Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 189 Aku Cari CEO Shang

Orang-orang ini sepertinya leader di lantai ini, jika dia bilang dia dari lantai ini maka dia akan ketahuan.

Sebelum dia kepikiran alasannya, wanita itu terus mendesak, “Mau ganti apa? Orang baru adalah alasan untukmu? Tidak ada yang memberitahumu apa yang harus dilakukan? Hanya mengingat selera beberapa orang saja kamu sudah tidak mampu?”

Sambil berkata, dia mengangkat kopi orang disampingnya dan menciumnya, setelah itu mukanya lebih sadis lagi, “Jangan beritahu aku 6 kopi ini sama semua, beritahu aku kamu dari divisi mana, kamu tidak perlu lagi disini.”

“......”

Tampang Lucy seperti ketakutan, tapi otaknya sedang berusaha untuk memikir cara, dia melirik name tag di dada orang itu dan berusaha membuat matanya bersinar, dia menghapus hidungnya seolah-olah menangis, dan berkata dengan kasihan, “Manager Wei...... aku salah, Anda, Anda ampuni aku kali ini, lain kali aku akan mengingatnya.”

Manager Wei mengerutkan keningnya dan bertampang merasa jijik.

Ini adalah penyakit semua lelaki, tidak bisa melihat wanita menangis, apalagi wanita yang cantik menangis, gadis cantik seperti Lucy yang paling dibelas kasihani oleh mereka.

Lelaki lain disana ada yang sudah tidak bisa menahannya, dan menasehati, “Manager Wei, semua orang tidak mudah kalau baru datang, berilah sekali kesempatan kepada gadis kecil, tidak perlu menghiraukannya.”

“Benar-benar, lain kati hati-hati saja.”

“Haha......kak Wei, belakangan ini kantor terlalu tegang, semua orang suasana hatinya tidak baik, Anda jangan marah-marah ke bawahan lagi.”

Sambil berkata, ada orang yang menggerakkan tangannya kearah Lucy, membiarkannya cepat pergi.

Disana hanya ada dua wanita, Manager Wei melihat semua lelaki memohon untuk gadis kecil itu, dia semakin marah, karena tampangnya yang terlalu gagah, biasanya ketika dimarahi oleh CEO Shang, tidak ada yang memohon untuknya, jadi maka dari itu makanya dia paling membenci wanita yang berpura-pura lemah lembut.

Tapi dia juga tidak boleh membuat suasana terlalu tegang, dia hanya melotot Lucy dan tidak berkata apa-apa lagi.

Lucy melihatnya dan menghapus air mata lalu menganggukkan kepalanya dan bergegas keluar.

Setelah lumayan jauh, Lucy kembali tenang, dia mengulurkan jarinya untuk menghapus air mata yang belum kering, didalam hatinya terasa lega, lalu dia mengeluarkan teleponnya dan menelepon Christopher.

“Halo, Bagaimana keadaan kalian disana?” sambil berjalan dia bertanya dengan suara pelan.

Christopher tidak tahu sedang berada dimana, dia juga sengaja berbisik, “Di resepsionis kita tidak mendapatkan info apa-apa, tapi tadi ada dua orang yang mengobrol tentang pekerjaan disini, kami mendengar sedikit perbincangan mereka.

Lucy tersenyum dan berkata, “Baik, tunggu aku turun dulu baru bicarakan lebih detail lagi.”

“Oh iya, Kak Lucy, bagaimana denganmu disana? Apakah kamu sudah bertemu dengan penanggung jawab?”

“Belum, aku sedang menyarinya, tapi tenang saja, aku tidak akan terjadi apa-apa disini.” Melihat jalan disekelilingnya, dia melanjutkan, lalu mengakhiri teleponnya.

Disini terlalu besar, dia masih tidak begitu mengerti, bahkan dia juga sedikit ragu, harus pergi mencari penanggung jawab atau langsung pergi mencari Zayn Shang.

Dari pendekatannya tadi, kalaupun dia berhasil menemukan penanggung jawab, mungkin saja juga hanya akan ada satu hasil.

Lucy menemukan lift, dia berdiri didepan pintu, dia lalu menghempaskan nafanya dalam-dalam.

Sudahlah, kalaupun mati juga harus mati dengan jelas, langsung cari saja bos nya saja.

Tombolnya ditekan kelantai paling atas, Lucy berjalan di koridor yang panjang, dan melihat sekeliling dengan hati-hati, serasa seperti seorang maling.

Lantai puncak jauh lebih sunyi dibandingkan dengan lantai bawahnya, juga terlihat hanya ada beberapa orang yang berjalan disekitar Koridor.

Setelah berjalan sejenak, dia mendengar suara didepan sana, Lucy terhenti sejenak, dia melihat hanyalah beberapa pekerja berjalan kemari sambil membawa sebuah lukisan, dia tidak mempedulikannya, dan menhindari mereka.

Beberapa pekerja itu mungkin juga mempunyai pemikiran yang sama, hanya saja ketika memberikan jalan, tangannya tidak berhasil menangkap dengan baik, gambar yang besar jatuh kearahnya.

“Hati-hati.”

Sebuah suara terdengar olehnya, Lucy hanya merasakan sebelum tertimpa, tangannya ditarik oleh sebuah tenaga kuat, dirinya terbawa oleh tenaga tersebut.

Disaat bersamaan, para pekerja kembali mengontrol gambar itu, dan berbalik meminta maaf kepadanya.

“Maaf Nona, ...... maaf.”

Lucy mengelengkan kepalanya sambil merasa kaget, “Tidak apa-apa.”

Setelah orang-orang pergi, dia baru berbalik melihat orang yang menariknya tadi, hanya sekilas saja, dia sudah merasa kaget.

Wanita yang bertemperamen tinggi.

Aura yang tidak bisa tercapai oleh wanita lain, dia sendiri saja merasa kekurangan, pakaian yang dipakai oleh wanita itu bukanlah pakaian kerja, pakaiannya fashion, dan dia tidak mengenakan makeup yang tebal, membuat orang merasa tipis dan dingin.

Rok panjang hitamnya terlihat bagus.

Meskipun Lucy juga telah menebak bahwa rok itu tidak murah.

Dia berbalik badan dan berterima kasih, “Terima kasih telah menolongku tadi.”

“Sama-sama.” Tatapan wanita itu nyaris tidak menetap di badannya, gaya bicaraya sangatlah santai, seusai berkata dia melangkah dan akan meninggalkan tempat itu.

Lucy mengedipkan matanya, lalu melihatnya beberapa detik, dia tidak memperhatikan seseorang mengikut dari belakang.

“Nona Song, Tunggu sebentar.”

Suara yang sedikit familiar membuat Lucy berbalik badan melihat kearahnya.

Pandangannya bertemu, orang yang datang melotot matanya, “Manager, manager Lu?”

Pakaian jas kerja, kaki yang pajang, rok sempit, postur tubuh yang indah, Lucy masih sangat ingat terhadap orang ini, sekretaris wanita disamping CEO Shang.

Tapi dia juga tidak membayangkan akan menemuinya disini, dia tersenyum canggung, “Halo, Aku......aku datang mencari CEO Shang.”

Mungkin saja ini adalah perasaannya, ketika mengatakan CEO Shang, tempo hak tinggi terhenti sejenak lalu kembali normal.

Ekspresi Sekretaris sedikit kaku, dia melihat Nona Song yang semakin menjauh, terhenti sejenak lalu mengatakannya dengan cepat, “Manager Lu, tolong tunggu disini satu menit, aku akan segera kembali.”

“Hmm, baiklah, cepat pergi.” Senyum Lucy.

Sekretaris menganggukkan kepalanya, lalu bergegas mengejarnya.

Satu menit kemudian, dia kembali dengan tepat waktu, mungkin karena dia pergi dengan terburu-buru, dia terlihat dengan nafas terengah-engah, ini adalah pertama kalinya dia melihatnya begitu tidak rapi, beberapa kali sebelumnya ketika menemui Zayn, dia melihatnya, namun nyaris tidak berkata apa-apa, sangat diam dan tenang.

“Maaf, Manager Lu, sudah membuatmu lama menunggu.”

Lucy mengelengkan kepalanya, “Tidak apa-apa, atau kamu mau istirahat dulu sebentar?”

“Tidak perlu, tolong ikut denganku.” Sekretaris sengaja menekan suara nafasnya, lalu membuat gerakan mempersilakan.

Lucy tidak bergerak, dia hanya mengarahkan kepalanya, “Apakah CEO Shang punya waktu sekarang? Jika sibuk aku bisa membookingnya lain kali.”

Lagipula efeknya sudah tercapai, membiarkannya tahu bahwa dirinya datang, lanjut berhubungan atau tidak hanya mengandalkan bagian sini.

Sekretaris tersenyum “Dia masih punya waktu sejenak, detail mengenai hal lain masih harus melihat bagaimana menurut CEO Shang, aku bawa kamu masuk dulu saja.”

Ternyata tidak melaporkan sama sekali, mungkin tidak hanya dia yang akan kaget, tapi, tidak terpikiran bahwa dirinya akan datang kesini.

Lucy terhenti sejenak, lalu menganggukkan kepalanya, “Iya.”

Didepan pintu kantor CEO, sekretaris mengetuk pintunya tiga kali, dan berkata dengan patuh, “CEO Shang, Manager Lu datang.”

Didalam sana terdiam beberapa detik, lalu terdengar suara lelaki, “Masuk.”

Sekretaris mendorong pintu dan mengisyarakatkan agar Lucy masuk.

Lucy tercengang, hanya dia sendiri?

Baiklah.

Tanpa banyak berpikir, dia mengerakkan bibirnya dan mendorong pintu masuk dan menutupnya kembali.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu