banyak, membiarkan dia tidur lebih awal, dan menggendong Fanny ke kamar tidur.

Dia berbaring di selimut dan membalas pesan Harry, dia baru saja akan mematikan telepon,tetapi ada panggilan yang tiba-tiba masuk, takut mengganggu Fanny,dengan terkejut mengangkatnya dan tidak melihat di layar siapa yang menelepon.

"Hei."

"Masih belum tidur?"

Mendengar suara pria yang dikenalnya itu, wajah Lucy sedikit berubah, "Apa kamu ada sesuatu yang ingin dibicarakan?"

Setelah pengadilan terakhir, mereka sudah tidak berbicara selama sebulan, dia pikir bahwa Dean sudah menemukan jawabannya dan tidak akan menghubunginya lagi.

Mendengar suara rendah yang sengaja dibuat Lucy, pria tersebit mengerutkan alisnya, "Apa kamu sedang sibuk?"

Lucy duduk sambil menyelimuti Fanny dan berbisik, "Tidak, ada masalah apa langsung katakan, hari sudah larut, aku masih perlu tidur."

Kata-katanya langsung melengkapi gambar imajinasi Dean.

Dia akan segera tidur, tetapi ada orang lain di sampingnya, dia tidak berani berbicara keras karena takut mengganggunya, jika orang itu sudah tidur, apakah mereka berada dalam satu kamar yang sama?

Dia tidak tahu mengapa dia bisa memikirkan begitu banyak tebakan, tetapi Dean tahu bahwa emosinya sendiri saat ini sedang kacau, dadanya seperti telah ditusuk dan merasa tidak nyaman.

"Dean apa kamu masih di sana? Kamu sebenarnya ada masalah apa?" Lucy melihat bahwa tidak ada gerakan maupun suara di tempatnya, dan dia mengerutkan alisnya. Dia awalnya berpikir bahwa itu adalah masalah sinyal. Dia melihat ke layar dan melihat semuanya masih normal.

"Dean ..."

Setelah dia mengatakan untuk kedua kalinya, tiba-tiba Dean menutup telepon.

Dia terdiam dan menatap teleponnya untuk waktu yang lama.

Apakah dia telah menelepon di waktu yang salah?

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu