Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab34 Aku Teriak Beberapa kali, Kamu Tidak Menghiraukannya

Awalnya Lucy Lu ingin bersama Harry Jiang makan diluar, tetapi diperjalanan mamanya menelpon balik. Awalnya dia hanya bertanya kapan dia akan kembali pada malam hari, dan mengetahui bahwa ayah dan putrinya juga ada disana, segera meminta untuk mengembalikan orang itu kerumah.

Ibu Lu dapat melihat pikiran Lucy Lu bahwa dia akan menolaknya, tetapi duduk didalam mobil tidak mudah untuk mengatakan, hanya dapat mengembalikan semua orang itu kerumah.

Sesampai dirumah, Ibu Lu baru kembali setelah membeli sayur, belum memulai untuk membuatnya, Harry Jiang tidak mengatakan apa-apa tetapi dia inisiatif untuk pergi kedapur membantu.

Lucy Lu berdiri diruang tamu dengan bingung dan kepalanya sedikit pusing.

Dia yang sedang hamil ingin masuk dan diperkirakan tidak akan disetujui, sehingga dia lebih baik untuk menunggu, tetapi didalam hatinya seberapa besar untuk merasakan kebebasan, lagi pula, dia sudah menjawabnya dan akan mempertimbangkan dengan baik masalah itu, hanya ini sudah begitu lama, bahkan dia sendiri tidak bisa membuahkan hasil.

Dia tidak dapat membayangkannya, bagaimana jika rasanya berpacaran dan menikah dengan Harry Jiang.

Saat dia berpikir, disebalahnya Fanny menarik pakaiannya.

Lucy Lu menoleh, dan melihat dia lalu dengan lembutnya bertanya, “Kenapa Fanny?”

Dia menatap nya dengan mata besar, lalu menunjukkan jari kearah televisi.

Lucy Lu tersenyum, dan menundukkan kepalanya, “Kamu ingin melihat kartun ?”

Disaat anak itu menganggukkan kepalanya, ditangannya dia sudah mengambilkan remote tv dan menyalakan tvnya, lalu dia membawa kedalam pelukannya, “Bibi menemanimu untuk menonton.”

Jika tidak dapat memikirkan hasilnya , mari kita lihat kartun untuk refreshing.

Harry Jiang yang habis dari dapur melihat keluar ruangan tamu dan melihat diatas sofa ada seorang anak besar dan orang besar dengan ekspresi yang sama melihat televisi, dia terdiam sejenak, dan melihat mata Lucy Lu yang dalam-dalam, dihatinya sangat hangat.

Semua sayur sudah dihidangkan di atas meja , mereka berdua menonton televisi dengan serius.

Ibu Lu menggelengkan kepalanya dan tidak bisa menahan tertawa, Dia tadi berpikir untuk teriak, Harry Jiang Tersenyum , “Seperti ini diperkirakan akan bisa mengejutkan mereka, aku akan pergi untuk memanggilnya.”

Lucy Lu tidak mengetahui sedang memikirkan masalah apa atau tertarik dengan rencana itu, ketika pria itu mendekatinya tetapi dia mengetahuinya, dia hanya merasakan telinganya hangat, “Lucy, Makan”

Suara yang lembut seperti angin dimusim semi yang masih segar, bersih

“Yah?”Lucy Lu tertegun, tanpa sadar memutar kepalnya, nafas yang hangat, tiba-tiba wajahnya terasa bodoh, dan ujung hidungnya sepertinya sudah mendekati wajahnya.

Didalam otaknya kosong sejenak, dia panik dan dengan gegasnya dia mundur, dan mulutnya gagap, “Se, senior, kamu, kamu sedang apa?”

Pipinya merasakan panas yang tak terkendali.

Bahkan dia sendiri curiga bahwa dia pemalu, tetapi dia tidak merasakan detak jantung sama sekali, melihat tatapannya membusat dia ingin mencari lubang dan memasukkan kepalanya ke dalam.

Pria itu tersenyum, seolah-olah tidak merasakan sesuatu yang baru terjadi, “Memanggil mu untuk makan.”

“….”

Memanggil dia untuk makan apakah perlu sangat dekat?”

Pria itu sepertinya melihat ekspresinya, berdiri, tersenyum lebih dalam, dan masih polos. "Aku berteriak beberapa kali dan kamu tidak peduli padaku."

Wajah Lucy Lu perlahan-lahan menjadi merah, lalu melempar Fanny kedalam pelukkannya, dengan bingung mengatakan, “Laplah tangan dia, aku akan pergi ke toilet.”

Selesai berbicara , dia pergi dengan gegasnya.

Setelah makan Fanny mengikutinya untuk menonton kartun, Lucy Lu takut Harry Jiang tiba-tiba menakutinya, dan tidak berani lagi, dia menemukan sebuah kartu kartun dan membiarkannya duduk diatas karpet untuk bermain, kemudian bersama pria itu mengobrol.

Apa yang dia pikirkan adalah dia tidak bisa membuat orang tergantung di sana, dan itu sangat memalukan

“Fanny sudah terlalu lama , apakah dia tidak rindu terharap ibunya?”Dia sedikit aneh.

Wajah pria itu sedikitpun tidak ada berubah, itu adalah pernyataan samar, “Setelah Fanny lahir, ibunya memang tidak memiliki banyak waktu untuk menjaganya, mereka tidak sangat dekat, dia hanya dekat denganku.”

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu