Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 155 Kerjasama

Segera, Lucy Lu tahu mengapa Alicia Zheng tiba-tiba membencinya.

Pada waktu makan siang, di kantin perusahaan, Lucy Lu, duduk di seberang meja, dua gadis bergosip kecil di departemen melihat Alicia Zheng, yang makan, dan langsung berbisik.

"Orang-orang di departemen pemasaran baru-baru ini, tampaknya tidak begitu suka dengan orang-orang di departemen kita, dan tatapan mata mereka bagaikan ingin menelan kita."

Lucy Lu menyipitkan mata di kejauhan, menundukkan kepalanya dan terus menyuapi Fanny, sambil tertawa rendah, "Apakah itu tidak dilebih-lebihkan?" Kita biasanya tidak ada berkontak dengan mereka, mengapa mereka memandang kita seperti itu. ”

"Lucy, apakah kamu belum merasakannya?"Seorang gadis menatapnya dengan aneh.

Theo Mu juga membawa makanan ke meja, dan bertanya sambil tersenyum, "Apa yang tidak dirasakan?"

Lucy Lu melihat-lihat beberapa kali, merasa telah memasuki tim paparazzi, atau sekelompok tiga atau lima kelompok otak untuk membahas satu, terutama celaka.

"Apa lagi orang-orang di departemen pemasaran.Karena Lucy Lu baru-baru ini mengambil dua proyek terbesar tahun ini, mereka tidak mendapatkan apapun, bonus pada akhir tahunpun harus menyusut, pastilah mereka marah. ”

Lucy Lu tertegun, menatap gadis itu, tidak berbicara, tetapi hatinya berubah tiba-tiba jernih.

Apakah alasan Alicia Zheng begitu menekan dia?

Tetapi hal-hal dengan Glorious Corp dan CEO Shang bukanlah hal yang ingin dia lakukan juga, awalnya juga bukan posisinya. itu adalah permintaan CEO Lee. Bagaimana bisa menyalahkannya? Namun, jika ada uang terlibat, dia tidak akan dengan mudah Menyerah

Theo Mu tidak setuju dengan senyum itu, "Itulah yang benar-benar pantas diterima Lucy kita, dan dia bekerja keras untuk mendapatkannya. Bagaimana bisa kita dibilan merebut?"Kita tidak ada mengambil apapun. ”

Kedua gadis itu tersenyum, "Ya, tetapi orang-orang itu juga pelit. Kita juga tidak pernah menganggu mereka sebelumnya."

Lucy Lu menundukkan kepalanya dan menyeka mulutnya, tertawa: "Tidak penting, uangnya saja masih belum sampai di tangan, kalian senang apa."

Investasi proyek Glorious Corp telah selesai, tetapi Bright Corp masih dalam proses, dan apakah akan ada masalah dengan hasilnya, kita sama sekali tidak tahu. Lagi pula, orang Zayn Shang orang ini benar-benar tidak dapat dipahami, dan tidak yakin apakah dia benar-benar ingin bekerja sama.

"Jika kamu punya uang, kamu punya motivasi, dan tentu saja kamu bahagia."Theo Mu tersenyum dan mengulurkan tangan kepada Fanny, dan wajahnya susah diatur.

Lucy Lu mengangkat alisnya dan meliriknya, dan keraguannya muncul lagi.

Dengan pendidikan dan kemampuan Theo Mu, jika itu benar-benar untuk uang, bagaimana bisa tetap di sini.

Theo Mu merasa dilihat oleh Lucy. Dia menatapnya balik dan berkata, "Lucy, mengapa kamu menatapku seperti itu?"

Lucy Lu tidak menutupinya. Sepasang wanita cantik menatapnya tanpa berkedip. Dia bertanya langsung, "Jika memberimu kesempatan, kamu bisa pergi ke kelompok besar seperti Glorious dan Bright untuk bekerja. Maukah kamu pergi?"

Theo Mu sekilas, tetapi tidak ada retret dan penghindaran. Dia tersenyum santai, "Saya punya kesempatan, tentu saja saya ingin pergi. Namun, saya memiliki pengetahuan sendiri, dan saya memutuskan untuk tetap disini."

Di meja yang sama, dua gadis berkata: "Hei, Theo Mu, kita melihat kamu cukup termotivasi. Kita percaya bahwa kamu pasti akan masuk perusahaan besar di masa depan nanti."

Kompleks mata Lucy Lu tersembunyi dengan baik, tetapi senyum di antara bibirnya jauh lebih lemah. "Yah, aku juga percaya padamu."

Setiap orang memiliki pilihan mereka sendiri, dan bahkan jika mereka tidak mengerti, mengapa dia harus mengeksplorasi privasi orang lain.

Setelah itu, Lucy Lu tidak bertanya lagi.

Malam berikutnya, setelah meninggalkan pekerjaan, dia mengirim Fanny pulang, dan Lucy Lu pergi ke tempat yang ditentukan.

Saya mendengar bahwa kantor cabang Glorious membooking setengah hotel, setelah dia tiba, orang-orang di departemennya telah tiba.

"Lucy Lu, sini."

Lucy Lu berjalan menghampiri mereka, seperti pesta koktail kecil, lusinan orang, sangat meriah.

"Perusahaan mereka datang orang besar yang mana saja?"Dia berbisik dan bertanya pada Christopher.

Sebagai pemimpin asosiasi, dia terlambat dan harus menyapa.

"Di sisi lain, itu adalah CEO Han."Christopher menunjuk ke kejauhan.

"Yah, pergi bareng aku untuk melihat."Lucy Lu merapikan kerahnya dan mengambil kaki panjangnya yang ramping Uang itu keluar dan pelan pelan kesana dengan mengeluarkan senyum yang indah.

"CEO Han, maaf, aku terlambat."

Pria botak setengah baya itu mendengar suara itu dan melihat ke arahnya. Tiba-tiba dia tersenyum, "Manager Lu, kamu akhirnya datang."