Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 89 "Aku Lapar"

Dia tiba-tiba membuka selimut, dan dengan nada bicara mengandung tiga arti berkata, "Kalau kamu ingin marah yasudah lanjut marah saja, aku dan anakku lapar, aku ingin pergi makan."

Kakinya sebelum menyentuh sampai tempat tidur, laki-laki itu menahannya, lalu dengan tangannya menarik kembali selimut itu ke badannya, Dean Shao berdiri, dengan suara tenang, "Berbaringlah, aku yang pergi membeli."

Lucy Lu dalam sekejap tidak bergerak, sebenarnya juga tidak ada tenaga, pada saat seperti ini lebih baik jangan keras kepala.

Menarik selimut sampai dada nya dan menekannya dengan lengannya, dia melihat laki-laki yang hendak pergi itu, mengeluarkan suara pelan, "Jangan membeli bubur ataupun sup ya, aku ingin makan nasi, lalu ditambah sayuran lebih banyak."

“……”

Dean Shao membalikkan badan dan menatapnya, tersenyum sedikit, ada rasa yang tidak bisa dia katakan, "Baiklah, tunggulah dengan sabar."

Dengan matanya yang sangat kontras menatap laki-laki menutup pintu, setelah memastikan dia benar-benar sudah pergi jauh, Lucy Lu menyeka keringat dinginnya, menghela nafas dengan panjang, lalu membuka selimut, dan dengan cepat mencari hp nya.

Setelah menyalakan hp, gerakannya tiba-tiba terhenti, harus menelepon ke Christopher atau telepon ke Theo Mu.

Baru saja dengan ragu memasukkan digit pertama nomor telepon Christopher, telepon dari Theo Mu masuk ke hp nya.

Ragu selama dua detik, dia akhirnya menekan tombol angkat.

"Halo."

"Kak Lucy, kamu sudah bangun." Suaranya terdengar sangat senang, "Badanmu sudah baikan belum? Aku dan asisten Christopher berencana sebentar lagi kita ke rumah sakit untuk menjengukmu."

Lucy Lu tidak menjawab, hanya terdiam sebentar, lalu dengan hangat menjawab: "Kemarin malam......kalian berdua mengantarku sampai ke rumah sakit?"

"Iya betul, kemarin malam kamu demam, saat perjalanan pulang tiba-tiba pingsan, aku dan asisten Christopher hanya bisa mengantarkan mu ke rumah sakit, setelah itu direktur Dean datang, dia menyuruh kita untuk pulang duluan, lalu sendirian disana menjenguk."

Theo Mu mengatakannya dengan tenang, nada bicaranya tidak terdengar sesuatu yang aneh.

Lucy Lu bingung dan mengernyitkan alisnya, dengan merendahkan suaranya, "Kalian...... apapun itu sudah tau ya."

"Kak Lucy, kamu tenang saja, Direktur Dean sudah mengatakan semuanya pada kita, masalah ini kita janji tidak akan pernah mengatakannya pada orang lain." Theo Mu tertawa, tiba-tiba saja, suara nya mengecil, lalu bilang: "Oh, Iya, asisten Christopher tidak tahu masalah kehamilanmu, dokter duluan memberitahu ku, aku belum mengatakan padanya."

Tampaknya sudah menjadi hasil yang diinginkan, Lucy Lu tidak merasakan kekhawatiran sama sekali, "Maaf, Theo Mu, masalah ini aku terus menerus menyembunyikannya dari kalian."

Theo Mu tertawa pelan, nada suaranya yang bersih secara gesit terdengar jelas, "Tidak usah meminta maaf, dia bahkan telah memberitahuku sampai masalah perceraian kalian, apa yang salah dengan hamil, aku hanya saja agak tidak percaya, aku mengikuti orang-orang yang bepergian bolak-balik selama berhari-hari ternyata adalah wanita hamil, saat dokter memberitahu ku bahwa kamu hamil, itu benar-benar membuat aku terkejut, aku ragu apakah itu salah, keseluruhan badanmu ini tidak sama dengan wanita yang sedang hamil beberapa bulan."

"Tapi, kalau saja mirip, kamu sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi. Hanya saja, Kak Lucy, kamu seperti ini tetap saja sangatlah berbahaya, lain kali pergi berbisnis apapun, suruh saja orang bagian bawah yang pergi. Kalau benar-benar tidak bisa biar aku dan asisten Christopher yang pergi saja sudah bisa."

Setelah Lucy Lu mendengar nada bicaranya yang berlebihan, meskipun tidak bisa tertawa, tapi di dalan hatinya terasa hangat, dengan suara lembut berkata: "Theo Mu, Terimakasih, setelah ini aku pasti akan menjelaskannya padamu."

"Tidak usah, tapi, aku berpikir ada Direktur Dean, seharusnya tidak akan membuat mu mendapatkan masalah."

Ekspresi Lucy Lu bergerak cepat, "Kemarin malam, Dia...... sudah bilang apa ke kalian?"

"Dia? Yang kamu maksud adalah Direktur Dean ya? Kak Lucy, berbicara sampai sini, aku sedikit merasa tidak puas." Nada bicaranya tiba-tiba berubah menjadi agak sedih, "Ternyata kamu benar-benar adalah temannya Direktur Dean, kalau begitu kemarin malam aku tidak terlalu pintar, kalau tahu seperti ini aku seharusnya lebih awal meneleponnya, sehingga kamu tidak perlu makan dengan mereka dan meminum bir, kamu juga tidak perlu masuk ke rumah sakit lagi."

Lucy Lu dalam sekejap tidak tahu harus menjawab apa, hanya bisa terpaksa tersenyum.

Dean Shao sepertinya tidak memberitahu Theo Mu tentang hubungan mereka berdua, dan untuk sekarang hanya saja seorang teman, yang lainnya biarkan dia yang menebak sendiri, kalau tidak semakin dia menjelaskannya kedepannya akan semakin terasa canggung.

Kira-kira laki-laki itu akan segera kembali, Lucy Lu lagi-lagi setelah sekalian menjelaskan beberapa pekerjaan dia baru menutup teleponnya.

Menaruh hp nya ke samping, lalu menarik selimutnya dan kembali berbaring.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu