Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby? - Bab 164 Ibuku Tidak Perlu Disayang Olehmu

Perasaannya sedikit tertekan. Dia menggigit giginya dan mengulurkan tangannya untuk membuka pintu.

Suasana di ruang kerjanya sangat dingin sampai-sampai bisa membekukan orang.

Stephanie Fu menelan air liur tanpa suara. Tersenyum dengan terpaksa. Berpura-pura tidak tahu dan berkata: “Kak Dean, kamu sudah pulang.”

Lelaki dengan muka tampan tersebut tidak memiliki ekspresi apa pun. Hanya bibir tipisnya yang bergerak, “Keluar!”

Ekspresi wajah Stephanie Fu terlihat sedikit malu, tapi masih memaksakan tersenyum. Dia meletakkan gelas dengan pelan di depannya, lalu berkata dengan lembut: “Kak Dean, aku mencarimu karena ada sesuatu.”

CEO Han yang tepalanya tertunduk, menegadahkan kepalanya. Dia menatapnya dengan tatapan yang aneh.

Tatapan Dean Shao menggelap dan melirik ke arahnya, “Kata mana yang tidak kamu pahami dari yang aku ucapkan tadi?”

“……”

Wajah Stephanie Fu memucat. Dengan menggigit bibirnya dengan pelan, lalu mengangguk-anggukkan kepala dengan sedih, “Oh, nanti aku kembali lagi.”

Selesai berbicara, dia memutar badannya dan menatap CEO Han sebentar, lalu membuka pintu dan pergi.

Saat pintu tertutup, CEO Han menghapus keringat dingin di dahinya, lalu tersenyum sambal berkata: “CEO Dean…… Masalah ini memang salahku, tapi masalah ini juga tidak menimbulkan akibat yang parah. Anda, maafkanlah saya sekali ini. Tidak akan saya ulangi lagi……”

“Maaf?” lelaki itu meremas lengan bajunya, dan bersandar ke belakang dengan pelan, lalu berkata dengan lembut: “Kamu boleh mengatakannya kepada polisi untuk melihat apakah mereka akan memaafkanmu.”

Selesai berbicara, dia mengamnil dokumen di depannya dan melempar dokumen tersebut ke depannya, “Besok tidak perlu datang lagi.”

CEO Han terkejut sejenak. Tiba-tiba matanya terlihat panik dan berkata: “Dean, CEO Dean, polisi apa? Anda tidak bisa begini. Aku bahkan tidak berhasil. Anda tidak bisa berbuat seperti ini. Tolong jangan lapor ke polisi.”

“Kamu ingin aku mengutus seseorang membawamu pergi , atau ingin aku menyuruh mereka kemari menjemput?” Suara lelaki itu sangat bersih, seperti kolam dingin di akhir musim gugur, sejuk dan bersih.

“Tidak, tidak. CEO Dean, aku boleh pergi, tapi Anda tidak bisa seperti ini. Kalau sampai media tahu, akan ada dampaknya terhadap Nona Lu dan perusahaan…… Kenapa Anda harus begini?” CEO Han tampak gelisah, dahinya berkeringat karena panik.

Mata hitam lelaki itu terlihat sedikit dingin, “Tidak ada artinya menakutiku. Sebelum media tahu, pikirkan dulu istri dan anak perempuanmu.”

CEO Han membuka mulutnya beberapa kali. Wajahnya yang keriput hanya tersisa ekspresi kekalahan dan keputusasaan.

“Ayo, ada yang menunggumu dibawah.”

CEO Han melihat lelaki yang ada di depannya. Ini bukan hari pertamanya di Glorious Corp. Dia sudah tahu tentang sifatnya. Berusaha sampai mati pun itu tidak mungkin. Dia hanya bisa melewati jalan keluar satu-satunya.

Dia berpikir, lalu mengambil dokumen yang ada di lantai. Belum selesai berbicara, dia sudah pergi.

Tiba-tiba, di sudut koridor lift, suara telepon CEO Han berbunyi.

Ekspresi wajahnya sangat keberatan. Setelah sedikit lega, dia mengangkat telepon tersebut dan mendengarnya. Dia berjalan sampai ke sudut, memelankan suara dan dengan panik dia berkata: “Nona Stephanie, CEO Dean mau mengantarkanku ke kantor polisi. Anda harus bisa menyelamatkan saya.

Suara wanita di telepon seberang sana terdengar dingin, “Untuk apa panik. Kamu mengaku saja agar diberikan keringanan. Katakan gagal untuk memperkosa. Paling tidak kamu hanya dipenjara beberapa hari. Nanti aku akan mencari orang untuk membawamu keluar. Urusan pekerjaan akan aku atur untukmu.

CEO Han telihat senang, bisa dikatakan lega. Lalu dia tersenutm, “Baik, baik. Saya sudah tahu. Terima kasih.”

Tampaknya wanita ini sudah tahu sejak awal kalau akhirnya akan seperti ini. Dia sudah memikirakn caranya.

Setelah menutup telepon, dia dengan santainya berjalan turun.

Orang yang sudah sedari tadi menunggu berkata dengan suara lembut: “Tuan Han, di sini.”

……

Di atas, tidak lama setelah CEO Han pergi, Stephanie Fu memperkirakan waktu, lalu pergi ke kantor CEO.

“Kak Dean, apa kamu sedang sibuk?” wanita itu berperilaku sangat baik dan berhati-hati.

“Lain kali saat di kantor, panggil aku seperti yang lainnya.”

Nada lelaki itu sangat datar, tapi semakin datar semakin seperti menolak untuk berbicara, “Apa ada masalah?”

Suasananya sangat kaku.

Stephanie Fu membelai rambut yang ada di samping telinganya, lalu dengan lembut berkata: “Ayahku mendengar kalau kamu sudah pulang, dia ingin mentraktir dan tante untuk makan dirumah makam ini. Dia menyuruhku…… Memberitahumu.”

Dean Shao membaca dokumen yang ada di tangannya dengan serius, menundukkan kepala dan menandatanganinya, lalu dengan santainya berkata, “Makam ini aku ada urusan. Kalau kalian inigin mengajak ibuku, aku bisa memberitahunya.”

“Dean…… CEO Dean.” Ekspresi Stephanie Fu tidak bagus. Ada ekspresi sedih dan melihatnya, “Mengenai masalah yang lalu, apa kamu masih marah? Ayahku juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta maaf padamu. Kalau kamu tidak ingin melihatku, malam ini aku boleh tidak muncul…… Tapi aku berharap kamu tidak membantahnya. Anggap saja...... Aku memohon padamu.

“Masalah itu sudah berlalu, jangan diungkit lagi.” Lelaki itu memiliki sifat yang tangkas. Hampir tidak terlihat ekspresi yang tidak perlu, “CEO Fu tidak perlu meminta maaf padaku. Sudah lah, aku masih ada urusan. Kalau tidak ada urusan lagi, kamu keluar dulu.”

Stephanie Fu cemas, seperti tidak bisa untuk bersabar lagi. Dia berjalan kedepan beberap langkah, tidak menahannya lagi dan berkata, “CEO Dean, karena aku yang salah, aku tidak pernah ingin bersembunyi. Pada akhirnya aku juga menerimanya. Tapi masalah itu tidak ada hubungannya dengan ayahku. Kamu tidak perlu sampai begitunya. Dia bahkan menurunkan gengsinya untuk mentraktirmu. Kamu ingin bagaimana lagi?”

Dia tidak mengerti, sudah berbuat apa sebelumnya pada seseoang. Kenapa sekarang seperti ingin bersaing dengan sedunia hanya karena seorang wanita?

Lelaki itu akhirnya bersedia untuk mengalihkan pandangannya ke dia, dengan alis yang mengarah ke atas, tatapannya terlihat dingin, “Maksudmu aku tidak ada hak untuk menolak?”

“Aku……” Stephanie Fu tersedak dan melihat sekitar dengan canggung, lalu menjelaskan: “Aku, aku bukan bermaksud seperti itu. Kamu juga tahu sifat ayahku. Aku tidak ingin sifatku membuat hubungan kalian berdua menjadi kaku.

Dean Shao berbicara dengan datar: “Kalau begitu, tolong kamu beritahu CEO Fu. Janjinya lain kali saja. Kepulanganku kali ini sangat sibuk. Masih ada urusan yang harus di urus.”

Stephanie Fu tidak rela, dan berkata: “Masalah kamu itu Lucy Lu. Di matamu, tante tidak lebih penting daripada dia?”

“Ini masalah pribadiku.”

Wanita itu menggigit bibirnya. Nada bicaranya menyiratkan adanya keluhan, “Apa yang aku bicarakan padamu bukan masalah pribadi? Sekarang setiap kamu pulang, kamu langsung mencari wanita itu. Tapi saat kamu pergi mencari tante tidak sesering aku……”

“Stephanie Fu.” Lelaki itu meneriaki namanya. Alisnya yang jernih terlihat seperti tertutupi lapisan yang dingin, “Kamu terlalu banyak ikut campur. Ibuku tidak perlu disayang olehmu. Masalah keluargaku juga tidak perlu campur tanganmu. Kalau ada waktu, peduli saja pada pekerjaanmu.”

Masalah keluarga, dua kata yang membuat Stephanie Fu sangat malu seketika. Dia menganggap Lucy Lu sebagai keluarganya, bahkan menganggapnya sebagai orang luar.

“Keluar.” Lelaki itu tidak ingin banyak berbicara lagi.

Stephanie Fu mengepal tangannya dengan erat. Dia menatap lelaki itu lalu menundukkan kepalanya, seperti ada arus dingin yang mengalir di dadanya dan merasa dingin sampai kebas.

Dia tidak akan membiarkan usahanya bertahun-tahun ini menjadi sia-sia dan pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Dia menghirup nafasnya dalam-dalam. Nada bicaranya kembali seperti biasa, “Kalau begitu jaga kesehatanmu. Nanti aku beritahu ayahku untuk janji di hari lain saja.”

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu