Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 18 Aku dan Ibu Menunggu Kedatanganmu

“Jangan meminta maaf kepadaku, minta maaflah kepada mama.” Lucy Lu berkata, “Karena masalah ini, mama jadi khawatir sampai menderita insomnia, sampai sekarang masih menunggumu.”

“Maaf, ayah memang tidak baik.” Ayah Lu merasa malu.

“Pengacara berkata bahwa jika Ayah perilaku baik masih bisa diberi keringanan.”

Ayah Lu mengangguk sambil meneteskan air mata.

Setelah mengobrol beberapa kalimat, ayah Lu bertanya: “Bagaimana hubungan Kamu dan Dean?”

“Hubungan kami tidak begitu baik, kami akan bercerai.” Lucy Lu tidak menyembunyikannya.

Ayah Lu mendengus dan mengangkat bahu: “Ini karena ayah yang tidak baik, jika ayah tidak memaksa Dean menikahimu, kamu sekarang tidak akan tidak bahagia. ”

Lucy Lu menggelengkan kepalanya.

Sebaliknya, ia tahu bahwa ayahnya mencintainya.

Awalnya ia hanya berkata bahwa ia menyukai Dean Shao, tanpa mengatakan apapun, ayah Lu langsung pergi ke rumah Dean, kebetulan keluarga Dean mempunyai masalah dan meminta bantuan ayah Lu, pernikahanpun ditetapkan, ayahnya begitu mencintai Lucy, jadi tak peduli apapun yang diminta oleh Lucy, ia akan memberikan segalanya untuknya.

Lucy berterima kasih kepadanya karena ia dan Dean bisa menikah, setelah tahu dia tidak mencintainya, dia benar-benar menghancurkan pikiran di dalam hatinya, dan perceraian tidak menghancurkan hatinya.

Penjaga penjara mulai datang dan waktu kunjung sudah habis, Lucy Lu tak rela berpisah dengan ayahnya.

Setelah meninggalkan penjara, ia mengemudi menuju ke kota.

Ia tidak tahu apakah sudah istirahat dengan baik, Lucy Lu merasa dadanya tak enak, bahkan perutnya mulai sakit, karena sakitnya tiba-tiba mulai kehilangan kesadaran, ketika sadarkan diri sudah berada di rumah sakit.

“Nona, perbanyak istirahat ketika sedang mengandung.” Perawat melihat Lucy yang sudah sadarkan diri, tak tahan mengatakan dua kalimat, “"Kehamilan Anda masih belum stabil. Mudah mengalami keguguran jika Anda tidak beristirahat dengan baik."

Dari mulut perawat, Lucy Lu tahu bahwa dia pingsan di taksi dan diantar ke rumah sakit oleh sopir.

Lucy Lu tidak berkata apa-apa, ia menurut membiarkan perawat memeriksanya, menunggu perawat memperbolehkan pergi, ia baru memakai sepatunya, pelan-pelan meninggalkan ruang rawat.

Orang-orang datang dan pergi di sepanjang koridor, ekspresi setiap orang berbeda, ada suka dan duka.

Dia melihat pasangan lewat dengan memeluk anak mereka, anak yang lembut daan lucu, suaminya dengan jari menggoda, senyum bahagia di wajahnya, “Istriku, kamu lihat bibirnya sangat mirip denganmu.”

Istrinya menepuknya tak senang, “Kamu bilang bibirku besar?”

“Tidak, kamu adalah wanita tercantik di seluruh dunia ini.”

Lucy Lu melihat suami istri itu meninggalkan mereka, merasa hatinya kecut, tangannya tak sadar mengelus perutnya, di sini ada benih kecil yang sedang bertumbuh, mungkin nanti akan menatapnya dengan sepasang mata hitam.

Perlahan-lahan Lucy Lu memegangi tembok dan jongkok sedikit di tanah, tak kuat menahan tangis: “Maaf, maaf.”

Lucy Lu pergi ke rumah Harry Xiang, ia menemukan bahwa Harry sudah kembali, sedang bermain dengan Fanny.

“Maaf, harus menunda dua hari untuk membicarakan kerjasama.” Membiarkan Lucy Lu sangat lama membantu dirinya untuk menjaga Fanny , Harry Xiang merasa takenak hati, apalagi melihat wajah Lucy Lu yang tak baik, ia bertanya: “Ada apa? Kenapa wajahmu sangat pucat?”

Lucy Lu menggelengkan kepala, memaksakan senyum, “Bisakah kamu membantuku?”

Dean Shao masih sibuk mencari Lucy Lu.

Saat mencari Lucy, ia baru menyadari bahwa yang ia tahu tentang Lucy Lu sangat sedikit, ia tak mengenali teman-teman Lucy, ia selalu menunggu rumah ibu Lu dan perusahaan tapi tak ada orang, dia hanya bisa mengemudi tanpa tujuan.

Ia juga tak tahu mengapa hatinya sebegini mudah marah, hanya merasa bahwa seharusnya ia yang bicara tentang perceraian bukannya malah Lucy Lu, menjadikannya seperti pria buruk, seakan menggertaknya.

Dean Shao sedang memikirkan apakah akan meminta bantuan peretas untuk memberikan pendeteksi lokasi Lucy Lu, ponselnya berdering, ada nomor yang tak dikenal meneleponnya.

Ia merasa bahwa Lucy Lu yang meneleponnya, “Lucy?”

“Aku.” Lucy Lu mendengus dan berkata dengan tenang: “Dean, malam ini datanglah ke sini untuk makan dengan ibu.”

“Baik, aku akan ke sana.”

Dean Shao menghela nafasnya ringan.

Telepon dari Lucy Lu menandakan bahwa masalah masih mempunyai titik terang.

Tetapi di luar dugaan terjadi, sesampai di rumah Ibu Lu, yang membukakan pintu bukanlah Ibu Lu, juga bukan Lucy, ialah pria dengan postur yang tinggi.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu