Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 131 Aku Hanya Ingin Dirimu

Lucy Lu menghela napas, menghadap melihat ke langit-langit, dan berkata dengan dingin: “Apa aku menyesal telah memiliki hubungan denganmu? Kamu langsung bilang saja buang anak bagi kamu tidak masalah, kenapa masih harus menyudutkanku? Seakan-akan aku yang selalu meributkan semuanya ini salahku.

“……”

Sikap Dean Shao terhadapnya yang begitu tiba-tiba membuatnya khawatir, dan tidak berani memancingnya lagi, tiba-tiba dia berdiri dan membungkukkan badannya, menempatkan bibir tipisnya dengan pas di bibir Lucy dan menggigitnya, napasnya terasa diwajah Lucy, dan berkata dengan suara yang rendah: “Tidak, aku mau keduanya.”

Mata Lucy Lu membesar sejenak, termenung, detak jantungnya semakin kencang.

Kedua, keduanya…… Juga mau?

Jarak antara mata dan mata hanya tinggal beberapa sentimeter, suara napas yang tenang seakan-akan sudah hilang.

Suaminya menatap bulu matanya yang tidak bergerak sama sekali, seperti tidak mendapatkan reaksi yang dia inginkan, dia mengerutkan alisnya, mengulurkan tangan dan mengelus rambut di dahinya dengan lembut.

Lucy Lu bergerak dengan ekspresi yang kaku, matanya yang kering perlahan-lahan focus pada mata Dean Shao yang hitam, ujung hitungnya basah dan ada aroma air hujan. Dia berbicara dengan kaku: “Apanya yang dua……dua anak?”

Dan benar saja dua, dia hamil anak kembar.

Wajah tampan suaminya tiba-tiba terlihat lebih hitam, menurunkan dahinya, dan lagi-lagi langsung mengunci bibirnya.

Keduanya terus berciuman sampai hampir kehabisan oksigen, Dean bernapas dengan tenang, setengah badannya diatas badan Lucy Lu, memegang wajahnya dengan lembut, suaranya yang rendah dan serak, “Lucy Lu…… Jangan berpura-pura bodoh.”

Lucy Lu tersentak, wajahnya memerah, dan menatap Dean Shao dengan mata yang besar, tangan yang berada di dalam selimut tegang dan mencengkram, merapatkan giginya untuk memaksanya tetap tenang, dan saat menemukan suaranya sendiri, “Ini, hal ini…… Siapa yang mengajarimu?

Suaminya ini tidak peka terhadap perasaan, jangankan mengenai refleksinya, dia juga tidak akan pernah mengatakan suka pada siapa.

Dean Shao melihat dia, tidak mengatakan sepata kata pun.

Ada yang terlintas di pikiran Lucy Lu, dia berkata dengan terkejut: “Teman baikmu Grey Gu?”

Walaupun hanya pernah bertemu sekali, tapi hanya dengan sekali lihat bisa langsung tahu kalau dia lelaki playboy, caranya memperlakukan wanita jelas jauh lebih bagus dari pada suaminya ini.

Pantas saja…… Akhir-akhir ini suaminya berubah, bahkan Janice juga mengatakan kalau dia terlihat tenang tapi sebenarnya orang yang antusias.

Ekspresi Dean Shao menjadi serius, dan juga tidak menyangkal, “Dia lebih mengerti masalah ini daripadaku. Aku memintanya mengajarku, dia memberikanku beberapa referensi.”

“……”

Lucy Lu langsung kesal padanya, dia yang romantis dalam sejenak berubah seperti api yang disiram air. Dia mengulurkan tangan dan mencubit wajah tampannya, tampak seperti kesal, “Dean Shao, dia lebih ngerti daripadamu, kenapa tidak biarkan saja dia yang mengejarku?”

Lucy mengira beberapa hari ini dia penuh dengan perhatian karena anaknya, atau karena simpati kepadanya, ternyata dibelakangnya ada orang yang membantunya merencanakan tahap-tahap untuk merayu wanita.

“Dia tidak suka padamu.” Dean Shao duduk, mengambil kesempatan merangkul bahunya dan membuatnya bersandar dalam pelukannya, tampak seperti tidak mengerti kemarahannya, ekspresi wajahnya tidak berubah banyak, mengatakan hal yang sudah diduga: “Maaf, aku yang terlalu lama untuk sadar, tapi Lucy Lu, aku tidak serumit yang kamu pikirkan, tidak ada hubungannya dengan simapati, kalau aku menginginkanmu, maka hanya ada kamu.

“Tidak peduli siapa yang mengingatkanku tentang ini, sejak awal sampai akhir, aku tidak ingin bercerai, aku juga tidak ingin melihatmu bersama yang lain, kalau hatiku tidak bersedia, kenapa aku harus terus menahannya? Kamu terima atau tidak pun, aku mau kamu dan anak.”

Grey Gu pernah mengingatkannya, Janice Zhou pernah mengingatkannya, dia sudah merefleksikannya, tetapi semakin dipikirkan, juga tidak akan terlihat rasa menyesalnya yang sebenarnya saat dia dalam bahaya.

Mendengarnya sampai selesai berbicara, Lucy Lu tidak bereaksi sama sekali, otaknya seperti belum mencerna sempurna pesan dari perkataannya itu.

Saat dia sadar, reaksi pertamanya adalah bersembunyi dalam selimut, tapi Dean Shao tidak memberikannya kesempatan, dia memegang pundak dan tidak membiarkannya lepas dari pelukannya, mengerutkan dahinya, “Masih tidak mengerti perkataanku?”

“Dean, Dean Shao, lepaskan……”

Dia pasti sedang berada di dalam mimpi, atau demam dan berhalusinasi karena kehujanan sampai-sampai bisa mendengar pengakuan dari Dean Shao kepadanya.

Walaupun itu adalah pengakuan yang sangat kaku, tidak terlihat adanya kasih sayang dan keromantisan, tapi Lucy Lu masih saja merasa seperti ubun-ubunnya disambar petir, terkejut sampai pusing.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu