Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 188 Aku Pendatang Baru

Tidak lagi mempedulikannya, Lucy mengangkat tasnya dan merapikan rambut disamping telinganya, lalu melangkah kearah gedung kantor.

Theo dan Christopher bergegas mengikutinya.

Melewati kaca mobil, Dean melihat sosok wanita yang semakin menjauh, setelah beberapa saat barulah dia berkata, “Jalan.”

Glen yang berada didepan bertanya dengan patuh, “CEO Shao, kita akan pergi kemana sekarang?”

Dia datang kesini secara mendadak, sama sekali tidak ada jadwal, jadwal pekerjaan seminggunya diselesaikan olehnya dalam 4 hari dengan cara lembur, dia langsung terbang kemari.

Kemarin Glen masih bingung, tapi setelah melihat Nona Lu, dia tiba-tiba mengerti.

Lelaki menutup matanya, sejenak kemudian lalu berkata, “Jalan saja.”

“Ohh......”

Lucy berjalan hingga depan gedung, dia berhenti sejenak, lalu mengangkat kepalanya dan menatapi gedung tinggi ini dan menghembuskan nafasnya.

Benar-benar perusahaan top 50, benar-benar bukan sembarangan orang bisa masuk kedalamnya.

Mereka bertiga tiba di ruang pelayanan dilantai satu, setelah sampai diresepsionis, Lucy mengeluarkan kartu nama perusahaan, dan tersenyum, “Halo, kami adalah wakil dari Benefit Corp, kami ingin bertemu dengan CEO Shang.”

Resepsionis menverifikasi datanya, lalu memberikan senyuman profesional, menganggukkan kepalanya dan berkata, “Apakah ada booking?”

“Tidak ada.”

Ketika mendengar kata tidak ada, resepsionis tidak mengangkatkan teleponnya, dan berkata, “Kalau begitu maaf sekali, selain booking waktu, CEO Shang tidak menemui siapapun belakangan ini.”

Lucy tercengang, dia berbalik menoleh Theo dan Christopher, dihadapkan dengan hasil seperti ini juga sesuai dengan perkiraan mereka.

Lucy kembali tersenyum kearah resepsionis, “Kami datang untuk membahas masalah kerja sama, jika CEO Shang sangat sibuk, apakah boleh tolong hubungi penanggung jawab bagian marketing?”

Resepsionis ragu-ragu sejenak, lalu menjelaskan, “Maaf sekali Manager Lu, jika bukan booking waktu dengan kantor terlebih dahulu, kami tidak bisa membantumu melaporkannya, mohon maaf, meskipun membantumu meneleponnya, dari sana juga akan langsung menolak.”

Lucy menjilat bibirnya, dia berpikir 2 detik, lalu tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, “Baiklah, terima kasih.”

Sudah tahu mereka tidak akan mengatakan apa-apa, dia juga tidak membuang-buang waktu lagi, seusai berkata, dai melambaikan tangan kepada dua orang itu, dan berjalan kearea istirahat didalam ruangan.

Mereka bertiga duduk diatas sofa.

Lucy melihat tangga dan resepsionisnya lalu bertanya, “Apakah kalian punya ide lain?”

Theo juga melihatnya, dia mendekatkan badannya dan berbisik, “Pasti perusahaannya muncul masalah serius, makanya tidak punya waktu untuk melayani pelanggan kecil seperti kita, jika wakil dari Glorious Corp pergi kesana, mereka pasti akan langsung menyuruhnya masuk.”

Lucy menaikkan alisnya dan melihatnya dengan sedikit kaget, lalu tersenyum dan berkata, “Yang lain?”

Memang tidak salah membawa anak ini.

“Tidak apa-apa jika CEO Shang tidak ingin bertemu, penanggung jawab saja tidak mau diaturkan untuk kita, ini jelas-jelas melakukan strategi tidak melayani, tidak menolak, tidak pasti untuk mengulur waktu pelanggan kecil seperti kita, setelah masalah mereka selesai barulah mereka akan mempedulikan kita, dan karena ketidakpastian ini, kita juga tidak ingin putus asa, hanya bisa menunggunya, namun terakhir juga belum tentu sukses bekerja sama.”

Christopher mengerutkan keningnya, “Bukankah ini jelas-jelas membully kita?”

Theo berkata dengan nada bermalas-malasan, “Ini bukan membully dalam dunia bisnis, ini hanyalah salah satu strategi psikologi yang paling umum saja, mereka juga tidak menyuruhmu untuk menunggunya, hanya saja kamu yang tidak mau putus asa.”

Di muka Lucy tidak telihat emosi apapun, dia hanya menatapi Theo dengan pandangan yang semakin dalam.

Christopher merenung, dan melihat kearah Lucy, “Kak Lucy, apa yang harus kita lakukan?” kita tidak mungkin duduk diam disini, bukan?”

Lucy memegang dagunya dan menyipitkan matanya, “Aku hanyalah sedikit penasaran, apa yang terjadi dengan mereka belakangan ini, hingga membuat suasana menjadi begitu tegang, setelah kita mengetahuinya, barulah kita juga mempertimbangkan apakah harus tetap bekerja sama dengan mereka, aku tidak ingin terjadi apa-apa nanti.”

Apa yang dipikirkan Theo sesuai dengan apa yang dipikirkannya, CEO Shang memang susah ditebak, tidak tahu apakah akan sukses setelah kerja sama nanti, secepatnya mengetahui resikonya agar dia juga bisa menasehati CEO Lee untuk melepaskan daging ini.

Christopher memegang kepalanya, dia sedikit bingung, “Bagaimana cara mencari tahu? Kita bahkan tidak bisa masuk.”

Lucy mengerutkan keningnya dan merenung sejenak, lalu dia saling bertatapan dengan Theo, muka cantiknya mulai muncul senyuman licik, “Tentu saja pakai otak.”

Setelah beberapa menit kemudian, Theo membawa Christopher dengan muka senyum untuk bertanya kepda resepsionis, sambil bertanya, menjadi penggodaan, muka kedua gadis itu merah karena digoda mereka.

Theo dan Christopher memang sudah ganteng, mereka mengenakan jas dan berpenampilan elegan, Christopher terlihat sedikit kaku, tapi Theo benar-benar terbuka, baru sebentar saja, langsung berhasil menarik perhatian para gadis.

Sambil mengelengkan kepalanya, Lucy bergegas berjalan cepat kearah tangga.

Tapi dia tidak mempunyai kartu, untung saja dia melihat disamping sana ada yang rusak, dia pura-pura tidak melihat dan langsung bergegas masuk.

Setelah pintu lift tertutup, dia baru menghembuskan nafasnya dalam-dalam, dan memegang dadanya yang berdetak kencang.

Dia sembarangan menekan satu lantai dan setelah sampai, dia merapikan pakaiannya dan berpura-pura santai dan berjalan keluar.

Mungkin saja karena pakaian kerja dia, membuat orang yang lewat tidak terlalu mempedulikannya, tapi siapa sangka orang yang teangn seperti dia bisa tegang hingga keringatan dingin.

Jika ketahuan sudah menjadi masalah kecil.

Tapi dibandingkan dengan kesibukan orang disekelilingnya, dia seperti sedang berjalan-jalan, sehingga dia baru saja berjalan sejenak sudah ada yang melihatnya.

Orang yang seperti spv, menunjuknya dan berkata dengan cepat, “Kamu dari divisi apa?”

“Aku......”

Belum menunggunya selesai bicara, orang itu bergegas memerintah, “Ruangan 1202 butuh 6 kopi, kamu antarkan sekarang, cepat!”

Lucy tercengang, dia belum berkata apa-apa, dan orang itu telah pergi.

Dia mengedipkan matanya...... mengantarkan kopi?

Kopi apa? Panas atau hangat, pakai gula atau tidak?

Setelah beberapa menit kemudian, dia membawa 6 cangkir kopi dan mengetuk pintu.

“Silakan masuk.”

Setelah mendengar suara dari dalam, dia menghirup nafas dan mendorong pintu dengan hati-hati.

Setelah masuk kedalam, barulah dia menyadari bahwa didalam sana adalah sebuah ruangan rapat kecil, didalam sana terdapat beberapa orang sedang rapat.

Dia melirik dan menundukkan kepalanya, dan meletakkan kopi satu demi satu dihadapan mereka, lalu akan keluar dengan diam-diam.

Belum sampai diluar, di meja rapat terdengar suara, dan orang lain juga terdiam dan mengarah kesumber suara itu.

“Siapa yang menyeduh kopi ini?”

Lucy tercengang, tatapannya berganti, dia bergegas maju kedepan, “Oh, aku.”

Wanita itu meletakkan kopi itu dengan keras, alisnya hitam dan panjang, dia menatapinya dengan muka datar, “Apa ini? Aku hanya minum Italian Coffe, tidak pakai gula, apakah kamu tidak punya otak?”

Seusai berkata dia mencari kartu identitas kerjanya, “Kamu dari divisi apa? Hal kecil ini saja tidak bisa diurus dengan baik.”

Lucy bergegas meminta maaf, “Maafkan aku, maafkan aku,...... aku pendatang baru, tidak begitu mengerti, aku gantikan Anda kopi yang baru.”

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu