Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 412 Aku Sudah Menikah

Pada hari-hari kerja berikutnya, Lucy Lu sengaja menghindari Titanio Zhang.

Dia bijak dan cerdas, dan tidak sulit untuk memahami pikiran lelaki itu, entah dia menyukainya, atau ada pikiran lain, apapun itu tetap saja membuat Lucy Lu menghindarinya.

Sampai seminggu kemudian.

Pada istirahat makan siang, Christopher kembali membawa dua kantong kertas, yang satu diberikannya kepada Lisa Qiu. Itu adalah kotak makanan ringan, wanita itu membuka tutupnya dan tiba-tiba berseru, "Wah, aku dengar-dengar makanan ringan di toko mereka lumayan mahal, kamu baik sekali kakak Zhang. "

Ekspresi Christopher menjadi kaku, dan dia meletakkan kantong yang lebih berat di depan Lucy Lu, dan mengeluarkan beberapa kotak makanan ringan dari dalam dan meletakannya satu per satu.

Lucy Lu sedang mempelajari data operasi komputer workshop, isi kotak makan di depannya sudah hampir habis, dia tidak menyadari apa-apa, sampai saat Lisa Qiu mendekatinya dan langsung menepis lengan Christopher, "Wah, kakak Zhang, kalau begini bukannya kamu pilih kasih?"

Lisa Qiu mengangkat sendok di tangannya dan menunjuk semua makanan itu.

“Kamu salah besar kali ini.” Mata Christopher menunduk dan menatap wajah Lucy Lu. “Ini disiapkan oleh Wakil CEO Zhang untuk direktur kami.”

Lucy Lu langsung menghentikan pekerjaannya tadi setelah mendengar perkataan itu, dia juga melihati meja itu sekilas.

“Apa kamu tidak menolaknya?” Suaranya lembut, seolah dia tidak terlalu peduli.

“Aku menolaknya.” Christopher mengangkat bahu dengan tidak berdaya, “Tetapi bagaimanapun juga dia adalah wakil presiden, tidak mudah untuk menolak, aku juga tidak bisa apa-apa saat dia berpura-pura bodoh."

Sambil berkata, dia bersandar sedikit lebih dekat, dan berkata dengan pelan "Baru saja dia melihat orang yang mengirim pakaian itu adalah aku, wajahnya sudah sangat jelek, lagi pula dia adalah pihak utama, kita juga tidak boleh membuat malu diri sendiri."

Lucy Lu menahan nafas dan tidak tahu mau berkata apa, setelah berpikir sejenak, dia melirik Lisa Qiu yang sedang ngiler di sebelahnya, "Mau makan?"

Lisa Qiu menggigit sendok dan melambaikan tangannya lagi "Mana aku berani, Direktur, ini disiapkan khusus untuk Anda oleh Wakil CEO Zhang."

“Tidak apa-apa, makanlah.” Dia tertawa, dan kemudian berkata kepada Christopher, “Kamu periksa harga spesifik dari barang-barang ini, dan kemudian laporkan ke departemen sekretaris, aku akan memberikan uangnya nanti.”

Setelah itu, dia menatap Lisa Qiu lagi, "Aku sudah bilang makan saja, tak perlu khawatir."

Setelah itu, dia mengambil cangkir yang ada di tangannya dan berdiri untuk pergi ke dapur.

Di bagian produksi pada siang hari, sebagian besar orang sedang beristirahat, tetapi deru mesin masih terus terdengar. Lucy Lu menggelengkan kepalanya yang mengantuk, sampai dia tak sengaja melangkah maju.

Matanya berkedip, dan dia melihat kaki di depannya.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat mata pria yang tepat di depan matanya, pria itu tampaknya terlihat sedikit marah.

Dia meluruskan tubuhnya, sambil memegang jasnya dan berkata kepada Lucy Lu "Apa kamu sampai segitunya tidak ingin bertemu denganku, sampai kamu bersembunyi dariku seperti ini?"

Lucy Lu melangkah ke samping dan mundur, bergerak melewatinya, dan terus lurus menuju dapur.

Titanio Zhang mengikutinya di belakang, Lucy Lu tampak santai. Dia mengambil sekotak kopi bubuk dan menuangkannya ke dalam cangkir. Sambil menuangkan air, dia menjawab dengan santai: "Kamu sendiri yang mengingatkanku, di perusahaan ini banyak mata yang melihat, aku melakukan ini juga untuk menghindari kesalahpahaman."

Titanio Zhang membeku sebentar, ekspresinya menegang, "Kalau begitu, kamu berani mengatakan bahwa kamu tidak bersembunyi dariku?"

Lucy Lu memegang cangkir kopi di satu tangan dan mengetuk dinding cangkir panas dengan jari di tangan lainnya. Dia tersenyum, "Hubunganku dengan Wakil CEO Zhang hanyalah hubungan kerja sama, dan bukanlah hubungan yang dalam, jadi sangat tidak akal untuk bersembunyi darimu."

Dia memikirkannya dan melihat sekeliling, ruangan itu kosong, dan menurutnya ini kesempatan bagus untuk meluruskan hal ini, kemudian dia menaruh cangkirnya di belakang.

"Wakil CEO Zhang ..." Dia berdeham, menyilangkan tangan di dadanya, dan memandangi lelaki itu. "Meskipun aku tidak mengerti niatmu, ada satu hal yang kupikir perlu untuk memberitahumu bahwa aku sudah... "

“Eh, Nona Lucy, kamu belum beristirahat.” Saat perkataan Lucy Lu baru terucap setengah, ada seseorang yang melintas di pintu. Itu adalah Nona Qiao, ketua tim inspeksi workshop. Dia masuk dengan kotak makan siang dan menyapa Lucy Lu. Baru kemudian dia melihat pria yang menghadapnya, wajahnya menegang, "Zhang, CEO Zhang, mengapa kamu di sini?"

Ekspresi wajah Lucy Lu dan Titanio Zhang perlahan menjadi berubah.

Titanio Zhang berbalik sedikit, berpura-pura menyeberang Lucy Lu dan mengambil gelas kertas sekali pakai dari meja di belakangnya, "Aku datang untuk melihat-lihat, dan aku juga sedikit haus..."

Nona Qiao curiga. Siapa pun yang tahu situasi saat ini tidak mudah dilihat pada pandangan pertama, tetapi sebagai seorang lansia dia tidak berniat bergosip, jadi dia lanjut berjalan ke arah wastafel, dan memindahkan kotak makan siang ke rak.

Dia terus melihat Titanio Zhang, dan dia tidak melihat secangkir kopi yang awalnya diletakkan di rak. Kotak makan siang di tangannya terdorong keluar, dan cangkir kopi didorong ke pinggir rak, dan mengarah ke belakang Lucy Lu.

Titanio Zhang melihatnya dan langsung menyadarinya tanpa kedua orang itu menyadarinya duluan, tubuhnya bergerak maju, meraih lengan wanita itu dengan satu tangan, dan melindungi wanita itu dengan tubuhnya.

Suara reflek pria itu terdengar bersamaan dengan suara pecah cangkir yang terjatuh itu, Titanio Zhang melindungi Lucy Lu dengna tubuhnya, dan Lucy Lu merasa terkejut saat ini.

Sampai Nona Qiao menutup mulutnya dengan panik dan berseru: "Ya Tuhan, CEOZhang, apa Anda baik-baik saja?"

Lucy Lu keluar dari lengan Titanio Zhang dan melihat pria itu bersandar di meja di belakangnya, Bibirnya pucat, dahinya mengeluarkan sedikit keringat, dan cipratan kopi mengotori kemeja putihnya.

Lucy Lu berbalik untuk melihat belakangnya, dia melihat seluruh cipratan kopi yang masih mengepul.

——

Di rumah sakit, setelah mengobati lukanya, Titanio Zhang dibalut dengan kasa tebal dari punggung ke dadanya.

Lucy Lu mengetuk pintu dan datang untuk melihat bagian atas tubuhnya yang telanjang. Dia tidak bisa melakukan apa-apa, dia meletakkan sekeranjang buah di sisi meja, "Aku sudah bertanya pada dokter, katanya lukamu cukup parah, jadi kamu butuh 2 hari menjalani perawatan."

"Ya." jawab Titanio Zhang dengan ringan, dan dengan senyum di bibirnya.

Lucy Lu selalu merasa ragu, tetapi selalu sulit untuk bertanya langsung.

Sekilas, Titanio Zhang bisa melihat isi hatinya, bibirnya yang pucat berkedut, dan dia tersenyum lebih dalam, "Kamu tidak perlu khawatir, aku juga tidak memintamu ganti rugi atau apa."

Lucy Lu menoleh ke samping dan berkata, "Aku pribadi tidak suka berutang dengan orang lain, kamu membuatku merasa bersalah, aku sudah membayar semua biaya perawatan dan pengobatanmu, jika ada permintaan lain, katakan saja, aku tidak akan menolaknya, asalkan permintaan itu masih masuk akal."

Titanio Zhang sedikit terkejut dan membuka mulutnya, "Apakah kamu pikir aku ingin mendapatkan sesuatu darimu sebelum kamu melindungimu tadi?"

“Aku tidak ada maksud seperti itu.” Lucy Lu berpikir bahwa Titanio Zhang telah salah memahami maksudnya dan menjelaskan, “Hal-hal di dunia ini seharusnya memiliki keuntungan dan kerugian sendiri, kamu sudah membantuku, jadi sudah sewajarnya jika kamu mengajukan permintaan, itu semua untuk membalasnya."

Pria itu akhirnya mengerti arti kata-katanya, rasa bercanda muncul di matanya, dan tiba-tiba dia tertawa.

"Kalau begitu, jika aku tidak menyebutkan permintaan apapun, akankah kamu selalu merasa bahwa kamu berutang sesuatu padaku?"

Lucy Lu menahan napas dan melihatnya dengan sedikit cemberut, "Wakil CEO Zhang, ada sesuatu yang belum sempat aku ingatkan padamu, bahwa aku sudah menikah, jika kamu menertawakan wanita yang sudah menikah seperti ini, menurutku itu tidak benar."

Kata-katanya membuat wajah Titanio Zhang tiba-tiba menjadi dingin, dia menelan air ludah, dan matanya melihat kesana kemari.

“Bukankah kamu sudah bercerai?” Dia bergumam, “Siapa suamimu?”

Lucy Lu baru saja mau menjawab, dan tiba-tiba terdengar suara orang lain, "Aku suaminya."

Suara langkah kaki mendekat perlahan, dan ketika dia berbalik, dia melihat wajah dingin seorang pria.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu