Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 77 Cara yang Menjijikkan

Di sisi telepon sebelah sana, tepat saat Lucy dan yang lainnya baru saja keluar dari rumah sakit itu, Ibu Shao memegangi handphonenya, menggertakkan giginya dan marah, "Dasar perempuan sial, berani-beraninya mematikan teleponku."

Wanita muda yang berdiri di sebelahnya pun memeluk lengannya, dan berkata dengan lembut, "Benar-benar tidak berpendidikan, bagaimanapun Tante juga orang tuanya, bisa-bisanya dia mematikan telepon Tante."

Wajah Ibu Shao bertamah masam, ia melihat ke arah koridor yang penuh dengan orang yang berlalu-lalang, pandangan matanya dingin, "Aku tidak percaya aku tak bisa mendapatkan jawabannya, Stephanie, ayo kita cari dokter lagi."

Wanita muda itu adalah Stephanie Fu, rumah sakit ini juga dia dan Ibu Shao yang menemukannya, dia menemukannya juga karena ia mengikuti Dean dan Lucy hari Minggu lalu, kemudian ia sengaja mencaritahu.

Ternyata wanita itu hamil, kembar pula.

Walaupun belum mendapatkan jawaban anak dalam kandungannya itu berapa bulan, tapi ia jelas tidak akan membuat anak itu jadi bagian dari keluarga Shao.

"Tante, hal ini merupakan privasi pasien, dokter pasti tidak akan memberitahu Tante, Tante mencari tahu dengan keras kelapa seperti ini nanti pasti akan menimbulkan pertengkaran yang tidak mengenakkan." Stephanie menariknya, membujuknya dengan halus.

Hati Ibu Shao cemas, lalu berkata dengan kesal, "Tapi aku juga ingin tahu apa anak itu anak Dean atau bukan, belakangan ini dia selalu bersama wanita itu, pasti dia sudah tahu hal ini dari awal, bisa-bisanya dia menutupinya dariku."

Mata Stephanie menjadi cerah, ia pura-pura tidak tahu, "Tapi mengapa Kak Dean menutupinya dari Tante? Kalau memang itu adalah anaknya, bukankah ini kabar yang baik? Dia pasti akan memberitahu Tante terlebih dahulu, atau...... dia juga tidak tahu anak ini...... anak siapa."

Ekspresi wajah Ibu Shao langsung berubah, melihatnya dengan penuh amarah, pandangan matanya menghitam dan mendalam, lalu menaikkan suaranya, "Apa katamu? Apa wanita itu ingin menyuruh Dean untuk bertanggungjawab? Menjadi ayah dari anak yang tidak tahu asal usulnya itu?"

Wajah Stephanie memutih, sepertinya ia terkaget, lalu berkata dengan hati-hati, "Aku, ini hanya tebakanku saja, Glorious Corp. ada kerjasama dengan perusahaan mereka, belakangan ini aku sering datang ke kantor mereka, setelah bercerai, sepertinya ada beberapa pria yang dekat dengan Nona Lucy."

"......"

Suaranya makin lama makin mengecil, wajah Ibu Shao makin lama makin muram, sampai akhirnya ia bertanya dengan takut dan hati-hati, "Tan, Tante, tidak apa-apa kan?"

Ibu Shao mengepalkan tangannya, tubuhnya gemetaran, lalu sepatah kata terlontar dari bibirnya, "Pulang!"

Ia pun melepaskan pegangan tangan Stephanie dan pergi dengan penuh amarah.

Kemarahan ini tentu saja bukan ditujukan untuk Stephanie.

Wanita itu melihat bayangannya yang pergi meninggalkan tempat itu, ekspresi wajah yang penuh ketakutan itu hilang seutuhnya, melihat bayangannya sendiri pada pintu kaca, ia pun tersenyum bangga.

Ibu Shao yang kesal sepanjang perjalanan, sesampainya di rumah ia makin merasa aneh, selama tiga tahun menikah tidak ada apa-apa, bagaimana mungkin langsung hamil setelah bercerai, satu-satunya yang ia tahu adalah anaknya yang bodoh itu pasti sudah dijebak oleh wanita itu.

Stephanie sudah pulang, selain dirinya sendiri, di rumah hanya ada pembantu, ia pun mengeluarkan teleponnya, dan menelepon Dean Shao.

Beberapa kemudian, telepon pun tersambung.

Suara pria yang lembut pun terdengar, "Ibu, ada apa?"

Ibu Shao menelan ludahnya dan berusaha menekan amarahnya, tapi nadanya masih tetap tidak enak didengar, "Dean, hari ini Tante Shen mu memperlihatkanku foto beberapa gadis, pendidikan dan latar belakangnya bagus-bagus semua, ingin berkenalan denganmu, kalau kau......"

"Ibu, belakangan ini aku sibuk, kalau ada sesuatu, bicarakan di lain hari saja." kata Dean memotong ucapan ibunya.

Ibu Shao meninggikan suaranya, "Apanya yang dibicarakan di hari lain? Kau sudah bukan anak kecil lagi, sudah bercerai selama ini masih tidak mempertimbangkannya?"

Dean tidak ingin bertengkar dengan ibunya, ia tetap membalas dengan tenang, "Aku sangat sibuk, kalau tidak ada apa-apa, aku matikan dulu, aku akan meneleponmu di hari lain."

Ibu Shao sudah menduga sikap anaknya akan begitu, ia bertambah marah, tidak bisa ditahan lagi, "Apa kau berpikir untuk menikah kembali dengan Lucy?"

Telepon di sana hening sejenak, Dean pun tidak ingin menutupinya lagi dan jujur padanya, "Waktu itu aku juga tidak pernah berpikir untuk cerai, kalau dia setuju, aku tentu ingin menikah kembali."

"Kau!" teriak Ibu Shao, tak menyangka ia akan menjawab seperti itu.

Ia sangat marah sampai agak sedikit gagap, "Kau, Kau...... Karena wanita itu hamil?"

Dean sontak kaget, "Siapa yang memberitahumu?"

Hal ini tidak ada yang tahu selain beberapa orang di sekitarnya, siapa yang memberitahunya?

"Tak usah mengurusi siapa yang memberitahuku, kau bilang dulu padaku, apa anak yang dikandung wanita itu adalah anakmu?" potong Ibu Shao dingin.

"Anakku."

"Kau......" kedua mata Ibu Shao menggelap, sama sekali tidak gembira, "Sejak kapan kau berubah jadi sebodoh ini? Sebelum bercerai tidak punya anak, setelah bercerai langsung hamil, bukankah jelas-jelas sedang menjebakmu? Kenapa kau masih bisa percaya dengan bodohnya?"

Dean tahu sifat ibunya, pasti ada orang yang mengatakan sesuatu padanya, "Ibu, anakku atau bukan, aku sendiri lebih jelas darimu, aku tidak peduli siapa yang mengatakan sesuatu padamu, kau jangan mengganggu dia, tunggu aku pulang aku akan menjelaskannya padamu."

Ibu Shao marah sampai dadanya sedikit sesak, ia berteriak pada teleponnya, "Kau, apa kau bodoh? Banyak sekali pria yang dekat dengannya, siapa yang tahu anak siapa itu? Keluarganya sekarang sedang banyak masalah, tujuannya untuk mengikatmu, sengaja menggali lubang untukmu, apa kau tidak bisa melihatnya? Ku beritahu kau, aku tidak memperbolehkanmu menghubunginya, kalau tidak aku tidak akan memaafkannya!"

Ternyata anaknya tidak bisa melihatnya, kalau begitu dia sebagai ibunya tidak bisa tinggal diam, wanita itu benar-benar bisa menghalalkan segala cara, bahkan cara menjijikkan seperti hamil ini pun ia gunakan.

Setelah ia selesai berbicara, ia tak memberi Dean kesempatan membalas dan langsung menutup teleponnya.

"Ibu! Ibu! Ibu......" Dean berteriak sambil mengerutkan alisnya, tapi tidak ada balasan.

Duduk dalam kantornya, ia pun berpikir sesaat, hatinya sedikit khawatir, lalu segera menelepon nomor Lucy.

Ketika itu, Lucy dan Ibu Lu sudah pulang ke rumah, melihat telepon darinya, ia tercengang, lalu membawa telepon dan air minum ke kamarnya.

"Halo!"

Setelah menutup gorden, ia duduk di pinggir kasur dan menjawab teleponnya.

"Masih di rumah sakit?"

"Tidak, ibuku sudah keluar dari rumah sakit, sedang di rumah." Lucy melepas sandalnya, lalu memasukkan kakinya ke dalam selimut, menjawab teleponnya sambil duduk dengan melipat lututnya, suaranya melembut tanpa sadar.

"Sudah makan malam?" tanya pria itu dengan nada yang sangat ramah.

"Sudah." Wajah Lucy memanas, ia mengangkat kepalanya dan menutup mulutnya dengan kaku, "Tidak akan membiarkan anak-anak kelaparan. Kau, kenapa telepon semalam ini?"

"Ada sedikit masalah." suara pria itu merendah, terdengar sangat dalam, "Ibuku...... Apa dia mencarimu malam ini?"

Wajah Lucy berubah, matanya tiba-tiba menyipit. "Apa kau yang memberitahu ibumu? Dean, bukankah kau berjanji tidak akan memberitahu orang lain?"

Pria bajingan, tak seharusnya dia mempercayainya.

"Bukan, aku tak tahu dia dengar dari mana, makanya aku baru bertanya padamu, apa dia pernah mencarimu."

Lucy terdiam, lalu menaikkan alisnya, "Dia meneleponku tadi, tidak bicara langsung, hanya bilang ia ingin bertemu denganku, aku tidak menyetujuinya."

Selain ibunya, hanya dia dan Kak Harry yang tahu, kalau bukan dia, Kak Harry juga tidak mungkin, apa ada orang lain lagi yang tahu?

Tiba-tiba, ia teringat pada minuman dingin pagi itu, Stephanie yang memberinya.

Dia kah?

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu