Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 137 Dean Shao Tidak Sebodoh Itu

Lucy Lu menahan napas dan menggigit bibirnya.

Grey Gu benar-benar memiliki bakat, sebenarnya dapat membuat pria yang super lurus muncul dari waktu ke waktu menghasilkan pembicaraan yang manis, meskipun ekspresinya serius, tetapi anehnya sangat natural.

“Pergi!”

Mendorongnya pergi, Lucy Lu pergi ke mobilnya, dan punggungnya samar-samar bisa diam-diam melihat melarikan diri.

Dean Shao tidak mengejarnya, hanya berdiri di samping mobilnya dan menatapnya sampai mobil itu menghilang.

Wajah tampan perlahan-lahan menjadi dingin dan dia tidak dapat diprediksi. Dia mengeluarkan teleponnya dan menekan nomor Tommy Lin.

“Zayn Shang kembali, biarkan di sana tutup tangan, menangani bersihi, jangan sampai ketahuan.”

Dia tidak menyebutkan masalah pernikahan, tetapi dia tidak sengaja menyembunyikan apa pun. Cincin pernikahan selalu dipakai. Dia dari awal seharusnya berpikir, Zayn Shang pasti sangat cerdas bermain darinya.

......

Di pesawat, di kelas bisnis, sekretaris meletakkan jaket jas pria itu dan menaruhnya dan memberikan sampanye, bertanya, “CEO Shang, kata-kata yang baru saja dikatakan CEO Shao, tidak sengaja mencoba menyelidiki CEO Shang?”

Zayn Shang memegang cangkir dan mengayunnya dengan lembut, matanya berpikir sejenak lalu mengeluarkan senyuman yang dalam dan lucu, “Apakah masih perlu mengujinya? Dialah yang pertama-tama mengacaukan kakinya.”

Sekretaris itu duduk di sampingnya dan mendengus, “Kalau begitu Anda masih… mengatakan kata-kata itu, tidakkah Anda membiarkan CEO Shao menemukan sesuatu?”

Awalnya berpikir bahwa Dean Shao tidak peduli dengan Lucy Lu, jadi dia sengaja mendekatinya, dengan kepandaian Dean Shao, selama memberikan perhatian sedikit pada Lucy Lu makan akan mengetahuinya.

Zayn Shang meletakkan cangkir dan ekspresinya memudar, "Apakah kamu pikir dia belum menemukannya? Dia tidak sebodoh itu. Bukan kebetulan bahwa perusahaan tiba-tiba mengalami kecelakaan."

Sekretaris wanita yang cantic itu membelalakan matanya. Dia terkejut, “Anda nengatakan bahwa kecelakaan itu dialah penyebabnya. Anda tidak melakukan apa-apa pada Nona Lu. Hanya karena spekulasi, dia berbuat demikian. Kapan CEO Shao kehabisan kesabaran?”

“Hmm...” Lelaki itu tersenyum dan matanya menjadi gelap tanpa suara. Ekspresinya tidak menunjukkan suasana senang atau marah. "Seorang wanita, dia masih belum. Aku telah kehilangan banyak dari tiga perusahaan yang ingin dia tangani. Kehilangan yang tidak sedikit. Dari saat itu dia kira-kira bagaimana aku dapat melihatnya. Dalam sikap tenangnya, dia tidak akan terus duduk menonton dan tidak mengurusnya."

“Hanya karena kompetisi Bisnis biasa dia akan memperhatikan, pikirannya terlalu dalam.” Sekretaris itu tidak bisa menahan untuk tidak menggelengkan kepalanya dengan emosi.

"Tidak! Lebih banyak alasan bukan hanya ini.” Zayn Shang menyesap roti panggangnya dan matanya yang sedikit menyipit tersenyum.

Daripada mengatakan bahwa pikiran Dean Shao terlalu dalam, lebih baik untuk mengatakan bahwa moodnya akhir-akhir ini sedang menggebu, ia menjadi sasaran Dean Shao sejak kedekatannya dengan Lucy Lu, masalah Noble Corp membuat keraguan Dean Shao menjadi lebih serius.

Benar saja, seorang wanita, masih bisa memainkan peran yang tidak kecil.

Sambil meletakkan cangkirnya, dia melihat keluar jendela dan suaranya menyuruh, "Biarkan orang-orang memeriksa sakitnya Lucy Lu adalah karena apa."

Saat makan malam masih baik-baik saja, setengah hari tidak terlihat, ini sangat menarik.

Sekretaris itu melirik dan mengangguk, "Baiklah, baiklah."

Untuk waktu yang lama, dia ingat sesuatu dan ekspresinya berhenti, "Ya ... Pagi tadi Nona menelepon dan bertanya kapan Anda akan kembali. Dia ingin melihat Anda."

Ekspresi Zayn Shang dingin, "Apakah kamu memberitahunya?"

Sekretaris itu mengubah wajahnya dan segera menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku mengatakan kepadanya bahwa perjalanan pulang belum diputuskan dan menyuruhnya untuk bertanya angsung kepada Anda."

Suara dingin Zayn Shang: "Jangan pedulikan dia."

"Ya."