Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 41 Pembalasan Pribadi di Muka Umum

"Tuan Gu,"Stephanie Fu kembali diam dalam sekejap dan menundukkan kepalanya dengan sopan.

Dean Shao menatapnya sejenk,"Bawa Grey Gu untuk berkeliling sejenak."

Stephanie Fu menatap Lucy Lu,"Bagaimana dengan kalian?"

"Stephanie, dekorasi disini sangat menawan, tolong jelaskan keapdaku, aku juga ingin memperbaiki rumahku yang sudah berantakkan saat pulang nanti,"Grey Gu langsung memotong kalimatnya, kedua tangannya masuk ke dalam kantong, ia terlihat malas seperti tidak bertulang.

Stephanie Fu mengerutkan bibirnya, menekan rasa yang ada dalam hatinya,"Baik, Tuan Gu, mari ikuti aku."

Lucy Lu masih menatap kedua orang itu, ia lalu mendengar lelaki di sampingnya berbisik."Ikuti aku."

Ia ragu sejenak, ia lalu memeluk Fanny.

Ruang kerja CEO baru saja direnovasi, nuansanya dipenuhi warna abu-abu, benar-benar dipenuhi rasa keagungan, ruangan yang sangat bersih.

Pandangannya tertuju pada jendela.

Ruangan di gedung depan yang berseberangan tepat adalah ruang kerjanya.

Walaupun ia tidak akan sering datang ke perusahaan cabang, tetapi begitu terpikir bahwa ia akan duduk di seberangnya, ia merasa sedikit gugup.

"Berikan kepadaku."

Pada saat ia sedang tercengang, tiba-tiba terdengar suara dari seberang.

Ia tercengang, pada saat ia kembali fokus, ia melihat lelaki di depannya sedang membuka tangannya untuk memeluknya.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Ia langsung mundur beberapa langkah tanpa sadar.

"Apakah kamu berencana untuk terus menggendongnya seperti ini? Kamu akan merasa nyaman, namun ia tidak akan merasa nyaman jika ia tertidur."

Alis lelaki itu bergemetar sejenak, ia langsung melepaskan Fanny dari pelukannya, berjalan ke arah sofa dan meletakkan anaknya dengan perlahan.

Gerak-geriknya yang sangat menawan dan lembut, membuat telinga Lucy Lu yang mendengarnya mulai memanas.

Mengapa ia berkata seperti bermaksud untuk mengakatkan ia adalah wanita yang tidak baik?"

"Tidak akan ada yang datang kesini, apabila kamu terlalu lelah, kamu boleh duduk dan beristirahat."

Ia tidak lupa bahwa ia sedang mengandung, ia juga berpikir bahwa ia telah sibuk karena telah menemani beberapa orang itu di pagi hari tadi.

Lucy Lu tercengang, ia tidak menyadari kapan lelaki itu berjalan hingga ke sampingnya, dalam pandanganya terlihat sosok bertubuh tinggi yang mengenakan kemeja putih dan jas, ia merasa kurang percaya diri dan wajahnya memanas.

Ia lalu mengelus hidungnya dan menatap ke arah lain, ia lalu berusaha bertanya dengan rasa tenang,"Bukankah kamu menyuruhku datang untuk melihat perusahaan? Melihat kembali dan bertanya kepada CEO Lee, apakah aku terus membicarakan tentang kehidupan dengan CEO dan Dean Shao?"

"Apakah kamu tidak ingin berbicara denganku?" Lelaki itu memainkan alsinya.

Lucy Lu menatapnya ragu,"Apakah masih ada yang perlu dibicarakan di antara kita berdua?"

"Perangkat lunak yang sedang dikembangkan oleh perusahaanmu."

Lucy Lu tercengang,"Ah?"

Perangkat lunak?

Lelaki itu mengerutkan bibirnya, terlihat senyumannya yang menawan, tubuhnya yang tinggi sedikit mengarah ke arah depan dan mendekatinya,"Bila tidak, apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"

Wajah Lucy Lu memerah, ia merasa sedikit malu, ia lalu berusaha untuk memulai pembicaraan,"Mengenai perangkat lunak, kamu...... sebaiknya mencari divisi yang sedang mengembangkannya, apa yang ingin kamu bicarakan denganku? Aku juga tidak terlalu mengerti."

"Sepertinya Manajer Lu kurang berdedikasi, kamu bahkan tidak mengerti apa yang sedang dikembangkan oleh perusahaanmu, kamu bahkan masih ingin membahas kerja sama?"

"......"

Lucy Lu menelan ludah dan tidak bersuara, ia merasa sedikit kesal melihat wajah tampan yang berada di depannya,"Dean Shao, kamu sedang membalas dendam pribadimu di muka umum, kamu jelas mengetahui bahwa aku tidak mengerti hal itu, kamu bahkan sengaja memperdalam topik itu."

"Kamu dapat sampai di posisi manajer dalam tiga tahun, jangan katakan keapdaku bahwa kamu tidak ada kemampuan untuk beradaptasi, apabila aku ingin membalas dendam di muka umum, kamu pasti tidak akan berdiri di sini saat ini," Lelaki itu tidak menyembunyikan cemoohannya.

Lucy Lu langsung berkata tanpa sadar,"Kalau begitu, dimanakah aku akan berada?"

"Menurutmu, apa yang dapat menyelesaikan pembalasan di antara lelaki dan perempuan?"

Lucy Lu merasa sedikit ragu.

Lelaki itu lalu menatapnya, ia tiba-tiba menahan bagian rahang bawahnya dan langsung menciumnya.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu