Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Chapter 97 Tidak Mungkin Kan Pacarnya CEO

Lucy Lu diam seribu bahasa, ekspresi wajahnya sedih, perasaannya campur aduk.

Dirinya tidak menyangka, ternyata dari awal pria itu sudah mempersiakan semuanya untuk ayahnya, saat itu dirinya pernah menelepon, namun pria itu dari awal hingga akhir tidak pernah terlihat bayangannya, selalu sibuk, karena itulah dirinya mengira bahwa pria itu tidak pernah memperdulikannya.

Lift sudah sampai di lantai satu, Lucy Lu berusaha membuat ekspresi wajahnya kembali normal, sambil berjalan keluar dirinya berkata dengan pelan, “Terima kasih.”

Melihat sekelilingnya tidak ada orang, dirinya berkata lagi dengan serius, “Jika benar Pengacara Yue dapat membantu, anggap kali ini aku berhutang budi padamu, tetapi kamu tidak perlu pulang bersamaku.”

Dua hari ini dirinya selalu diikuti oleh pria itu di rumah sakit, sebelumnya dia selalu sibuk dengan urusan kantornya hingga larut malam, bagaimana mungkin sekarang perusahaannya baik-baik saja, wanita itu masih tidak dapat melupakan ekspresi panik sekretarisnya tadi.

Melupakan kejadian yang sudah terjadi, dirinya bukan seseorang yang tidak tahu malu, dia sangat berterima kasih atas bantuan dari pria tersebut, tidak peduli apakah pria itu mempunyai maksud lain, tetapi dua hari ini dia sudah berhutang budi yang besar terhadap pria itu, jika harus terus bertambah, dia khawatir tidak akan bisa membalasnya.

Dean Shao menyadari status dirinya yang sekarang membuatnya canggung, tetapi hatinya tidak tenang melihat kelakuan wanita itu, tatapan matanya seketika berubah dalam seperti sumur, dingin bagaikan air kolam di musim gugur, “Lucy Lu, aku pernah berkata, dirimu tidak ada hutang budi denganku, permasalahan ini harusnya dapat aku selesaikan sebelum kita bercerai, tentang kepulanganku, apabila tidak pulang malam ini, besok aku juga harus pulang, mengenai masalah anak ibuku sana juga ingin mengurusnya, aku tidak mempunyai waktu sebanyak itu untuk bertele-tele.

Ibu Shao terlintas dibenaknya, tatapan mata Lucy Lu seketika berubah dingin,

Beberapa hari ini dirinya terlalu sibuk untuk memikirkan hal itu, pria itu pulang untuk memperingati ibunya, lalu ada Stephanie Fu, wanita itu juga dapat membantunya mengurangi beban masalah.

Dia menundukkan kepalanya untuk berpikir selama beberapa detik, lalu tanpa banyak kata dirinya melangkah keluar.

Berjalan melewati resepsionis, petugas keamanan dan resepsionis yang melihat kedua orang yang belum lama naik bersama itu sudah turun kembali menjadi tertengun, lalu dengan terbengong-bengong menyapa, “CEO, CEO Shao.”

Mereka berdua dengan langkah terburu-buru meninggalkan tempat itu, tidak ada yang memperdulikan sapaan karyawan disana.

Ketiga karyawan resepsionis itu mendadak heboh, sampai-sampai salah satu dari mereka menyempatkan diri untuk memotret pemandangan tadi.

“Ini, ini CEO Shao baru saja sampai ke kantor sudah pergi lagi mengikuti orang itu? Bahkan sekretaris Glen pun tidak dibawanya.”

“Mereka terlihat sangat terbutu-buru…… kalian bilang, apakah mungkin CEO Shao sedang mengejar wanita didepannya itu?”

Setelah kalimat itu selesai diucapkan, dua resepsionis lainnya itu langsung diam terperanjat.

Mengejar wanita?

“Dia, tidak mungkin dia adalah pacarnya CEO Shao kan,” Tidak aneh kalau mereka terkejut, mereka berdua setiap hari berdiri selama delapan jam disana, mereka sangat jelas tentang orang-orang yang datang dan pergi, dan kejadian seperti hari ini belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ada kemungkinan juga itu istrinya.” Ada orang yang tiba-tiba ikut berbicara.

“Juga ada kemungkinan itu…… pujaan hatinya.”

Ekspresi wajah mereka berubah datar, sejak kapan CEO mereka yang bagaikan pangeran es itu bisa sedekat itu dengan seorang wanita.

“……”

……

Dengan dia tergesa-gesa membereskan barang-barangnya di hotel, lalu Lucy Lu bergegas pergi ke bandara, tentu saja dirinya masih diikuti oleh Dean Shao.

Wanita itu tidak memiliki mood untuk berbicara, sepanjang perjalanan itu dirinya hanya diam, tidak memperdulikan pria itu.

Sebelum dia naik ke pesawat, dirinya mengeluarkan hpnya, dengan hati yang bimbang dirinya memutuskan untuk menelepon Harry Xiang.

Ketika nomor itu telah ditekankannya, sebuah lengan panjang terjulur kearahnya dan menekan tombol batal dihpnya, sebelum sempat dirinya marah, pria itu menyelanya dengan halus, “Aku sudah meminta pengacara Yue untuk pergi melihat keadaan ibumu, kalau kamu sekarang menghubungi Xiang dan mereka tidak sengaja bertemu, aku tidak mungkin merasa canggung, tetapi kamu akan bagaimana menjelaskan hal ini padanya?”

“……”

Lucy Lu terdiam tidak bisa berkata apa-apa, lalu dirinya menatap pria itu dengan marah, “Bagaimana kamu tahu kalau aku mencarinya untuk pergi melihat ibuku?”

Dean Shao melihat keatas, menatap layar lebar yang berisi jam-jam penerbangan saat itu, lalu dengan percaya diri berkata, “Tidak peduli baik itu ibumu atau ayahmu, dirimu tiidak perlu khawatir, aku sudah mengirim orang untuk mengurusnya, juga tidak perlu mencari Harry Xiang, karena selain membuat situasi menjadi canggung, dirinya tidak dapat membantu apa-apa.”

“Ayo, waktunya sudah tiba, kita harus melalui pemeriksaan keamanan.”

Satu lengannya mendorong koper, dan lengannya yang lain dengan alaminya meraih lengan wanita itu, dengan langkah besar, mereka berjalan pergi.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu