Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 50 Dimulai Dari Dasar

Dia baru saja menjawab, tiba-tiba ingat bahwa dirinya adalah ibu hamil, sesaaat menggelengkan kepala, “Tidak perlu, aku tidak minum kopi.”

“Kalau teh bagaimana? ”

Lucy melihat dia dan tertawa, “Tidak perlu, kalau kamu benar-benar ingin melakukan sesuatu, pergilah membuatkan kopi untuk rekan-rekan kerja kita, aku percaya mereka akan sangat menyukaimu.”

Christoper , “... ...”

Setelah rapat selesai, Lucy pergi ke toilet untuk membersihkan wajahnya menggunakan air dingin, retouch make up, begitu keluar dari toilet seketika itu juga dipanggil oleh bagian HRD.

“Manager Lucy, ini adalah murid-murid magang yang akan bekerja di departmen anda, baru mulai hari ini, kamu tanda tangan, pergilah atur mereka.”

Lucy tertawa mengangguk dan menandatanganinya, “baiklah, merepotkanmu.”

Kemudian, dia melihat ke arah tiga anak muda, dengan suara lembut : “ikuti aku.”

“Halo Manager.”

“Ya, halo juga, selanjutnya kita akan kerja bersama, bekerjalah dengan giat.”

“......”

Beberapa orang di jalanan saling mengenal, sesampainya di departmen, Lucy menyerahkan anak-anak itu kepada Christoper untuk diarahkan, kemudian kembali ke kantor untuk lanjut bekerja.

Setelah duduk di meja kantor, dia biasa melihat ke arah luar jendelanya, terlihat gedung di seberang,serta ruang kantor itu, suasana hatinya tiba-tiba terasa mengesankan.

Dengan segera mengalihkan pandangannya, lalu kembali bekerja.

Di kantor yang saling berhadapan, Dean Shao melihat wanita yang masuk ke kantornya dengan pandangan acuh tak acuh.

Stephanie Fu melepas kacamata hitamnya memperlihatkan sepasang mata yang merah, dengan ekspresi sakit hati melihat dia, “Kak Dean, masalah kemarin malam, aku yang salah, tolong jangan pecat aku.”

“Kamu tidak memikirkan akan dampak ini kan semalam? Ataukah kamu mengira aku dengan mudah akan mengubah keputusanku, sampai-sampai menyuruh ibu ku untuk mewakilimu bicara.” Dean Shao tampak tidak tertarik membahas masalah ini, setelah melihat dia sekilas, kembali melanjutkan pekerjaannya.

Wajah Stephanie Fu tampak pucat, “Aku, aku tidak berkata apa-apa kepada bibi...”

“Ayahmu juga sampai memberiku wajah yang tidak enak, kamu ini tidak bisa bicara atau hilang ingatan, atau mau ak pergi ke ayahmu menceritakan bagaimana peristiwa malam itu?”

Stephanie mulai menangis,memohon, “Kak Dean, aku benar-benar bersalah, kedepannya tidak akan terjadi lagi masalah seperti ini, kamu boleh menghukumku, suruh aku apapun juga, tapi jangan memecatku, ya?”

“Sudah mendampingiku begitu lama, kamu juga sudah paham, aku tidak suka kerepotan atau orang yang membawa masalah.” Dean Shao selesai berbicara, menulis beberapa huruf, “pergilah.”

“Kak Dean......” Hati Stephanie Fu tidak senang, rencana kemarin malam tidak berhasil dan kehilangan pekerjaan, tiba-tiba dia merasa diperalat oleh Grey Gu.

Melihat pria itu acuh dan keras sekali, dia mengeratkan gigi, berencana untuk kembali memohon kepada ibu Shao.

Dia tidak bisa meninggalkan Glorious Corp. , kalau tidak begitu tidak ada ada kesempatan sama sekali.

Berbalik badan dan pergi.

“Tunggu.” Tiba-tiba pria itu berteriak menahan dia, tidak ada pandangan yang bersahabat dalam pandangannya, berkata “kamu boleh tidak usah pergi meninggalkan perusahaan, tapi selanjutnya tidak perlu kembali ke kantor pusat, tetap di kantor cabang saja, mulai dari dasar.”

Menyuruh dia tetap tinggal, hatinya tidak melunak sama sekali, karena Dean Shao tahu Stephanie tidak akan menyerah begitu saja, dia memikirkan tentang hukum yang berlaku untuk ibunya, Keluarga Fu juga bisa datang ke rumah bikin keributan, Dean tidak punya banyak waktu untuk mengurus hal-hal itu.

Stephanie Fu dengar kata-kata Dean matanya bersinar, tetapi semakin didengar, ekspresi wajahnya semakin muram, berkata dengan tidak puas : “Dasar? Memang aku melakukan kesalahan, tetapi kemampuan bekerjaku masih sama, kamu menyuruhku kerja mulai dari dasar, bagaimana tanggapan orang-orang itu melihatku ?”

Tidak bisa bekerja sebagai asistennya lagi ya sudahlah, tapi masih harus bekerja dari bawah, menghadapi para seniornya, bagaimana dia bisa bertahan?

“Kamu masih punya pilihan untuk tidak melakukan itu.” Pria itu berkata dengan kesabaran yang masih tersisa, tetapi kerutan jelas terlihat tanda marah.

Stephanie Fu menutup bibirnya, hatinya terasa tidak happy, tapi mau bagaimana lagi, kalau dia mau tinggal hanya ini cara yang tersisa, “baiklah akan aku lakukan.”

Sebenarnya dalam hati Stephanie masih mempunyai rencana lain, seandainya tidak bisa kembali ke Kota Pu, dia disini juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Selama bisa bersama Ibu Shao, dia takut tidak bisa memasuki gerbang kediaman Keluarga Shao lagi.

Pria itu tidak melihatnya lagi, “Pergilah.”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu