Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 384 Aku Tidak Akan Mencurigai Dirimu

Dean Shao melihat ke atas dan juga telah melihat Lucy Lu.

Dua orang dipisahkan oleh jarak yang jauh dan saling memandang, begitu lama seperti telah menjadi sebuah patung.

Hati kacau tapi juga tenang.

Lucy Lu menahan airmata di matanya, pada detik selanjutnya tidak dapat diatur dan keluar, hidung yang sudah menahan begitu lama terasa sakit. Ingin pergi tetapi kakinya sudah kebas.

Dia berpikir, jika tidak ada dahulu yang menentukan pertemuan ini, dalam hidupnya paling tidak hanya tidak dapat menghindari Dean Shao, seperti hari ini pertemuan yang tidak ada pertanda. Jika pada saat ini dia datang kepadanya berkata sesuatu atau melakukan sesuatu, dia tidak akan mempunyai kemampuan untuk melawan.

Akan tetapi Dean Shao malah tidak melakukannya.

Perempuan yang berdiri di sampingnya seperti telah merasakan sesuatu, pandangan yang awalnya memandang kaca dapur pelan-pelan beralih ke atas, lalu mengikuti tatapan Dean Shao melihat kearah Lucy Lu yang berdiri di pintu.

Wajahnya seketika diselimuti oleh rasa takut yang tidak bisa dikontrol, bibirnya sedikit terbuka, sampai akhirnya tidak satu katapun keluar.

Lucy Lu telah menghabiskan waktu sebentar berusaha untuk tenang kembali, raut wajahnya kembali dingin seperti biasa, ia berbalik dan mengangkat kaki pergi.

Langkah kakinya begitu besar seperti takut Dean Shao akan mengejarnya untuk menjelaskan sesuatu, tapi dipikir kembali dia mengejarnya adalah hal yang seharusnya dia lakukan.

Benar saja, tidak berlalu begitu lama dari belakangnya sudah ada tenaga yang kuat memberhentikannya, membuat dia menarik kembali kaki yang hampir menapaki eskalator. Ia berbalik memandangi matanya yang sedikit kacau, hatinya seketika menjadi tidak tega.

“Lucy Lu, dengarkan penjelasanku.” Tangannya dengan penuh tenaga mengenggam pergelangan tangan Lucy Lu,dia menggengam terlalu keras hingga membuat Lucy Lu merasa kesakitan.

Tidak berselang begitu lama langkah kaki Florencia yang terburu-buru datang, kedua tanggannya menjepit sisi bawah bajunya, dengan sedikit panik menjelaskan: “Kamu jangan salah paham, abang Dean berkata ingin datang melihat-lihat, aku lalu ikut datang kemari. Sebenarnya dia tidak berpikir untuk membawa aku kemari, aku sendiri yang ingin ikut kemari.”

Wajah Florencia mulai memerah, saat menjelaskan dia sekilas melirik ekspresi Dean Shao, dirinya takut mengatakan hal yang salah sehingga membuat Dean Shao menimbulkan rasa curiga terhadap perhatian Dean Shao kepadanya, disaat yang sama dalam hatinya muncul rasa egois yang tidak dapat dikontrol.

Lucy Lu sedikit mengoyangkan pergelangan tangannya dan akhirnya terlepas dari genggaman Dean Shao. Dia menengadahkan matanya dan saling bertatapan dengan Dean Shao, lalu menahan segala perasaan dalam hatinya berkata, “ Dean Shao, kamu tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku, pertama tidak ada keharusan seperti itu, kedua…..”

Dia berhenti sejenak dan melhat sekilas Florencia, “Kedua aku juga tidak pernah mencurigai dirimu apapun.”

Dia tidak begitu percaya bahwa setelah setahun berpisah dengannya, Dean Shao pasti tidak akan jatuh cinta dengan orang lain. Akan tetapi dia mengerti Dean Shao, jika sudah ada perasaan lain, seharusnya tidak akan berpura-pura masih seperti memiliki perasaan.

Dean Shao sedikit terkejut, perkataan Lucy Lu seketika membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa dan begitu juga Florencia.

Dia pada awalnya juga tidak berharap Lucy Lu akan marah, tapi Lucy Lu memiliki reaksi seperti ini juga diluar dugaannya.

Kesunyian seperti telah menahan kecemburuan dan prasangka yang seharusnya ada dalam diri seorang wanita, tidak tahu sebenarnya dia adalah orang yang terlalu berpikir logis atau dia terlalu percaya diri pada perasaan terhadap Dean Shao.

Akan tetapi entah alasan yang mana, keduanya tetap membuat hati Florencia merasakan sedikit rasa sakit, jika dibandingkan tempat diantara mereka berdua jaraknya benar-benar sangat jauh.

Tidak tahu apa yang dipikirkan pada saat itu, hanya saat Lucy Lu membalikkan badannya terus berjalan menuju eskalator ia lalu mengulurkan tangan menariknya, satu tangan telah menarik lengan bajunya bermaksud menjelaskan sesuatu. Perkataan “Jangan pergi” baru akan keluar, tubuh ini lalu di tarik oleh tenaga yang disertai ketidakseimbangan, lalu kedua kakinya terjatuh.

Saat Lucy Lu menyadarinya, orangnya sudah ikut tertarik dan berlutut di atas lantai. Dia berbalik terlihat kedua lutut perempuan itu sudah muncul dua luka karna tergores tangga eskalator. Darah segar berkeluaran merendam garis garis yang aneh.

Dia tidak sempat untuk berpikir, hanya bisa melawan arah dan sekali lagi naik ke eskalator. Pada saat ini Dean Shao baru menyadari, ia menjongkokkan badannya untuk melihat keadaan Florencia. Saat itu Florencia kesakitan hingga pucat, keningnya dibasahi oleh keringat, tubuhnya juga perlahan mendekat kepelukannya.

Rasa hangat yang hanya dimiliki oleh seorang pria datang begitu saja dan membuat Florencia tidak ingin melepaskannya. Saat itu jika dibandingkan dengan rasa sakit di tubuhnya, rasa sakit di dalam hatinya jelas lebih dalam.

Setelah menyadari apa yang sedang dia lakukan, rasa terkejut dan merendahkan diri bersamaan menyelimuti dirinya, disaat yang sama kesedihan yang tiada habisnya muncul dalam hatinya.

Sebelumnya dia tidak pernah berpikir dirinya akan melakukan hal seperti ini hanya karena seorang pria, tidak tahu bagaimana menghadapinya, akhirnya dia langsung memejamkan matanya,pura-pura pingsan dan bersandar ke dalam pelukannya.

Lucy Lu telah melihat dengan jelas luka di kaki Florencia, melihat Dean Shao sudah mengendongnya, Lucy Lu tidak memikirkan apapun lagi. Dia berbalik menuju lift, sampai lift sudah turun ke lantai satu dia dengan terburu-buru menuju pintu keluar berkata, “Aku panggil taksi.”

Lucy Lu telah memanggil taksi, kemudian Dean Shao mengendong orangnya kesana, memasukkan Florencia di tempat duduk belakang lalu berdiri dan menarik Lucy Lu yang sedang membuka pintu depan, “Kamu duduk di belakang, jaga dia.”

Sambil mengatakannya dia langsung masuk ke kursi penumpang depan, dengan raut wajah yang dingin menutup pintu.

Lucy Lu entah mengapa dibuat terkejut oleh suara menutup pintu yang begitu keras, akan tetapi dia tidak memikirkan untuk berargumen dengannya, dia membalikkan badan masuk ke dalam kursi penumpang belakang.

Saat sampai di Rumah Sakit, Florencia di dorong oleh seorang suster untuk mengobati lukanya, hanya tertinggal Lucy Lu dan Dean Shao di koridor dengan raut wajah yang dalam.

Dean Shao menyamping bersandar di dinding koridor, muncul rasa depresi di bawah matanya. Pertama sekali Lucy Lu berpikir karena masalah ini, dia harus menahan amarah melihat raut wajah Dean Shao.

Dia jalan dua langkah perlahan-lahan sampai akhirnya dia tidak dapat menahannya, kedua tangannya dilipat di depan dadanya menginterogasi pria didepannya berkata : “ Dean Shao, kamu tidak mungkin berpikir aku dengan sengaja melukai dia bukan?”

Dean Shao mendengar itu dan melihatnya, dia menggunakan ucapan Lucy Lu sebelumnya dan menjawabnya : “pertama, tidak ada keharusan seperti itu ; kedua, aku tidak akan mencurigai dirimu.”

Lucy Lu seketika tidak dapat berkata-kata, “Lalu sekarang raut wajah seperti apa ini?”

Dean Shao berbicara dengan suara kecil sesaat, tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada Lucy Lu. Alasan hatinya depresi hanya karena sejak tadi yang diperhatikan oleh Lucy Lu hanyalah keadaan luka Florencia. Lucy Lu sama sekali tidak ada rasa cemburu melihat dirinya mengendong Florencia dalam pelukannya.

Dipikir kembali, perkataan seperti ini jika dikatakan akan membuatnya kehilangan harga diri, lebih bagus tidak mengatakan apapun. Setengah bersandar ke dinding dia bertatapan mata dengan wanita di depannya dengan posisi yang sama berkata, “Lalu untuk apa kamu datang ke Kyoto?”

Lucy Lu sedikit memejamkan matanya, “ Masalah pekerjaan seharusnya tidak perlu melaporkannya padamukan?”

Dean Shao kelihatannya sudah mengetahui isi hatinya, “Apakah kamu sedang mencari Sincere? Kamu telah mengambil handphone Anderson Xun, isi di dalamnya lebih bagus tidak kamu buka.”

“Aku sudah memberikan barang itu kepada CEO Huang.” Lucy Lu terus terang tanpa sedikitpun menutupi. Dia melihat ekspresi wajah Dean Shao sedikit berubah, dia mengerutkan keningnya, “Apa ada masalah?”

Dia menarik kembali tatapannya, setengah menekankan berkata : “Bukan masalah besar, tetapi aku katakan padamu, jangan ikut campur masalah ini.”

Lucy Lu sedikit tidak senang dan melihat kearah Dean Shao berkata, “Aku mencari CEO Huang bukan hanya untuk membalas Anderson Xun, tapi karena ini adalah pekerjaan aku. Jika bisa mendapatkan kasus Sincere, utangku akan terbayarkan sebelum akhir tahun. Selain uang yang dulu ayahku pinjam, masih ada utang kredit bank, aku tidak memiliki pekerjaan yang besar, keluargaku semuanya bergantung padaku untuk hidup……”

Berhenti sejenak, raut wajahnya kelihatan berubah lebih cerah, “Mengenai Anderson Xun, aku dapat melihat apa yang sedang kamu rencanakan, jika kamu bisa memberikan alasan yang lebih masuk akal, aku belum tentu tidak mau mendengarkanmu.”

Dean Shao mendengar pekataannya terdiam sesaat, pandangannya melihat kebawah dan tidak menjelaskan apapun. Lucy Lu melihatnya seperti itu juga tidak ada keinginan untuk menanyakan lebih lanjut, hanya seketika tersenyum dan berkata, “ Dean, jika kamu terus melindungi orang terdekatmu, tapi tidak ada orang yang bisa berdiri di sampingmu, perasaaan seperti itu akan sangat melelahkan bukan?”

Dia berpikir, hubungan mereka memang seperti ini.

Pandangan saling bertatapan, tatapan pria itu terlintas perasaan yang belum pernah ada sebelumnya, perasaan ini membuat Lucy Lu merasakan penuh rasa kasihan.

Pada saat itu dia tidak mengontrol dirinya, hanya didasari dorongan keinginan ia berjalan ke hadapan Dean Shao, mengangkat kepala dan mencium bibirnya.

Saat itu Florencia kebetulan baru saja selesai mengobati lukanya dan didorong keluar oleh suster, melihat pemandangan seperti itu hatinya seketika seperti tenggelam ke laut dalam.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu