Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 548 Tentu Saja Ada Tujuan

Pintu mobil dibuka, pria dengan kaki panjang melangkah masuk, melihat dengan jelas wanita tua yang berada di sudut, dengan tubuh bergetar.

Tatapan dikeluarkan, melihat jelas orang familiar yang masuk, seperti medapatkan penolong langsung merebahkan diri, memegang lengan pria itu, dan berteriak, “Dean, Dean...”

Dean Shao duduk di posisi yang dekat dengan pintu mobil, dia menghempaskan tangan dengan rasa penuh jijik.

Louis Mu yang ikut masuk duduk dikursi di hadapannya, memberi isyarat kepada asisten di belakang mobil, kemudian orang itu mengeluarkan tenaga kuat, dan menarik kembali wanita tua itu.

Dean Shao melihatnya, dan bertanya dengan suara dingin: “Karena aku mencopot posisi direktur Mo, kalian membenciku, jadi membuat ide menyakiti istriku?”

Dean Shao menebak, dengan sifat penakut keluarga ini, bisa melakukan ini kemungkinannya sangat kecil, tapi dia masih mengatakan kemungkinan terparah yang terjadi.

Dan benar saja, saat berkata sampai setengaj, Nyonya Mo ini sudah terkejut dan wajahnya memucat, dia segera menggoyangkan tangan, “Bukan, bukan, ini adalah ketidaksengajaan.”

Perlawanan yang diucapkan terlalu lemah, setelah mengatakan dua kalimat dan merasa Dean Shao tidak percaya, dia segera merangkak kehadapan Dean Shao, memegang lengan Dean Shao sambil menangis, “Dean, dengarkan bibi, bibi tidak sengaja.....”

Dean Shao sedikit terkejut, dia melihat cap tangan di lengannya, dan melihat pria disampingnya dengan curiga.

Louis Mu hanya tersenyum datar, menghadapi tatapan yang sedang bertanya, dia hanya merenggangkan bahu, dan tidak ada maksud untuk menjelaskan.

Dia juga tidak melakukan apapun, hanya saat Dean Shao memasuki mobil, dia sudah mengatur asisten disampingnya ini, memberitahu tindakan CEO Shao dalam menghadapi masalah, dan hanya membesarkan sedikit saja.

Walaupun Nyonya Mo setengah percaya setengah curiga, tapi saat melihat Dean Shao masuk, dia langsung terkejut dan kakinya melemah.

Saat ini Nyonya Mo menunduk, saat melihat cap tangan di lengan Dean Shao, dia langsung ketakutan, dan berkata: “Kamu ingin aku bagaimana menggantinya, hanya jika aku dapat melakukan akan aku lakukan, tapi jangan lupa, aku adalah bibimu, Dean.”

Memikirkan wanita yang masih berada diruang operasi, saat ini Dean Shao sungguh berniat untuk membunuh orang.

Sudut bibirnya yang sangat datar, berkata, “Mengganti?”

Jika Lucy Lu dan anak itu tidak selamat, didunia ini tidak ada yang bisa mneggantikan rasa bersalah dihatinya.

Didalam tatapan yang dingin, dia perlahan menoleh dan bertatapan dengannya, “Jika Lucy Lu mengalami bahaya, maka ak akan membalaskan dendam dengan cara yang sama kepada Keluarga Mo.”

Sebenarnya perkataan ini lebih mencurahkan amarahnya, tetapi wanita tua itu mendengarnya, seketika menjadi hilang kemampuan untuk menentukan, seketika dia langsung menangis, dan sepertinya akan pingsan karena emosi.

Dean Shao melihatnya, dia pun menarik pandanganya, membuka pintu yang berada di samping, membalikkan badan dan turun.

Suasana menekan di dalam mobil membuatnya sangat tidak nyaman.

Jika dikatakan dari hati paling dalam, CEO Shao ini bukanlah orang yang kasar dan sewenang-wenang, juga bukan orang yang suka melakukan kekerasan.

Berdiri di pintu mobil dan menghirup udara segar, kemudian pintu mobil dibelakangnya terbuka kembali, Louis Mu ikut turun, dia menoleh dan memerintahkan sopir, “Antar pulang Nyonya Mo.”

Saat mobil perlahan melaju, Dean Shao baru perlahan menenangkan emosinya, saat ini handphone di kantong celananya bergetar, dia mengambil dan mengangkat, walaupun sudah sangat di kendalikan, tapi suaranya masih terdengar bergemetaran: “Bagaimana?”

Dari sudut pandang Louis Mu, sangat jarang melihat wajah pria yang biasanya selalu tenang ini, sekarang ekspresi diwajahnya berubah drastis.

Setelah mematikan telepon, melalui perubahan raut wajah Dean Shao dia dapat menentukan, dia pun ikut menghela nafas: “Tidak apa-apa?”

Suasana menjadi senyap seketika, pria didepannya ini tidak menjawab, seperti sedang mengendalikan emosi.

Setelah menunggu sejenak, baru dia mengangguk.

Saat ini Dean Shao yang membalikkan badan tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya: “Kenapa kamu mau menolongnya?”

Bagi dirinya, Louis Mu adalah orang yang harus di waspadai setiap saat bagi dirinya dan Lucy Lu.

Melihat reaksi pertama dari Dean Shao adalah kalimat ini, Louis MU sempat tercengang kemudian tiba-tiba dia tertawa. Dia menunduk dan melihat ujung kaki, kemudian baru mengangkat kepala, kekhawatiran dan perhatian tadi seketika menjadi hilang.

Dia tertawa, dan berkata: “Kita adalah pembisnis, tentu ada tujuan.”

Saat ini, mungkin hanya bisa mencari alasan yang tepat dan menguntungkan seperti ini, baru bisa membuat pria ini melepaskan kewaspadaan terhadap sikapnya tadi.

“Aku datang ke Kota Jin, untuk bekerja sama denganmu.” Kemudian, dia mengulurkan satu tangan, “Aku bukanlah pelayan tidak berkemampuan seperti dulu, tidak ada alasan untuk melakukan hal terlarang untuk menentukan masa depan. Aku menolong Lucy Lu, kamu harusnya sudah berhutang budi padaku, maka nanti disaat kerjasama, bukankah CEO Shao harus lebih baik padaku?”

Dean Shao menurunkan tatapan, dan melihat tangan yang diulurkan oleh Louis Mu.

Kemudian dia ikut berjebat tangan, dan terus berkata, “Aku sudah mendengar, penguasa baru Bright Corp, CEO Mu. Muda dan berbakat, sungguh luar biasa.”

Setelah Keluarga Song membeli hak dagang Bright Corp, mengeluarkan kantor cabang Noble Corp, memberinya kepada Zayn Shang, dan menaikkan Louis Mu sebagai CEO dari Bright Corp.

Jika dia tidak salah menebak, diantaranya juga berkat bantuan Rainie Song.

Jika dipikir-pikir, Zayn Shang dan Louis Mu bertukar jabatan, pria yang sombong dan angkuh itu, sekarang pasti sangat tidak bisa menerima hal ini.

Tapi hari ini, walaupun Louis Mu tidak membantu Lucy Lu, demi Rainie Song, Dean Shao juga tidak akan menolak untuk bekerja sama dengan Bright Corp.

Saat ini tidak ada niat untuk berhubungan lebih banyak, setelah mereka saling menyapa, Dean Shao segera melangkahkan kaki menuju arah pintu rumah sakit, kemudian dia menoleh dengan sopan, “Aku pergi melihat Lucy dulu, Tuan Mu tunggu sejenak, aku akan memberitahu asistenku untuk menjemput mu kembali ke hotel.”

Arti lainnya adalah, tidak ada maksud untuk mengajaknya pergi bersama.

“Tidak perlu.” Louis Mu mendengarnya, dan mengangkat tangan, “Aku sudha memanggil mobil, CEO Shao tidak usah repot-repot.”

Kemudian, dia juga membalikkan badan, dan menghadang mobil di arah jalan.

Tatapan Dean Shao menjadi dalam, dia melihat tubuh itu, hingga melihatnya membuka pintu mobil dan menaikinya, baru rasa waspda di matanya mulai menghilang, kemudian membalikkan badan dan terus berjalan kearah depan.

Pria yang membungkukkan badan dan memasuki mobil, setelah memberitahu alamat hotel, langsung melamun saat melihat jas yang berbau amis darah.

Dia pun kembali mengingat, saat perjalanan belasan menit menuju rumah sakit, wanita di pelukannya setengah sadar, tapi satu tangannya terus memegang jari tangannya, kemudian setelah sedikit sadar, kelimat pertama yang diucapkan padanya, dan juga kalimat satu-satunya adalah, “Jangan sakiti anakku.”

Louis Mu tertawa, meletakkan baju kearah samping, kemudian mengangkat kepala dan bersandar di kursi, memejamkan mata dan beristirahat.

——

Didalam bangsal, Dean Shao mendorong pintu dan masuk, melihat wanita yang berbaring diatas kasur, wanita itu baru saja bangun.

Wajahnya sangat pucat, tidak ada warna darah di bibirnya, dia melihat kearahnya, dan setelah bertatapan dengan pria itu, matanya semakin memerah.

Saat pria itu berjalan mendekat, dia pun tersenyum, saat Dean Shao berada disampingnya, Lucy Lu mengangkat satu tangan Dean Shao, dan meletakkan diatas perutnya, dan berkata dengan serius: “Dean, sungguh sangat bahaya, tapi untunglah, aku tidak membuat dia hilang.”

Perkataan ini, membuat Dean Shao terisak.

Dean Shao berusaha menahannya, duduk disamping Lucy Lu, memegang erat tangannya yang putih dan tidak bertenaga, meletakkan di bibirnya, dan menciumnya sambil berkata, “Tidak apa, Lucy, yang penting kamu baik-baik saja.”

Ibu Shao dan Ibu Lu berada di ujung tempat tidur, melihat adegan ini, Ibu Lu menghapus air matanya, hidung dan matanya memerah karena menangis.

Walaupun Ibu Shao juga merasakan hal yang sama, tapi saat air matanya akan menetes, melihat nenek tua di sampingnya yang menangis terisak-isak, dia pun segera emosi.

Ibu Shao berdeham, dan berkata dengan tidak sabar: “Sudahlah, hanya tahu menangis, saat tidak tahu keadaan menangis, sekarang sudah baik-baik saja masih saja menangis, air mata kamu nenek tua kenapa sebanyak ini....”

Ibu Lu segera berhenti menangis, dia memelototi Ibu Shao: “Ibu mertua tidak seperti ibu kandung, Lucy bukan putri kandungmu, kamu tidak kasihan aku yang kasihan....”

“Aku kan sudah berkata, bagaimanapun, Lucy Lu adalah menantu Keluarga Shao yang aku pastikan, kamu masih mau bagaimana, kamu sedang ingin membuatku kesal bukan?”

“……”

Tanpa disadari, suasana di kamar ini di bawah pertengkaran dua orang tua ini, mulai berubah perlahan.

Lucy Lu dan Dean Shao yang dilupakan disamping saling bertatapan, tatapan mereka dipenuhi dengan rasa tidak berdaya, tapi juga terlihat tenang seperti sudah biasa.

Sepertinya nanti, rumah ini akan sangat ramai.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu