Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 38 Dia Hanya Mendekatiku Seorang

Wajah Lucy berubah sedikit, "Sekarang? Di lantai bawah?"

Dia sudah memberitahu orang yang berada di bawah sebelumnya untuk menghubunginya dia, tetapi dia tidak kepikiran akan sangat kebetulan sekali.

Saat melihat gadis kecil yang duduk di toilet, dia berkata ke telepon: "Ada berapa orang yang datang?"

Dean tidak mungkin termasuk di dalamnya?

"Tiga."

Tiga orang?

Dia menggigit bibir bawahnya dan menurunkan suaranya dan bertanya: "Kelvin, apakah ada pria muda yang terlihat tampan tanpa ekspresi? Mengenakan jas berwarna abu-abu."

Seharusnya itu berwarna abu-abu, saat itu jarak antar mereka terlalu jauh jadi dia tidak bisa memastikan apakah itu abu-abu atau hitam.

Dia terdiam sebentar dan berbisik menjawab: "Manager Lu, aku telah melihatnya, seharusnya tidak ada orang yang seperti kamu katakan. Mereka bertiga sama sekali tidak tampan."

Lucy merasa lega dan berkata dengan ringan, "Baiklah, biarkan mereka ke atas duluan."

Setelah menyimpan telepon, dia menunggu Fanny beberapa menit, membersihkannya dan pergi.

"Lapar tidak? Makan ini."

Melewati ruang teh, Lucy mengambil sekantong makanan ringan dan memberikan padanya. Pada saat ini, beberapa orang dari arah lift seberang memasuki ruangan tersebut.

“Apakah kalian adalah perwakilan Glorious Corp?”Lucy berjalan mendekati dan menebaknya.

"Iya, halo apakah kamu adalah manajer Lu?"

Lucy dengan murah hati mengeluarkan tangannya, "Halo, aku adalah Lucy dari perusahaan Benefit."

Beberapa orang melihat Fanny dan tersenyum, "Apakah ini anakmu? Sangat imut sekali."

Lucy tidak menjelaskan banyak hal, hanya bersenyum dan minta maaf. "Maaf karena ada sesuatu di rumah jadi aku membawanya kemari. Dia sangat pintar dan tidak akan menunda pekerjaanku."

"Tidak apa-apa, ada keluarga tidak mudah." Beberapa orang juga mengangguk mengerti.

Tidak banyak tamu, Lucy membawa mereka ke ruang konferensi untuk membahas kerja sama.

Setelah bekerja selama beberapa tahun,dia telah menghadapi beberapa orang.

Setelah seluruh proses selesai,sudah sampai siang hari.

Dia menjadi tuan rumah untuk mentraktir mereka.

"Aku rasa sekarang siang, lebih baik pergi makan dahulu? Mari kita lanjutkan di sore hari."

Beberapa orang saling memandang dan mengangguk, "Baiklah."

Lucy mengerti, menoleh dan menunjuk asisten di belakangnya, "Christopher hubungi restoran untuk memesan kamar pribadi, kami akan kesana sebentar lagi."

"Manajer Lu, tidak perlu repot-repot. Kami telah menyurvei tempat hari ini dan menemukan restoran yang bagus.Bolehkah kami membawa kalian ke sana?" Orang-orang Glorious dengan cepat tersenyum dan menyela perkataan tersebut.

"Benar, bagaimanapun, semua orang akan bekerja di sini dan saling membantu."

Lucy tertegun kemudian tersenyum, "Baiklah kalau begitu kamu turun dulu, aku akan beres beres dan pergi."

"Baik."

Ketika pihak lain telah pergi, Christopher memandangi Fanny dan berkata, "Kakak Lucy, apakah kamu juga akan ikut?"

Lucy menghela nafas, "Sudah dibicarakan tadi, jika aku tidak pergi, bukankah tidak sopan?"

“Kalau begitu lebih baik biarkan seseorang di departemen kami untuk merawat Fanny sebentar?” Dia tersenyum.

Lucy mengusap kepala Fanny dan menggelengkan kepalanya, "Selain ayahnya, dia hanya mendekatiku sekarang."

Dia melirik Christoper dan berkata, "Aku melihatmu muda dan bersemangat. Jika kamu benar-benar mempertimbangkan aku, nanti bantu aku untuk menerima dua shot bir."

Dia bahkan tidak tahu Lucy hamil, pada kesempatan ini tidak dapat menemukan alasan untuk tidak minum.

Christopher segera memberi isyarat,senyum dengan sungguh-sungguh berkata: "Baiklah kakak Lucy kamu tenanglah,aku akan menyelesaikan tugas itu."