Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 290 Makan Siang Yang Mewah

Alis ayah Lu sedikit merenggang dan tersenyum: “Aku sudah tua, selalu ada sesuatu yang salah, bukan masalah besar,” Lalu bertanya lagi “Dulu kamu bekerja dengan Lucy Lu? Rumahmu seharusnya juga di kota nan kan?”

Mata Theo Mu yang bersinar, lalu tersenyum: “Ya benar, aku lahir dan besar di kota Nan, setelah lulus aku langsung mencari pekerjaan disini.”

Ayah Lu sangat baik hati, Glen Lin pun tidak berhenti menemaninya.

Lift sebentar lagi sampai, mendorong ayah Lu keluar, Theo Mu mengikutinya.

“Apakah kakak Lucy Lu datang juga? Aku ingin menyapanya.” Tanya Theo Mu kepada Glen Lin.

Ayah Lu menjawab: “Ada di atas, sebentar lagi akan turun, kamu tunggu disini sebentar bersama kami.”

Lalu melanjutkan pembicaraannya dengan Theo Mu.

“Sekarang banyak anak muda pergi untuk hidup diluar, tapi kamu masih di kota Nan, apakah karena semua keluargamu berada disini?” Dengan hati-hati Ayah Lu bertanya tentang keadaan keluarganya.

Pada saat itu Glen Lin seperti orang tua yang khawatir dengan anaknya, tidak terlalu banyak topik yang dapat mereka bicarakan, jadi mereka tidak terlalu peduli.

Bulu mata Theo Mu yang panjang perlahan turun, sambil tersenyum berkata: “Ayah ibuku sudah tidak ada, sekarang aku hidup sendiri, kalaupun aku tidak meninggalkan tempat ini, mungkin karena aku tidak mau meninggalkan mereka terlalu jauh.”

“Sudah tidak ada? Sejak kapan” Ayah Lu terkejut, dan memegang kursi rodanya semakin erat, terlihat kesedihan di mata anak ini.

Theo Mu menggaruk kepala, seperti seorang anak-anak: “Sudah sangat lama terjadi, kamu tidak perlu khawatir, aku sudah terbiasa hidup sendiri,” Sambil tertawa sungkan “Kakak Lucy Lu sangat melindungiku, dalam hatiku dia adalah kakakku.”

Mendengarnya, Ayah Lu terlihat lega dan semakin dekat: “Besok-besok sering-sering main kerumah, bibi akan memasakkan makan enak untukmu”

Theo Mu sangat senang langsung menganggukkan kepala.

Tiba-tiba handphonenya berbunyi, setelah diangkat, melihat Lucy Lu belum turun, lalu berkata: “Hari ini aku datang bersama boss, dia menyuruh saya untuk pergi sekarang…..”

Ibu Lu menganggukkan kepala: “Cepatlah pergi, masalah pekerjaan tidak boleh ditunda, kami akan memberitahu Lucy Lu.”

Setelah pamit, Theo Mu pun berbalik dan berbelok di suatu sudut, padangan yang dilihat tadi berubah, langkah berhenti, kedua tangannya lemas, tiba-tiba dari tubuhnya keluar darah.

Orang-orang yang sedang berjalan beberapa kali membalikkan kepala untuk melihatnya, karena penampilan dan juga karena tubuhnya yang suram.

Bola matanya terus bergerak, mulutnya bergerak, tapi tidak menunjukan senyuman, kaki panjangnya terangkat, dengan cepat menghilang dari dalam rumah sakit.

Setelah Dean Shao dan Lucy Lu turun dan mendengar cerita dari kedua orang tuanya tentang kejadian tadi.

“Wah, kalian tidak bertanya untuk apa dia kesini? Apakah dia sakit?” Lucy Lu sambil berjalan sambil bertanya.

Ibu Lu menjawab: “Sudah ditanyakan, sepertinya karena ada kerjaan, terlihat seperti anak yang sehat kuat dan baik.”

Dean Shao tidak berkata apa-apa, bola matanya bergerak, alisnya mengerut, hanya saat keluar rumah baru dapat bertemu dengannya sangat tidak mudah.

Mata Lucy Lu sambil melirik, tangannya menggenggam kursi roda, sambil memegang lengan Ibu Lu, dan sedikit tersenyum.

Ada beberapa orang yang disambut di ruangan VIP rumah sakit, dan semua fasilitas yang tersedia, ada juga yang mengantar makanan.

Yang datang untuk mendorong kereta makanan adalah seorang anak muda, ia mengenakan setelan jas berwarna hitam, dan menggunakan apron berwarna putih.

Dia meletakkan piring di atas meja sambil tertawa, dan dengan keras memperkenalkkan.

“Daging ikan dan kelinci ini disiapkan untuk kedua orang tua ini, untuk menambah protein,” Dua pilihan sayur di letakkan di atas meja.

“Ikan ini disiapkan untuk wanita yang sedang hamil, ada beberapa sayur dan buah, dan beberapa makanan ringan setelah makan.”

Hidangan lezat tersebut membuat Lucy Lu merasa tidak seperti di rumah sakit, lebih mirip dengan restoran mewah.

Yang terakhir adalah sup, yang di letakkan di depan Ayah Lu.

“Sup terbaik buatan koki, silahkan dicoba.”

Meja pun sudah penuh dengan hidangan, selesai menjelaskan, kereta makanan tersebut di dorong keluar.

Ibu Lu tidak dapat menahan tawa: “Ini masih di rumah sakit kah? Apakah mereka memanggil koki khusus untuk membuatkan makanan kita?”

“Rumah sakit memiliki tim khusus untuk mempelajari makanan, agar dapat memenuhi gizi para pasien, terkadang bahkan lebih dari restoran luar.” Glen Lin berdiri dan tersenyum menjelaskan.

Karena Ayah Lu sudah sangat lama tidak keluar, makanan seperti ini membuatnya bahagia, sup yang dibuatkan pun di makannya tanpa tersisa.

“Biarkan mereka saja yang membereskannya” Kata Lucy Lu kepada Glen Lin.

Dean Shao membantunya untuk berdiri, dan berkata kepada Ayah dan Ibu Lu: “Ayah, Ibu, kalian duduk dan istirahat dulu, sekitar jam tiga mereka baru akan datang, akan kami beritahu kalian nanti.”

“Baik, kalian juga pergi istirahat, tolong tuangkan segelas air untuk Ayah.” Ibu Lu berdiri.

Setelah Lucy Lu selesai makan, dia pun malas bergerak, lalu mengikuti Dean Shao mencari kamar untuk beristirahat.

Baru saja merebahkan diri, diluar terdengar suara gelas air yang pecah, lalu terdengar suara teriakan Ibu Lu.

Hati Lucy Lu sangat kaget dan langsung berdiri, Dean Shao dengan cepat berdiri dan langsung keluar bersama.

Yang dilihat sangat mengejutkan.

Ayah Lu terjatuh dari kursi rodanya, terbaring di lantai dan tidak bergerak sama sekali, Ibu Lu tidak menghiraukan pecahan beling di lantai, dan mencoba mengangkat Ayah Lu.

“Ayah!” Kejadian yang sangat menyakiti hatinya.

Dean Shao dengan cepat berkata kepadanya: “Kamu jangan bergerak.”

Dia mengangkat Ayah Lu, dan membaringkannya di sofa, lalu dengan cepat menelepon orang untuk datang kesini.

Lucy Lu menjauh, melihat wajah Ayah Lu sudah pucat, nafasnya pun lemah.

Dean Shao sedikit memeriksa kondisi Ayah Lu, menaikkan kepala dan berkata:“Sepertinya terkena racun”

Lucy Lu terlihat sangat kebingungan, sementara Ibu Lu tidak berhenti

memanggil Ayah Lu.

Tidak sampai 2 menit, beberapa perawat datang, dan dengan cepat membawa pasien ke UGD.

Lucy Lu mengikutinya, dan menunggu di luar ruang UGD, sambil menenangkan Ibu Lu, sambil berpikir.

Sudah lapor polisi, Dean Shao pergi mengurus urusan terkait.

Mengulas balik apa yang telah di makan hari ini oleh Ayah Lu, selain sarapan, hanya ada makan siang, kemungkinan dari orang ahli yang membuat makanan yang salah itu kurang masuk akal, berarti kemungkinan ada yang menambahkan racun.

Badan Lucy Lu terasa dingin, dan marah, ini sungguh jahat.

Tidak mau membuat Ibu Lu makin sedih, dia menahan emosinya, dan lebih menghawatirkan apakah pertolongannya dapat berjalan lancar.

……

Dean Shao meletakkan tangan di saku celananya, berdiri di luar pintu, ekspresinya berubah.

Polisi sedang berada didalam ruangan untuk mengumpulkan data, makanan yang tadi siang dimakan sudah dibereskan oleh pelayan, yang dapat dikumpulkan disini hanya gelas dan sisa makanan di alat makan.

Glen Lin berdiri di sebelah lelaki itu tidak berani bersuara, tapi terlihat jelas dia sangat marah.

“Bagaimana pemeriksaannya?” Pria itu bertanya.

Glen Lin seperti perang dingin, dan segera menjawab: “Saat makan siang semua disiapkan oleh koki disini, mereka semua sudah diperiksa, tidak ada masalah dalam hal bahan, masih butuh sedikit waktu.“

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu