Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 561 Bukan Dia Yang Dulu Lagi

Gina Qi tidak membeli bahan pewarna yang diinginkannya, dan menyetir kembali ke jalan awal.

Gadis yang mengikutinya keluar merasa tidak paham, lalu bertanya sambil mengerutkan alis: “Kita sudah datang, kenapa tidak di beli terlebih dahulu lalu pulang? Kaleng pewarna di rumah sudah terjatuh, jika kamu ingin melukis maka tidak ada yang bisa digunakan lagi.”

Gina Qi mengendarai mobil dengan tenang, setelah mendengar perkataan tersebut, dia tersenyum lembut, “Bukankah masih ada toko buku di dekat rumah, beli saja di sana.”

Tiba-tiba dia juga merasa paham, dirinya sudah tahu bahwa kualitas bahan pewarna di kedua toko tersebut tidak memiliki perbedaan, hanua saja di dalam hati ada sebuah perasaan kecil yang tidak bisa terbuka.

Tapi sangat kebetulan, ketika mengunjungi tempat itu kembali, perasaannya ini sudah lega.

Dia kembali ke jalan awal, dan membeli bahan pewarna yang baru, dengan suasana hatinya yang baik.

Saat kembali ke rumah, bibi masak di rumah dengan cepat membuka pintu, dan mengatakan bahwa ada tamu yang datang, dan nyonya sedang menerima tamu di ruang tamu.

“Tamu ?” Gina Qi berjalan melalui atap beranda menuju pintu besar villa, di saat yang bersamaan dia bertanya: “Siapa tamunya ?”

Bibi mengerutkan alis, dengan kedua tangan yang menyeka celemek, “Orang yang berasal dari Kyoto, saat nenek berulang tahun dia juga permah datang, orang yang datang bersama nona.”

Setelah mengatakan hal tersebut, Gina Qi sudah tahu siapa orang yang datang itu.

Dia menghentikan langkah, dan ekspresi wajahnya juga terlihat sedikit dingin.

Gadis yang membawa kotak bahan pewarna dan kuas di sampingnya bisa paham dengan pemikirannya, lalu memberikan isyarat mulut ke arah pintu atap beranda, “Nona, jika kamu tidak ingin menemuinya, lebih baik berputat ke halaman belakang dan langsung naik ke lantai atas, lalu kami akan mengatakan bahwa kamu masih belum pulang. ”

“Tidak perlu.” Gina Qi mengerutkan alis sambil berpikir, dan akhirnya dia melangkah keluar, “Bersembunyi juga bukan merupakan solusi.”

Dia berpikir, yang dikatakan nona Song benar, sumbernya ada di sini, jika Zayn Shang ingin mencarinya, dia tidak mungkin bisa melarikan diri.

Ketika berpikir seperti ini, dia sudah berjalan hingga ke depan pintu villa, kemudian menaiki tangga untuk masuk, ketika mengganti sepatu di pintu masuk, pria yang berada di ruang tamu sudah memperhatikan sosoknya.

Tapi ekspresi matanya tidak berubah, dari awal hingga sekarang orang gang duduk di sofa itu, mendengar nenek berkata: “Aku benar-benar minta maaf, tuan Shang, buku yang kamu inginkan itu, sekarang sudah tidak ada di sini, maaf jika nenek ini sudah tidak bisa membantumu lagi……”

Suara nenek Qi serak, tapi juga sangat tertekan, dia mengendalikan kekuatan setiap kata denfan sangat baik, dia juga duduk tegak, dengan kedua tangannya memegang tongkat, dan dia mempertahankan sikap dasarnya dalam menghadapu pria di hadapannya.

Tatapan mata Zayn Shang terlihat dingin, ekspresi wajahnya perlahan-lahan menjadi berat, dan tatapan matanya sengaja tertuju pada arah pintu masuk ruang tamu, “Bagaimana mungkin, aku pernah mendengar Gina mengatakannya bahwa buku ini selalu disembunyikan oleh kakek Qi, dan naskah ini juga merupakan buku satu-satunya, seharusnya tidak bisa salah, kab?”

Setelah terdiam untuk sesaat, dia tersenyum dengan lembut, “Nenek, kamu tidak perlu khawatir, aku tahu buku ini hingga sekarang merupakan dokumen yang berhaga, berapa nilai harganya, aku bersedia untuk membelinya.”

“Ini bukan masalah uang.”

Melihat sikap tegas pihak lawan, seperti tidak memiliki niat untuk melepaskan dengan mudah, ekspresi wajah nenek juga ikut menjadi dingin, akhirnya dia hanya berkata, “Buku yang tuan Shang inginkan ini, sudah dibeli oleh nona Song.”

“Rainie Song ?”

Alis pria tersebut mengerut, tubuhnya bersandar ke belakang, seolah memandang dengan ekspresi mata yang curiga.

Nenek bisa memahami dalam sekali pandang, lalu dia tersnyum dengan jijik, “Nona Song yang berasal dari Kyoto, dia sudah membicarakan tentang buku ini sebelumnya kepadaku, aku sudah menjualnya kepadanya, pada saat itu aku tidak tahu bahwa tuan Shang juga membutuhkan buku ini, aku benar-benar minta maaf.”

Setelah selesai berbicara, nenek mengangkat tangan dan menunjuk ke arah luar pintu, “Bibi di rumah ini sudah selesai mempersiapkan makanan, tuan Shang sudah jauh-jauh datang ke sini, setelah selesai makan baru kamu pergi, ok?”

Perkataan ini adalah perkataan meminta orang untuk tetap tinggal dan makan, kedengarannya seperti agak mendesak.

Zayn Shang tertarik, kemudian berdiri dengan menopang lengan sofa, “Tidak perlu, nenek, karena bukunya sudah tidak ada di sini, aku tidak ingin banyak merepotkan lagi.”

Nenek tidak berdiri, dia hanya menanggapi dengan menganggukkan kepala, dan juga tidak memiliki niat untuk mengantar orang tersebut keluar.

Zayn Shang melangkah dan langsung berjalan lurus menuju pintu, lalu saling memandang dengan Gina Qi yang kebingungan sejenak, kemudian melewatinya dan pergi.

Dan pada saat ini Gina Qi kembali teringat dengan beberapa hari lalu ketika berada di Kyoto, setelah upacara penghargaan selesai, dia dihentikan oleh Zayn Shang di depan pintu, ketika Zayn belum selesai mengatakan sesuatu tersebut, tiba-tiba dia sudah merasa paham.

Maka dia melangkah untuk mengejar, lalu berdiri di pintu atap beranda sambil bertanya, “Apakah kamu pergi mencariku di kota kuno juga hanya demi buku ini ?”

Walaupun langkah kaki pria tersebut sudah berhenti, tapi dia tidak memalingkan kepala.

Suasana diantara kedua orang menjadi diam sejenak, kemudian terdengar suaranya yang berat, “Aku sudah bukan merupakan Zayn Shang yang kamu kenal sebulan yang lalu, semua yang aku janjikan padamu sebelumnya, sudah tidak bisa diberikan oleh Zayn Shang yang sekarang.”

Di dalam matanya, kekuasaan dan kekayaan selalu merupakan hal yang terpenting.

Tanpa 2 hal ini, apapun akan menjadi tidak berarti baginya.

Dan Gina Qi sudah merasa paham, dia merasa konyol untuk balasan atas perasaan dan perjuangannya selama beberapa hari ini, dia mendengus, lalu berjalan mundur sambil memegang pagar kayu mahoni di samping, “Kalau begitu, apakah nona Song yang menarikmu untuk pergi ke kota kuno?”

Gina Qi yang akhirnya merasa paham, tidak bisa mengatakan apa yang dirasakan di dalam hatinya, tapi dia sedikit memandang rendah pria yang berada di hadapannya.

Maka dia langsung menyindir: “Buku yang kamu inginkan, ada di tangan nona Song, dan berarti dia juga mengenalmu, semua tindakan dan rencanamu berada di bawah kendalinya.”

Ketika menuebutkan Rainie Song, dalam sesaat tatapan pria ini terlihat berapi-api.

Dalam hal ini, akhirnya dia berbalik dan menatapnya. Dia tidak menghentikan perkataan tajamnya, melainkan mendengarkan dia yang lanjut berbicara dengan mata yang dingin.

“Sama sepeeti saat kamu kehilangan Bright Cop, sejak awal, setiap langkah rencanamu ada di dalam perkiraannya, kamu tidak akan pernah bisa melawannya, bahkan, kamu hanyalah sebuah bidak catur yang dipermainkan olehnya, sekarang dia sudah lelah dalam bermain, dan bisa menelantarkanmu kapan saja.”

Perkataan taham Gina Qi, kata demi kata menyerang hati Zayn Shang, tinjunya mengepal erat, pembuluh darah biru yang berada di dahinya muncul, di saat yang bersamaan dia mencaci dengan dingin, “Diam kamu !”

Dia sudah tidak sanggup mendengar sepatah katapun lagi.

Dan Gina Qi yang sudah berbicara sampai di sini, tiba-tiba juga merasa paham, dia mengangkat sudut bibirnya, “Kalau begitu, aku juga hanya merupakan bidaknya, hasil akhirku, juga sudah di prediksi sejak awal olehnya.”

Ketika perkataan selesai di katakan, dia juga tidak menatap pria itu lagi, dan berbalik dengan ketakutan, lalu dia berjalan ke arah belakang halaman sambil memegang pagar.

Pria itu memperhatikan sosok yang perlahan-laham menjauh hingga menghilang di bawah pohon yanh hijau, seolah-olah melakukan perpisahan terakhir.

Setelah terdiam untuk beberapa saat, dia berbalik, dan berlajan menuju pintu besar halaman.

Kemudian duduk di dalam mobil, supir dengan berhati-hati mengamati wajahnya yang muram, untuk sesaat dia tidak tahu apakah dia seharusnya menyalakan mesin atau tidak.

“Apakah kita akan kembali ke bandara?” Ketika suasana mereda, dia bertanya dengan sangat berhati-hati.

Dan pria itu seolah tifak mendengar, dan hanya tenggelam dalam dunianya sendiri, mengingat semua perkataan yang dikatakan wanita tersebut kepadanya tadi, dan akhirnya matanya memancarkan cahaya.

“Catur ?” Dia sedikit tersenyum, “Aku ingin membuatnya paham, kehebatan sebuah bidak catur.”

Dengan cepat, dia mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya, lalu menekan panggilan keluar, dan memberikan perintah yang sederhana: “Lakukan pekerjaannya.”

Kemudian tanpa menunggu balasan, dia menutup panggilan, lalu memberi perintah kepada supir untuk menjalankan mobil.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu