Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 259 Cari Bos Yang Bisa Diandalkan

Davin Yan meliriknya dari kaca spion lalu menginjak rem.

“Nyonya…” Tiba-tiba Davin Yan mengeluarkan suara.

Lucy Lu tertegun, dia sangat jarang melihatnya berinisiatif membuka mulut, dia mengerutkan keningnya dan menatapnya: “Ya?”

“Setiap kali ada pria lain yang duduk di mobil, CEO Shao akan memotong gajiku.”

Lucy Lu merasa marah, dia menggertakkan giginya. Tentu saja, bos seperti apa memperkerjakan supir seperti apa, dia dengan galak berkata: “Untuk apa kamu bekerja kepada bos yang kejam seperti ini? Cepat undurkan diri dan cari bos yang yang lebih bisa diandalkan.”

Davin Yan segera menutup mulutnya, dia menyesali keimpulsifannya kali ini, apa yang dikatakan Glen Lin memang benar, orang yang tidak bisa bos taklukkan memang sulit untuk diprovokasi.

Setelah Harry Xiang naik mobil, dia melirik Davin Yan dan tersenyum kepada Lucy Lu lalu berkata: “CEO Shao sangat teliti dalam melakukan sesuatu.”

Lucy Lu menggerakkan sudut bibirnya: “Ya, sangat teliti…”

“Dimana kamu berjanji dengannya?” Harry Xiang bertanya.

Lucy Lu berpikir lalu berkata: “Harmony Pub, tempat itu lumayan terpencil.”

Dia merasa curiga, seorang paparazi bukannya seharusnya memantau selebritas di kota-kota besar, untuk apa dia lari ke sebuah desa?

Sesampainya di sana, mereka baru tahu tempat tersebut sangatlah terpencil, di dalam desa itu tidak begitu banyak orang, kebanyakan hanyalah beberapa kelompok kecil orang tua yang sedang berbincang dan bermain kartu.

Sangat mudah untuk mencari pub kecil tersebut, mereka belum masuk dan suara orang bermain mahjong sudah terdengar. Harry Xiang membiarkan Lucy Lu berdiri menunggunya di depan pintu dan dia masuk ke dalam untuk mencari orang.

Tidak lama kemudian, dia keluar membawa seorang pemuda berusia dua atau tiga puluh tahun, Lucy Lu dengan santai membiarkannya naik ke mobil untuk berbicara.

“Apa yang kalian inginkan mencariku? Aku hanya bekerja paruh waktu, apa yang mereka inginkan aku foto. Setelah itu, kita bertukaran barang dan uang dalam bersamaan.” Pemuda itu berkata sambil melihat mereka dari atas sampai bawah. Waktu telah lama berlalu dan ditambah pakaian dan dandanan mereka yang berbeda, dia tidak dapat mengenali kedua orang yang difotonya.

Lucy Lu menatapnya: “Siapakah ‘mereka’ itu?”

“Penerbit majalah.”

Dia tidak dapat menahan tawanya: “Penerbit majalah memberimu uang untuk memotret wanita yang tidak dikenal? Bisakah mereka menghasilkan uang?”

“Bukannya itu orang terkenal? Dean Shao adalah figur terkenal!”

Lucy Lu tidak bodoh. Ketika majalah itu dipublikasikan, mereka hanya membicarakan dirinya dan tidak banyak mengungkit masalah Dean Shao.

Harry Xiang tiba-tiba tertawa dingin, auranya yang memikat seakan sedang menginterogasi seorang tahanan.

Apakah begini biasanya dia bekerja?

“Pekerjaanmu yang seperti ini tidak mampu membeli merek pakaian yang kamu pakai, pasti ada orang yang memberimu uang yang tidak sedikit dalam waktu dekat ini. Orang ini mungkin adalah orang yang ‘bertukaran barang dan uang dalam bersamaan’ denganmu. Aku hanya ingin bertanya padamu. Apakah kamu tahu kesalahan apa yang sudah kamu perbuat?”

Setelah kata terakhir dilontarkan, paparazi itu jelas tercengang, dia membuka mulut tanpa bersuara.

“Aku adalah pengacara, aku bisa memberitahumu sekarang bahwa kamu bukan hanya melanggar privasi orang tetapi kamu juga mencemarkan nama baik orang tanpa alasan, dan yang paling penting adalah…kamu menerima perintah seseorang.”

Lucy Lu terdiam sesaat lalu membuka mulutnya: “Beritahu kami siapa orang itu, kalau kamu tidak memberitahukannya, masalah ini akan menjadi tanggung jawabmu dan kamu pasti akan digugat, uang yang kamu terima mungkin tidak cukup untuk membayar kompensasimu.”

Pemuda muda itu melirik Davin Yan yang berada di hadapannya, lalu menghindari tatapan dan sesaat kemudian berkata: “Seorang wanita cantik yang menyuruhku memotretnya. Dia memberiku banyak uang, tetapi aku sungguh tidak mengenalnya,” dia tiba-tiba tersenyum dengan jelek dan menatap Lucy Lu, “Ada banyak masalah di antara wanita-wanita kaya itu, tidak ada gunanya bagi perusahaan kalian untuk memeriksanya.”

Ekspresi Lucy Lu langsung menjadi jelek dalam sekejap: “Jika kamu sudah selesai berbicara, tutup mulutmu!”

Reaksi pertama yang bisa dia pikirkan adalah Stephanie Fu. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari-cari, lalu bertanya: “Apakah ini orangnya?”

“Bukan, lebih cantik dan elegan darinya.”

Dia menutup ponselnya dengan kesal, dia berpikir bahwa mungkin wanita yang mengejar Dean Shao yang melakukannya.

Harry Xiang dengan tenang berkata: “Tidak masalah, kamu pikirkan dengan baik.”

Lucy Lu tiba-tiba menoleh dan bertanya kepada paparazi itu: “Apakah kamu masih memiliki nomor kontaknya?”

“Ada, tetapi sudah tidak bisa dihubungi.”

“Berikan padaku.”

……

Setelah dia mengambil nomor telepon tersebut, mereka kembali ke rumah.

“Aku ada teman polisi yang bisa membantumu melacak sumber nomor telepon itu.” Harry Xiang berkata dengan tenang.

Lucy Lu tersenyum dan menggeleng: “Sisanya akan aku urus sendiri, aku tidak enak untuk mengganggu polisi.”

Pria itu melihat senyumannya yang tidak begitu terbebani dan juga tahu bahwa dia selalu mandiri, dia pun tidak mengatakan apapun lagi.

Davin Yan langsung mengantarnya untuk menjemput Fanny. Karena belum saatnya pulang sekolah, dia mengantar Lucy Lu pulang duluan.

Setelah melihat Lucy Lu naik ke lantai atas, dia menelepon Dean Shao.

“Bagimana?” Pria itu juga sedang menyetir dan dalam perjalanan pulang dari perusahaan.

“Telah menemukan satu informasi kontak yang telah tidak dapat dihubungi, aku akan segera mengirimkannya padamu.” Davin Yan berkata dengan wajah yang tenang dan suaranya dingin seperti biasa.

Dean Shao merasa dia masih ada sesuatu yang belum dikatakan dan bertanya: “Apakah ada masalah lain?”

“Harry Xiang mengikutinya,” dia merasakan sebuah perasaan depresi dari ujung telepon yang lain, lalu dengan sedikit ragu berkata, “Dia adalah pengacara dan juga telah membantu Nyonya.”

Pria itu tertawa dengan dingin: “Aku mengerti.”

Setelah berbicara, dia langsung menutup telepon.

Sebuah nomor telepon asing dengan segera dikirim padanya, dia langsung mengirimnya kepada Glen Lin dan melampirkan beberapa kata: Kirimkan aku hasilnya dalam setengah jam.

Mobilnya baru saja berhenti di garasi, sebuah email telah masuk.

Nama yang sangat akrab, Rainie Song.

Tatapan Dean Shao mendalam, sudut bibirnya terangkat, dia memang bukanlah seorang wanita yang sederhana.

Ketika pria itu masuk, dia melihat Lucy Lu yang menatap televisi seakan sedang memikirkan sesuatu.

Melihat Ayah dan Ibu Lu yang tidak berada di rumah, dia langsung pergi ke arahnya dan memeluknya, lalu dia menunduk dan bertanya: “Apa yang kamu lakukan siang ini?”

Lucy Lu memutar matanya, dia tidak terbiasa melihatnya yang berpura-pura seperti ini. Dia dengan dingin berkata: “Apakah orang yang kamu habiskan banyak uang untuk mempekerjakannya tidak memberitahumu?”

Dean Shao juga tidak marah dan dengan tenang mengangguk: “Ya, dia sudah memberitahuku. Tetapi aku ingin mendengarnya langsung darimu, dia sangat membosankan, dia selesai mengatakannya dalam dua kalimat.”

Walaupun dia tahu Davin Yan akan memberitahunya, dia tidak tahu akan secepat ini. Apa bedanya ini dengan pemantauan?

Wajahnya langsung berubah menjadi dingin, dia berdiri ingin pergi tetapi Dean Shao menggunakan tenaganya untuk menarik pergelangan tangan Lucy Lu dan memeluknya. Lucy Lu terkejut, dia takut akan melukai anaknya dan dengan segera memegang bahu pria itu. Wajah tampan yang tersenyum dengan nakal itu membesar di hadapannya. Saat ini, dia baru merasakan kedua tangan pria itu sedang memegang pinggangnya dan perutnya sama sekali tidak akan terbentur.

“Apakah ini menyenangkan?!” Lucy Lu memarahinya.

Pria itu tidak menjawab dan hanya tersenyum dengan samar, bibir merah mudanya sangat dekat dan lembab serta menarik.

Sedetik kemudian, bibirnya menutupi bibir Lucy Lu. Lucy Lu membesarkan matanya dan kedua tangannya menggenggam dengan kuat ingin meninggalkan pelukannya. Siapa sangka pria itu meregangkan salah satu tangannya dan langsung menekan bagian belakang kepalanya, kedua bibir mereka tertutup rapat dan hampir tidak ada kesempatan untuk bernapas.

Lidah pria itu masuk ke dalam seakan ingin menjelajahi tempat yang lebih dalam.

Wajah Lucy Lu memerah, dia tahu dirinya yang berbaring di atas tubuhnya ini betapa memalukan. Jika orang tuanya pulang dan melihat mereka yang seperti ini, itu sama saja seperti kehilangan mukanya.

Dia merasa khawatir, tetapi pria itu malah semakin semangat menciumnya, bibir dan gigi mereka yang bersentuhan semua dipenuhi dengan gairah.

Tiba-tiba terdengar gerakan di balik pintu, tatapan Lucy Lu menjadi gelisah dan dia memukul bahu pria itu.

Mata pria itu membawa senyuman seakan-akan dia sengaja. Sampai kunci dimasukkan ke dalam pintu, dia baru melepaskannya.

Lucy Lu buru-buru berdiri, kemudian dia merasa tidak benar untuk berhadapan dengan pria itu sekarang dan dia segera duduk dalam waktu bersamaan saat Ayah dan Ibu Lu membuka pintu.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu